Saran Tinjauan Peneliti Terdahulu

52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio terhadap account receivable ratio signifikan. Begitu juga pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio terhadap total asset turnover signifikan. Sementara berdasarkan hasil korelasi kanonikal, diketahui pada fungsi pertama, nilai korelasi kanonikal pada variabel account receivable ratio adalah 0,78541, sementara nilai korelasi kanonikal pada variabel total asset turnover adalah 0,94895. Seluruh nilai korelasi kanonikal pada fungsi pertama di atas 0,5, maka disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio secara simultan, terhadap account receivable ratio dan total asset turnover.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini, peneliti menyarankan bagi peneliti berikutnya disarankan menambah variabel lain yang berkaitan erat secara teori terhadap account receivable ratio dan total asset turnover, serta memperluas ruang lingkup penelitian, agar hasil penelitian dapat diperluas. Universitas Sumatera Utara 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Manajemen Keuangan

Keuangan adalah salah satu fungsi pokok perusahaan disamping pemasaran, personalia,dan produksi. Manajemen keuangan merupakan bidang yang terluas, dan memiliki kesempatan karir yang sangat luas.Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis peusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan ritel.Manajemen keuangan dalam arti yang lebih luas merupakan keselurahan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan dana obtaining of funds yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut useallocation of funds seefisien mungkin Syahyunan, 2004. Menurut Keown et al. 2005 dalam Sandhieko 2009 manajemen keuangan adalah “Financial management is concerned with the maintenance and creation of economic value or wealth” yang artinya bahwa manajemen keuangan merupakan suatu cara yang menyangkut pemeliharaan dan menciptakan nilai ekonomis atau kesejahteraan. Universitas Sumatera Utara 10 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah menciptakan nilai dari capital budgeting perusahaan, pembiayaan , dan aktivitas yang berkaitan dengan usaha mendapatkan dana saja, yang sering juga dinamakan pembelanjaan pasif atau pendanaan finacing. Dalam melaksanakan fungsi manajemen keuangan, terdapat tujuan korporasi, anatara lain sebagai berikut : 1 untuk mencapai kesejahteraan pemegang saham secara maksimum, 2 Mencapai keuntungan maksimum dalam jangka panjang, 3 mencapai hasil manajerial yang maksimum, 4 mencapai pertanggungjawaban social, dalam pengertian peningkatan kesejaheraan dari karyawan koporasi. Fungsi manajemen keuangan menurut Syahyunan 2004:2 adalah sebagai berikut : 1. Keputusan investasi, yaitu fungsi penggunaan dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tetap yang akan menentuakan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut. 2. Keputusan pendanaan, yaitu memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. 3. Kebijakan deviden, untuk membiayai operasi perusahaan dan mampu menghasilkan keuntungan,maka perusahaan harus menahan sebagian keuntunan untuk diinvestasikan kembali re-investasi. Universitas Sumatera Utara 11 2.1.2Laporan keuangan Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas yang bertulisakan angka- angka, tetapi sangat penting juga untuk memikirkan aktiva ril dibalik angka-angka tersebut.Houston dan Brigham 2001:36.Menurut Kasmir 2008:7 laporan keuangan adalah : laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam periode tertentu. Secara ringkas menurut Djarwanto 2004:5 laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan gambaran dari kondisi keuangan perusahaan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak sebagai sumber informasi.Pembuatan dan penysunan laporan keungan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern maupun ekstern perusahaan. Dalam kesehariannya, pihak yang sering menggunakan laporan keuangan adalah pemilik usaha, manajemen, kreditor, pemerintah, dan investor. Menurut Kasmir 2008:11 secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Berikut ini merupakam tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu : 1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva harta yang dimiliki perusahaan pada saat ini; Universitas Sumatera Utara 12 2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini; 3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu; 4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu; 5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan; 6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode; 7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan; 8. Informasi keuangan lainnya.

