Alat dan Bahan Penelitian .1 Alat Etika Penelitian

- Leukoplakia: adanya bercak atau plak putih pada mukosa oral yang tidak dapat dihapus dan secara klinis, tidak dapat digolongkan sebagai penyakit mukosa oral lainnya. 10,40 Lokasi, ukuran dan gambaran klinis dapat ditemukan bervariasi. Lesi sering ditemukan pada tepi lateral dan ventral lidah, dasar mulut, mukosa alveolar, bibir, palatum lunak sampai tigonum retromolar dan perlekatan gingiva mandibular. 4 Lesi dapat terlihat menunjukkan permukaan yang licin dan homogen, tipis dan mudah pecah friable, berfisur, bergelombang, atau berupa veruka, nodular maupun speckled. 10,40,41 Warna lesi dapat ditemukan mulai dari putih sampai abu-abu atau putih kecoklatan, bahkan juga dapat berwarna merah dan putih ataupun pink keabu- abuan. 40,41 Pengukuran dilakukan dengan melakukan pemeriksaan rongga mulut menggunakan kaca mulut dan akan dihasilkan data kategorik. - Kanker mulut: adanya gambaran klasik dari malignansi oral berupa lesi ulserasi, nodular, indurasi dan fiksasi, yang menetap selama lebih dari tiga minggu. Lesi dapat berwarna merah ataupun campuran merah dan putih, serta sering ditemukan pada daerah bibir, dasar mulut, vestibulum lingual dan tepi lidah.Pada kanker mulut tahap dini, lesi sering ditemukan asimtomatik dan tidak berbahaya. Sementara itu, pada tahapan lebih lanjut lesi dapat terlihat sebagai lesi ulserasi, indurasi, dengan tepi yang meninggi dan dapat berdarah, disertai limfadenopati servikal. 42 Pengukuran dilakukan dengan melakukan pemeriksaan rongga mulut menggunakan kaca mulut dan akan dihasilkan data kategorik. 3.7 Alat dan Bahan Penelitian 3.7.1 Alat 1. Kaca mulut 2. Kuisioner 3. Alat tulis 4. Senter Universitas Sumatera Utara 3.7.2Bahan 1. Densifektan Dettol 2. Masker 3. Handscoon

4. Gelas plastik

3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data demografi responden yaitu usia, jenis kelamin, kebiasaan menyirih dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner. Gambaran mengenai kelainan-kelainan mukosa oral diperiksa di rongga mulut dibantu dengan kaca mulut serta senter sebagai alat penerangan. Sebelumnya pasien diberikan segelas air untuk kumur-kumur agar mempermudah pemeriksaan, selanjutnya dilakukan penelusuran di seluruh rongga mulut untuk melihat ada atau tidaknya lesi pada daerah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi subyek penelitian kerumah masing-masing.

3.8.2 Pengolahan dan Analisis Data

1. Distribusi dan Frekuensi subyek penelitian yang memiliki kebiasaan menyirih menurut jenis kelamin. 2. Distribusi dan Frekuensi subyek penelitian yang memiliki kebiasaan menyirih menurut usia. 3. Distribusi dan Frekuensi durasi menyirih pada subyek penelitian. 4. Distribusi dan Frekuensi jumlah menyirih dalam satu hari pada subyek penelitian. 5. Distribusi dan Frekuensi dari lama papar menyirih yang dilakukan dalam sehari pada subyek penelitian. 6. Distribusi dan Frekuensi komponen sirih pada subyek penelitian. 7. Distribusi dan Frekuensi dari lokasi menyirih pada subyek penelitian. 8. Distribusi dan Frekuensi dari cara menyirih pada subyek penelitian. Universitas Sumatera Utara 9. Distribusi dan Frekuensi dorongan menyirih pada subyek penelitian. 10. Distribusi dan Frekuensi masing-masing kelainan pada mukosa oral yang ditemukan pada subyek penelitian.

3.9 Etika Penelitian

Etika penelitian mencakup hal sebagai berikut : 1. Ethical Clearance Peneliti mengajukan persetujuan pelaksanaan penelitian kepada komisi etik penelitian kesehatan berdasarkan ketentuan etika yang bersifat internasional maupun nasional. 2. Lembar persetujuan Informed Consent Peneliti melakukan pendekatan dan memberikan lembar persetujuan kepada subyek penelitian kenudian menjelaskan terlebih dahulu tujuan penelitian, tindakan yang akan dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian. Bagi subyek penelitian yang setuju, diminta untuk menandatangani lembar persetujuan informed consernt agar dapat berpartisipasi dalam penelitian 3. Kerahasiaan Confidentiality Data yang terkumpul dalam penelitian ini dijamin kerahasiaannya oleh peneliti karena data yang ditampilkan dalam bentuk data kelompok bukan data pribadi subyek penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan langsung rongga mulut pada masyarakat Desa Bandar Seribu Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang kelainan-kelainan mukosa oral pada masyarakatnya yang memiliki kebiasaan menyirih.

4.1 Karakteristik Subyek Penelitian Menurut Jenis Kelamin

Pada penelitian ini subyek penelitian yang diperiksaberjumlah 79 orang penyirih, terdiri dari pria dan wanita. Pria memiliki kebiasaan menyirih sebanyak 19 orang 24,1 dan wanita sebanyak 60 orang 75,9 Tabel 1. Tabel 1. Distribusi dan frekuensi subyek penelitian yang memiliki kebiasaan menyirih menurut jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah orang Presentase Pria 19 24,1 Wanita 60 75,9 TOTAL 79 100

4.2 Karakteristik Subyek Penelitian Menurut Usia

Dari penelitian usia subyek penelitian yang memiliki kebiasaan menyirih paling rendah adalah 20 tahun, dan usia tertinggi adalah 77 tahun. Kebiasaan menyirih paling banyak ditemukan pada subyek yang berusia 50-59 tahun yaitu sebanyak 23 orang 29,2Tabel 2. Universitas Sumatera Utara