Debat Kandidat Walikota dan Wakil Walikota Medan 2015

43 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Proses Penelitian

Proses awal penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari mencari tahu proses pelaksanaan pemilihan umum serentak tanggal 9 Desember 2015, peneliti menemukan berbagai intrik komunikasi politik dalam rangkaian kegiatan tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan pra-penelitian dengan mengumpulkan informasi, data, dan alat yang dapat membantu peneliti dalam penelitian ini. Selanjutnya, peneliti mengajukan pengajuan judul kepada departemen dan disetujui oleh dosen pembimbing untuk melakukan penelitian mengenai retorika dalam komunikasi politik lebih spesifik dalam acara Debat Kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan yang diselenggarakan oleh KPU kota Medan. Kemudian, peneliti melakukan kunjungan ke kantor KPU Medan di Jalan Kejaksaan, No. 37 pada tanggal 2 Juni 2016 guna mencari data pelaksanaan debat kandidat berupa rekaman video.

4.1.2 Hasil Penelitian

Setelah peneliti memiliki data yang dibutuhkan, peneliti mulai mempelajari data yaitu rekaman video debat kandidat guna memahami setiap proses komunikasi yang terjadi di dalam debat tersebut dan peneliti mempelajarinya secara berulang agar tidak ada yang luput dari perhatian peneliti. Kemudian peneliti mulai menarasikan setiap kalimat yang diucapkan oleh objek penelitian ke dalam tulisan agar mempermudah dan memperjelas data penelitian nantinya, peneliti menuliskan setiap kalimat yang diucapkan tanpa mengubah kalimat atau kata baik itu berupa singkatan, istilah dan panggilan.

4.1.2.1 Debat Kandidat Walikota dan Wakil Walikota Medan 2015

Debat Kandidat Walikota Medan 2015 dilaksanakan pada 10 Oktober 2015 di Ballroom Hotel Grand Aston, Medan, dan disiarkan langsung oleh TVRI Sumut dengan pembawa acara Mela Hapsari. Debat Kandidat Walikota Medan tersebut diadakan KPU Medan untuk memberikan informasi yang komprehensif Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mengenai pasangan calon yang menjadi pilihan warga dalam pilkada 9 Desember 2015 lalu. Melalui debat kandidat tersebut, Ketua KPU Medan, Yenni Khairiah Rambe menyampaikan kampanye merupakan wujud dari pendidikan politik masyarakat yang dilaksanakan secara bertanggungjawab dengan maksud untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Medan tahun 2015. Debat terbuka yang bertemakan „Membangun Kota Medan yang Berperadaban‟ ini merupakan salah satu metode kampanye dengan materi debat adalah visi misi pasangan calon dalam rangka 1 meningkatkan kesejahteraan masyarakat, 2 memajukan daerah, 3 untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, 4 menyelesaikan pembangunan daerah dengan pembangunan nasional, 5 menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah dengan pembangunan nasional dan yang terakhir 6 memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Dalam pidatonya, ia juga menyampaikan melalui debat kandidat ini harapannya dapat memperkenalkan lebih dekat kepada masyarakat siapa calon walikota dan wakil walikota Medan yang ikut serta dalam pemilihan walikota dan wakil walikota tahun 2015. Dalam pidatonya, ia mengingatkan agar kedua pasangan calon dan tim kampanye menyampaikan materi dengan sopan santun dan pantas, tertib, edukatif, bijak dan beradab tidak menyerang pribadi dan golongan, serta tidak bersifat provokatif. Dalam pelaksanaannya KPU Kota Medan dibantu oleh 6 panelis yang berasal dari akademisi dan profesional, antara lain: 1. Prof. Syawal Gultom Rektor Universitas Negeri Medan 2. Prof. Dr. Syaad A. Sembiring Guru Besar Universitas Sumatera Utara 3. Prof. Dr. Idha Yustina Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara 4. Dr. Syaidurrahman Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri UIN Sumatera Utara 5. Dr. Marzuki Dekan Fakultas Hukum UISU 6. Ahmad Taufan Damanik Komisioner Komisi Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Perempuan dan Anak ASEAN, Dosen FISIP Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sekaligus, Ahmad Taufan Damanik didaulat untuk menjadi moderator dalam debat kandidat ini. Adapun debat kandidat ini dibagi dalam beberapa segmen, yaitu: 1. Masing-masing pasangan calon menyampaikan visi misi selama 4 menit 2. Pendalaman melalui lontaran pertanyaan oleh panelis sebanyak 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan diberikan kesempatan untuk dijawab oleh masing-masing pasangan calon selama 3 menit. 3. Tanya jawab oleh setiap pasangan calon, masing-masing pasangan calon diberi waktu 1 menit untuk bertanya, 3 menit untuk menjawab pertanyaan, dan 2 menit untuk menanggapi jawaban yang diberikan. 4. Diakhiri dengan closing statement, durasi yang diberikan 1 menit. Segmen 1, Penyampaian Visi Misi Moderator: Kesempatan pertama diberikan kepada Pasangan Calon 1, durasi 4 menit Dzulmi Eldin : “Bismillahirrahmannirrahim, Assalamualaikum wr. wb.. Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita sekalian. Bapak moderator yang kami hormati dan panelis yang kami banggakan, serta sahabat kami Adinda Ramadhan Pohan dan Pak Eddie Kusuma, serta tim relawan yang hadir. Istri saya tercinta, Rita Maharani dengan istri Pak Akhyar. Pemirsa yang saya hormati, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk bisa hadir pada acara debat kandidat yang sungguh meriah, TVRI juga ini yang bagus. Saya akan menyampaikan visi misi kami „Medan Rumah Kita‟, Medan harus dibangun dengan nilai, etika, moral dan estetika, serta warga Medan harus merasa aman dan nyaman. Medan akan menjadi tempat silaturahmi warga kota untuk saling menyapa dan membina harmoni, dan Medan akan menjadi tempat terbaik untuk beraktifitas bagi kita yang beragama.. beragam asal-usul, serta entik dan kepercayaan serta status sosial. Medan harus baik infrastrukturnya, jalan, jembatan, selokan, drainase dan lain sebagainya. Medan harus terawat fasilitas publiknya, dijaga kebersihan dan disehatkan warganya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Visi misi kota Medan yang kita wujudkan bersama adalah menjadi kota masa depan yang multikultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius, dalam rangka bingkai kepribadian yang berbudaya serta berbangsa. Visi kami adalah 1 stabilitas kemitraan partisipasi dan kebersamaan membangun kota Medan, 2 menumbuhkembangkan harmonisasi multikulturalisme, 3 meningkatkan efisiensi birokrasi, serta 4 menata tata ruang kota, infrastruktur dan utilitas kota yang modern, berkelanjutan, 5 mendorong peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, 6 meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat secara merata dan berkeadilan, 7 mengembangkan kepribadian masyarakat kota yang beretika dan bermoral. Tentunya program-program andalan yang harus kami prioritaskan adalah, yang pertama memperbaiki sistem pelayanan publik yang cepat dan mudah diperoleh seperti: akte kelahiran, KTP, KK, surat keterangan lainnya yang dibutuhkan warga kota Medan tanpa pungutan biaya. Kedua, memperbaiki atau menata, menambah infrastruktur jalan, jembatan, drainase, dan pasar, sarana transportasi traffic manajemen modern yang modal transportasi serta