29
3.4.1. Variabel Dependen Dependent Variabel
Menurut Sugiyono 2005:33, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah rasio aktivitas perusahaan. Rasio aktivitas mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan tujuan menjual produk
dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan efektivitas manajemen dengan
menggunakan alat ukur sebagai berikut: a.
Account Receivable Turnover ART Rasio ini menggambarkan kualitas piutang perusahaan dan kesuksesan
perusahaan dalam penagihan piutang yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini, akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam menagih piutang yang dimiliki
Darsono, 2005:59 dalam Widayaningrum 2010. Account Receivable Turnover dapat dihitung dengan rumus:
ART =
��������� ����� ℎ ���� −���� ������� ������
b. Total Asset Turnover TATO
Rasio ini menggambarkan kemampuan operasional perusahaan dalam menjual dengan menggunakan aktiva yang dimiliki.Rasio produktivitas yang rendah
menunjukkan terjadinya ketidakefisienan dalam menggunakan aset yang dimiliki.
Universitas Sumatera Utara
30
Rasio Total Asset Turnover ini dapat dihitung dengan rumus: TATO =
��������� ����� ������
3.4.2 Variabel independen bebas
Menurut Sugiono 2005:33, variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen terikat variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio leverage. Menurut Kasmir 2009 rasio leverage merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Alat ukur yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Debt to Asset Ratio DAR
Rasio menekankan pentingya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang.Rasio ini juga
menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga
kepada kreditor.Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari risiko pada kreditor. Darsono, 2005:54. DAR dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
DAR =
����� ��������� ����� ������
x 100
Universitas Sumatera Utara
31
2. Debt to Equity Ratio DER
Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin rendah
pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham Darsono, 2005:54 dalam Widyaningrum 2010.
Rasio Debt to Equity Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rmus : DER =
����� ��������� ����� �������
x 100 3.
Long term Debt to Equity Ratio LDER Rasio ini menunjukkan perbandingan antara klaim keuangan jangka panjang
yang digunakan untuk mendanai kesempatan investasi jangka panjang dengan pengembalian jangka panjang Brigham, 1996:543.
Rasio Long term Debt to Equity dihitung dengan menggunakan rumus: LDER =
������ ��������� ������ ������� ����� �������
x 100
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi
Operasional Indikator
Skala
Debt to Asset Ratio DAR
X1
Perbandingan antara hutang
lancer dengan aktiva lancar.
DAR =
����� ��������� ����� ������
� 100 Rasio
Universitas Sumatera Utara
32
Debt to Equity Ratio DER
X2
Perbandingan antara total hutang
dengan total modal sendiri
yang mencerminkan
struktur modal perusahaan
DER=
����� ��������� ����� �������
x 100 Rasio
Long Term Debt to Eqity
Ratio LDER X3
Untuk melihat seberapa besar
proposi modal perusahaan yang
dibelanjai oleh utang jangka
panjang. LDER =
�������� ���� ������
Rasio
Account Receivable
Turnover ART Y1
Untuk mengukur berapa kali
perputaran piutang ssetiap periodenya
satu tahun ART=
��������� ����� ℎ ���� −���� ������� ������
Rasio
Total Asset Turnover
TATO Y2
Menunjukkan kempampuan total
aktiva untk berputar selama
satu tahun untuk menghasilkan
penjualan.
TATO =
��������� ����� ������
Rasio
Sumber : diolah oleh peneliti, 2016
Universitas Sumatera Utara
33
3.5Populasi dan Sampel Peneltian
Menurut Sugiyono 2005:72, “Populasi adalah wilayah generalisasiyang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti utnuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar
dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 yaitu sebanyak 61 perusahaan.
“Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” Sugiyono, 2005:73.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun sampel yang dipilih
berdasarkan kriteria berikut ini : 1.
Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. 2.
Perusahaan tersebut tidak delisting pada periode pengamatan. 3.
Perusahaan tersebut terus meningkatkan jumlah utangnya selamatahun 2012- 2014.
Berdasarkan kriteria tersebut, penulis menentapkan sebanyak 24 sampel perusahaan manufaktur. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalm
penelittian ini akan disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
1 2
3 4
Sampel
1 INTP
Indicoment Yunggak Prakarsa Tbk
1
2 SMCB
Holcim Indonesia Tbk
2
3 SMGR
Semen Gresik Tbk -
4 AMFG
Asahima Flat Glass Tbk -
5 ARNA
Arwana Citra Mulia Tbk -
6 IKAI
Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
3
7 KIAS
Keramik Indonesia Assosiasi Tbk
4
8 MLIA
Mulia Industrindo Tbk -
9 TOTO
Surya Toto Indonesia Tbk
5
10 ALKA
Alaska Industrindo Tbk -
11 ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk
6
12 BAJA
Saranacentral Bajatama Tbk
7
13 BTON
Beton Jaya Manunggal Tbk -
14 CTBN
Citra Turbindo Tbk -
15 GDST
Gunawan Dianjaya Steel Tbk -
16 INAI
Indal Alimunium Industry Tbk
8
17 ITMA
Itamaraya Tbk -
18 JKSW
Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk -
19 JPRS
Jaya Pari Steel Tbk -
20 KRAS
Krakatau Steel Tbk -
21 LION
Lion Metal Works Tbk
9
22 LMSH
Lionmesh Prima Tbk
23 MYRX
Hanson Internasional Tbk -
24 NIKL
Pelat Timah Nusanatara Tbk
10
25 PICO
Pelangi Indah Canindo Tbk -
26 TBMS
Tembaga Mulia Semana Tbk -
27 BRPT
Barito Pasific Tbk
11
28 BUDI
Budi Acid Jaya Tbk -
29 DPNS
Duta Pertiwi Nusantara -
Universitas Sumatera Utara
35
30 EKAD
Ekadharma Internasional Tbk
12
31 ETWA
Eterindo Wahanamata Tbk
13
32 INCI
Intan Wijaya Internasional Tbk -
33 SOBI
Sorini Agro Asia Corporindo Tbk -
34 SRSN
Indo Acitama Tbk -
35 TPIA
Chandra Asri Petrochemical
14
36 UNIC
Unggul Indah Cahaya Tbk -
37 AKKU
Alam Karya Unggul Tbk
15
38 AKPI
Argha Karya Prima Industry Tbk
16
39 APLI
Asiaplast Industries Tbk -
40 BRNA
Berlina Tbk
17
41 FPNI
Titan Kimia Nusantara Tbk -
42 IGAR
Champion Pasific Indonesia Tbk -
43 IPOL
Indopoly Swakarsa Industry Tbk -
44 SIAP
Sekawam Intipratama Tbk -
45 SIMA
Siwani Makmur Tbk -
46 TRST
Trias Sentosa Tbk -
47 YPAS
Yana Prima Hasta Persada Tbk -
48 CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
18
49 JPFA
Japfa Comfeed Indonesia Tbk
19
50 MAIN
Malindo Feedmill Tbk
20
51 SIPD
Siearad Produce Tbk -
52 SULI
Sumalindo Lestari Jaya Tbk -
53 TIRT
Tirta Mahakam Rsource Tbk -
54 ALDO
Akindo Naratama Tbk
21
55 FASW
Fajar Surya Wisesa Tbk -
56 INKP
Indah Kiat Pulp paper Tbk -
57 INRU
Toba Pulp Lestari Tbk
22
58 KBRI
Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
23
59 SAIP
Surabaya Agung Industri Pulp Kertas Tbk -
60 SPMA
Suparma Tbk
24
61 TKIM
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk -
Universitas Sumatera Utara
36
3.6 Jenis dan Sumber Data