Universitas Sumatera Utara
Jumlah reponden yang memandang kualitas video iklan rokok di televisi baik ada 35 orang. Namun dari 35 orang, 14 menyatakan bahwa tayangan iklan rokok di televisi tidak
menarik perhatian mereka. Berdasarkan uraian di diatas, dapat diketahui hubungan terdapat antara kualitas
video iklan rokok di televisi dengan tayangan iklan rokok dapat menarik perhatian. Ini disebabkan oleh mayoritas responden memberikan pendapat bahwa kualitas video iklan
rokok di televisi baik dan tayangan iklan rokok dapat menarik perhatian mereka. Maka akan dijelaskan dalam perhitungan sebagai berikut.
Baik dan Menarik : Baik dan Tidak Menarik :
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang menyatakan kualitas video iklan rokok di televisi baik dan tayangan iklan rokok dapat menarik
perhatian adalah 22,2. Sementara presentase responden yang menyatakan kualitas video iklan rokok baik dan tayangan iklan tidak dapat menarik perhatian mereka adalah 15,6.
Jadi terdapat hubungan antara kualitas video iklan rokok di televisi dengan tayangan iklan rokok dapat menarik perhatian.
4.4.2 Uji Silang antara Produk Rokok Dengan Membangkitkan Hasrat
Untuk Mengkonsumsi Rokok Tabel 4.22
Uji Silang antara Produk Rokok dengan Membangkitkan Hasrat
Produk Rokok Pada Iklan Rokok
di Televisi Tayangan Iklan Rokok di Televisi Membangkitkan
Hasrat Untuk Mengkonsumsi Rokok
Total Tidak
Berhasrat Kurang
Berhasrat Berhasrat
Sangat Berhasrat
F F
F F
Tidak Menarik 23
25.5 2
2,2 25
Kurang Menarik 7
7,7 3
3,3 1
1,1 11
Menarik 26
28,8 2
2,2 13
14,4 4
4,4 45
Sangat Menarik 2
2,2 5
5,5 2
2,2 9
Total 58
64,4 7
7,7 19
21,1 6
6,6 90
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menjelaskan tentang hubungan antara produk rokok pada iklan rokok di televisi dengan tayangan iklan rokok di televisi membangkitkan hasrat untuk
mengkonsumsi rokok. Dari 90 responden, terdapat 45 orang berpendapat bahwa produk iklan rokok di televisi menarik. Diantaranya, 26 orang menyatakan tayangan iklan rokok
di televisi tidak membangkitkan hasrat untuk mengkonsumsi rokok. Jumlah responden yang memiliki pandangan yang tidak berhasrat untuk
mengkonsumsi rokok adalah 58 orang. Namun 26 orang diantaranya menyatakan bahwa mereka tertarik terhadap produk rokok.
Berdasarkan uraian di diatas, dapat diketahui hubungan antara produk rokok pada iklan rokok di televisi dengan tayangan iklan rokok di televisi membangkitkan hasrat
untuk mengkonsumsi rokok. Karena mayoritas responden memberikan pendapat bahwa produk rokok pada iklan rokok di televisi menarik tetapi tayangan iklan rokok di televisi
tidak membangkitkan hasrat mereka untuk mengkonsumsi rokok. Maka akan dijelaskan dalam perhitungan sebagai berikut:
Menarik dan Tidak Berhasrat :
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang menyatakan menyatakan bahwa produk rokok pada iklan rokok di televisi menarik tetapi
tayangan iklan rokok di televisi tidak membangkitkan hasrat mereka untuk mengkonsumsi rokok adalah 28,8. Jadi terdapat tidak terdapat hubungan antara
produk rokok pada iklan rokok di televisi dengan tayangan iklan rokok di televisi membangkitkan hasrat untuk mengkonsumsi rokok.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Uji Silang antara Pesan Dengan Mempengaruhi Keputusan