52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
Pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio terhadap account receivable ratio
signifikan. Begitu juga pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio terhadap total asset
turnover signifikan. Sementara berdasarkan hasil korelasi kanonikal, diketahui pada fungsi pertama, nilai korelasi kanonikal pada variabel account receivable ratio adalah
0,78541, sementara nilai korelasi kanonikal pada variabel total asset turnover adalah 0,94895. Seluruh nilai korelasi kanonikal pada fungsi pertama di atas 0,5, maka
disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio secara simultan, terhadap account
receivable ratio dan total asset turnover.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini, peneliti menyarankan bagi
peneliti berikutnya disarankan menambah variabel lain yang berkaitan erat secara teori terhadap account receivable ratio dan total asset turnover, serta memperluas
ruang lingkup penelitian, agar hasil penelitian dapat diperluas.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Manajemen Keuangan
Keuangan adalah salah satu fungsi pokok perusahaan disamping pemasaran, personalia,dan produksi. Manajemen keuangan merupakan bidang yang terluas, dan
memiliki kesempatan karir yang sangat luas.Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis peusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta
perusahaan industri dan ritel.Manajemen keuangan dalam arti yang lebih luas merupakan keselurahan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk
mendapatkan dana obtaining of funds yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan atau
mengalokasikan dana tersebut useallocation of funds seefisien mungkin Syahyunan, 2004.
Menurut Keown et al. 2005 dalam Sandhieko 2009 manajemen keuangan adalah “Financial management is concerned with the maintenance and creation of
economic value or wealth” yang artinya bahwa manajemen keuangan merupakan suatu cara yang menyangkut pemeliharaan dan menciptakan nilai ekonomis atau
kesejahteraan.
Universitas Sumatera Utara
10
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah menciptakan nilai dari capital budgeting perusahaan, pembiayaan ,
dan aktivitas yang berkaitan dengan usaha mendapatkan dana saja, yang sering juga dinamakan pembelanjaan pasif atau pendanaan finacing.
Dalam melaksanakan fungsi manajemen keuangan, terdapat tujuan korporasi, anatara lain sebagai berikut : 1 untuk mencapai kesejahteraan pemegang saham
secara maksimum, 2 Mencapai keuntungan maksimum dalam jangka panjang, 3 mencapai hasil manajerial yang maksimum, 4 mencapai pertanggungjawaban
social, dalam pengertian peningkatan kesejaheraan dari karyawan koporasi.
Fungsi manajemen keuangan menurut Syahyunan 2004:2 adalah sebagai berikut :
1. Keputusan investasi, yaitu fungsi penggunaan dana meliputi perencanaan dan
pengendalian penggunaan aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tetap yang akan menentuakan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari
investasi tersebut.
2. Keputusan pendanaan, yaitu memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya
yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. 3.
Kebijakan deviden, untuk membiayai operasi perusahaan dan mampu menghasilkan keuntungan,maka perusahaan harus menahan sebagian
keuntunan untuk diinvestasikan kembali re-investasi.
Universitas Sumatera Utara
11
2.1.2Laporan keuangan
Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertulisakan angka- angka, tetapi sangat penting juga untuk memikirkan aktiva ril dibalik angka-angka
tersebut.Houston dan Brigham 2001:36.Menurut Kasmir 2008:7 laporan keuangan adalah : laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau
dalam periode tertentu. Secara ringkas menurut Djarwanto 2004:5 laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan.
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan gambaran dari kondisi keuangan perusahaan yang dapat
digunakan oleh berbagai pihak sebagai sumber informasi.Pembuatan dan penysunan laporan keungan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak
intern maupun ekstern perusahaan. Dalam kesehariannya, pihak yang sering menggunakan laporan keuangan adalah pemilik usaha, manajemen, kreditor,
pemerintah, dan investor.
Menurut Kasmir 2008:11 secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun
pada periode tertentu. Berikut ini merupakam tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva harta yang dimiliki
perusahaan pada saat ini;
Universitas Sumatera Utara
12
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini; 3.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu;
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu; 5.
Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode; 7.
Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan; 8.
Informasi keuangan lainnya.
2.1.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku, tapi haruslah disadari bahwa laporan
keuangan masih mempunyai sifat dan keterbatasan, dan keduanya dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan melalui hasil analisis laporan keuangan.
Menurut Kasmir 2004:16 sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah historis,
dimana data-data yang diambil dari data masa lalu. 2.
Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk pihak tertentu saja.
3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan
pertimbanagan-pertimbangan tertentu. 4.
Laporan keungan bersifat konsevatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.
5. Laporan keungan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi
dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi buka kepada sifat formalnya.
Universitas Sumatera Utara
13
Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti dari nilai keuangan secara langsung Karenahak ini memang harus dilakuakan agar dapat
menunjukan kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagaisektor terus terjadi
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Disebut rasio
karena yang dilakukan pada dasarnya adalah membandingkan membagi antara satu item tertentu dalam laporan keuangan dengan item lainya. Menurut Samsul 2006
dalam penelitian yang dilakukan Maria 2011:10 Analisis rasio adalah membandingkan antara 1 unsur-unsur neraca, 2 unsur-unsur laporan laba-rugi, 3
unsur-unsur neraca dana laporan dan laporan laba-rugi, serta 4 rasio keuangan emiten yang satu dan rasio keuangan emiten yang lainnya.
Menurut Munawir 2009 Analisa ratio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah “future oriented”, oleh Karena itu penganalisa harus mampu untuk
meneyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor- faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan
atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka ratio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau
kecerdasan penganalisa dalam menginterprestasikan data yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
14
Dapat diartikan secara simpel bahwasanya analisis ratio adalah membandingkan antara satu angka dengan angka lainnya yang memberikan suatu
makna.Suatu keuntungan dengan menggunakan rasio adalah meringkas suatu data historis perusahaan sebagai bahan perbandingan.
Abdul Halim 2007 mengemukakan jenis-jenis rasio keuangan utama yang umumnya digunakan untuk melakukan analisis adalah sebagai berikut:
1. Rasio untuk mengukur kinerja manajemen 2. Rasio untuk mengukur efisiensi operasi manajemen
3. Rasio untuk mengukur kebijakan keuangan perusahaan Menurut Martono dan Agus 2007 analisis laporan keuangan yang banyak
digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan:
1. Perbandingan internal internal Comparison, yaitu membandingkan rasio pada saat ini dengan rasio pada masa lalu dan masa yang akan datang dalam perusahaan
yang sama. 2. Perbandingan eksternal external comparison dan sumber-sumber rasio industri,
yaitu membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama.
Universitas Sumatera Utara
15
Secara garis besar menurut Martono dan Agus 2007 ada 4 jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas likuidity ratio, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar.
2. Rasio aktivitas activity ratio atau dikenal juga sebagai rasio efisiensi, yaitu rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya.
3. Rasio leverage financial financial leverage ratio, yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang pinjaman.
4. Rasio keuntungan profitability ratio atau rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari
penggunaan modalnya.
2.1.5 Struktur modal
Menurut Brighman dan Houston 2012:179, teori struktur modal modern yang pertama adalah teori struktur Modigliani dan Miller teori MM.Mereka
berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
S
truktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan returnpengembalian sehingga dapat
memaksimumkan harga saham Engkos Kosasih, S.E., M.M. et al.Sturuktur modal capital structure adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang
Universitas Sumatera Utara
16
terhadap sumber modal Keown, 2008 dalam Annisa 2015. Penggunaan struktur modal dalam perusahaan diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih besar
daripada biaya asset dan juga diharapkan adanya penambahan sumber dana yang akan membuat keuntungan pemegang saham ikut meningkat.
Tujuan manajemen struktur modal adalah menciptakan bauran sumber dana permanen sedemikian rupa agar mampu memaksimalkan harga saham dan agar
tujuan manajemen keuangan untuk memaksimalakan nilai perusahaan tercapai, Warsono 2003:235.
Perusahaan dalam menentukan struktur modalnya pasti bertujuan untuk meminimalkan biaya modal yang akan dikeluarkan, kerena biaya ini secara potensial
akan mengurangi pembayaran deviden tunai kepada pemegang saham. Jika biaya modal ini dapat diminimalisir, jumlah deviden tunai akan dibayarkan meningkat, dan
hal ini tentunya dapat memaksimumkan harga saham. Penentuan struktur modal, yang menyangkut bauran pendanan yang berasal dari modal sendiri dan utang yang
akan digunakan oleh perusahaan pada akhirnya menyangkutpenentuan berapa banyak utang leverage keuangan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai
aktivitasnya.
