Ninjou Nilai Giri dan Ninjou dalam Komik

48 “Karena itu, aku sebisa mungkin membuat kue untuk teman-teman, maukah kalian menerimanya? Sebagai rasa terima kasihku.Ini untuk kalian bertiga.A… aku ingin kalian menerimanya. ” Uru yang ingin menjadi istri yang baik, sedang belajar untuk memasak kue, dia menceritakan hal ini kepada manajer, Shindou dan Ichirou.Kemudian ketiga orang ini menawarkan bantuan untuk mengajari Uru. Atas kebaikan mereka telah mengajari dirinya, Uru memberikan kue sebagai rasa terima kasih, padahal teman-temannya yang mengajarinya tanpa meminta balasan, namun Uru secara pribadi merasa menanggung giri terhadap mereka, yaitu giri terhadap dunia Benedict, 1982:141, sehingga dia berusaha mengembalikan giri tersebut kepada teman-temannya, ini dapat dilihat dalam: “Karena itu, aku sebisa mungkin membuat kue untuk teman-teman, maukah kalian menerimanya? Sebagai rasa terima kasihku.Ini untuk kalian bertiga.A… aku ingin kalian menerimanya. ”Hal ini menunjukkan kewajiban Uru untuk membayar hutang budi kepada orang yang membantunya, Uru membayarnya dengan memberikan kue buatannya sendiri kepada teman-teman yang telah menolong mengajarinya memasak.

3.2.2 Ninjou

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, menurut Ruth Benedict bahwa ninjou itu adalah perasaan kasih sayang yang tercurahkan kepada sesamanya, baik antara keluarga, teman, guru, bahkan orang yang tidak dikenal Universitas Sumatera Utara 49 sekalipun. Perasaan ini murni dan tulus berasal dari hati dan tidak dituntut balasannya. Nilai moral ninjou dapat dilihat dari cuplikan: Cuplikan I Buku 3 kisah 16, hal 168-169 Uru: “Ya? Jangan-jangan kamu tersesat,” Katou: “Ah…i…iya… Uru: “ Sudah kuduga” berbicara dalam hati Katou: “A…Anu… ke Nishimachi.” “Kau mau kemana?Kalau aku tahu tempatnya, mungkin aku bisa memberitahumu jalan ke sana.” Uru: “ Dari sini kamu bisa sampai ke Nishimachi dengan sekitar 15 menit naik Bus. Kalau kamu jalan sedikit lagi, nanti ada halte bis dari sana, kamu bisa…” “…?” Ichirou: “Hei, bocah. Masuk dan minumlah air buatanku.” Uru: “Eh… kok main perintah…? Terus masa’ Cuma air sih?” Ichirou: “Iya… Nah, Ayo” Hal 173 Uru: “Kok nangis siih Kenapa?” berbicara dalam hati Universitas Sumatera Utara 50 “Ma… ma… maaaaaafApa aku sudah mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaanmu?” Katou: “Bu… bukan… Aku bukan lagi disuruh ibu.Aku ingin ke Nishimachi.Tapi aku tersesat waktu naik bis. Uang yang kutabung untuk pergi ke nishimachi hilang semua…” Hal 183-184 Katou: “ Aku ingin pergi ke Nishimachi. Tolong beritahu aku jalan ke sana” Ichirou: “ Shindou: Nih. Ini peta sampai ke halte bus.Maaf, ya nulisnya di belakang bon pesanan.” Ichirou: “Sudah cukup, kok.” “Ichirou.untuk sampai ke Nishimachi 1000 yen sudah cukup atau masih kurang?” Shindou: “Hei, bocah Keluargamu ada 4 orang, ya? Katou: “Eh… iya…” Shindou: “Takamura Uru: “ Eh, iya? Shindou: Uru: “Iya” “Siapkan 4 potong menu spesial kita hari ini untuk dibawa pulang. Tolong, ya” Universitas Sumatera Utara 51 Katou: “Aku pasti mengembalikan uangnya, sekalian membayar harga cake-nya” Ichirou: “Sudahlah. Nggak apa-apa. Ninjoupada cerita ini terlihat di dalam buku 3, ketika Uru, Ichirou, dan Shindou membantu Katou yang kehilangan uangnya dan tersesat di depan Café Bonheur. Ninjoutersebut dapat dilihat dari cuplikan: “Kau mau kemana? Kalau aku tahu tempatnya, mungkin aku bisa memberitahumu jalan ke sana.” Ninjou yang dimiliki oleh Ichirou, dapat dilihat dari cuplikan: “ Ini menunjukkan kebaikanyang dilakukan Uru kepada seorang anak