Pemasangan kateter intravena merupakan cara memasukkan cairan steril melalui jarum langsung ke dalam vena pasien. Biasanya cairan steril ini mengandung
elektrolit natrium, kalsium, kalium, nutrien glukosa, vitamin atau obat. Pemasangan kateter intravena digunakan apabila pasien tidak sadar, tidak dapat
menelan, dehidrasi atau syok, pemberian garam untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit, glukosa untuk metabolisme atau pemberian medikasi
WHO, 2005. Obat yang diberikan secara intravena memasuki aliran darah secara langsung
dan diabsorbsi lebih cepat daripada pemberian obat lain. Oleh sebab itu, obat diberikan secara intravena bila diperlukan efek cepat, atau apabila obat terlalu
mengiritasi jaringan tubuh bila diberikan dengan cara lain. Obat yang diberikan dengan cara ini biasanya diberikan dengan perlahan untuk mencegah sebarang reaksi.
2.2.2 Indikasi Pemasangan Infus
Keadaan – keadaan yang umumnya memerlukan pemasangan infus adalah :
1. Perdarahan dalam jumlah banyak kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah. 2.
Trauma abdomen berat kehilangan cairan tubuh dan komponen darah. 3.
Fraktur khusus di pelvis dan femur kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
4. Heat Stroke kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi.
5. Diare dan demam mengakibatkan dehidrasi.
6. Luka bakar luas kehilangan banyak cairan tubuh.
7. Trauma kepala, dada dan tulang punggung kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah. 8.
Dehidrasi.
2.2.3. Pelengkapan dan Peralatan
Dalam melakukan pemasangan infus, diperlukan alat dan bahan yang sebelumnya harus disiapkan terlebih dahulu yang meliputi :
Universitas Sumatera Utara
Sarung tangan non steril Larutan IV untuk cairan
Infus set termasuk IV Catheter Torniket
Plaster Kapas alkohol providone
Kasa steril Sabun
Kain steril Alkohol 70
Setiap campuran intravena perlu dilabelkan dengan informasi seperti : Nama pasien
Nomor identifikasi Bahan tambahan, kekuatan dan jumlah
Larutan yang diberikan dan jumlah Kecepatan aliran
Tanggal persiapan Nama dan paraf orang yang memasangkan infus
Setiap selang juga harus diberikan label dengan informasi mengenai tanggal dan waktu penggantungan dan nama inisial orang yang menggantung selang tersebut.
2.2.4. Ukuran Kateter Intravena
Pertimbangan – pertimbangan ketika memilih kateter adalah ukuran dan kondisi
vena yang dipilih, viskositas cairan yang akan diinfuskan, usia pasien, dan lamanya terapi yang diperkirakan.
Untuk pemilihan kateter yang benar, pilih alat dengan panjang terpendek, diameter terkecil yang memungkinkan administrasi cairan yang benar.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Ukuran, Warna Kateter dan Kecepatan Aliran Scales K, 2005 Gauge
Size Catheter
Length mm Catheter
Colour Flow
Rate mlmin
H2O Flow Rate
lhr H2O Flow
Rate mlmin
blood 22
25 Blue
42 2.5
24 20
32 Pink
67 4.0
41 18
32 Green
103 6.2
75 18
45 Green
103 6.2
63 16
45 Grey
236 14.2
167 14
45 Orange
270 16.2
215
2.2.5. Tempat Pemilihan Akses Vena