Anatomi uterus Karakteristik Penderita Leiomioma Uteri Di Instalasi Obstetri Dan Ginekologi RSUP Haji Adam Malik Pada Tahun 2012

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi uterus

Gambar 2.1. Anatomi uterus Netter, 2011 Uterus adalah organ berongga, berdinding tebal, dan memiliki otot dengan bentuk seperti buah pear terbalik. Uterus terletak dekat dengan dasar rongga pelvis, terletak di anterior rektum dan posterosuperior terhadap kandung kemih. Walaupun bentuk dan posisi uterus berubah drastis pada saat hamil, pada keadaan tidak hamil uterus berukuran kira-kira: panjang 7cm, lebar 5cm, diameter 2.5cm Graaff, 2001. Secara anatomis uterus dibagi menjadi: - Bagian yang berbentuk seperti kubah superior terhadap tuba uterina yang disebut fundus. - Bagian tengah yang menyempit disebut corpus. - Bagian inferior yang menyempit disebut serviks, membuka ke arah vagina Tortora, 2009. Universitas Sumatera Utara Rongga uteri adalah bagian diantara fundus dan corpus dari uterus. Kanalis servikalis yang terbentang melewati serviks dan membuka ke lumen vagina. Penghubung rongga uteri dan kanalis servikalis disebut isthmus uterus dan bukaan dari kanalis servikalis pada vagina disebut ostium uteri Graaff, 2001. Normalnya, corpus uterus menghadap ke arah anterior dan superior di atas kandung kemih yang disebut antefleksi Tortora Derrickson, 2009. Arteri uterina cabang dari arteri iliaka internal memperdarahi uterus. Arteri uterina bercabang menjadi arteri arkuata berbentuk seperti busur yang tersusun pada bagian dari lapisan sirkular miometrium. Arteri arkuata bercabang menjadi arteri radialis yang menpenetrasi myometrium lebih dalam. Sebelum memasuki endometrium arteri arkuata bercabang menjadi dua jenis arteriol : arteriol lurus straight arterioles memasok stratum basalis dengan bahan-bahan yang diperlukan untuk meregenerasi stratum fungsionalis; arteriol spiralis memasok stratum fungsionalis dan berubah ketika siklus menstruasi. Darah meninggalkan uterus melalui vena uterina ke vena iliaka internal Tortora Derrickson, 2009. Uterus diinervasi oleh saraf simpatis dan parasimpatis dari pleksus pelvis dan hipogastrika Graaff, 2001. Universitas Sumatera Utara

2.2. Histologi Uterus