Faktor resiko Leiomioma Uteri

leiomioma karena keterbatasan suplai darah pada tumor tersebut Cunningham dkk, 2008. Hanya 2 leiomioma itu soliter. Leiomioma bisa tumbuh sampai lebih dari 45kg. Setiap tumor dibatasi dengan pseudokapsul, bidang membelah, berguna untuk pembedahan enuklasi. Leiomioma mungkin multinodul dan umumnya berwarna lebih terang dari miometrium normal. Pada pemotongan khusus, leiomioma menunjukkan sebuah corak lingkaran atau trabekulasi otot polos dan jaringan ikat fibrosa dalam berbagai macam proporsi. Secara mikroskopis, miositnya matur dan ukurannya semua sama, dengan karakteristik tampilan jinak Pernoll, 2001. Leiomioma memiliki densitas arterial yang lebih rendah dibandingkan dengan miometrium normal di sekelilingnya. Lebih lanjut tidak ada pengorganisasian intrinsik vaskular dan tidak adanya pengorganisasian menyebabkan beberapa tumor rentan terhadap hipoperfusi dan iskemik Cunningham dkk, 2008. Suplai darah biasanya melalui satu atau dua arteri utama, dan tumor-tumor tersebut cenderung tumbuh berlebihan pada suplai darah diikuti dengan degenerasi. Pada leiomioma yang lebih besar, dua pertiga menunjukkan beberapa degenerasi Pernoll, 2001.

2.3.5. Faktor resiko

1. Usia menarche Berdasarkan penemuan baru dari studi kohort The Black Women’s Health, menarche lebih cepat dapat ditambahkan sebagai faktor resiko. Menarche pada atau sebelum umur 11 tahun dikaitkan dengan peningkatan 25 resiko dibandingkan dengan menarche pada usia 12 dan 13 tahun, besarnya efek sama dengan yang dilaporkan untuk wanita pada The Nurses’ Health Study Cohort. Dalam 2 studi tersebut, resiko terus berkurang dengan meningkatnya umur dari menarche Baird, 2004. Perempuan yang memiliki waktu menarche yang lebih cepat dilaporkan berpindah lebih cepat dari masa pubertasnya dibandingkan dengan perempuan yang menarche lebih lambat. Perbedaan ini mungkin mencerminkan peningkatan Universitas Sumatera Utara sensitivitas jaringan terhadap hormon dan atau tertekannya umpan balik kontrol produksi steroid Baird, 2004. 2. Berat badan dan olahraga Peningkatan berat badan prepubertas adalah satu faktor resiko yang kuat untuk menarche yang cepat, dan olahraga dapat memperlambat hal tersebut. Mungkin obesitas pada masa anak-anak atau olahraga juga terkait dengan perkembangan leiomioma Baird, 2004. 3. Paritas Paritas muncul untuk sebagai perlindungan melawan leiomioma uteri pada The Black Women’s health Study cohort, penemuan yang sangat mirip juga dilaporkan oleh The Nurses’ Health Study. Walaupun efek perlindungan dari paritas sudah ditemukan dalam studi lainnya dengan baik, hubungan ini masih sulit diinterpretasikan karena berpotensial untuk bias Baird, 2004. 4. Kontrasepsi hormonal Efek proteksi dari kontrasepsi injeksi, depot medroxyprogesterone acetate, dilaporkan untuk The Black Women’s Health Study cohort adalah konsisten dengan penemuan dari sebuah studi di Thailand. Alat kontrasepsi dalam rahim progestin-releasing juga terlihat mengurangi resiko. Studi sebelumnya berdasarkan kasus pembedahan leiomioma, jadi ini merupakan konfirmasi yang penting dan kelanjutan dari penelitian sebelumnya. Alat kontrasepsi injeksi merupakan masalah bagi sebagian wanita karena efek sampingnya pada tulang dan efek samping akut dari perdarahan. Namun, pemahaman tentang dasar biologi efek proteksi, jika ada satu yang benar, maka ada pengobatan proteksi lainnya Baird, 2004. 5. Riwayat keluarga Sudah diperkirakan bahwa lebih dari 40 dari generasi pertama dari saudara wanita yang mempunyai leiomioma akan mengalami leiomioma sepanjang umur mereka. Itu tidak akan memiliki gejala, dan jumlah dan lokasinya tidak dapat diperkirakan Haney, 2003. Universitas Sumatera Utara 6. Etnis Walaupun leiomioma sering dialami oleh smua etnis, orang Afrika-Amerika memiliki insidensi lebih tinggi daripada wanita dari etnis lain. Wanita Afrika- Amerika menjalani histerektomi mengalami peningkatan dan leiomioma yang lebih besar, dan diperkirakan hampir 90 uteri yang dibuang dari wanita tersebut karena gejala klinis leiomioma Haney, 2003. 7. Diet Beberapa studi memeriksa hubungan antara diet dan keberadaan atau pertumbuhan leiomioma. Sebuah studi menemukan bahwa daging sapi, daging merah lainnya, dan daging asap meningkatkan insidensi dari leiomioma, tetapi sayuran hijau menurunkannya. Penemuan tersebut sulit diinterpretasikan karena studi tersebut tidak menghitung asupan kalori dan lemak. Belum jelas apakah vitamin, serat, atau fitoestrogen bertanggung jawab untuk efek yang diobservasi Parker, 2007. 8. Merokok Merokok dapat mengurangi insidensi leiomioma. Beberapa faktor menurunkan bioavailabilitas estrogen pada jaringan target, berkurangnya perubahan androgen menjadi estron sekunder untuk menginhibisi aromatase oleh nikotin, ditingkatkannya 2-hidroksilasi dari estradiol, atau stimulasi yang lebih tinggi dari level globulin pengikat hormon seks Parker, 2007.

2.3.6. Gejala klinis