4.3 Proses
4.3.1 Perencanaan Tingkat Puskesmas P1
Dalam rangka mencapai tujuan BOK di puskesmas secara optimal, tepat sasaran,efesien dan efektif perlu dilaksanakan perencanaan puskesmas dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada di puskesmas. Perencanaan di puskesmas disusun melalui 4 empat tahap yang dimulai dari tahap persiapan, tahap analisa
situasi, tahap penyusunan rencana usulan kegiatan RUK dan tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan RPK.
Dari hasil penelitian dan telaah dokumen di UPT Puskesmas Hiliduho Rencana Usulan Kegiatan RUK telah disusun oleh kepala puskesmas untuk
kegiatan BOK Tahun 2015. Dalam proses perencanaan penyusunan kegiatan diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan laporan cakupan dari pemegang
program puskesmas kemudian menganalisa masalah serta menyusun rencana kegiatan. Dimana dalam proses perencanaan kegiatan ini melibatkan beberapa
penanggung jawab program puskesmas. Demikian juga dengan penetapan apa yang menjadi prioritas masalah. Setelah mendapat alokasi dana BOK Tahun 2015
dari PPK BOK Dinas Kesehatan Kabupaten, kemudian menyusun Rencana Kerja Tahunan dengan mendistribusikan dana menjadi kegiatan. Selanjutnya kegiatan
yang telah disusun selama satu tahun ditetapkan menjadi Rencana Kerja Tahunan RKT yang akan di tuangkan dalam bentuk POA tahunan maupun POA bulanan
sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara tentang perencanaan puskesmas sudah
sesuai dengan pedoman perencanaan tingkat puskesmas, hal ini dilihat dari
Universitas Sumatera Utara
wawancara kepada kepala puskesmas sebagai penanggungjawab kegiatan BOK “Kami membuat perencanaan kegiatan BOK berdasarkan dari identifikasi
masalah kesehatan di cakupan program kesehatan yang rendah tahun lalu dan masalah-masalah kesehatan yang timbul saat ini. Penentuan prioritas masalah
juga berdasarkan dari cakupan program puskesmas. usulan-usulan dari pemegang program juga menjadi salah satu acuan kami dalam membuat
perencanaan kegiatan BOK ini” Perencanaan program kegiatan BOK di UPT Puskesmas Hiliduho dimulai
dari identifikasi masalah kesehatan dari cakupan program, Kepala Puskesmas selalu melibatkan beberapa penanggungjawab program dalam penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan RUK dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan RPK yang dituangkan dalam bentuk POA bulanan maupun tahunan.
4.3.2 Penggerakan dan Pelaksanaan P2
Penggerakan dan pelaksanaan merupakan pengorganisasian pelaksanaan BOK sesuai dengan mekanisme Buku Petunjuk Teknis BOK berupa pelaksanaan
lokakarya mini. Dari hasil penelitian terhadap dokumen yang ada di puskesmas pelaksanaan lokakarya mini telah dilaksanakan setiap bulannya. Puskesmas telah
menetapkan jadwal pelaksanaan lokakarya mini untuk tahun 2015. Dana BOK dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan lokakarya mini. Peserta lokakarya
mini adalah seluruh staf puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes dan bidan desa. Sebagai output dari pelaksanaan mini lokakarya adalah tersusunnya POA
bulanan puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan Lokakarya mini bulanan dan tribunan puskesmas telah dilaksanakan sesuai dengan POA, hal ini diketahui dari hasil wawancara terhadap
informan kepala puskesmas “Kami melaksanakan lokakarya mini setiap akhir
bulan sebagai bentuk untuk mengevaluasi kegiatan yang telah selesai dan pembahasan kegiatan dibulan selanjutnya serta kami melakukan lokakarya mini
tribulanan lintas sektor dengan mengundang camat, kepala desa, kader dan sektor lain”
Dari hasil telah dokumen kegiatan lokakarya bulanan dan tribulan ini telah dibuat dalam POA tahunan maupun POA Bulanan yang telah diserahkan ke
Pengelola BOK Dinas Kesehatan Kabupaten.
