Lampiran 2. Lanjutan Perbesaran Foto Dalam Mikroskop Adalah 10x C. Kelas Cyanophyceae
Anabaena Oscillatoria
Phormidium
D. Kelas Euglenoida
Euglena Pandorina
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Lanjutan Perbesaran Foto Dalam Mikroskop Adalah 10x E. Kelas Rotatoria
Rotaria
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Abida, I.W. 2008. Produktivitas Primer Fitoplankton dan Keterkaitannya Dengan Intensitas Cahaya dan Ketersediaan Nutrien di Perairan Pantai Selat
Madura Kabupaten Bangkalan. Bogor: Institut Pertanian Bogor. [APHA] American Public Health Association. 2005. Standard Methods For The
Examination of Water and Wastewater. United Book Press Inc, Maryland.
Barus, T.A. 2004. Pengantar Limnologi: Studi Tentang Ekosistem Air Daratan. USU Press, Medan.
Barus, T.A., S.S. Sinaga, dan R. Tarigan. 2008. Produktivitas Primer Fitoplankton dan Hubungannya Dengan Faktor Fisik-Kimia Air di
Perairan Parapat, Danau Toba. Jurnal Biologi Sumatera 3 : 11 – 12.
Brower, J.E dan J.H. Zar. 1990. Field and Laboratory Methods For General Ecology. Brown Publisher, Iowa.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
Elfinurfajri, F. 2009. Struktur Komunitas Fitoplankton Serta Keterkaitannya Dengan Kualitas Perairan di Lingkungan Tambak Udang Intensif.
Bogor: Institut Pertanian Bogor. Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius, Yogyakarta.
Graham, L.E dan L.W. Wilcox. 2000. Algae. Prentice Hall, New York. Hidayat, Y. 2001. Tingkat Kesuburan Perairan Berdasarkan Kandungan Unsur
Hara N dan P Serta Struktur Komunitas Fitoplankton di Situ Tonjong, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Indrawati, I., Sunardi, dan I. Fitriyyah. 2010. Perifiton Sebagai Indikator Biologi Pada Pencemaran Limbah Domestik di Sungai Cikuda Sumedang.
Prosiding Seminar Nasional Limnologi V. 76 – 77.
Indrayani, N. 2000. Tingkat Kesuburan Perairan Situ Cigudeg Serta Hubungan Antara Produktivitas Primer dan Unsur Hara. Bogor: Institut Pertanian
Bogor. Larastri, R. 2006. Studi Biomassa Diatom Perifitik Pada Substrat Biocrete
Dengan Konsentrasi P yang Berbeda. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Universitas Sumatera Utara
Lukman. 2010. Faktor-faktor Pertimbangan Dalam Penetapan Tata Ruang Perairan Danau: Studi Kasus Danau Toba. Prosiding Seminar Nasional
Limnologi V. 362 – 364.
Madubun, U. 2008. Produktivitas Primer Fitoplankton dan Kaitannya Dengan Unsur Hara dan Cahaya di Perairan Muara Jaya Teluk Jakarta. Bogor:
Institut Pertanian Bogor. Mizuko, T. 1979. Illustrations of The Freshwater Plankton of Japan. Hoikusha
Publishing, Japan. Natalia, U. 2000. Struktur Komunitas Perifiton Pada Padang Lamun di Perairan
Teluk Hurun, Teluk Lampung, Lampung Selatan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Needham, J.G and P.R. Needham. 1962. A Guide To The Study of Fresh-Water Biology. Holden-Day, San Francisco.
Nofdianto, N and A. Dauta. 2006. Photosynthesis of Periphyton: Relationships Between Light and Age of Algal Mat. Limnotek 13 : 44
– 45. Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta.
Nuraini, D. 2005. Pengaruh Substrat Terhadap Pertumbuhan Perifiton di Waduk
Cirata, Jawa Barat. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. T. Samingan. Gadjah Mada University
Press. Basic Ecology. Yogyakarta. Rudiyanti, S. 2009. Kualitas Perairan Sungai Banger Pekalongan Berdasarkan
Indikator Biologis. Jurnal Saintek Perikanan 4 : 46 – 47.
Sanaky, A. 2003. Struktur Komunitas Fitoplankton Serta Hubungannya Dengan Parameter Fisika dan Kimia Perairan di Muara Sungai Bengawan Solo,
Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Sitinjak, F.R. 2009. Produktivitas Primer Fitoplankton Pada Musim Kemarau
Tahun 2008 di Muara Sungai Cisadane, Kabupaten Tangerang, Banten. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Smith, R.L. 1992. Elements of Ecology. HarperCollins Publishers, New York. Sofia, Y., Tontowi, dan S. Rahayu. 2010. Penelitian Pengolahan Air Sungai yang
Tercemar Oleh Bahan Organik. Jurnal Sumber Daya Air 6 : 145 – 146.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung.
Universitas Sumatera Utara
Sunarto, S. Astuty, dan H. Hamdani. 2004. Efisiensi Pemanfaatan Cahaya Matahari Oleh Fitoplankton Dalam Proses Fotosintesis. Jurnal Akuatika
2 : 1 – 3.
