43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar
deviasi, dari variabel debt to asset ratio, debt to equity ratio, longterm debt to equity ratio, account receivable ratio dan total asset turnover. Berdasarkan analisis statistik
deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Debt to Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Longterm Debt to Equity Ratio, Account Receivable Ratio dan Total
Asset Turnover
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation Account Receivable Ratio Y1
72 .056
12.923 5.51035
2.814879 Total Asset Turnover Y2
72 .015
1.894 .93407
.442045 Debt to Asset Ratio X1
72 .040
1.795 .54933
.312089 Debt to Equity Ratio X2
72 .041
22.461 2.03410
3.318075 Longterm Debt to Equity Ratio X3
72 .024
13.646 .88937
2.331586 Valid N listwise
72
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui debt to asset ratio minimum adalah 0,040 dan maksimum 1,795. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari debt to asset ratio
adalah 0,54933 dan 0,312089. Diketahui debt to equity ratio minimum adalah 0,041, dan maksimum 22,461. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari debt to equity
Universitas Sumatera Utara
44
ratio adalah 2,03410 dan 3,318075. Diketahui longterm debt to equity ratio minimum adalah 0,024, dan maksimum 13,646. Sementara rata-rata dan standar deviasi dari
longterm debt to equity ratio adalah 0,88937 dan 2,331586. Diketahui nilai account receivable ratio adalah 0,056, dan maksimum 12,923. Sementara rata-rata dan standar
deviasi dari account receivable ratio adalah 5,51035 dan 2,814879. Diketahui nilai total asset turnover minimum adalah 0,015, dan maksimum 1,894. Sementara rata-
rata dan standar deviasi dari total asset turnover adalah 5,51035 dan 2,814879.
4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Asumsi Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan
� = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas
�, dengan ketentuan sebagai berikut.
Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 4.2 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 72
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.64114101
Most Extreme Differences Absolute
.121 Positive
.121 Negative
-.119 Kolmogorov-Smirnov Z
1.028 Asymp. Sig. 2-tailed
.241 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,241. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,241, lebih besar
dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.
4.2.2 Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel
bebas terjadi multikolinearitas Ghozali, 2013.
Universitas Sumatera Utara
46
Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas
Model Collinearity
Statistics Tolerance
VIF 1
Constant Debt to Asset Ratio
X1 .699
1.430 Debt to Equity Ratio
X2 .391
2.559 Longterm Debt to
Equity Ratio X3 .496
2.015
Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.3, nilai VIF dari debt to asset ratioadalah 1,430, nilai VIF dari debt to equity ratio adalah 2,559, dan nilai VIF dari
longterm debt to equity ratioadalah 2,015. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji statistik Glejser dipilih karena lebih dapat menjamin keakuratan hasil dibandingkan dengan uji grafik plot yang dapat menimbulkan bias Ghozali, 2013,
Gujarati, 2004, Gio dan Elly, 2015. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara data pengamatan dapat
dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan sebelumnya 5. Apabila
koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas homoskedastisitas. Jika koefisien
Universitas Sumatera Utara
47
signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.354
.413 5.700
.000 Debt to Asset Ratio X1
-.437 .753
-.083 -.581
.563 Debt to Equity Ratio X2
.035 .095
.071 .372
.711 Longterm Debt to Equity
Ratio X3 -.155
.120 -.219
-1.298 .199
a. Dependent Variable: abs_residual_Glejser
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari debt to asset ratio adalah 0,563, nilai probabilitas atau Sig. dari debt to equity ratio adalah 0,711, dan
nilai probabilitas atau Sig. dari longterm debt to equity ratio adalah 0,199. Karena masing-masing nilai probabilitas Sig. 0,05, maka disimpulkan tidak terjadi gejala
heteroskedastistas.
4.3 Analisis Korelasi Kanonikal
Ghozali 2013:372 menyatakan Tabel Analysis of Variance bertujuan untuk menguji signifikansi dari korelasi kanonikal pertama. Berdasarkan Tabel 4.5 semua uji
statistik menunjukkan signifikansi pada 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa korelasi kanonikal pertama signifikan. Jika korelasi kanonikal pertama tidak signifikan, maka
korelasi kanonikal kedua dan seterusnya juga tidak signifikan Ghozali:372.