4.3.3 Pengawasan Pengendalian Penilaian P3
Pengawasan pengendalian penilaian adalah berupa penilaian pelaporan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan BOK. Monitoring
pencapaian programkegiatan dan penyerapan keuangan BOK dilakukan pada saat lokakarya mini bulanan. Selanjutnya dari hasil lokakarya mini puskesmas
melakukan pembinaan kepada pengelola programkegiatan puskesmas. Dari hasil penelitian dan telah dokumen pelaksanaan monitoring dan
evaluasi telah dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari hasil notulen rapat pada setiap pelaksanaan lokakarya mini puskesmas. Dari hasil monitoring dan evaluasi
dalam rapat lokakarya mini dibahas dan dianalisis untuk perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Hasil Wawancara Pengawasan Pengendalian Penilaian P3 Informan
Pendapat
Informan I
Kepala Puskesmas
Kami melakukan
evaluasi pada
saat lokakaryamini
… memang laporan BOK sering terlambat karena kadang ada masalah disetiap
pelaksanaan kegiatan dilapangan, contohnya saja pelaksanaan kegiatan penyuluhan di desa, dimana
kepala desa sering tidak ada di lapangan jadi bukti untuk
pertanggungjawaban kita
tentang pelaksanaan kegiatan tidak bisa di tanda tangani
pada saat itu, harus menunggu berapa hari lagi untuk bisa ketemu kepala desanya. Saya juga
melakukan monitoring di setiap pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Informan II Pengelola BOK Puskesmas
Memang sering
dilakukan evaluasi
setiap pelaksanaan kegiatan.. hambatan nya yahh...
laporan pertanggungjawaban kegiatan yang sering terlambat sehingga penyampaian kita ke Dinas
Kesehatan terlambat juga
Informan VII Pengelola BOK Dinas Kesehatan
Kami dari tim Pengelola BOK Dinas Kesehatan selalu melakukan monitoring dan pengawasan di
setiap puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan BOK, laporan pertanggung jawaban kegiatan BOK
dari Puskesmas Hiliduho memang kadang-kadang terlambat alasannya kalau kami tanya.. karena
laporan dari pelaksanan kegiatan belum ditanda tangani kepala desa tempat mereka melaksanakan
kegiatan.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pengawasan telah dilakukan baik dari Kepala Puskesmas maupun
monitoring yang dilakukan oleh Tim Pengelola Dinas Kesahatan Kabupaten. 4.4
Keluaran output
BOK adalah bantuan dana dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu Pemerintah Daerah KabupatenKota melaksanakan
pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal SPM Bidang Kesehatan menuju Millenium Development Goals MDGs Bidang Kesehatan tahun 2015
Universitas Sumatera Utara
melalui peningkatan kinerja puskesmas dan jaringannya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
4.4.1 Alokasi Dana BOK
Setelah DIPA TP BOK diterima oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nias, Kuasa Pengguna Anggaran KPA menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen
PPK Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar PP-SPM, Bendahara Pengeluaran serta Penetapan Tim Pengelola BOK Kabupaten. Selanjutnya KPA
menetapkan alokasi dana BOK untuk masing-masing puskesmas. Pembagian alokasi dana BOK karena merupakan kegiatan operasional bagi puskesmas maka
sebagai acuannya adalah jumlah desa, jumlah penduduk, luas wilayah, keadaan geografis, cakupan programdan jumlah tenaga kesehatan di wilayah puskesmas
masing-masing.
Tabel 4.12 Hasil Wawancara Pengalokasian Dana BOK di UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015
Informan Pendapat
Informan I
Kepala Puskesmas
Kami menerima SK penetapan besaran alokasi dana BOK dari Dinas Kesehatan yang sudah ditanda
tangani oleh Kepala Dinas selaku KPA, besaran dana setiap tahun memang beda-beda, untuk tahun 2015
saja kami menerima alokasi dana sebesar seratus tiga belas juta rupiah Rp. 113.000.000. tentang besaran
dana ini sepengetahuan saya dari tahun ke tahun sesuai denga petunjuk teknis berdasarkan dari jumlah
penduduk, luas wilayah, jumlah desa dll.
