B. Pembuatan Substrat
Substrat yang digunakan dalam penelitian ini adalah karpet plastik yang terbuat dari bahan polypropylene PP yang diletakkan tegak lurus dengan arus
sungai pada masing-masing stasiun. Substrat berupa karpet plastik yang digunakan berukuran 17,5 cm x 5 cm. Pemilihan karpet plastik sebagai substrat
buatan yang digunakan adalah karena karpet plastik terbuat dari bahan sintetis yang tidak mudah terdegradasi di perairan sehingga diperkirakan akan tahan lama
ketika digunakan sebagai substrat selama penelitian dan mempunyai permukaan yang pipih sehingga akan memudahkan perifiton untuk menempel di substrat
tersebut. Selain itu, penggunaan karpet plastik akan memudahkan pengerikan sampel perifiton.
C. Pengamatan
Pengamatan dilakukan sebanyak empat kali yaitu hari ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Kualitas air yang diukur secara langsung pada waktu pengamatan
adalah kecepatan arus, suhu, kecerahan perairan, pH, DO, sedangkan unsur hara nitrogen dan fosfor dan kelimpahan perifiton diukur di laboratorium. Nilai
produktivitas primer diukur dengan pendekatan oksigen karena metode ini yang umumnya digunakan dalam melakukan penelitian-penelitian yang sejenis. Selain
analisis perifiton, sampel plankton yang terdapat di masing-masing stasiun pengamatan juga diambil sebagai data pendukung penelitian. Identifikasi jenis-
jenis perifiton dan plankton yang didapat selama pengamatan menggunakan buku Needham 1962 dan Mizuko 1979.
Universitas Sumatera Utara
Metode Pengumpulan Data A. Perifiton
Pengambilan sampel perifiton dilakukan dengan mengerik perifiton yang tumbuh pada substrat dengan menggunakan kuas. Hasil kerikan dimasukkan ke
dalam botol sampel yang telah berisi aquades. Hasil kerikan untuk pengamatan keanekaragaman perifiton diawetkan dengan 3
– 5 tetes larutan lugol pro analisis Pa. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali ulangan pada masing-
masing stasiun.
Kelimpahan Perifiton
Sampel perifiton dianalisis untuk mendapatkan data jenis dan kelimpahan perifiton. Kelimpahan perifiton dihitung dengan menggunakan rumus APHA
2005 sebagai berikut: K =
Keterangan: K
= Kelimpahan perifiton indcm
2
N = Jumlah perifiton yang diamati ind
At = Luas penampang permukaan cover glass mm
2
Vt = Volume botol sampel 30 ml
Ac = Luas amatan mm
2
Vs = Volume sampel yang diamati ml
As = Luas substrat yang dikerik untuk perhitungan perifiton cm
2
Indeks Keanekaragaman, Indeks Keseragaman dan Indeks Dominansi
Indeks keanekaragaman menunjukkan keseimbangan dalam pembagian jumlah individu tiap jenis dan menggambarkan kekayaan jenis dalam suatu
komunitas. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks keanekaragaman adalah rumus Shannon dan Wiener Brower dan Zar, 1990 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H
= - ∑
Keterangan: H
= Indeks keanekaragaman
pi = niN
ni = Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah total individu
Kisaran tersebut dengan kategori sebagai berikut: H
2,3062 = Keanekaragaman rendah dan kestabilan komunitas
rendah 2,3062
H 6,9078 = Keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas
sedang H
6,9078 = Keanekaragaman tinggi dan kestabilan komunitas
tinggi Indeks keseragaman digunakan untuk mengetahui tingkat kesamaan
penyebaran jumlah individu pada tiap jenis organisme dalam suatu komunitas. Rumus yang digunakan yaitu rumus indeks keseragaman menurut Brower dan Zar
1990 sebagai berikut: E =
maks
Keterangan: E
= Indeks keseragaman H
= Indeks keanekaragaman
H maks = ln S S
= Jumlah spesies Indeks keseragaman berkisar antara 0
– 1. Semakin kecil nilai E, maka semakin kecil keseragaman populasi yang berarti penyebaran jumlah individu setiap
spesies tidak sama dan ada kecenderungan terjadi dominansi oleh satu spesies. Semakin besar nilai E berarti tidak ada spesies yang mendominasi.
Indeks dominansi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya organisme tertentu yang mendominasi pada suatu komunitas. Untuk mengetahui nilai
Universitas Sumatera Utara
dominansi, maka digunakan rumus indeks dominansi Simpson Odum, 1993 sebagai berikut:
C = ∑
Keterangan: C
= Indeks dominansi Simpson pi
= niN ni
= Jumlah individu jenis ke-i N
= Jumlah total individu Nilai indeks dominansi ini berkisar antara 0
– 1. Apabila C mendekati 0 artinya struktur komunitas biota yang diamati tidak terdapat spesies yang ekstrim
mendominasi spesies-spesies lainnya. Apabila C mendekati 1 artinya struktur komunitas yang sedang diamati ada dominansi dari satu atau beberapa spesies.
B. Produktivitas Primer