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.5 Uji Signifikansi Korelasi Kanonikal
A n a l y s i s o f V a r i a n c e -- Design 1
EFFECT .. WITHIN CELLS Regression Multivariate Tests of Significance S = 2, M = 0, N = 32 12
Test Name Value Approx. F Hypoth. DF Error DF Sig. of F Pillais .19775 2.48707 6.00 136.00 .026
Hotellings .24122 2.65339 6.00 132.00 .018 Wilks .80414 2.57175 6.00 134.00 .022
Roys .18769 Note.. F statistic for WILKS Lambda is exact.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tabel 4.6 Persentase Pengaruh Covariate Variabel Kanonikal terhadap Variabel Kanonikal Dependen
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Eigenvalues and Canonical Correlations Root No. Eigenvalue Pct. Cum. Pct. Canon Cor. Sq. Cor
1 .23105 95.78583 95.78583 .43323 .18769 2 .01017 4.21417 100.00000 .10031 .01006
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Berdasarkan Tabel 4.6, nilai korelasi kanonikal untuk fungsi pertama adalah 0,43323, sementara nilai korelasi kanonikal untuk fungsi kedua adalah 0,10031. Perhatikan
bahwa pada fungsi pertama, covariate variabel kanonikal mampu
menjelaskanmempengaruhi variabel kanonikal dependen sebesar 18,769. Dengan
Universitas Sumatera Utara
49
kata lain, seluruh variabel indpenden, secara simultan mampu mempengaruhi atau menjelaskan seluruh variabel dependen sebesar 18,769. Sementara pada fungsi
kedua, covariate variabel kanonikal mampu menjelaskanmempengaruhi variabel kanonikal dependen sebesar 1,006, sehingga untuk analisis selanjutnya digunakan
fungsi yang pertama Ghozali, 2013:372.
Tabel 4.7 Uji Signifikansi Pengaruh Variabel Bebas terhadap Masing-Masing Variabel Dependen
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
EFFECT .. WITHIN CELLS Regression Cont. Univariate F-tests with 3,68 D. F.
Variable Sq. Mul. R Adj. R-sq. Hypoth. MS Error MS F Sig. of F
Y1 .11963 .08079 22.43401 7.28337 3.08017 .033 Y2 .17001 .13340 .78624 .16934 4.64305 .005
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Tabel 4.7 menyajikan hasil uji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap masing- masing variabel dependen. Diketahui nilai Sig. of F pada baris Y1 adalah 0,033
0,05. Hal ini berarti pengaruh simultan dari debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio terhadap account receivable ratio signifikan.
Diketahui nilai Sig. of F pada baris Y2 adalah 0,005 0,05. Hal ini berarti pengaruh simultan dari debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio
terhadap total asset turnover signifikan.
Universitas Sumatera Utara
50
Ghozali 2013:373 menyatakan canonical variate adalah kumpulan dari beberapa variabel yang membentuk sebuah variate. Dalam penelitian ini terdapat dua
canonical variate, yaitu dependent canonical variate yang berisi variabel account receivable ratio dan total asset turnover, dan independent canonical variate, yang
berisi variabel debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio. Analisis pada prinsipnya ingin mengetahui apakah semua variabel independen
dalam canonical variate berhubungan erat dengan dependent variate, yang diukur dengan besaran korelasi masing-masing independen variabel dengan variatnya.
Pengukuran canonical variate dapat dilakukan dengan melihat canonical weight atau canonical loading.
Tabel 4.8 Canonical Loading
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Correlations between DEPENDENT and canonical variables Function No.
Variable 1 2 Y1 .78541 -.61898
Y2 .94895 .31542 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
-
Berdasarkan Tabel 4.8 menyajikan nilai canonical loading. Nilai canonical loading berfungsi untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel dependent terhadap
variabel kanonikal independen. Diketahui pada fungsi pertama, nilai korelasi
Universitas Sumatera Utara
51
kanonikal pada variabel Y1 adalah 0,78541, sementara nilai korelasi kanonikal pada variabel Y2 adalah 0,94895. Perhatikan bahwa karena seluruh nilai korelasi kanonikal
pada fungsi pertama di atas 0,5, maka disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio secara
simultan, terhadap account receivable ratio dan total asset turnover.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
Pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio terhadap account receivable ratio
signifikan. Begitu juga pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio terhadap total asset
turnover signifikan. Sementara berdasarkan hasil korelasi kanonikal, diketahui pada fungsi pertama, nilai korelasi kanonikal pada variabel account receivable ratio adalah
0,78541, sementara nilai korelasi kanonikal pada variabel total asset turnover adalah 0,94895. Seluruh nilai korelasi kanonikal pada fungsi pertama di atas 0,5, maka
disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara debt to asset ratio, debt to equity ratio, dan longterm debt to equity ratio secara simultan, terhadap account
receivable ratio dan total asset turnover.
5.2 Saran