Jensen dan Meckling 1967 dalam Meythi 2007 yang dikutip dari Widyaningrum 2009 telah mengembangkan teori agensi yang menjelaskan tentang
pola hubungan anatara principal dan agen. Penunjukkan manajer oleh pemegang
Universitas Sumatera Utara
17
saham akan memunculkan perbedaaan kepentingan karena manjen diberi kekuasaan untuk membuat keputusan yang dapat menciptakan konflik potensial. Masalah agen
timbul karena adanya hubungan bukan saja antara pemilik dan manajer, tatapi juga hubungan anatara pemilik dan pemberi pinjaman Manurung, 2011. Pemberi
pinjaman menyediakan dana pada perusahaan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan pengeluran modal sekarang, yang akan datang dan struktur modal bagi
perusahaan. Jika pemeberi pinjaman memeberikan dana pada perusahaan, bunga dibebankan berdasarkan penilaian pemeberi pinjaman atas resiko perusahaan. Jika
investasi yang beresiko tidak berhasil, maka pemeberi pinjaman menanggung biayanya. Jelas ada isentif di mana manejer bertindak atas nama pemegag saham
untuk mengambi keuntungan dari pinjaman.
Untuk menghindari situasi ini, pemberi pinjaman melakukan monitoring dan teknik pengendalian pada yang diberi pinjaman yang disebut dengan biaya agen.Jika
pinjaman yang ada hanya sedikit, maka pengawasan monitoring yang dilakukan pemberi oinjaman pun tidak terlalu ketat. Biaya pengawasan tersebut, seperti halnya
biaya kebangkrutan, cenderung meningkat pula dengan leverage keuangan. Jansen menegmukakan bahwa arus kas bebas yang besar akan mengarah pada perilaku
manajer yang salah dan keputusan yang buruk yang bukan demi kepentingan pemegang saham bias perusahaan. Dengan kata lain, manajer memiliki insentif untuk
memegang arus kas bebas dan “bermain” dengannya, bukan mengelolanya, misalnya menjadi pembayaran tunai yang lebih tinggi. Tapi tidak semuanya hilanh, Ini
Universitas Sumatera Utara
18
mengarah pada ang disebut Jense sebagai hipotesis kontrolnya untul penciptaan utang peningkatan utang.
Dengan meningkatkan leverage, pemegang saham akan menikmati pengawasan “kontrol” yang lebih atas tim manajemennya. Contohnya, jika
perusahaan menerbitkan utang baru dan menggunakan hasilnya untuk memebeli kembali saham yang terutang, maka manajemen wajib embayar tunai unyuk menutupi
utang.Ini berarti mengurangi jumlah arus kas yang ada pada majemen untuk dipermainkan. Motif penggunaan leverage keuangan ini bias disebut sebagai
hipotesis ancaman, karena manajemen berada dibawah ancaman kegagalan keuangan. Karenya, sesuai dengan teori agensi pada struktur modal, manajer mbekerja lebih
efisien dan disiplin Keown, 2005:558.
2.1.6 Jenis Rasio Keuangan
Dalam penelitian ini jenis rasio keuangan yang digunakan adalah Debt to Assets Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Long Term Debt to Equity Ratio
LDER, Account Receivable Turn Over ART, Total Asset Turn Over TATO.
1. Debt to Asset Ratio Debt Ratio
Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Denga kata lain,
Universitas Sumatera Utara
19
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
Rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut : Debt to asset ratio =
����� ���� ����� ������
2. Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara
seluruh utang, termasuk utang lancer dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dan yang disediakan peminjam
kreditor dengan pemilik perusahaan. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan
perbandingan antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut: Debt to equity ratio =
����� ����� �������
3. Long Term Debt to Equity Ratio LDER
LDER merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang
disediakan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
20
Rumusan untuk mencari long term debt to equityratio adalah dengan menggunakan perbandngan antara utang jangka panjang dengan modal
sendiri, yaitu: LDER =
���� ���� ���� ������
4. Receivable Turn Over Perputaran Piutang
Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana
yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang semakin rendah bandingkan dengan tahun sebelumnya dan tentunya kondisi ini bagi perusahaaan semakin baik.
Rumus untuk mencari receivable turnover adalah sebagai berikut : Receivable Turn Over =
��������� ������ ���� −���� ������
5. Total Asset Turn Over
Total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktibva.
