Jenis dan Sumber Data Analisis Statistik Deskriptif

27

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara, baik yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan manufaktur periode tahun 2011-2013 yang diperoleh melalui Website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis jalur dengan analisis statistik yang menggunakan program SPSS. Sebelum dianalisis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness, Ghozali 2006. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran umum dari setiap variabel penelitian. Alat analisis yang digunakan adalah nilai rata-rata mean, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Diperlukan adanya uji asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan dengan menguji ada atau tidaknya gejala-gejala Universitas Sumatera Utara 28 multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan normalitas.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas Menurut Ghozali 2011 : 160 “bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.” Menurut Ghozali 2011 : 160 “ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik: a. Dalam analisis grafik, untuk melihat normalitas residual adalah melihat grafik histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi normal dan dapat dilakukan dengan melihat normal probability plot yaitu apabila distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. b. Dalam analisis statistik, Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Dimana Jika Z hitung Z tabel, maka distribusi Universitas Sumatera Utara 29 tidak normal dan uji statistik yang lain untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov, jika nilai signifikansinya 0,05 maka data terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansinya 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk “menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen” Ghozali, 2011 : 105. Salah satu metode untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah sebagai berikut : 1. Besaran VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. 2. Besaran Korelasi Antar Variabel Independen. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah koefisien antar variabel independen haruslah lemah di bawah 95. Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multikolinearitas.

3.7.2.3 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2011 : 110 Uji Autokorelasi ini Universitas Sumatera Utara 30 bertujuan “untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Autokorelasi dapat terjadi pada observasi yang menggunakan runtun waktu time series dimana penggangu dari data pada periode sebelumnya akan berpengaruh terhadap data pada periode berikutnya. Model regresi yang baik harus terbebas dari adanya autokorelasi. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yaitu dengan melakukan uji Durbin-Watson DW test. Adapun ketentuan dalam pengujian ini sebagai berikut : a. Bila nilai Durbin Watson d terletak antara batas atas du dan 4-du maka koefisien autokorelasi sama dengan nol du d 4 – du artinya tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif. b. Bila nilai d dl batas bawah maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol artinya ada autokorelasi positif. c. Bila nilai d 4-dl maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol artinya ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai d terletak antara du dengan dl atau d terletak diantara 4-du dan 4-dl, maka hasil tidak dapat diputuskan ada autokorelasi atau tidak. Universitas Sumatera Utara 31

3.7.2.4 Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastistas bertujuan “untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas” Ghozali, 2011 : 139. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskesdatisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi antar nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot dengan dasar analisis Menurut Ghozali 2011 : 139 yaitu: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam pengambilan keputusan dapat dilihat dari koefisien parameter, jika nilai probabilitas signifikansinya di atas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi Universitas Sumatera Utara 32 heteroskedastisitas. Namun sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya di bawah 0,05 maka dapat dikatakan telah terjadi heteroskedastisitas.

3.7.3 Analisis Jalur

Dalam penelitian ini, metode analIsis yang digunakan adalah model analisis jalur. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Peneltian ini akan menerangkan pengaruh secara langsung dan tidak langsung variabel bebas dependent, terhadap variabel terikat independent dan variabel perantara intervening. Model jalur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Indeks = α + β 1 EM + e1.................................. 1 r = α + β 1 EM + β 2 Indeks + e2 ........................ 2 Keterangan: r = biaya modal ekuitas Indeks = pengungkapan sukarela EM = manajemen laba α = konstanta β = koefisien regresi e = standar error Universitas Sumatera Utara 33

3.7.4 Pengujian Hipotesis

Ghozali 2011 menjelaskan untuk mengetahui kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan, maka dilakuakn pencarian nilai koefisien determinasi adjusted R 2 . Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel dependen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan pengujian untuk mendukung hipotesis adalah dengan uji t yaitu seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

3.7.4.1 Analisis Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, Ghozali 2011.

3.7.4.2 Uji Simultan Uji F

Uji F digunakan mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama dengan melihat nilai F nya. Tingkat signifikan dalam peneltitian Universitas Sumatera Utara 34 ini sebesar 5 Ghozali 2011. Kriteria pengambilan keputusan terhadap uji F adalah sebagai berikut: Jika F hitung F tabel, maka H ditolak Jika F hitung F tabel, maka H diterima

3.7.4.3 Uji Parsial Uji t

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel independen. Dasar pengambilan keputusan Ghozali 2011 adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan jika angka probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Universitas Sumatera Utara 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi, dari variabel manajemen laba, biaya modal ekuitas, dan pengungkapan sukarela. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Manajemen Laba, Biaya Modal Ekuitas, dan Pengungkapan Sukarela Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Manajemen Laba 72 -.848634 .969367 .02408119 .273780376 Biaya Modal Ekuitas 72 -.829270 2.562310 .22853585 .934990757 Pengungkapan Sukarela 72 .093450 .578947 .42474496 .091114947 Valid N listwise 72 Sumber : hasil olahan software SPSS Berdasarkan pengujian deskriptif statistik dari tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jumlah unit analisis N dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 unit analisis yang terdiri dari 24 perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI dari tahun 2011 sampai 2013. Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa nilai manajemen laba minimum adalah -0,848634, dan maksimum 0,969367. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari manajemen laba adalah 0,02408119 dan 0,273780376. Diketahui nilai biaya modal ekuitas minimum adalah -0,829270, dan maksimum 2,562310. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari biaya modal ekuitas adalah 0,22853585 dan 0,934990757. Universitas Sumatera Utara 36 Diketahui nilai pengungkapan sukarela minimum adalah 0,093450, dan maksimum 0,578947. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari pengungkapan sukarela adalah 0,42474496 dan 0,091114947. 4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS MELALUI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

0 13 19

PENDAHULUAN PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS MELALUI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

0 2 11

MANAJEMEN LABA, BIAYA MODAL EKUITAS DAN PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS MELALUI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING.

0 3 61

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP BIAYA MODAL EKUITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.

0 0 16

Pengaruh Struktur Modal terhadap Kualitas Laba dengan Pengungkapan Sukarela sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

1 1 28

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

PENGARUH KUALITAS LABA TERHADAP BIAYA MODAL DENGAN PENGUNGKAPAN SUKARELA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 2

Pengaruh Pengungkapan Sukarela Terhadap Biaya Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta: Keberadaan Komite Audit Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 9

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7