Suparlina, E.R.N. 2003. Struktur Komunitas Perifiton Pada Beberapa Substrat di Tambak Intensif Bersubstrat Pasir. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Taqwa, A. 2010. Analisis Produktivitas Primer Fitoplankton dan Struktur Komunitas Fauna Makrobenthos Berdasarkan Kerapatan Mangrove di
Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan, Kalimantan Timur. Semarang: Universitas Diponegoro.
Weitzel, R.L. 1979. Methods and Measurements of Periphyton Communities: A Review. American Society For Testing and Materials, Philadelphia.
Wetzel, R.G. 1983. Limnology. Saunders College Publishing, United States of America.
Wetzel, R.G. 2001. Limnology: Lake and River Ecosystems. Elsevier Academic Press, USA.
Whitton, B.A. 1975. River Ecology: Studies in Ecology. Blackwell Scientific Publications, London.
Wibowo, H. 2004. Tingkat Eutrofikasi Rawa Pening Dalam Kerangka Kajian Produktivitas Primer Fitoplankton. Semarang: Universitas Diponegoro.
Widdyastuti, R. 2011. Produktivitas Primer Perifiton di Sungai Ciampea, Desa Ciampea Udik, Bogor Pada Musim Kemarau 2010. Bogor: Institut
Pertanian Bogor. Wijaya, H.K. 2009. Komunitas Perifiton dan Fitoplankton Serta Parameter
Fisika-Kimia Perairan Sebagai Penentu Kualitas Air di Bagian Hulu Sungai Cisadane, Jawa Barat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Universitas Sumatera Utara
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April – Juni 2013. Penelitian ini
terdiri atas dua tahap yaitu penelitian lapangan yang meliputi pengukuran parameter fisika-kimia perairan yaitu suhu, arus, kecerahan, pH, DO dan
produktivitas primer, serta analisis di laboratorium meliputi kelimpahan perifiton dan unsur hara nitrit, nitrat, amoniak dan ortofosfat seperti pada Tabel 5.
Penelitian di lapangan dilaksanakan di Sungai Naborsahan, Desa Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Peta lokasi penelitian seperti pada
Gambar 2. Analisis di laboratorium dilaksanakan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Medan dan Laboratorium Kimia
Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Universitas Sumatera Utara.
Tabel 5. Pengukuran Parameter Kualitas Air dan Metode yang Digunakan
No Parameter
Satuan MetodeAlat
Analisis A
Fisika
1 Suhu
o
C PemuaianTermometer
in situ 2
Arus ms
PelampungBenda terapung in situ
3 Kecerahan
cm VisualSecchi disc
in situ
B Kimia
1 pH
- KolorimetripH meter
in situ 2
DO mgl
WinklerBotol Winkler in situ
3 NO
2
mgl SulfanilamideSpektofotometer
ex situ 4
NO
3
mgl BrucineSpektrofotometer
ex situ 5
NH
3
mgl PhenolSpektofotometer
ex situ 6
PO
4 2-
mgl Ascorbic AcidSpektofotometer ex situ
C Biologi
1 Produktivitas
Primer mgO
2
ljam OksigenBotol Terang-Gelap
in situ 2
Perifiton indcm
2
SensusMikroskop ex situ
Sumber: APHA 2005
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Peta lokasi penelitian Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba, 2010
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah termometer, pH meter, bola duga, botol sampel, botol BOD, gelas ukur, erlenmeyer, GPS, plankton net, sedgewick rafter
counting cell, cool box, kuas, kertas label, pipa paralon, tali rafia, mikroskop, kamera digital dan alat-alat tulis yang mendukung pelaksanaan penelitian. Adapun
bahan yang digunakan adalah karpet plastik, MnSO
4
, KI, KOH, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3
, amilum, lugol dan aquades.
Pelaksanaan Penelitian A. Penentuan Stasiun
Stasiun pengamatan terdiri dari dua stasiun yaitu stasiun 1 Gambar 3 dengan koordinat 02
o
39 06.89LU dan 098
o
56 11.59BT. Stasiun 1 terletak di
daerah hulu sungai dimana terdapat pemukiman warga di sekitarnya. Aktivitas
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan oleh warga di daerah ini adalah kegiatan domestik seperti mandi, mencuci pakaian, mencuci peralatan makan dan minum, kegiatan penambangan
pasir dan kegiatan menjala ikan.
Gambar 3. Stasiun 1 Stasiun 2 Gambar 4 dengan koordinat 02
o
39 10.66LU dan 098
o
56 08.86BT.
Stasiun 2 terletak di daerah tengah sungai dimana terdapat pemukiman warga di sekitarnya. Aktivitas yang dilakukan oleh warga di daerah ini adalah kegiatan
domestik seperti mandi, mencuci pakaian, mencuci peralatan makanminum dan kegiatan menjala ikan. Terdapat perbedaan kecepatan arus dan kedalaman sungai
di antara kedua stasiun pengamatan. Jarak lokasi antara stasiun 1 dan stasiun 2 adalah ± 100 m.
Gambar 4. Stasiun 2
Universitas Sumatera Utara
B. Pembuatan Substrat