analgesiksedasi atau anastesi, dan walaupun jarang tetapi komplikasi yang signifikam dikaitkan dengan operasi histeroskopi Victory, Romano, Bennet,
2006.
2.3.8. Diagnosis banding
Diagnosis banding berdasarkan kondisi yang muncul pada leiomioma: Perdarahan abnormal
Adenomiosis Polip endometrium
Hiperplasia endometrium Kanker endometrium
Perdarahan uteri disfungsional Massa pelvis atau pembesaran uteri
Kehamilan Adenomiosis
Kista ovarium Neoplasma ovarium
Abses tubo-ovarium Leiomiosarcoma Callahan Caughey, 2008
2.3.9. Penatalaksanaan
Tidak ada pendekatan terbaik dalam penanganan leiomioma uteri. Banyak pilihan penanganan.
1. Observasi
Banyak wanita dengan leiomioma uteri tidak memiliki tanda dan gejala. Jika kamu mendapatkan kasus seperti itu, observasi dapat menjadi pilihan
yang terbaik. Biasanya tumbuh perlahan, atau tidak sama sekali, dan cenderung menyusut setelah menopause ketika tingkat hormon reproduksi
menurun Mayo Clinic, 2011. 2.
Terapi obat-obatan Target terapi obat-obatan leiomioma uteri adalah hormon-hormon yang
meregulasi siklus menstruasi, menangani gejala seperti perdarahan berat pada
Universitas Sumatera Utara
menstruasi dan tekanan pada pelvis. Mereka tidak mengeliminasi leiomioma, tetapi menyusutkan leiomioma. Pengobatan meliputi :
- Gonadotropin-releasing hormone GnRH agonists. Mengobati leiomioma
dengan cara menurunkan tingkat hormon estrogen dan progesteron, membuat kamu menjadi fase postmenopause yang sementara. Sebagai
hasilnya, menstruasi berhenti, leiomioma menyusut dan anemia membaik. Dokter akan meresepkan agonis GnRH Lupron, Synarel, atau lainnya
untuk menyusutkan ukuran leiomioma sebelum rencana pembedahan. Banyak wanita mengeluhkan panas yang hebat ketika memakai agonis
GnRH. -
Alat kontrasepsi dalam rahim progestin-releasing. Alat kontrasepsi dalam rahim progestin-releasing dapat membebaskan perdarahan hebat dan sakit
oleh karena leiomioma. Alat kontrasepsi dalam rahim progestin-releasing hanya mengatasi gejala dan tidak menyusutkan leiomioma atau
menghilangkannya. -
Androgen. Danazol, obat sintetis mirip dengan testosteron, dapat secara efektif menghentikan menstruasi, memperbaiki anemia dan bahkan
menyusutkan tumor leiomioma dan mengurangi ukuran leiomioma. Bagaimanapun juga, obat ini sangat jarang digunakan untuk menangani
leiomioma. Efek samping yang tidak menyenangkan, seperti berat badan naik, disphoria perasaan depresi, cemas atau tidak enak, jerawat, sakit
kepala, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan dan suara yang lebih berat, membuat banyak wanita enggan menggunakan obat ini.
- Obat-obatan lain. Kontrasepsi oral atau progestin dapat membantu
mengontrol perdarahan menstruasi, tetapi tidak dapat mengurangi ukuran leiomioma. Anti-inflamasi nonsteroid, yang bukan merupakan pengobatan
hormonal, mungkin efektif menghilangkan sakit yang disebabkan leiomioma, tetapi dapat mengurangi perdarahan yang disebabkan oleh
leiomioma Mayo Clinic, 2011.
Universitas Sumatera Utara
3. Histerektomi
Operasi, pembuangan uterus, masih merupakan solusi permanen untuk leiomioma uteri. Tetapi histerektomi merupakan pembedahan utama. Hal itu
menyebabkan hilangnya kemampuan untuk memiliki anak, dan jika kamu memilih untuk membuang ovariummu, itu membuat kamu dalam kondisi
menopause dan pertanyaan apakah kamu akan melakukan terapi pengganti hormon. Banyak wanita dengan leiomioma uteri memilih untuk tetap
mempertahankan ovarium mereka Mayo Clinic, 2011. 4.
Miomektomi Pada prosedur pembedahan ini, ahli bedah membuang leiomioma,
membiarkan uterus tetap di tempatnya, ada resiko muncul kembali leiomiomanya.
5. Pembedahan dengan fokus ultrasonography
Bantuan MRI pembedahan fokus ultrasonography adalah pilihan pengobatan noninvasif untuk leiomioma uteri yang mempertahankan uterus.
6. Prosedur lain yang invasif minimal untuk leiomioma
Beberapa cara dapat dilakukan untuk menghancurkan leiomioma uteri tanpa benar-benar menghilangkan mereka melalui pembedahan, yaitu :
Miolisis Ablasi endometrium
Embolisasi arteri uteri Mayo Clinic, 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang