Masukan input Upaya Kesehatan di Puskesmas

Tabel 4.3 Distribusi informan berdasarkan karakteristik Informan Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin I Kepala Puskesmas SPK Laki-laki II Pengelola BOK Puskesmas D-III Perempuan III Penanggung jawab program KIA- KB D-III Perempuan IV Penanggung jawab program Imunisasi D-III Perempuan V Penanggung jawab progam Gizi D-III Perempuan VI Penanggung jawab program Promkes S1 Perempuan VII Pengelola BOK Dinas Kesehatan SI Perempuan Sumber : UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015

4.2 Masukan input

Dalam pelaksanaan kegiatan BOK berbagai masukan input berupa SDM Kesehatan, Dana dan Sarana Prasarana Kesehatan merupakan bagian yang diteliti adalah seperti berikut ini.

4.2.1 Sumber Daya Kesehatan SDM Puskesmas

Dalam pelaksanaan BOK yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif di puskesmas dan jaringannya ketersediaan SDM kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas. SDM kesehatan dalam hal ini petugas kesehatan adalah ujung tombak dalam pelaksanaan program BOK. Pelayanan kesehatan yang berkualitas harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Kondisi ketenagaan di UPT Puskesmas Hiliduho dapat dilihat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Jumlah Tenaga Kesehatan UPT Puskesmas Hiliduho di Kecamatan Hiliduho Tahun 2015 No. Tenaga Kesehatan Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1. Dokter Umum S1 1 1 2. SKM Sarjana Kesehatan Masyarakat S1 1 1 3. Akper Akademi Keperawatan D-III 3 3 4. Akg Akademi Keperawatan Gigi D-III 1 1 5. Akbid Akademi Kebidanan D-III 8 8 6. Perawat SPK 3 7 10 7. Bidan PTT D-III 15 15 Sumber : UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari aspek kuantitas jumlah tenaga kesehatan sudah cukup jika dibandingkan dengan jumlah desa yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Hiliduho sebanyak 16 desa. Dalam pelaksanaan kegiatan BOK seluruh tenaga kesehatan yang ada telah dilibatkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Halini disebabkan karena tidak ada petugas pengelola keuangan maka kepala UPT Puskesmas Hiliduho menunjuk salah seorang staf yang berpendidikan Akedemi Kebidanan sebagai pengelola keuangan. Dari hasil penelitian dan wawancara terhadap informan mengenai aspek kualitas SDM pengelolaan dana BOK masih kurang, hal ini dapat dilihat dari proses pembuatan dokumen pertanggung jawaban keuangan dana BOK yang dibuat oleh kepala puskesmas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Hasil Wawancara mengenai SDM Pengelolaan Dana BOK di UPT Puskesmas Hiliduho Informan Pendapat Informan I Kepala Puskesmas Pengelolaan keuangan dana BOK selama ini dilaksanakan oleh seorang staf yang berpendidikan akademi kebidanan karena kami tidak memiliki tenaga dari manajemen keuangan, terpaksa kami berdayakan tenaga yang ada. Informan II Pengelola BOK Puskesmas Sebenarnya ya.. dalam pengelolaan dana BOK untuk tahun 2015 ini, saya hanya mengetahui tentang POA dan jadwal kegiatan saja.. mengenai pertanggung jawaban keuangannya dibuat oleh Kepala Puskesmas... Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pengelolaan keuangan dana BOK di UPT Puskesmas Hiliduho dilaksanakan oleh seorang tenaga bidan. Dalam proses pembuatan dokumen pertanggung jawaban keuangan dana BOK dibuat oleh Kepala Puskesmas selaku Ketua Pengelola Dana BOK di Puskesmas.