Informan VII
Pengelola BOK Dinas Kesehatan
Besaran alokasi dana BOK disesuaikan dengan Petunjuk teknis yaitu dengan memperhatikan kondisi
penduduk, jumlah desa, cakupan progam, jumlah tenaga kesehatan dan keadaan geografis masing-
masing Puskesmas. Semakin banyak jumlah desanya maka semakin banyak pula alokasi dana BOK.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas, dapat diketahui bahwa alokasi dana di UPT Puskesmas Hiliduho tahun 2015 sebesar Rp. 113.000.000
melalui SK Kepala Dinas Kesehatan, dimana penetapannya disesuaikan dengan Petunjuk teknis yaitu dengan memperhatikan kondisi penduduk, jumlah desa,
cakupan program, jumlah tenaga kesehatan dan keadaan geografis puskesmas.
4.4.2 Mekanisme Penyaluran Dana BOK
Mekanisme pencairan dan BOK diawali dari penyampaian Surat Permintaan Uang SPU dari puskesmas serta penyampaian POA kepada Kuasa
Pengguna Anggrana KPA Dinas Kesehatan KabupatenKota kemudian setelah diproses beberapa hari, Puskesmas sudah bisa mengambil dana yang dibutuhkan
melalui rekening puskesmas. Mengenai waktu antara penyampaian SPU dengan penerimaan dana, informan mengatakan bahwa proses tersebut memakan waktu
yang agak lama tergantung pada proses verifikasi POA yang dilakukan oleh tim verifikator BOK Dinas Kesehatan Kabupaten Nias baru kemudian usulan dana
tersebut dapat diproses. Dana BOK dari pusat diberikan melalui rekening puskesmas. Kepala
Dinas Kesehatan selaku KPA membuat SK penetapan besaran alokasi dana puskesmas. pencairan dana BOK oleh puskesmas disesuiakan dengan POA yang
telah diverifikasi tim pengelola BOK Dinas Kesehatan. Hasil wawancara terhadap informan tentang mekanisme penyaluran dana BOK di UPT Puskesmas Hiliduho
“Setelah kami menerima SK Penetapan besaran alokasi dana BOK dari Dinas Kesehatan kami membuka rekening di Bank atas petunjuk dari Bendahara
Pengelola BOK Dinas Kesehatan. Setelah itu kami menyampaikan POA Bulanan
Universitas Sumatera Utara
dan laporan pertanggungjawaban ke Tim Pengelola BOK Dinas Kesehatan setiap akhir bulan dan setelah diverifikasi serta disetujui.. selanjutnya kami membuat
Surat Permintaan Uang SPU ke Bendahara Pengelola BOK Dinas Kesehatan untuk disetujui pencairan dana di B
ank”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas menunjukkan bahwa
pencairan dana BOK disesuaikan dengan POA dari puskesmas dan melalui verifikasi oleh tim Pengelola BOK Dinas Kesehatan. Proses selanjutnya pencairan
dana melalui pengajuan Surat Permintaan Uang SPU kepada Bendahara BOK Dinas Kesehatan Kabupaten setelah disetujui baru dari Pengelola BOK puskesmas
dan kepala puskesmas mencairkan dana BOK tersebut di bank sesuai dengan kebutuhan yang disetujui melalui Surat Permintaan Uang SPU.
Tabel 4.13 Pendapat Informan Tentang Jarak Waktu Pengajuan SPU dengan Pencairan Dana BOK
Informan Pendapat
Informan I
Kepala Puskesmas
Jarak waktu antara pengajuan SPU dengan cairnya dana memakan waktu satu sampai dua
minggu
Informan II Pengelola
BOK Puskesmas Sering lama... itu yang sering kami alami,
biasanya sampai dua minggu gitu..
Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas mengenai waktu antara penyampaian SPU dengan penerimaan dana, informan menyatakan bahwa proses
tersebut memakan waktu yang lama kurang lebih seminggu hingga 2 minggu tergantung pada proses verifikasi POA yang dilakukan oleh tim verifikator Dinas
Kesehatan Kabupaten Nias baru kemudian usulan dana tersebut dapat diproses.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Pendapat Informan mengenai ketepatan turunnya dana dengan jadwal pelaksanaan kegiatan dan dampaknya
Informan Pendapat
Informan I
Kepala Puskesmas
Dana memang tidak tepat waktunya turun dan hal ini sangat menimbulkan masalah karena beberapa
kegiatan tidak bisa dilaksanakan sesuai waktu, contohnya saja kegiatan lokakaryamini terpaksa
kami tunda-tunda dan kadang saya duluankan dulu uang sendiri buat biaya pelaksanaanya..
Informan II
Pengelola BOK Puskesmas
Turunnya dana tidak sesuai dengan rencana pelaksanan kegiatan, sehingga jadi masalah karena
terpaksa petugas kerja dulu baru dibayar.. sering menimbulkan pertanyaan dari petugas seakan-akan
kami sengaja menahan-nahan dananya.. laporan pertanggung jawaban pun terpaksa lama kami
serahkan
Informan III Penanggung jawab program KIA-KB
Kegiatan kami
jadi tidak
sesuai dengan
perencanaan akibat dari dananya yang lama turun.. terpaksa tertunda-tunda terus..
Hasil wawancara tersebut di atas menunjukkan bahwa pencairan dana tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan di puskesmas dan hal ini
menyebabkan tidak efektif dalam penyerapan dana BOK. Mengenai keterlambatan dana ini dikonfirmasi ke informan Pengel
ola BOK Dinas Kesehatan Kabupaten “ memang benar, puskesmas sering mengeluh terlambatnya dana turun.. tetapi itu
bukan karena kita hambat-hambat, masalahnya turunnya dana dari pusat juga terlambat ditambah lagi lamanya dari puskesmas penyampain POA dan SPJ
sehingga proses verifikasi memakan waktu agak lama.. apalagi kalau POA dan SPJ kurang lengkap, terpaksa kita kembalikan lagi ke puskesmas untuk di
lengkapi ”
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Peruntukkan Dana BOK
Pemanfaatan dana BOK merupakan hal yang sangat penting karena sangat berhubungan dengan pencapaian tujuan. Tujuan untuk meningkatkan pencapaian
indikator SPM dan MDGs sangat tergantung pada aspek pemanfaatan ini. Pemilihan kegiatan tentu diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen POA BOK UPT Puskesmas Hiliduho dan keterangan dari Kepala Puskesmas Hiliduho diketahui bahwa peruntukkan
dana BOK dari tahun 2013 sampai tahun 2015 di UPT Puskesmas Hiliduho seperti dalam tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Peruntukkan Dana BOK di UPT Puskesmas Hiliduho dari Tahu 2013 sampai Tahun 2015
No Kegiatan
Peruntukkan Dana BOK Tahun 2013
Tahun 2014 Tahun 2015
Biaya Rp Biaya Rp
Biaya Rp 1. Upaya Kesehatan di Puskesmas
a. Kesehatan ibu, anak dan KB
18.750.000 31,80
22.355.000 34,92
27.850.000 24,64
b. Kesehatan Lingkungan
2.070.000 3,50
2.150.000 3,36
5.510.000 4,88
c. Imunisasi
4.130.000 7,00
5.220.000 8,16
11.020.000 9,75
d. Pengendalian Penyakit
1.890.000 3,21
2.010.000 3,14
11.020.000 9,75
e. Progam gizi masyarakat
6.600.000 11,19
6.900.000 10,78
6.800.000 6,02
f. Promosi Kesehatan
8.890.000 15,10
9.560.000 14,94
11.020.000 9,75
Total 42.420.000
71,8 48.195.000
75,30 73.220.000
64,79 2. Kegiatan penunjang upaya kesehatan
3.275.000 5,60
3.075.000 4,80
4.310.000 3,82
3. Manajemen Puskesmas 13.305.000
22,60 12.730.000
19,90 35.470.000
31,39
Total 59.000.000
100 64.000.000
100 113.000.000
100 Sumber : UPT Puskesmas Hiliduho Tahun 2015
Universitas Sumatera Utara