Proses Program Tim Terpadu

diadakan penambahan sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal dalam mengimplementasikan dana BOK.

5.2 Proses

Proses mengacu kepada cara bagaimana kebijakan dimulai, dikembangkan atau disusun, dinegosiasi, dikomunikasikan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dari segi proses, kebijakan BOK cukup dapat diterima dan dipahami maksud, tujuan, cara pelaksanaan dan pengawasannya. Dengan dikeluarkannya Juknis yang selalu mengalami perubahan ke arah lebih baik menunjukkan bahwa kebijakan ini benar-benar dikomunikasikan dengan baik ke seluruh KabupatenKota di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan respon informan yang mengapresiasi adanya perubahan Juknis dan mengaku cukup mendapat sosialisasi tentang BOK.

5.2.1 Perencanaan P1

Perencanaan Puskesmas merupakan sebuah tahapan kegiatan yang sangat penting dalam suatu manajemen puskemas. Dalam menentukan sebuah tindakan yang tepat harus diawali dari penentuan masalah, prioritas masalah, alternatif pemecahan masalah dan menentukan intervensi yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, maka dapat dilihat bahwa UPT Puskesmas Hiliduho telah membuat perencanaan yang diawali dengan identifikasi masalah berdasarkan analisa pencapaian cakupan tiap program yang diusulkan oleh penanggung jawab program dan disesuaikan dengan petunjuk teknis BOK, Penentuan masalah tersebut dilanjutkan dengan proses penentuan prioritas masalah dan alternatif intervensinnya. Hal ini terungkap melalui Universitas Sumatera Utara pernyataan Kepala UPT Puskesmas Hiliduho yang menyatakan bahwa proses penentuan prioritas masalah juga berdasarkan dari cakupan program disesuaikan dengan petunjuk juknis BOK tahun 2015. Pemilihan penentuan prioritas masalah adalah hal yang sangat penting dalam membuat perencanaan agar pemanfaatan dana yang dikeluarkan efektif. Demikian juga dalam pemilihan intervensi masalah yang diambil akan sangat menentukan dalam keberhasilan pemecahan masalah kesehatan tersebut. Hasil dari penentuan prioritas masalah kesehatan tersebut dibuat dalam POA sebagai Rencana Kerja Tahunan yang akan diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk dapat diverifikasi dan disetujui.

5.2.2 Penggerakan dan Pelaksanaan P2

Dalam Petujuk Teknis BOK penggerakan dan pelaksanaan P2 di implementasikan melalui kegiatan lokakarya mini Puskesmas. Rencana Kerja Tahunan yang telah disusun dalam P1 dipertegas dalam perencanaan bulanan dalam lokakarya mini Puskesmas. Kekuatan progam BOK sebenarnya adalah pada proses pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas. Dari hasil studi dokumentasi dan wawancara yang telah dilakukan kepada informan telah melaksanakan mekanisme pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas dan output dari pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas adalah disepakatinya POA bulanan dan tahunan yang akan dilaksanakan. Dari hasil telaah dokumen terhadap penyampaian POA BOK bulanan dari Puskemas ke Tim Pengelola BOK Dinas Kesehatan masih ditemukan keterlambatan pengiriman. Hal ini menyebabkan Tim Pengelola BOK Kabupaten Universitas Sumatera Utara terlambat melaksanakan verifikasi sehingga Puskesmas terlambat mengajukan Surat Permintaan Uang SPU sesuai dengan jadwal kegiatan. Dari hasil obsevasi lapangan dan telaah dokumen yang dilakukan terlihat bahwa pelaksanaan lokakarya mini bulanan dilaksanakan oleh Puskesmas setiap akhir bulan untuk mengevaluasi program yang telah terlaksana. Pelaksanaan lokakarya mini sebagai rutinitas menyampaikan laporan bulanan dan pertemuan antara staf. Metode pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas melibatkan staf untuk menyampaikan materi yang berhubungan dengan kesehatan secara khusus menyangkut tugas dan program-program puskesmas sehingga menimbulkan diskusi terhadap masalah-masalah yang di hadapi dilapangan. Beberapa staf Puskesmas bergiliran menyampaikan materi yang disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawabnya di Puskesmas. Sehingga dari hasil diskusi dapat disusun rencana kegiatan prioritas dari masing-masing program yang ada. Hasil telaah dokumen juga menunjukkan bahwa pelaporan pelaksanaan program tidak seluruhnya masuk setiap bulan dengan tepat waktu. Menurut peneliti, hal itu terjadi karena puskesmas tidak mampu menyelesaikan POA dengan tepat waktu dan tidak semua kegiatan dalam POA dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang terjadwal. Hasil akhirnya juga Puskesmas tidak dapat menyelesaikan pertanggungjawabannya dengan tepat waktu, sehingga akan menimbulkan dampak keterlambatan pencairan dana pada kegiatan berikutnya serta kemungkinan tidak tercapainya capaian program sesuai dengan yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Pengawasan Pengendalian dan Penilaian P3

Pengawasan dan monitoring yang dilakukan pada program BOK oleh tim pengelola BOK di setiap tingkat Puskesmas ditunjukan agar pemanfaatan dana BOK dapat dimanfaatkan secara efektif untuk pencapaian tujuan sehingga dapat memberikan hasil seoptimal mungkin. Hasil wawancara menunjukkan pelaksanaan pengawasan telah dilakukan baik dari Kepala Puskesmas maupun monitoring yang dilakukan oleh Tim Pengelola Dinas Kesahatan Kabupaten. Pengawasan terhadap pelaksanaan BOK dilakukan secara langsung dengan memverifikasi laporan dan pencatatan yang telah dibuat. Kepala Puskesmas dapat menjalankan perannya dalam memonitor pelaksanaan BOK di lapangan dan saat dilaksanakannya lokakarya mini.

5.3 Output