Analisis Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data

46 sebesar 0,02508. Kemudian hasil analisis statistik deskriptif terhadap kompleksitas pemerintah daerah yang diukur dengan menggunakan jumlah kecamatan memiliki nilai minimum sebesar 44, nilai maksimum sebesar 664 memiliki rata- rata 200,20 dan standar deviasi 175,44. Analisis statistik deskriptif variabel kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia IPM memliki nilai minimum sebesar 55,55, nilai maksimum sebesar 78,99 dengan rata- rata 67,60 dan standar deviasi sebesar 4,92. Terakhir, hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi yang diukur dengan PeGI memiliki nilai minimum sebesar 1,20, nilai maksimum sebesar 3,39 dengan rata- rata sebesar 2,28 dan standar deviasi sebesar 0,56.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Tahapan pengujian regresi berganda yaitu menggunakan beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi meliputi: uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas yang secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut: a. Hasil Uji Normalitas Hipotesis dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda multiple regression. Uji normalitas dimaksudkan untuk menentukan apakah variabel- variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas berguna untuk melihat apakah model regresi yang digunakan sudah baik atau belum. Model regresi yang baik yaitu memiliki distribusi normal atau mendekati 47 normal. Pengambilan keputusan uji normalitas data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan grafik P-P Plot dan uji Kolmogorov- Smirnov K-S. Selengkapnya mengenai hasil uji normalitas penelitian dapat dilihat dari gambar 4.1 sebagai berikut. Sumber: Data Sekunder yang diolah dengan SPSS 22, 2016 Gambar 1.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-P Plot diatas menggambarkan bahwa grafik normal probabolity garis observasi mendekati atau menyentuh garis diagonalnya yang berarti nilai residual berdistribusi normal. 48 Hasil uji normalitas juga bisa dilihat dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov untuk lebih meyakinkan bahwa data telah terdistribusi secara normal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 83 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 27,99848887 Most Extreme Differences Absolute ,048 Positive ,048 Negative -,044 Test Statistic ,048 Asymp. Sig. 2-tailed ,200 c,d Sumber: Data Sekunder yang diolah dengan SPSS 22, 2016 Hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji One- Sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai K-S sebesar 0,200 dengan nilai signifikansi diatas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik. b. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan asumsi klasik autokorelasi. Uji autokorelsi yaitu untuk mengetahui korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Hal yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Kompleksitas Pemerintah Daerah (Jumlah SKPD)terhadap kelemahan Pengendalian Intern pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah di Indonesia)

2 12 147

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Periode 2011-2012)

0 2 11

ANAL Analisis Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Di Wilayah Jawa Tengah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013).

0 3 16

ANAL Analisis Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Di Wilayah Jawa Tengah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013).

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Pengendalian Intern Pemerintah Daerah Di Wilayah Jawa Tengah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013).

0 4 11

PENGARUH SIZE, PAD, DAN KOMPLEKSITAS TERHADAP KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Size, Pad, Dan Kompleksitas Terhadap Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi D.I.Y. Pada Tahun 2

0 2 16

PENGARUH SIZE, PAD, DAN KOMPLEKSITAS TERHADAP KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Size, Pad, Dan Kompleksitas Terhadap Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi D.I.Y. Pada Tahun 2

0 2 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Periode 20

1 7 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH DAERAH Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelemahan Pengendalian Internal Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Periode 20

0 2 19