2.1.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku, tapi haruslah disadari bahwa laporan keuangan masih mempunyai sifat dan keterbatasan, dan keduanya dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan melalui hasil analisis laporan keuangan. Menurut Kasmir 2004:16 sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah historis, dimana data-data yang diambil dari data masa lalu. 2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya untuk pihak tertentu saja. 3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbanagan-pertimbangan tertentu. 4. Laporan keungan bersifat konsevatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian. 5. Laporan keungan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi buka kepada sifat formalnya. Universitas Sumatera Utara 13 Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti dari nilai keuangan secara langsung Karenahak ini memang harus dilakuakan agar dapat menunjukan kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagaisektor terus terjadi

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling populer untuk mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Disebut rasio karena yang dilakukan pada dasarnya adalah membandingkan membagi antara satu item tertentu dalam laporan keuangan dengan item lainya. Menurut Samsul 2006 dalam penelitian yang dilakukan Maria 2011:10 Analisis rasio adalah membandingkan antara 1 unsur-unsur neraca, 2 unsur-unsur laporan laba-rugi, 3 unsur-unsur neraca dana laporan dan laporan laba-rugi, serta 4 rasio keuangan emiten yang satu dan rasio keuangan emiten yang lainnya. Menurut Munawir 2009 Analisa ratio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah “future oriented”, oleh Karena itu penganalisa harus mampu untuk meneyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor- faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka ratio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan penganalisa dalam menginterprestasikan data yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 14 Dapat diartikan secara simpel bahwasanya analisis ratio adalah membandingkan antara satu angka dengan angka lainnya yang memberikan suatu makna.Suatu keuntungan dengan menggunakan rasio adalah meringkas suatu data historis perusahaan sebagai bahan perbandingan. Abdul Halim 2007 mengemukakan jenis-jenis rasio keuangan utama yang umumnya digunakan untuk melakukan analisis adalah sebagai berikut: 1. Rasio untuk mengukur kinerja manajemen 2. Rasio untuk mengukur efisiensi operasi manajemen 3. Rasio untuk mengukur kebijakan keuangan perusahaan Menurut Martono dan Agus 2007 analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan: 1. Perbandingan internal internal Comparison, yaitu membandingkan rasio pada saat ini dengan rasio pada masa lalu dan masa yang akan datang dalam perusahaan yang sama. 2. Perbandingan eksternal external comparison dan sumber-sumber rasio industri, yaitu membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama. Universitas Sumatera Utara 15 Secara garis besar menurut Martono dan Agus 2007 ada 4 jenis rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas likuidity ratio, yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. 2. Rasio aktivitas activity ratio atau dikenal juga sebagai rasio efisiensi, yaitu rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya. 3. Rasio leverage financial financial leverage ratio, yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang pinjaman. 4. Rasio keuntungan profitability ratio atau rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.