Rumus untuk mencari total asset turn over adalah sebagai berikut : Total asset turn over =
��� ������ ������ ����� ������ ����� �����
Universitas Sumatera Utara
21
2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap tingkat investasi menunjukkan hasil-hasil yang berbeda.Penelitian ini
merupakan penelitian yang dikembangkan dari penelitian-penelitian terdahulu. Rincian mengenai penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Tahun
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1 Widyaningrum 2009
Hubungan antara everage keuangan
dengan tingkay aktivitas investasi
perusahaan studi kasus pada
oerusahaan manufaktur yag
terdaftar di bursa efek Indonesia
Variabel independen:
DAR,DER,LDE .
Variabel dependen:
ART,ITO,FAT, TATO
Terdapat hubungan yang
signifikan antara leverage
keuangan dan tinglat aktivitas
investasi perusahaan sesuai
dengan teori agensi.
2 Sandhieko 2009
Analisis Rasio Likuiditas, Rasio
Leverage, dan Rasio Profitabilitas serta
Pengaruhnya terhadap
Perusahaan- Perusahaan Sektor
Pertambangan yang Listing di BEI.
Variabel Independen:
Rasio Likuiditas,
Rasio Leverage, Rasio
Prifitabilitas. Variabel
Dependen: Harga Saham
Rasio Likuiditas, Rasio Leverage,
dan Rasio Profitailitas
dengan Harga Saham
berpanguruh signifikan dengan
arah positif.
Universitas Sumatera Utara
22
3 Aminatuzahra 2010
Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt
to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Net Profit Margin terhadap
ROE. Variabel
Indepeden: Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, Total
Asset Turnover, Net Profit
Margin. Variabel
dependen: Return on
Equity Secara simultan
dan secara parsial hasl data dari
penekitian ini berpangauh
terhadap ROE.
4 Fachrudin 2011
Analisis Pengaruh Struktur Modal,
Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost
Terhadap Kinerja Perusahaan.
Variabel independen:
Struktur modal, ukuran
perusahaan, agency cost.
Varibel dependen:
Kinerja perusahaan.
Terdapat pengatuh sig
nifikan positif struktur modal
terhadap agency cost,tidak terdapat
pengaruh signifikan struktur
modal,ukuran perusahaan dan
agency cost terhadap kinerja
perusahaan.
5 Julita 2011
Pengaruh Debt to Equity Ratio dan
Longterm Debt to Equity Ratio
terhadap Profitabilitas
Perusahaan. Studi Kasus pada
Perusahaan Telekomunikasi
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Variabel
Independen: Debt To Equity
Ratio dan Long Term Debt To
Equity Ratio . Variabel
Dependen: Profitabilitas
Perusahaan. Debt to equity
ratio tidak berpengaruh
secara parsial terhadap
return on equity. Debt to
equity ratio dan long term
ratio berpengaruh
secara simultan
terhadap Return On
Equity.
Universitas Sumatera Utara
23
6 Candraeni,Wisada
danPutri 2013 Pengaruh Receivable
Turnover, Debt to Equity Ratio, Equity
to Total Asset Ratio pada Return on
Investment. Variabel
Independen : Receivable Turn
Over, Debt to Equity Ratio,
Equity to Total Assets Ratio.
Variabel Dependen :
Return on Investment.
Jika receivable turnover
meningkat mak return on
investment juga meningkat,
apabila debt to equity ratio dan
equity total asset ratio meningkat
maka akan menurunkan
return on investment
7 Halil 2014
Pengaruh Inventory Turnover ITO,
Total Asset Turnover TATO,
Debt to Equity Ratio DER, Umur
Perusahaan, Cash Turnover CTO dan
Recevable Turnover RTO terhadap
Return on Investment ROI.
Variabel Independen:
Invntory Turn Over, Total
Asset Turn Over, Debt to
Equity Ratio, Umur
Perusahaan, Cash Turn Over,
Receivable Turn Over.
Variabel Dependen:
Return on Investment.
Inventory turnover, debt to
equity ratio, umur perusahaan, cah
turnover dan receivable
turnover
secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap return on investment. Total
asset turnover scera parsial
berpengaruh terhadap return on
investment
8 Durachman2014
Pengaruh Leverage dan Rasio Aktivitas
Terhadap Tingkat Pengembalian
Investasi. Variabel
Independen: Debt to Asset
Ratio, Total Asset Turn
Over. Variabel
Dependen: Return on
Investment variabelleverage
dan rasio aktivitas secara parsial dan
simultan berpengaruh tidak
signifikan terhadap tingkat
pengembalian investasi.
Universitas Sumatera Utara
24
2.3 Kerangka Konseptual