Prosedur Pengawasan Pelaksanan Joint Venture

81 arbitrase asing tersebut, Indonesia telah meratifikasi New York Convention on Recognition and Enforcement of Foreign Arbitral Award of 1958. 82 Indonesia juga memiliki arbitrase nasional, yaitu BANI Badan Arbitrase Nasional. Selain itu, penyelesaian sengketa melalui arbitrase juga dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Lembaga arbitrase yang juga sering digunakan adalah ICC yang kepanjangan dari International Chamber of Commerce atau juga kamar dagang Internasional. Ini adalah badan non pemerintah dan juga salah satu badan arbitrase internasional tertua di dunia. Badan ini didirikan di Paris pada tahun 1923. ICC memiliki spesialisasi dalam perdagangan komersial internasional seperti dalam Incoterms 1990 yang banyak digunakan dalam kontrak-kontrak penjualan barang internasional.

D. Prosedur Pengawasan Pelaksanan Joint Venture

Berdasarkan Pasal 27 UUPM, maka Pemerintah mengoordinasi kebijakan penanaman modal, baik koordinasi antar instansi Pemerintah dengan Bank Indonesia, antar instansi Pemerintah dengan pemerintah daerah, maupun antar pemerintah daerah. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanaman modal ini dilakukan oleh Badan Kepala Koordinasi Penanaman Modal “BKPM”. BKPM merupakan lembaga independen non-departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Presiden kemudian menetapkan Peraturan Presiden 82 Ida Bagus Rahmadi Supancana, Kerangka Hukum Kebijakan Investasi Langsung di Indonesia Bogor: Ghlmia Indonesia, 2006, hlm. 1. Universitas Sumatera Utara 82 No. 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 3 September 2007. 83 Sesuai dengan Pasal 28 UU Penanaman Modal dan Pasal 2 Perpres No. 902007, maka BKPM memiliki tugas utama untuk melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepadanya, BKPM mengeluarkan Peraturan Kepala BKPM No. 13 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal pada 23 Desember 2009 “Perka BKPM No. 132009”. Pengendalian Pelaksanaan Modal ini dimaksudkan untuk melaksanakan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal sesuai dengan hak, kewajiban, dan tanggung jawab penanam modal. Tujuan dari pengendalian pelaksanaan modal ini adalah agar dapat: 1. Memperoleh data perkembangan realisasi penanaman modal dan informasi masalah dan hambatan yang dihadapi oleh perusahaan; 2. Melakukan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah dan hambatan yang dihadapi oleh perusahaan; 3. Melakukan pengawasan pelaksanaan ketentuan penanaman modal dan penggunaan fasilitas fiskal serta melakukan tindak lanjut atas penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan hal tersebut diharapkan tercapainya kelancaran dan ketepatan pelaksanaan penanaman modal serta tersedianya data realisasi penanaman modal. 83 http:www.hukumonline.comklinikdetaillt4da7214a4789fpengaturan-dan- pengawasanpelaksanaan-joint-venture diakses tanggal 8 Januari 2016 Universitas Sumatera Utara 83 Pengawasan Pelaksanaan Joint Venture dan Badan yang Berwenang Melakukan Pengawasan. Pengawasan pelaksanaan penanaman modal diatur dalam Pasal 6 huruf c Perka BKPM No. 132009 dilakukan melalui: a. Penelitian dan evaluasi atas informasi pelaksanaan ketentuan penanaman modal dan fasilitas yang telah diberikan; b. Pemeriksaan ke lokasi proyek penanaman modal; dan c. Tindak lanjut terhadap penyimpangan atas ketentuan penanaman modal. Badan yang berwenang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal tersebut adalah: a. Perangkat Daerah KabupatenKota bidang Penanaman Modal PDKPM terhadap seluruh kegiatan penanaman modal di kabupatenkota; b. Perangkat Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal PDPPM terhadap penanaman modal yang kegiatannya bersifat lintas kabupatenkota dan berdasarkan peraturan perundang-undangan menjadi kewenangan pemerintahan provinsi; c. BKPM terhadap penggunaan fasilitas fiskal penanaman modal yang menjadi kewenangan pemerintah; d. Instansi teknis terhadap pelaksanaan penanaman modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur kegiatan usaha. Berkaitan dengan pelaksanakan tugas pengawasan sebagaimana disebut di atas, PDKPM melakukan koordinasi dengan instansi daerah terkait. Sedangkan PDPPM melakukan koordinasi dengan PDKPM dan instansi daerah terkait, di Universitas Sumatera Utara 84 mana BKPM melakukan koordinasi dengan PDKPM, PDPPM dan instansi daerah terkait. Universitas Sumatera Utara 85

BAB IV WEWENANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DALAM