2.1.5 Struktur modal

Menurut Brighman dan Houston 2012:179, teori struktur modal modern yang pertama adalah teori struktur Modigliani dan Miller teori MM.Mereka berpendapat bahwa struktur modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. S truktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan returnpengembalian sehingga dapat memaksimumkan harga saham Engkos Kosasih, S.E., M.M. et al.Sturuktur modal capital structure adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang Universitas Sumatera Utara 16 terhadap sumber modal Keown, 2008 dalam Annisa 2015. Penggunaan struktur modal dalam perusahaan diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih besar daripada biaya asset dan juga diharapkan adanya penambahan sumber dana yang akan membuat keuntungan pemegang saham ikut meningkat. Tujuan manajemen struktur modal adalah menciptakan bauran sumber dana permanen sedemikian rupa agar mampu memaksimalkan harga saham dan agar tujuan manajemen keuangan untuk memaksimalakan nilai perusahaan tercapai, Warsono 2003:235. Perusahaan dalam menentukan struktur modalnya pasti bertujuan untuk meminimalkan biaya modal yang akan dikeluarkan, kerena biaya ini secara potensial akan mengurangi pembayaran deviden tunai kepada pemegang saham. Jika biaya modal ini dapat diminimalisir, jumlah deviden tunai akan dibayarkan meningkat, dan hal ini tentunya dapat memaksimumkan harga saham. Penentuan struktur modal, yang menyangkut bauran pendanan yang berasal dari modal sendiri dan utang yang akan digunakan oleh perusahaan pada akhirnya menyangkutpenentuan berapa banyak utang leverage keuangan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanai aktivitasnya. Jensen dan Meckling 1967 dalam Meythi 2007 yang dikutip dari Widyaningrum 2009 telah mengembangkan teori agensi yang menjelaskan tentang pola hubungan anatara principal dan agen. Penunjukkan manajer oleh pemegang Universitas Sumatera Utara 17 saham akan memunculkan perbedaaan kepentingan karena manjen diberi kekuasaan untuk membuat keputusan yang dapat menciptakan konflik potensial. Masalah agen timbul karena adanya hubungan bukan saja antara pemilik dan manajer, tatapi juga hubungan anatara pemilik dan pemberi pinjaman Manurung, 2011. Pemberi pinjaman menyediakan dana pada perusahaan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan pengeluran modal sekarang, yang akan datang dan struktur modal bagi perusahaan. Jika pemeberi pinjaman memeberikan dana pada perusahaan, bunga dibebankan berdasarkan penilaian pemeberi pinjaman atas resiko perusahaan. Jika investasi yang beresiko tidak berhasil, maka pemeberi pinjaman menanggung biayanya. Jelas ada isentif di mana manejer bertindak atas nama pemegag saham untuk mengambi keuntungan dari pinjaman. Untuk menghindari situasi ini, pemberi pinjaman melakukan monitoring dan teknik pengendalian pada yang diberi pinjaman yang disebut dengan biaya agen.Jika pinjaman yang ada hanya sedikit, maka pengawasan monitoring yang dilakukan pemberi oinjaman pun tidak terlalu ketat. Biaya pengawasan tersebut, seperti halnya biaya kebangkrutan, cenderung meningkat pula dengan leverage keuangan. Jansen menegmukakan bahwa arus kas bebas yang besar akan mengarah pada perilaku manajer yang salah dan keputusan yang buruk yang bukan demi kepentingan pemegang saham bias perusahaan. Dengan kata lain, manajer memiliki insentif untuk memegang arus kas bebas dan “bermain” dengannya, bukan mengelolanya, misalnya menjadi pembayaran tunai yang lebih tinggi. Tapi tidak semuanya hilanh, Ini Universitas Sumatera Utara 18 mengarah pada ang disebut Jense sebagai hipotesis kontrolnya untul penciptaan utang peningkatan utang. Dengan meningkatkan leverage, pemegang saham akan menikmati pengawasan “kontrol” yang lebih atas tim manajemennya. Contohnya, jika perusahaan menerbitkan utang baru dan menggunakan hasilnya untuk memebeli kembali saham yang terutang, maka manajemen wajib embayar tunai unyuk menutupi utang.Ini berarti mengurangi jumlah arus kas yang ada pada majemen untuk dipermainkan. Motif penggunaan leverage keuangan ini bias disebut sebagai hipotesis ancaman, karena manajemen berada dibawah ancaman kegagalan keuangan. Karenya, sesuai dengan teori agensi pada struktur modal, manajer mbekerja lebih efisien dan disiplin Keown, 2005:558.

2.1.6 Jenis Rasio Keuangan

Dalam penelitian ini jenis rasio keuangan yang digunakan adalah Debt to Assets Ratio DAR, Debt to Equity Ratio DER, Long Term Debt to Equity Ratio LDER, Account Receivable Turn Over ART, Total Asset Turn Over TATO. 1. Debt to Asset Ratio Debt Ratio Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Denga kata lain, Universitas Sumatera Utara 19 seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut : Debt to asset ratio = ����� ���� ����� ������ 2. Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancer dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dan yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut: Debt to equity ratio = ����� ����� ������� 3. Long Term Debt to Equity Ratio LDER LDER merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara 20 Rumusan untuk mencari long term debt to equityratio adalah dengan menggunakan perbandngan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri, yaitu: LDER = ���� ���� ���� ������ 4. Receivable Turn Over Perputaran Piutang Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah bandingkan dengan tahun sebelumnya dan tentunya kondisi ini bagi perusahaaan semakin baik. Rumus untuk mencari receivable turnover adalah sebagai berikut : Receivable Turn Over = ��������� ������ ���� −���� ������ 5. Total Asset Turn Over Total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktibva. Rumus untuk mencari total asset turn over adalah sebagai berikut : Total asset turn over = ��� ������ ������ ����� ������ ����� ����� Universitas Sumatera Utara 21

