Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

23 M Iqbal Tawaqal Yp 55 Vina Selvia 24 Hani Yudistira 56 Laila Suci Ramdani 25 Faisal Karim 57 Windy Astuti 26 Chikita Putri Liani 58 Novi Asriyanti 27 Mawaddatur Rahmah 59 Desi N Pasaribu 28 Regina Y U Sidauruk 60 Ice Sari Damanik 29 Nurhani Afriyanti Nst 61 Ismail 30 Riska Lie Fany 62 Ayu Azwina 31 Reza Andika Putra 63 Dicky Pratama 32 Anggun Saraswati Sampel terpilih atas karakteristik; 1. Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 FISIP USU 2. Mempunyai akun blog

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data tunggal datum adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian Bungin, 2011: 129. Teknik pengumpulan data adalah bagian instrument pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidak suatu penelitian. Kesalahan penggunaan metode pengumpulan data atau metode pengumpulan data tidak digunakan semestinya, berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan Bungin, 2011: 133. Mengumpulkan data merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan Nazir, 2005: 174. Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok Nazir, 2005: 174 yaitu: • Metode pengamatan langsung; Universitas Sumatera utara • Metode dengan menggunakan pertanyaan; • Metode khusus. Pada penelitian ini, peneliti memutuskan teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian pertanyaan, dengan cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara, dikarenakan teknik ini dianggap dapat memperoleh jawaban dari rumusan masalah. Metode Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto, 2006: 151. Metode kuesioner ini berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistimatis dalam sebuah daftar pertanyaan, kemudian dikirim kepada responden untuk diisi. Setelah diisi, kuesioner dikembalikan ke petugas atau peneliti. Bentuk umum sebuah kuesioner terdiri dari bagian pendahuluan berisikan petunjuk pengisian kuesioner, bagian identitas responden seperti; nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian baru memasuki bagian isi kuesioner. Dari bentuk isi inilah kemudian kuesioner dibedakan menjadi beberapa bentuk, seperti Bungin, 2011: 133: 1. Kuesioner langsung tertutup, adalah kuesioner yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam kuesioner tersebut. 2. Kuesioner langsung terbuka, adalah daftar pertanyaan yang dibuat dengan sepenuhnya memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab tentang keadaan yang dialami sendiri, tanpa ada alternatif jawaban dari peneliti. 3. Kuesioner tak langsung tertutup, adalah dikonstruksi dengan maksud untuk menggali atau merekam data mengenai apa yang diketahui responden perihal objek dan subjek tertentu, serta data tersebut tidak dimaksud perihal mengenai diri responden bersangkutan. Di samping itu, Universitas Sumatera utara alternatif jawaban telah disiapkan sehingga responden tinggal memilih jawaban mana yang sesuai untuk dipilih. 4. Kuesioner tak langsung terbuka, adalah dikonstruksi dengan ciri-ciri yang sama dengan kuesioner langsung terbuka, serta disediakan kemungkinan atau alternatif jawaban, sehingga responden harus memformulasikan sendiri jawaban yang dipandang sesuai. Jenis kuesioner lainnya, menurut Arikunto, 2006: 152: 1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup. 2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner terbuka. 3. Check list, sebuah daftar, di mana responden tinggal membubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai. 4. Rating-scale, skala bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Isi dari Kuesioner Nazir, 2005: 205: a. Pertanyaan tentang fakta; b. Pertanyaan tentang pendapat opinion c. Pertanyaan tentang persepsi diri. Keuntungan kuesioner Arikunto, 2006: 152: a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti. b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden. d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab. e. Dapat dibuat terstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Universitas Sumatera utara Kelemahan kuesioner Arikunto, 2006: 152: a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali padanya. b. Sering sukar dicari validitasnya. c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. d. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20 Anderson. e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis angket langsung tertutup atau pilihan ganda dengan jumlah 23 pertanyaan. Metode Wawancara Wawancara merupakan satu proses interaksi dan komunikasi, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor- faktor tersebut ialah: pewancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara Singarimbun, 1989: 192. Wawancara merupakan pengumpulan data melalui dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara dalam penelitian ini merupakan data pelengkap responden agar peneliti mempunyai ulasan yang lebih dalam.

3.6 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Twitter Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional tentang Fasilitas Twitter di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 45 125

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 16

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 1

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 6

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 1 23

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 3

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 14

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori - Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 7

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 16