Hubungan Unsur Hara Dengan Produktivitas Primer Perifiton

Tabel 8. Hasil Pengukuran Kualitas Air Pada Masing-masing Stasiun Pengamatan No Parameter Kualitas Air Stasiun 1 Stasiun 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Suhu o C 22 23 20 22 23 22 21 23 2 Arus ms 0,29 0,31 0,31 0,30 0,50 0,45 0,49 0,47 3 Kecerahan cm 56 40 54 38 40 90 60 67 4 pH 7,1 5,9 7,2 6,8 6,5 6,3 6,4 7,0 5 DO mgl 7,2 8,0 7,6 7,6 6,4 6,4 7,6 7,6 6 NO 2 mgl 0,003 0,001 0,002 0,002 0,002 0,002 0,003 0,002 7 NO 3 mgl 0,454 0,298 0,475 0,328 0,365 0,386 0,582 0,374 8 NH 3 mgl 0,163 0,142 0,172 0,156 0,142 0,192 0,158 0,283 9 PO 4 2- mgl 0,061 0,037 0,041 0,043 0,039 0,058 0,041 0,051

D. Analisis Hubungan Parameter Kualitas Air Dengan Produktivitas Primer

Perifiton 1. Hubungan Parameter Fisika, Kimia dan Biologi Perairan Dengan Produktivitas Primer Perifiton Hubungan parameter fisika, kimia dan biologi perairan X seperti suhu, arus, kecerahan, pH, DO dan kelimpahan perifiton terhadap produktivitas primer perifiton Y dianalisis dengan regresi linear berganda Tabel 9. Tabel 9. Analisis Regresi Parameter Fisika, Kimia dan Biologi Perairan Dengan Produktivitas Primer Perifiton No Parameter Komponen Hasil Analisis Regresi Stasiun 1 Stasiun 2 1 Suhu X 1 dan Arus X 2 Y -11,435 – 71,997X 1 + 5828,354X 2 3394,569 – 156,607X 1 + 846,526X 2 R 0,914 0,770 R 2 0,836 0,594 2 pH X 1 dan DO X 2 Y -7114,004 + 372,279X 1 + 629,845 X 2 567,596 – 399,984X 1 + 338,081X 2 R 0,992 0,997 R 2 0,984 0,994 3 Kecerahan X 1 dan Kelimpahan X 2 Y -455,336 + 6,462X 1 + 1,809X 2 251,022 – 9,753X 1 + 2,697X 2 R 0,977 0,994 R 2 0,955 0,988

2. Hubungan Unsur Hara Dengan Produktivitas Primer Perifiton

Hubungan unsur hara X seperti NO 3 dan PO 4 2- dengan produktivitas primer perifiton Y pada stasiun 1 dan stasiun 2 di analisis dengan regresi linear berganda Tabel 10. Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Analisis Regresi Unsur Hara Dengan Produktivitas Primer Perifiton Parameter Komponen Hasil Analisis Regresi Stasiun 1 Stasiun 2 NO 3 X 1 dan PO 4 2- X 2 Y 272,338 + 1151,539X 1 – 11742,692X 2 -731,339 + 1857,956X 1 + 5348,752X 2 R 0,868 0,920 R 2 0,753 0,846 Pembahasan A. Struktur Komunitas Perifiton 1. Keanekaragaman Jenis Perifiton Berdasarkan Gambar 6, keanekaragaman jenis perifiton yang terdapat di Sungai Naborsahan pada masing-masing stasiun pengamatan didominasi oleh kelas Bacillariophyceae yang memiliki proporsi yang tertinggi berkisar 50 – 55. Menurut Whitton 1975, pada perairan yang berarus kuat, alga bentik yang mendominasi dikarakteristikan dengan kelompok diatoma. Selain itu, Wetzel 2001 mengemukakan bahwa keberadaan kelompok Bacillariophyceae di perairan sering mendominasi dan kelimpahannya sangat tinggi. Persentase jenis perifiton dari kelas lainnya adalah Chlorophyceae berkisar antara 30 – 38,64, Cyanophyceae 6,82 – 7,5, Euglenoida 4,54 – 5 dan Rotatoria 0 – 2,5. Kelas Euglenoida dan Rotatoria terdapat dalam jumlah komposisi yang sangat sedikit. Menurut Hynes 1972 dalam Wijaya 2009, kelompok alga perifitik yang sering ditemukan melimpah terutama berasal dari kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae dan Rhodophyceae. Kelas Euglenophyceae dan Chrysophyceae mempunyai kelimpahan yang sangat kecil disebabkan organisme tersebut memiliki alat gerak yang berupa flagella sehingga jarang ditemukan sebagai perifiton. Berdasarkan Gambar 7, keanekaragaman jenis plankton yang terdapat di Sungai Naborsahan pada masing-masing stasiun pengamatan didominasi oleh Universitas Sumatera Utara kelas Bacillariophyceae yang memiliki proporsi yang tertinggi berkisar 41,46 – 48,72. Dominasi plankton dari kelas Bacillariophyceae ini sama halnya dengan dominasi perifiton dari kelas yang sama selama penelitian. Terdapat empat kelas plankton yang ditemukan sama dengan perifiton selama pengamatan yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, EuglenophyceaeEuglenoida dan Rotatoria.

2. Kelimpahan Perifiton