Pengertian Bioskop Sejarah Bioskop

11 g. Edukasi Lingkungan, bangunan dan artefak bersejarah melengkapi dokumen tertulis tentang masa lampau. Melalui ruang dan benda tiga dimensi sebagai laboratorium, orang dapat belajar dan memahami kehidupan dalam kurun waktu yang menyangkut peristiwa, masyarakat atau individu tertentu, serta lebih menghormati lingkungan alam. Manfaat revitalisasi lainnya menurut Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum 2013 adalah sebagai berikut : a. Peningkatan kualitas ruang kota kawasan b. Menguatnya identitas kota kawasan c. Terselamatkannya aset pusaka kota d. Meningkatnya vitalitas produktivitas ekonomi perkotaan

2.2 Bioskop

2.2.1 Pengertian Bioskop

Bioskop adalah pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar film, yang disorot sehingga dapat bergerak berbicara; gedung pertunjukan film cerita Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001. Secara populer ”Bioskop” dikenal sebagai gedung atau tempat pertunjukan film untuk umum dengan dipungut biaya ataupun bayaran. Bioskop berasal dari bahasa yunani, gabungan suku kata bios = hidup dan skoein = melihat atau mengamati. Sejak awal kehadirannya di Indonesia diterjemahkan sebagai gambar hidoep. Secara khusus “Bioskop” diartikan sebagai Universitas Sumatera Utara 12 tempat bercengkrama rendevous bagi pembuat sinears dengan penggemar pecinta seni film dan alur seni Tjasmadi, 1992.

2.2.2 Sejarah Bioskop

Gedung Bioskop pertama di dunia dibuka pada tanggal 16 Juni 1889. Bangunan permanen yang dirancang khusus untuk memutar film itu berada di Perancis, tepatnya di Kota Pelabuhan La Ciotat dan diberi nama L‟ Eden Theatre www.konstelasi.com. Meskipun pemutaran film bioskop pertama di dunia terjadi pada tahun 1846, namun pemutaran film tersebut diadakan di sebuah gedung pertunjukan musik Koster Bials Music Hall http:cyberman.cbn.net.id. Gambar 2.2 Gedung Bioskop pertama di dunia Sumber : www.konstelasi.com Pertunjukan Bioskop pertama di Indonesia hadir di Tanah Abang pada 5 Desember 1900 di rumah seorang Belanda kaya yang diubah dan diisi dengan susunan kursi-kursi. Pertunjukan filmnya diselenggarakan oleh De Nederlandsch Bioscope Maatschppij. Mereka menjual tiket dengan harga yang sangat mahal, Universitas Sumatera Utara 13 sehingga mayoritas penontonnya adalah orang-orang Belanda. Gedung bioskop pertama mulai didirikan pada tahun 1903 di beberapa tempat di Batavia. Dengan munculnya gedung bioskop, sedikit demi sedikit seni pertunjukan tradisional keliling juga mulai ditinggalkan, puncaknya terjadi pada tahun 1930-an www.karbonjournal.org. Gambar 2.3 Salah satu gedung bioskop pertama di Indonesia, terdapat di Batavia Sumber : KITLV Collection Bioskop sebagai salah satu bentuk ruang publik khas budaya urban mengalami perkembangan menarik yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah kota dan negara, serta dari dinamika global. Dalam konteks Asia Tenggara, bioskop hadir sebagai warisan kolonial dengan warna yang beragam, tergantung pada sejarah kolonialisme di masing-masing negara yaitu, pengaruh jajahan Belanda, Amerika Serikat, Spanyol dan Inggris. Bentuk dan tata ruang bioskop serta aktifitas manusia di dalamnya kemudian berkembang dengan berbagai variasi, berkaitan antara lain dengan perbedaan kelas sosial, dengan perkembangan teknologi dan dengan budaya hiburan. Sebagai bagian dari dinamika itu pun pada Universitas Sumatera Utara 14 akhirnya banyak gedung bioskop beralih fungsi atau lenyap sama sekali www.filmindonesia.or.id.

2.2.3 Bioskop Ria Kota Pematangsiantar