Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

commit to user 3. Metode Observasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang memperlihatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.

F. Instrumen Penelitian

Data penelitian yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dikumpulkan dengan mempergunakan instrument yang berupa tes yang terdiri dari tes obyektif pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Tes hasil akhir terdiri 40 butir pertanyaan. Dengan demikian skor hasil belajar siswa berkisar antara 1 sampai dengan 40. Instrument penelitian ini diujicobakan pada kelas uji coba, yaitu kelas X9 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Agar diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel, maka alat atau instrument yang digunakan untuk mengambil atau mengumpulkan data harus bersifat valid dan reliabel, oleh karena itu perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Selain itu, soal-soal juga perlu di uji tingkat kesukaran dan daya pembeda. Kisi-kisi dari instrument penelitian yang diujicobakan adalah: Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan Indikator Jenjang Pemahaman Kognitif Jumlah C1 C2 C3 C4 Pengertian Permintaan commit to user Macam-macam Permintaan 1 10 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan 4 11 2 Hukum Permintaan 2,22 3,6,7,14,1 5 7 Kurva Permintaan 5,12 8 21 4 Fungsi Permintaan 9,13 2 Pengertian Penawaran Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran 17,20 2 Hukum penawaran 16,18 2 Kurva Penawaran 19 1 Fungsi Penawaran 24,26,2 7 3 Keseimbangan Pasar 23,37 25 28,29 5 Pengertian Elastisitas 38 1 Pengertian Elastisitas Permintaan 30,31,3 5 3 Koefisien Elastisitas Permintaan 33 40 2 commit to user Kurva elastisitas Permintaan 39 1 Pengertian Elastisitas Penawaran 32 1 Koefisien Elastisitas Penawaran 36 1 Kurva Elastisitas Penawaran 34 1 Jumlah total 40 Keterangan: C1 : jenjang kemampuan pengetahuan C4 : jenjang kemampuan analisis C2 : jenjang kemampuan pemahaman C5 : jenjang kemampuan sintesis C3 : jenjang kemampuan penerapan C6 : jenjang kemampuan evaluasi 1. Uji Validitas Item Soal Item soal disebut valid jika dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur atau dapat memenuhi fungsinya sebagai alat ukur. Suharsimi Arikunto, 2005:65. Suatu item soal yang valid mempunyai validitas tinggi, sedangkan item soal yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir soal dalam penelitian ini adalah teknik korelasi point biserial Suharsimi Arikunto, 2005: 79, dengan persamaan: q p S M M r t t p bis − = commit to user keterangan: bis r = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t = rerata skor total S t = standar deviasi dari skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar p = siswa seluruh jumlah benar menjawab yang siswa banyaknya q = proporsi siswa yang menjawab salah q = 1 - p. Item soal hasil dari uji validitas kemudian dikategorikan menjadi dua kriteria. Untuk item soal valid bila γ pbi ≥ r tabel dan untuk item soal invalid bila γ pbi r tabel . Berdasarkan hasil analisis validitas terhadap 30 item soal uji coba tes tes hasil belajar Ekonomi yang dimiliki siswa diperoleh keputusan bahwa item soal invalid berjumlah 5 item, yakni item soal nomor 21,28,32,34,40. Item soal yang dipakai dalam tes hasil belajar Ekonomi yang dimiliki siswa adalah item soal yang valid yaitu item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,35,36,37,38, 39. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas dapat diartikan keajegan. Suatu instrumen dikatakan memenuhi kriteria reliabilitas, jika apabila instrumen tersebut digunakan commit to user berulang-ulang pada subyek dengan kondisi yang sama, akan memberikan hasil yang relatif tidak mengalami perubahan. Untuk menghitung koefisien reliabilitas instrumen dapat menggunakan KR-20 dengan teknik belah dua yang dirumuskan Koder Richardson sebagai berikut: r 11 = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − ∑ 2 2 1 S pq S n n di mana: r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1-p ∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes Suharsimi Arikunto, 2005: 101 Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Apabila harga apabila r 11 ≥ r tabel atau r hitung r tabel , maka kesimpulannya adalah instrumen tes reliabel. Selain itu, ada beberapa kriteria nilai reliabilitas sebagai berikut : 0,91 ≤ r 11 ≤ 1,00 : reliabilitas instrumen tes sangat tinggi 0,71 ≤ r 11 ≤ 0,90 : reliabilitas instrumen tes tinggi 0,41 ≤ r 11 ≤ 0,70 : reliabilitas instrumen tes sedang 0,00 ≤ r 11 ≤ 0,40 : reliabilitas instrumen tes rendah commit to user Berdasarkan hasil analisis reliabilitas terhadap instrumen soal uji coba tes hasil belajar Ekonomi diperoleh r 11 = 0,867 dan r tabel = 0,312 sehingga diputuskan instrumen tes reliabel dengan kriteria reliabilitas instrumen tes tinggi. 