BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Mata
Gambar 2.1 Bola Mata Sumber: Sobotta, Volume 1, Edisi ke-14
Menurut Ellis 2006, anatomi mata dapat dibagi menjadi:
2.1.1 Bola Mata
Bola mata orang dewasa normal hampir bulat, dengan diameter anteroposterior sekitar 24,2 mm Riordan-Eva, 2014. Bola mata dibentuk oleh
tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu: lapisan fibrosa, lapisan vaskular, dan lapisan neural.
Lapisan Fibrosa
Lapisan fibrosa terdiri dari bagian anterior, kornea, dan bagian posterior, sklera. Kornea merupakan jaringan transparan yang disisipkan ke dalam sklera
pada limbus, lekukan melingkar pada sambungan ini disebut sulcus scleralis. Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar, yang hampir
seluruhnya terdiri atas kolagen Riordan-Eva, 2014. 93 lapisan luar mata dibentuk oleh sklera Standring, 2008. Sklera juga merupakan bagian lapisan
Universitas Sumatera Utara
bola mata yang mempertahankan bentuk bola mata itu sendiri dan menjadi tempat insersi dari otot-otot ekstraokular.
Lapisan Vaskular
Lapisan vaskular dibentuk oleh koroid, corpus ciliare, dan iris. Koroid adalah sebuah membran tipis yang mengandung banyak pembuluh darah Ellis,
2006. Corpus ciliare termasuk cincin siliaris, sebuah cincin serabut yang bersambung dengan koroid, prosesus siliaris, kumpulan enam puluh sampai
delapan puluh lipatan yang tersusun secara radial di antara cincin siliaris dan iris. Iris adalah perpanjangan corpus ciliare ke anterior Riordan-Eva, 2014. Iris
berupa permukaan pipih yang mengelilingi pupil Ellis, 2006. Iris terletak bersambungan dengan permukaan anterior lensa, memisahkan bilik mata depan
dari bilik mata belakang, yang masing-masing berisi aqueous humour. Kedua lapisan berpigmen pekat pada permukaan posterior iris merupakan perluasan
neuroretina dan lapisan epitel pigmen retina ke arah anterior Riordan-Eva, 2014.
Lapisan Neural
Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam dua pertiga posterior dinding bola
mata. Retina membentang ke anterior hampir sejauh corpus ciliare dan berakhir pada ora serrata dengan tepi yang tidak rata Riordan-Eva, 2014.
Isi Bola Mata
Menurut Ellis 2006, di dalam bola mata dapat ditemukan: lensa, aqueous humour, dan badan vitreus.
Universitas Sumatera Utara
Otot-otot Ekstraokular
Gambar 2.2 Otot-otot ekstraokular tampak depan Sumber: Sobotta, Volume 1, Edisi Ke-14.
Gambar 2.3 Otot-otot ekstraokular tampak belakang Sumber: Sobotta, Volume 1, Edisi Ke-14.
Menurut Riordan-Eva 2006, terdapat enam otot ekstraokular yang mengendalikan gerakan setiap mata: empat muskulus rektus dan dua obliquus.
Otot-otot Rektus Keempat otot rektus mempunyai origo pada anulus Zinn yang mengelilingi
nervus opticus di apeks posterior orbita. Mereka dinamakan sesuai insersionya ke dalam sklera pada permukaan medial, lateral, inferior, dan superior mata. Fungsi
utama otot-otot itu secara berturut-turut adalah untuk aduksi, abduksi, mendepresi, dan mengelevasi bola mata.
Otot-otot Obliquus Kedua otot obliquus terutama mengendalikan gerak torsional dan sedikit
mengatur gerak bola mata ke atas dan ke bawah. Obliquus superior adalah otot
Universitas Sumatera Utara
mata terpanjang dan tertipis. Origonya terletak di atas dan medial foramen opticum dan menutupi sebagian origo musculus levator palpebra superioris.
Musculus obliquus inferior berorigo pada sisi nasal dinding orbita tepat di belakang tepianinferior orbitadan sebelah lateral duktus nasolakrimalis. Otot ini
berjalan di bawah rectus inferior kemudian di bawah musculus rectus lateralis untuk berinsersio pada sklera dengan tendo yang pendek.
2.1.2 Kelopak Mata dan Konjungtiva