Menggunakan kata yang mengalami perubahan makna Memahami kaida naskah drama

mendengarkan alunan suara merdu dari penyanyi-penyanyi kami. Rekan-rekan yang bertugas saya persilahkan untuk mengatur jalannya acara ini.

E. Menggunakan partikel pun kata seru

1. Partikel pun Partikel pun hanya dipakai dalam kalimat berita. Kaidah pemakainnya sebagai berikut:  Partikel pun dipakai untuk mengeraskan arti kata yang diiringinya. Dalam tulisan, partikel pun dipisahkan dari kata depannya. Contoh:”mereka pun setuju dengan usulan kami”  Patikel pun sering juga dipakai bersama –lah Contoh: “tidak lama kemudian hujan pun turunlah dengan sendirinya. 2. Kata seru atau interjeksi Kata seru atau interjeksi adalah kata tugas untuk mengungkapkan rasa hati manusia. Untukk memperkuat rasa hati sedih, heran dan jijik. Seseorang memakai kata tertentu disamping kata yang mengandung makna pokok yang dimaksud. Contoh kata seru atau interjeksi: Interjeksi negatif Interjeksi positif Interjeksi keheranan Interjeksi netral Cih, cis, bah, ih, idih, brengsek, sialan Alhamdulillah, insyaallah,syukur, amboi, asyik, aduhai Astaghfirullah, masyaallah, ai, lho Ayo, hai, hallo, he, wahai, astaga, wah, nah,ah,eh,oh,ya, adu,hem

F. Menggunakan kata yang mengalami perubahan makna

1. Perluasan makna generalisasi Generalisasi merupakan perluasan makna dari sebuah kata. Perluasan makna generalisasi terjadi apabila cakupan makna suatu kata lebih besar dari makna sebenarnya. Makna sekarang lebih luas dari pada makna dahulu. Contoh : Dari mana saudara tadi pagi? 2. Penyempitan makna spesialisasi Penyempitan makna atau spesialisasi adalah kata yang saat ini artinya lebih sempit dari arti sebelumnya. Penyempitan makna ini terjadi apabila suatu kata lebih sempit cakupannya dari pada makna asalnya. Contoh: Raffi meraih gelar sarjana pendidikan setelah lulus ujian skripsi. 3. Ameliorasi Ameliorasi merupakan perubahan makna kata yang mengakibatkan makna sekarang lebih tinggi nilainya dari pada makna dahulu. Contoh : temanku menjadi pramuniaga di supermarket. Kata pramuniaga lebih tinggi nilainya dari pada pelayan toko. 4. peyorasi 27 Peyorasi adalah peubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah dari pada makna dahulu. Contoh : Istrinya yang kedua sudah bunting tiga bulan. Kata bunting dianggap lebih rendah nilainya dari pada hamil. 5. Sinestesia Sinestesia adalah perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan antara dua indra berlainan. Contoh: linda sangat tersinggung mendengar kata-kata lia yang pedas itu. 6. Asosiasi Asosiasi merupakan pergeseran makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. Contoh: Ibu memasukkan uangnya ke dalam amplop. Kata amplop pada kalimat diatas berarti sampul surat .

A. Menulis naskah drama

28

BAB XII DUNIA DRAMA

Pementasan drama berasal dari suatu naskah atau skenario. Dialog atau tata laku yang dipentaskan oleh para pemainnya. Sesuai dengan cerita yang disusun sebelumnya oleh penulis naskah. Kunci keberhasilan dalam penulisan naskah drama adalah kemampuan untuk berfikir kritis. Menerjemahkan cerita atau jalan cerita kedalam dialog para pelakunya. Sebelum menulis naskah drama kamu perlu memerhatikan langkah-langkah berikut ini: 1. Menentukan tema, tema cerita sebuah drama dapat diambil dari kehidupan nyata seseorang yang ada disekitar kita. 2. Menyusun kerangka cerita, hal itu dilaksanakan agar dapat membantu proses penulisan selanjutnya. 1. Menentukan konflik, konflik adalah ketegangan atau pertentangan antar tokoh cerita. 2. Menentukan tokoh cerita dan perwatakannya. 3. Menyusun naskah, merupakan kegiatan yang sesungguhnya dalam proses kreatif drama. Pilihlah kata-kata yang dapat diwakili pikiran dan perasaan. 4. Menentukan judul cerita, dapat dilakukan sebelum menulis cerita, ketika selesai menulis cerita, atau setelah selesai menulis cerita.  Secara umum judul cerita harus memenuhi syarat tertentu antara lain: a. Sesuai dengan isi cerita. b. Sesuai dengan tema cerita. c. Membawa daya khayal tersendiri. d. Singkat dan tepat.

B. Memahami kaida naskah drama

Berbeda dengan cerita-cerita fiksi yang bersifat naratif, Drama mempunyai kaidah tersendiri. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan berkenaan dengan kaidah naskah drama adalah: 1. Pada awal kisah biasanya disertai prolog sebagai penghantar dan epilog sebagai penutup cerita. 2. Drama disajikan dalam berbentuk babak atau adegan. Babak terdiri atas beberapa adegan. Adegan ditandai dengan pengaturan prilaku dalam suatu peristiwa. 3. Penulisan perpindahan babak, adegan, atau setting drama ditulis tersendiri atau digandingkan dengan dialog tokoh. 4. Penulisan dialog harus diawali dengan nama tokoh yang mengungkapkan dialog tokoh. 5. Dalam naskah drama terdapat pelaksanaan atau narasi yang menunjukkan latar, suasana, dan akuan para tokoh dalm drama. 6. Petunjuk dituliskan dengan tanda kurung atau diletakkan sebagai perangkat tersendiri. 7. Dalam naskah drama dituliskan nama-nama pelaku yang berbicara di depan kalimat- kalimat dialog.

C. Memahami karakter tokoh yang di perankan