3. Analisis butir soal meliputi tingkat kesukaran dan daya beda a. Tingkat kesukaran soal Tingkat kesukaran soal adalah pengukuran derajat kesukaran suatu item soal. Besarnya angka yang menunjukkan tingkat kesukaran disebut Indeks Kesukaran P. Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran memadai, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Rumus mencari P adalah P = JS B di mana: P = taraf kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Suharsimi Arikunto, 2005: 208 Tingkat kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 0.00 ≤P 0.30 : item soal dikatakan sukar . 0.30 ≤P 0.70 : item soal dikatakan sedang. 0.70 ≤P≤ 1.00 : item soal dikatakan mudah. Suharsimi Arikunto, 2005: 210 commit to user Berdasarkan hasil analisis taraf kesukaran terhadap 40 item soal uji coba tes hasil belajar Ekonomi diperoleh keputusan : item soal yang tergolong sedang berjumlah 37 item, yakni item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,33,34,3 5,36,37,38,39,40; dan item soal tergolong sukar berjumlah 3 soal, yakni item soal nomor 21,28,32. Item soal yang dipakai dalam tes hasil belajar Ekonomi yang dimiliki siswa adalah item soal yang berada dalam klasifikasi soal dengan tingkat kesukaran sedang yaitu item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29, 30,31,32,33,35,36,37,38,39. b. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Untuk mengetahui daya pembeda dari masing-masing item soal, digunakan rumus: D = B B A A J B J B − = P A - P B di mana: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal commit to user itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = A A J B = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran P B = B B J B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Suharsimi Arikunto, 2005: 214 Klasifikasi daya pembeda: 0.00 ≤ D 0.20 item soal dikatakan daya pembeda jelek. 0.20 ≤ D 0.40 item soal dikatakan daya pembeda cukup. 0.40 ≤ D 0.70 item soal dikatakan daya pembeda baik. 0.70 ≤ D ≤ 1.00 item soal dikatakan daya pembeda baik sekali. D 0 , semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang saja.Suharsimi Arikunto, 2005: 218 Berdasarkan hasil analisis daya pembeda terhadap 40 item soal uji coba tes kemampuan kognitif ekonomi siswa diperoleh keputusan : item soal dengan daya pembeda jelek berjumlah 5, yakni item soal nomor 21,28,32,34,40; item soal dengan daya pembeda cukup berjumlah 8 item, yakni item soal nomor 2,8,12,13,23,25,26,31; dan item dengan daya pembeda baik berjumlah 27 item, yakni item soal nomor 1,3,4,5,6,7,9,10, 11,14,15,16,17,18,19,20,22,24,27,29,30,33,35,36,37,38,39. Item soal commit to user yang dipakai dalam tes kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki siswa adalah item soal yang berada dalam rentang klasifikasi cukup, baik dan baik sekali yaitu item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,35,36,37,38,39. Apabila langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan berarti persyaratan butir tes sebagai alat pengumpul data telah dapat dipenuhi.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMP NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009 2010

0 3 115

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) (Studi Pelaksanaan Rintisan SBI di SMA Negeri 1 Surakarta)

1 17 128

PEMANFAATAN LABORATORIUM MULTIMEDIA DALAM PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 3 MADIUN

0 4 96

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNATIONAL PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNATIONAL DI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN 2009/2010.

0 0 16

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 3 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Budaya Belajar Matematika Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Etnografi Di SMPN2 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasioanl Demak).

0 1 16

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL.

0 0 10

Implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di sma negeri 1 Karanganyar

1 1 129

Analisis implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Salatiga

1 1 116