yang tersesat karena adanya ninjou dalam hati Uru terhadap anak tersebut. Nih. Ini peta sampai ke halte bus.Maaf, ya nulisnya di belakang bon pesanan.”Ninjou yang dimiliki oleh Ichirou mendorong Ichirou untuk melakukan kebaikan, yaitu dengan menuliskan peta untuk Katou yang tersesat. Serta yang terakhir adalah Ninjou yang dimiliki oleh Shindou, dapat dilihat dari cuplikan: “Ichirou.untuk sampai ke Nishimachi 1000 yen sudah cukup atau masih kurang?” Karena adanya ninjou yang dimiliki oleh Shindou dengan tulus dia memberikan uang kepada Katou yang kehilangan uangnya.Ketiga orang tersebut memiliki ninjou di dalam dirinya, hal ini sesuai dengan konsep ninjou, bahwa ninjou adalah perasaan manusia yang muncul tanpa adanya maksud apapun dan memperlihatkan ketulusan manusia itu sendiri, sehingga menyebabkan munculnya kebaikan. Universitas Sumatera Utara 52 Cuplikan 2 Buku 8 kisah 37, hal 9-11 Chiyo menangis, karena dia salah tingkah sewaktu tidak sengaja menubruk Kenshi. Karena panik, dia meminta maaf dengan berteriak. Aizawa: “Bikin salah lagi sama Tokieda Kenshi ya?” Waktu nabrak, harusnya senyum bilang ‘maaf’.” Chiyo: “ Kalau tadi begitu, aku enggak akan cemas.” Aizawa: “ Padahal Chiyo kalau diam cantik lho, meski dada rata. Kasihan kamu, makanya jangan benci sama cowok.” Chiyo: “Cerewet. Dari dulu aku diganggu cowok karena penampilanku seperti ini. Aku harus membalas rasa sakit hatiku Aku benci cowok… Aizawa: “ Oh.. iya iya. Tapi ssekarang enggak ada lagi cowok yang mengganggu Chiyo, kan? Chiyo: “Cowok semuanya sama 6 bulan lalu, di hari pertama aku pindah ke sini, Takami dan Harada mengejekku dendam. ~alur mundur~ Takami: Harada: “ Sudah begitu…. Katanya namanya ‘Chiyo’. Hehehehe..” keduanya tertawa mengejek “Hebat Anak yang baru pindah itu rambutnya pirang Katanya ibunya orang Amerika, berarti orang asing dong. Universitas Sumatera Utara 53 Kenshi: “Jangan sebut dia ‘orang asing’. Kita kan sama-sama manusia. Arimoto: “ Di depan Kenshi kalian berani menertawakan nama orang. Hebat juga.Kalau aku enggak berani lho.” Lagian nama ‘Chiyo’ itu tulisannya chiyo dalam ‘chiyogami’ kan? Menurutku itu nama yang bagus.” Kenshi: “Kalian ngajak aku berantem ya? Nama adalah pemberian orangtua. Hal kedua paling berharga setelah tubuh Chiyo: “Kenshi... Kenshi Tokieda. Dia berbeda” Chiyo tersentuh dengan perkataan Kenshi ~kembali ke alur awal~ Chiyo yang merupakan peranakan orang Amerika dan Jepang memiliki mata biru dan rambut pirang yang membuat dia menjadi bahan ejekan oleh teman- temannya pria sehingga dia membenci lelaki.Suatu saat tidak sengaja dia mendengar percakapan temannya yang mengejeknya.Temannya tersebut tidak memiliki ninjou.hal ini dapat dilihat dari cuplikan: “Hebat Anak yang baru pindah itu rambutnya pirang Katanya ibunya orang Amerika, berarti orang asing dong.” Mereka tidak mengakui Chiyo sebagai orang Jepang, dan dengan caramengejek Chiyo, menunjukkan bahwa kedua temannya tersebut tidak memiliki ninjousehingga mereka tidak memiliki kebaikan dalam hati mereka untuk Chiyo, karena tidak adanya ninjou membuat Chiyo semakin membenci lelaki.Namun salah satu temannya yang bernama Tokieda Kenshi menunjukkan nilai moral ninjou yaitu dengan membela Chiyo. Hal ini dapat dilihat dari cuplikan: “Jangan sebut dia ‘orang asing’. Kita kan sama-sama manusia.Tindakan Universitas Sumatera Utara 54 yang ditunjukkanTokieda adalahnilai moral ninjou, sesuai dengan kosep ninjou oleh Ruth Benedictyaitu memiliki perasaan empati atau kasih sayang terhadap sesama.Walaupun Chiyo peranakan, tapi Tokieda