12
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini; 3.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu;
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu; 5.
Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode; 7.
Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan; 8.
Informasi keuangan lainnya.
2.1.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku, tapi haruslah disadari bahwa laporan
keuangan masih mempunyai sifat dan keterbatasan, dan keduanya dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan melalui hasil analisis laporan keuangan.
Menurut Kasmir 2004:16 sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah historis,
dimana data-data yang diambil dari data masa lalu. 2.
Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk pihak tertentu saja.
3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan
pertimbanagan-pertimbangan tertentu. 4.
Laporan keungan bersifat konsevatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.
5. Laporan keungan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi
dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi buka kepada sifat formalnya.
Universitas Sumatera Utara
13
Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti dari nilai keuangan secara langsung Karenahak ini memang harus dilakuakan agar dapat
menunjukan kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagaisektor terus terjadi
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Disebut rasio
karena yang dilakukan pada dasarnya adalah membandingkan membagi antara satu item tertentu dalam laporan keuangan dengan item lainya. Menurut Samsul 2006
dalam penelitian yang dilakukan Maria 2011:10 Analisis rasio adalah membandingkan antara 1 unsur-unsur neraca, 2 unsur-unsur laporan laba-rugi, 3
unsur-unsur neraca dana laporan dan laporan laba-rugi, serta 4 rasio keuangan emiten yang satu dan rasio keuangan emiten yang lainnya.
Menurut Munawir 2009 Analisa ratio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah “future oriented”, oleh Karena itu penganalisa harus mampu untuk
meneyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor- faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan
atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka ratio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau
kecerdasan penganalisa dalam menginterprestasikan data yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
14
Dapat diartikan secara simpel bahwasanya analisis ratio adalah membandingkan antara satu angka dengan angka lainnya yang memberikan suatu
makna.Suatu keuntungan dengan menggunakan rasio adalah meringkas suatu data historis perusahaan sebagai bahan perbandingan.
Abdul Halim 2007 mengemukakan jenis-jenis rasio keuangan utama yang umumnya digunakan untuk melakukan analisis adalah sebagai berikut:
1. Rasio untuk mengukur kinerja manajemen 2. Rasio untuk mengukur efisiensi operasi manajemen
3. Rasio untuk mengukur kebijakan keuangan perusahaan Menurut Martono dan Agus 2007 analisis laporan keuangan yang banyak
digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan:
1. Perbandingan internal internal Comparison, yaitu membandingkan rasio pada saat ini dengan rasio pada masa lalu dan masa yang akan datang dalam perusahaan
yang sama. 2. Perbandingan eksternal external comparison dan sumber-sumber rasio industri,
yaitu membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama.
Universitas Sumatera Utara
15
Secara garis besar menurut Martono dan Agus 2007 ada 4 jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas likuidity ratio, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar.
2. Rasio aktivitas activity ratio atau dikenal juga sebagai rasio efisiensi, yaitu rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya.
3. Rasio leverage financial financial leverage ratio, yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang pinjaman.
4. Rasio keuntungan profitability ratio atau rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari
penggunaan modalnya.
2.1.5 Struktur modal