Hasil Uji Koefisien Determinasi R

53 pemanfaatan teknologi informasi secara simultan atau secara bersama- sama berpengaruh signifikan terhadap kelemahan pengendalian internal.

3. Hasil Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual parsial yaitu ukuran pemerintah daerah yang diukur dengan total aset, pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan laju PDRB, kompleksitas pemerintah daerah yang diukur dengan jumlah kecamatan, kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan IPM dan pemanfaatan teknologi informasi yang diukur dengan PeGI dalam menerangkan variabel dependen yaitu kelemahan pengandalian internal. Signifikansi model regresi pada penelitian ini dapat diketahui dengan melihat nilai sig. yang ada pada tabel berikut. Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -173,779 58,601 -2,965 ,004 Total Aset -1,357E-13 ,000 -,167 -3,300 ,001 Produk Domestik Regional Bruto 60,444 130,893 ,020 ,462 ,646 Jumlah Kecamatan ,429 ,021 ,976 20,550 ,000 Indeks Pembangunan Manusia 3,872 ,895 ,247 4,326 ,000 Pemeringkatan e Government Indonesia -14,719 7,172 -,107 -2,052 ,044 Sumber: Data Sekunder yang diolah dengan SPSS 22, 2016 54 Hasil uji signifikan parameter individual uji statistik t yang terlihat dari tabel 4.8 dapat diinterpretasikan bahwa hasil uji t untuk H 1 diperoleh nilai t hitung -2,965 dengan nilai signifikansi dibawah 5 ∝ = 0,05 yaitu sebesar 0,001 dan memiliki arah koefisien negatif sebesar -1,357. Artinya, jika terjadi kenaikan total aset sebesar Rp 1, akan berdampak pada penurunan kelemahan pengendalian internal sebanyak 1,357 kasus. Hasilnya H 1 ditolak karena hasil uji t menunjukkan arah negatif. Hasil Uji t untuk H 2 diperoleh nilai t hitung 0,462 dengan nilai signifikansi diatas 5 ∝ = 0,05 yaitu sebesar 0,646 dan memiliki arah koefisien positif sebesar 60,444. Artinya, jika terjadi kenaikan laju PDRB sebesar 1 , akan berdampak pada peningkatan kelemahan pengendalian internal sebanyak 60,444 kasus. Kesimpulannya H 2 ditolak karena hasil pengujian menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hasil Uji t untuk H 3 diperoleh nilai t hitung sebesar 20,550 dan nilai signifikansi dibawah 5 ∝ = 0,05 yaitu sebesar 0,000 serta memiliki arah koefisien positif sebesar 0,429. Artinya, jika terjadi kenaikan jumlah kecamatan sebanyak 1, akan berdampak pada peningkatan kelemahan pengendalian internal sebanyak 0,429 kasus. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah H 3 diterima karena hasil pengujian menunjukkan arah positif dan signifikan. Hasil Uji t untuk H 4 diperoleh nilai t hitung sebesar 4,326 dengan nilai signifikansi dibawah 5 ∝ = 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan memiliki arah positif sebesar 3,872. Artinya, jika terjadi kenaikan IPM sebesar 1, akan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Kompleksitas Pemerintah Daerah (Jumlah SKPD)terhadap kelemahan Pengendalian Intern pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah di Indonesia)

2 12 147

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Periode 2011-2012)

0 2 11

ANAL Analisis Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Di Wilayah Jawa Tengah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013).

0 3 16

ANAL Analisis Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Di Wilayah Jawa Tengah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013).

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Di Wilayah Jawa Tengah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013).

0 4 11

PENGARUH SIZE, PAD, DAN KOMPLEKSITAS TERHADAP KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Size, Pad, Dan Kompleksitas Terhadap Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi D.I.Y. Pada Tahun 2

0 2 16

PENGARUH SIZE, PAD, DAN KOMPLEKSITAS TERHADAP KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Size, Pad, Dan Kompleksitas Terhadap Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi D.I.Y. Pada Tahun 2

0 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Periode 20

1 7 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Periode 20

0 2 19