Kenshi tetap membelanya karena Chiyo juga manusia. Hal ini membuat Chiyo merasa bahwa Tokieda berbeda dengan orang lain dan menghormati Kenshi, dan sehingga dia merasa sedih dan bersalah kalau melakukan kesalahan pada Kenshi. Cuplikan 3 buku 15 kisah 78, hal 42 Hagiwara: “Aku memutuskan untuk memilih jalan yang paling mudah.” Hagiwara berbicara dalam hati, dia berdiri di pinggir sungai Koushi: “Selamat siang Hari ini cuacanya bagus ya “ Eh? Apa kabaar Hei Cowok yang di sana Wah Kamu jarang kelihatan di daerah sekitar sini. Salam kenal Aku…” Hagiwara beranjak pergi “Aaah Tunggu dulu …kalau kamu bermaksud loncat ke sungai itu, kusarankan urungkan saja niatmu.Gara-gara hujan kemarin, volume airnya bertambah.Akhir-akhir ini pagi dan malam selalu dingin. Aku enggak merekomendasikan air dalam cuaca seperti sekarang.” Oke?” Universitas Sumatera Utara 55 Hagiwara: “ .., biarpun begitu, dunia masih tetap berputar, kan? Walaupun aku menghilang, tetap saja enggak aka nada yang berubah.” “Itu adalah perbuatan yang sangat bodoh. Perkataan yang akan dilontarkannya sebentar lagi pastilah kata-kata klise yang…” pikir Hagiwara Koushi: “Kamu kenapa Uru? “Minimal untuk saat ini aku enggak mau kamu menghilang.” Uru: “ Ayah aku mau turun. Aku nemu semut Uru turun dari pangkuan Koushi Koushi: “Uru, jangan ditangkap, kalau kamu tangkap semutnya bisa remuk.” “ Anak itu lucu kan? Dia putriku lho. Impianku adalah menyampaikan pada lebih banyak lagi orang… tentang kelucuan putriku itu… makanya… Hagiwara: “Kalimat bodoh yang tak berarti. Tapi…kalimat itu menyentuh jauh ke dalam hati yang kosong…” kata Hagiwara dalam hati “Aku juga ingin menyampaikan hal itu padamu yang sekarang ada di depanku. Karena itu, aku ingin kamu tetap di sini.” Koushi tersenyum ramah Universitas Sumatera Utara 56 Hagiwara merupakan anak haram yang tidak diperhatikan dan disembunyikan oleh ayahnya karena ayahnya tidak mau keberadaan Hagiwaramempermalukan dirinya.Hal ini membuat Hagiwara merasa tertolak, sedih dan tidak ada yang memperhatikannya, akhirnya dia memutuskan untuk bunuh diri di sebuah sungai.Namun dia bertemu dengan Koushi sehingga dia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri karena Koushi menunjukkan ninjou padanya yang membuat dia tersentuh. Nilai moral ninjou yang ditunjukkan Koushi dapat dilihat dari cuplikan:“ Aaah Tunggu dulu …kalau kamu bermaksud loncat ke sungai itu, kusarankan urungkan saja niatmu.”Serta cuplikan“ Minimal untuk saat ini aku enggak mau kamu menghilang.” Koushi tidak ingin Hagiwara melompat ke sungai, untuk bunuh diri, karena dia memiliki ninjou, sehingga dia langsung mengajak Hagiwara berbicara dengan ramah, dan Dari cuplikan di atas kita dapat melihat bahwa Koushi berusaha untuk menggagalkan usaha bunuh diri Hagiwara dengan berbicara dan memperlihatkan kelucuan anaknya, dia berharap Hagiwara masih ada bersama dia, hal ini membuat Hagiwara tersentuh karena ninjou, yaitu rasa empati dan kasih sayang terhadap sesamayang diberikan Koushi membuat Hagiwara merasa ternyata keberadaannya diterima oleh orang lain dan dia merasa dibutuhkan. Koushi sendiri berusaha menggagalkan usaha bunuh diri dengan mengajak bicara Hagiwara, padahal dia tidak mengenal Hagiwara, namun karena rasa kasih terhadap sesama dia memiliki tanggung jawab untuk menolong Hagiwara yang sedang sedih. “Aku juga ingin menyampaikan hal itu padamu yang sekarang ada di depanku. Karena itu, aku ingin kamu tetap di sini.” Koushi tersenyum ramah Universitas Sumatera Utara 57

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN