mata terpanjang dan tertipis. Origonya terletak di atas dan medial foramen opticum dan menutupi sebagian origo musculus levator palpebra superioris.
Musculus obliquus inferior berorigo pada sisi nasal dinding orbita tepat di belakang tepianinferior orbitadan sebelah lateral duktus nasolakrimalis. Otot ini
berjalan di bawah rectus inferior kemudian di bawah musculus rectus lateralis untuk berinsersio pada sklera dengan tendo yang pendek.
2.1.2 Kelopak Mata dan Konjungtiva
Palpebra kelopak mata superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang menutupi dan melindungi bagian anterior bola mata. Refleks menutup
kelopak mata akibat kontraksi otot orbicularis oculi, dapat melindungi mata dari cedera dan cahaya yang berlebihan Standring, 2008.
Konjungtiva adalah membran mukosa tipis dan transparan yang memanjang dari tepi kelopak mata anterior Standring, 2008.
2.1.3 Apparatus Lacrimalis
Menurut Riordan-Eva 2014, kompleks lakrimalis terdiri atas kelenjar lakrimal, kelenjar lakrimal aksesorius, kanakuli, saccus lacrimalis, dan ductus
nasolacrimalis. 2.2 Alat Pelindung Diri APD
2.2.1 Definisi APD
Alat pelindung diri dapat didefinisikan sebagai alat yang mempunyai kemampuan melindungi seseorang dalam pekerjaannya, yang fungsinya
mengisolasi pekerja dari bahaya di tempat kerja Rijanto, 2011. Alat pelindung diri merupakan metode dalam mengendalikan potensi
cedera terhadapa pemaparan bahan-bahan berbahaya atau bentuk-bentuk energi yang ditemukan di lingkungan tempat kerja. Alat pelindung diri meliputi
penggunaan pakaian khusu, kacamata pelindung, topi pengaman, respirator, dan seperangkat alata lainnya yang jika digunakan dengan benar dapat mengurangi
risiko cedera yang disebabkan oleh potensi bahaya di tempat kerja.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Karakteristik APD
Dalam Rijanto 2011 ada beberapa karakteristik alat pelindung diri, yaitu: 1.
Alat pelindung diri mempunyai keterbatasan yang umum yaitu tidak dapat menghilangkan bahaya pada sumbernya.
2. Apabila alat pelindung diri tidak berfungsi dan kelemahannya tidak
diketahui, maka risiko bahaya yang timbul dapat lebih besar. 3.
Saat digunakan alat pelindung diri harus sudah dipilih dengan tepat dan harus selalu dimonitor.
4. Pekerja yang menggunakannya harus sudah terlatih.
2.2.3 Jenis-jenis APD
Berdasarkan Rijanto 2011, Alat Pelindung Diri APD berdasarkan penggunannya dikategorikan dalam beberapa jenis:
1. Pelindung kepala
2. Pelindung telinga
3. Pelindung pernafasan
4. Pakaian kerja
5. Pelindung tangan
6. Pelindung kaki
7. Pelindung muka dan mata
Occupational Safety and Health Administration 2003 mewajibkan beberapa kategori dari alat pelindung diri harus sesuai dengan standar yang
dikembangkan oleh American National Standards Intitute ANSI. ANSI telah mempersiapkan standar keamanan sejak tahun 1920, ketika standar keamanan
pertama diakui untuk melindungi kepala dan mata pada pekerja industri. Occupational Safety and Health AdministrationOSHA mewajibkan
bahwa alat pelindung diri harus mengikuti standar ANSI: Perlindungan mata dan wajah: ANSI Z87.1-1989 USA Standard for
Occupational and Educational Eye and Face Protection Perlindungan kepala: ANSI Z89.1-1986
Perlindungan kaki: ANSI Z41.1-1991
Universitas Sumatera Utara
Untuk pelindung tangan, tidak ada standar ANSI untuk sarung tangan, tetapi OSHA merekomendasikan bahwa pemilihan sarung tangan berdasarkan
tugas yang akan dilakukan.
2.3 Alat Pelindung Mata dan Wajah