2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap tingkat investasi menunjukkan hasil-hasil yang berbeda.Penelitian ini merupakan penelitian yang dikembangkan dari penelitian-penelitian terdahulu. Rincian mengenai penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Widyaningrum 2009 Hubungan antara everage keuangan dengan tingkay aktivitas investasi perusahaan studi kasus pada oerusahaan manufaktur yag terdaftar di bursa efek Indonesia Variabel independen: DAR,DER,LDE . Variabel dependen: ART,ITO,FAT, TATO Terdapat hubungan yang signifikan antara leverage keuangan dan tinglat aktivitas investasi perusahaan sesuai dengan teori agensi. 2 Sandhieko 2009 Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Profitabilitas serta Pengaruhnya terhadap Perusahaan- Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di BEI. Variabel Independen: Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Prifitabilitas. Variabel Dependen: Harga Saham Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, dan Rasio Profitailitas dengan Harga Saham berpanguruh signifikan dengan arah positif. Universitas Sumatera Utara 22 3 Aminatuzahra 2010 Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin terhadap ROE. Variabel Indepeden: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin. Variabel dependen: Return on Equity Secara simultan dan secara parsial hasl data dari penekitian ini berpangauh terhadap ROE. 4 Fachrudin 2011 Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Variabel independen: Struktur modal, ukuran perusahaan, agency cost. Varibel dependen: Kinerja perusahaan. Terdapat pengatuh sig nifikan positif struktur modal terhadap agency cost,tidak terdapat pengaruh signifikan struktur modal,ukuran perusahaan dan agency cost terhadap kinerja perusahaan. 5 Julita 2011 Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Longterm Debt to Equity Ratio terhadap Profitabilitas Perusahaan. Studi Kasus pada Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel Independen: Debt To Equity Ratio dan Long Term Debt To Equity Ratio . Variabel Dependen: Profitabilitas Perusahaan. Debt to equity ratio tidak berpengaruh secara parsial terhadap return on equity. Debt to equity ratio dan long term ratio berpengaruh secara simultan terhadap Return On Equity. Universitas Sumatera Utara 23 6 Candraeni,Wisada danPutri 2013 Pengaruh Receivable Turnover, Debt to Equity Ratio, Equity to Total Asset Ratio pada Return on Investment. Variabel Independen : Receivable Turn Over, Debt to Equity Ratio, Equity to Total Assets Ratio. Variabel Dependen : Return on Investment. Jika receivable turnover meningkat mak return on investment juga meningkat, apabila debt to equity ratio dan equity total asset ratio meningkat maka akan menurunkan return on investment 7 Halil 2014 Pengaruh Inventory Turnover ITO, Total Asset Turnover TATO, Debt to Equity Ratio DER, Umur Perusahaan, Cash Turnover CTO dan Recevable Turnover RTO terhadap Return on Investment ROI. Variabel Independen: Invntory Turn Over, Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio, Umur Perusahaan, Cash Turn Over, Receivable Turn Over. Variabel Dependen: Return on Investment. Inventory turnover, debt to equity ratio, umur perusahaan, cah turnover dan receivable turnover secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on investment. Total asset turnover scera parsial berpengaruh terhadap return on investment 8 Durachman2014 Pengaruh Leverage dan Rasio Aktivitas Terhadap Tingkat Pengembalian Investasi. Variabel Independen: Debt to Asset Ratio, Total Asset Turn Over. Variabel Dependen: Return on Investment variabelleverage dan rasio aktivitas secara parsial dan simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat pengembalian investasi. Universitas Sumatera Utara 24

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Analisis Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 117 80

Pengaruh Current Ratio (CR), Longterm Debt Equity Ratio (LtDER), Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2012

0 52 102

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 11

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 2

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 8

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 18

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 1 3

Analisis Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio Terhadap Account Receivable Turnover (ART), dAN Total Asset Turnover (TATO)

0 0 9