4.2.2 Dana

Biaya operasional puskesmas yang bersumber dari APBD Kabupaten Nias dan biaya operasional puskesmas yang bersumber dari APBN Pusat seperti dalam tabel berikut ini : Tabel 4.6 Sumber pendanaan di UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015 No Sumber Dana Jumlah Rp 1. APBN Anggaran Pendapatan Belanja Negara - BOK 113.000.000 - BPJSJKN 126.242.760 2. APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 60.839.600 Sumber : UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015 Universitas Sumatera Utara Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa dana BOK yang dialokasikan untuk UPT Puskesmas Hiliduho tahun 2015 sebesar Rp. 113.000.000.- dan dana APBD Kabupaten Nias sebesar Rp. 60.839.600. Dari hasil penelitian dan studi dokumentasi yang dilaksanakan kepada UPT Puskesmas Hiliduho, dana BOK yang digunakan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan dan tidak ada duplikasi kegiatan dengan dana APBD Kabupaten Tahun 2015. Tabel 4.7 Hasil Wawancara Mengenai Kecukupan Dana Informan Pendapat Informan I Kepala Puskesmas Dananya cukup.. Setiap tahun dana BOK yang kami terima terus mengalami peningkatan.. Informan II Pengelola BOK Puskesmas Dana BOK untuk tahun 2015 ini cukup lah.. Informan III Penanggung jawab program KIA-KB Dananya sudah cukup... Informan IV Penanggung jawab program Imunisasi Cukup lah.... Informan V Penanggung jawab program Gizi Dananya cukup untuk program-program yang kami usulkan Informan VI Penanggung jawab program Promkes Sudah sangat cukup... dana BOK untuk tahun 2015 ini lumayan besar... Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas, seluruh informan mengatakan dana BOK yang dialokasikan sudah cukup untuk mendanai program- program yang diusulkan. Meski demikian, puskesmas tetap berharap ada penambahan jumlah dana agar kinerja yang dihasilkan lebih maksimal.

4.2.3 Sarana dan Prasarana

Salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran pembangunan kesehatan adalah tersedianya fasilitas dan sarana kesehatan yang memadai. Di UPT Puskesmas Hiliduho memiliki beberapa sarana dan prasarana yang dapat Universitas Sumatera Utara mendukung terwujudnya pelaksanaan kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan BOK di wilayah kerja UPT Puskesmas Hiliduho dapat dilihat seperti dalam tabel berikut ini : Tabel 4.8 Sarana dan Prasarana kesehatan di UPT Puskesmas Hiliduho No Sarana dan Prasarana Jumlah 1. Puskesmas Rawat Inap 1 unit 2. Puskesmas Pembantu 3 unit 3. Poskesehatan Desa Poskesdes 8 unit 4. Posyandu Plus 2 unit 5. Ambulance 1 unit Jumlah 15 Sumber : UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015 Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan terhadap kondisi sarana dan prasarana kesehatan di UPT Puskesmas Hiliduho dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.9 Kondisi Sarana dan Prasarana di UPT Puskesmas Hiliduho No Sarana dan Prasarana Kondisi Bangunan Jumlah Baik Rusak Rusak Berat 1. Puskesmas Rawat Inap 1 1 unit 2. Puskesmas Pembantu 1 3 unit 3. Poskesehatan Desa Poskesdes 8 8 unit 4. Posyandu Plus 2 2 unit 5. Polindes 4 1 1 6 unit 6. Ambulance 1 1 unit Jumlah 21 Sumber : UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015 Universitas Sumatera Utara Beberapa Sarana dan prasarana kesehatan bersumber daya masyarakat sebagai salah satu penunjang pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Hiliduho berdasarkan distribusi per desa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Sarana dan Prasarana bersumber daya masyarakat berdasarkan Desa di UPT Puskesmas Hiliduho No Desa Sarana dan Prasarana Bersumber Daya Masyarakat Posyandu Polindes Desa Siaga 1. Onozitoli Dulu 1 1 2. Sinarikhi 2 1 1 3. Ombolata Salo’o 1 4. Sisobalauru 1 1 1 5. Tuhegafoa II 1 1 1 6. Ononamolo I Botomuzoi 1 1 7. Fadorolauru 2 1 1 8. Dima 1 1 9. Mazingo Tanose’o 2 1 10. Sisobahili I Tanose’o 2 1 11. Hiligodu Tanose’o 2 1 1 12. Hiliduho 1 1 13. Lasara Tanose’o 1 1 14. Onowaembo Hiligara 1 15. Silimabanua 1 16. Ombolata Sisarahili 1 Sumber : UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015 Berdasarkan hasil wawancara terhadap informan mengenai kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan kegiatan BOK baik dari segi pelayanan kesehatan maupun kegiatan administrasi sudah lengkap. Hal ini terlihat dari hasil wawancara terhadap kepala puskesmas “Kalau masalah fasilitas lengkap, baik itu untuk kegiatan pelayanan kesehatan maupun untuk kegiatan administrasi” Universitas Sumatera Utara

4.3 Proses