E. Oksigen Terlarut Dissolved OxygenDO
Oksigen terlarut adalah besarnya kandungan oksigen yang terlarut dalam air yang biasa dinyatakan dalam satuan mgl. Kelarutan oksigen di perairan
dipengaruhi oleh suhu, tekanan parsial gas-gas yang ada di udara maupun di air, kadar garam dan unsur-unsur yang mudah teroksidasi di dalam perairan. Semakin
meningkat suhu air, kadar garam dan tekanan gas-gas terlarut maka semakin berkurang kelarutan oksigen dalam air Suparlina, 2003.
Oksigen terlarut sangat berpengaruh terhadap kehidupan perairan seperti proses biogeokimia. Pada sungai yang belum terpolusi, konsentrasi DO tetap
bagus yaitu di atas 80 saturasi. Hampir semua organisme perairan peka terhadap konsentrasi oksigen. Pencemaran oleh bahan organik dapat mengurangi
konsentrasi DO pada semua aliran sungai seperti proses mikrobial yang menggunakan oksigen dari air. Hal ini disebut Biochemical Oxygen Demand
BOD Widdyastuti, 2011. Oksigen terlarut akan berpengaruh langsung pada kemampuan organisme
air untuk bertahan di perairan tercemar. Pada perairan yang jenuh, biasanya mengandung oksigen dalam rentang 8
– 15 mgl, tergantung pada salinitas dan temperatur. Bagi organisme-organisme akuatik, biasanya membutuhkan oksigen
pada konsentrasi 5 – 8 mgl untuk dapat hidup secara normal Wibowo, 2004.
Kandungan oksigen terlarut yang tinggi dan kandungan karbondioksida bebas yang rendah umumnya terdapat pada sistem perairan mengalir. Hal ini
disebabkan oleh peran arus yang membantu dalam memberikan sumbangan oksigen Wijaya, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Sachmitz 1971 dalam Wijaya 2009 menyatakan bahwa ada lima golongan kualitas air di perairan mengalir berdasarkan kandungan oksigen terlarut
seperti yang terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Penggolongan Kualitas Air Berdasarkan Kandungan Oksigen Terlarut
Golongan Kandungan Oksigen Terlarut ppm
Kualitas Air
I 8 atau perubahan terjadi dalam waktu pendek
Sangat baik II
6 Baik
III 4
Kritis IV
2 Buruk
V 2
Sangat buruk Sumber: Sachmitz 1971 dalam Wijaya 2009
F. Biochemical Oxygen Demand BOD