pelebaran jembatan yang membangun persimpangan flyover dan underpass serta memberikan pemahaman budaya lalu lintas yang baik kepada warga kota Medan. Ketiga, memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang modern dan memiliki nilai tambah, dan keempat menambah sarana pendidikan dalam dua tahun ke depan akan menambah SLTA di negeri. Kelima, fasilitas kesehatan warga diperoleh secara.. dipotong oleh moderator : “Maaf waktunya, Pak.” ya, fasilitas-fasilitas yang rumah sakit tipe c.. sudah selesai? selesai, Pak, siap .” Moderator: Kesempatan yang sama diberikan kepada Pasangan Calon nomor urut 2, durasi 4 menit. Ramadhan Pohan: “Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamualaikum wr. wb, Syaloom, Omswastiastu, Namo Buddhaya, salam sejahtera buat kita semua. Visi kami adalah perubahan untuk kemajuan membangun Medan kota yang cerdas dan bermartabat. Berarti ada 4 kata kunci di sini, yang pertama adalah perubahan, yang kedua adalah kota yang cerdas, yang ketiga adalah yang bermartabat. Apa itu cerdas? Cerdas berarti tidak boleh lagi ada begal di kota Medan, berarti tidak boleh lagi ada jalan-jalan berlobang di kota Medan, berarti tidak boleh ada lagi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara jalan yang rusak dan dibiarkan di kota Medan, berarti tidak boleh ada bangunan SD yang terbengkalai, berarti tidak boleh ada korupsi dan pungutan terhadap kota Medan. Itulah dia kota yang cerdas. Kota yang bermartabat berarti adalah kota Medan yang berakhlak, kota Medan yang beretika, kota Medan yang menjunjung tinggi religius, juga harmoni, bermartabat dan juga yang tak kalah penting adalah bebas dari korupsi.” Eddie Kusuma : “Sejalan dengan visi tadi, misi kita adalah perubahan Medan, bangkit Pasti hebat Misi kami pertama adalah memberi pelayanan publik yang baek, yang kedua meningkatkan indeks pembangunan manusia, yang ketiga, meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik, yang keempat meningkatkan fungsi keamanan bagi masyarakat, kelima penegakan hukum pemerintah yang berkeadilan. Apa itu pelayanan publik? Kami akan memberikan pelayanan administrasi publik yang baek, yang selama ini gratis tapi bayar, tapi bayar Kami akan monitor sampai gratis betul dan pelayanan yang cepat. Investasi, ijin investasi kami berikan gratis untuk SIUP 1 dan SITU 2 , IPM 3 kami akan tingkatkan menjadi 8, kalau pada tahun 2013 kita punya 7,8 kami akan tingkatkan menjadi 8, ya, yang ketiga meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik, tadi sudah disampaikan bahwa kami tidak menghendaki Medan dengan jalan yang kriting- kriting, ya, kami akan tingkatkan fasilitas publik ruang hijau terbuka akan kami usahakan 30 sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi keamanan akan kami tingkatkan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat, partisipasi masyarakat dan mendorong aparat keamanan untuk bekerja sama dan bersama-sama dalam memberantas segala kejahatan-kejahatan yang ada, sehingga bisa meningkatkan investasi dalam negeri maupun luar negeri, Medan harus aman. Penegakan hukum, pemerintahan yang baek, meletakkan orang yang tepat, ya, dengan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku, dipotong oleh moderator: “maaf, Pak, waktunya habis”, terimakasih.” Segmen Pendalaman 1 SIUP: Surat Izin Usaha Perdagangan 2 SITU: Surat Izin Tempat Usaha 3 Indeks Pembangunan Manusia Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dalam segmen ini, para panelis telah menyiapkan 3 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan berdurasi 3 menit. Pertanyaan 1: “Apa yang menjadi program unggulan atau program prioritas Anda berdua dalam 5 tahun ke depan sebagai jabaran dari visi misi tadi?” Pertanyaan pertama dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 2. Ramadhan Pohan: “Terima kasih, yang pertama program unggulan kami adalah pelayanan administrasi kependudukan yang gratis, akte kelahiran, kartu keluarga, KTP, akte nikah, akte kematian yang gratis, dan yang benar-benar gratis, karena selama ini kami menyaksikan.. mohon tenang, ijinkan saya berbicara. Ketika kandidat Anda berbicara saya tidak mengganggu, marilah kita jaga ketertiban ini bersama-sama. Fakta di lapangan kami menemukan kutipan-kutipan itu masih berlangsung, nah, ini yang tidak relevan antara pernyataan yang mengatakan gratis tetapi faktanya itu orang masih membayar, membayar dan membayar dan lama dan mahal sekali, ini yang harus kita selesaikan. Yang kedua adalah mempermudah perijinan investasi, perlu diterangkan, ya, berapa lama sih sebenarnya orang itu untuk mendapatkan ijin investasinya, ya, nah pengalaman menunjukkan kepada kami, pengusaha mengeluhkan tentang kutian-kutipan yang diberlakukan kepada mereka, pungutan-pungutan liar dan dana siluman, ini harus dihentikan. Dan yang ketiga adalah peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan kita, ya, banyak gedung sekolah yang rusak, dan kemudian juga kita liat orang masuk sekolah harus membayar, membayar 13 juta, 15 juta, 20 juta dan ini kita biarkan, ini tidak boleh ini, nah, di kami, kami memastikan bahwa tidak akan ada pungutan-pungutan ataupun sekolah-sekolah siluman seperti itu, kalau itu terjadi, pada hari itu juga, ya, walikota akan memberhentikan kepala dinas pendidikan tersebut dan kepala-kepala sekolah yang terlibat, itu harus dan pasti. Dan selanjutnya, adalah, ha, ini yang tak kalah pentingnya, kita menciptakan birokrasi yang kredibel dan kompeten, ya, memberlakukan fit and propertest tanpa uang mahar apapun kepada mereka, sehingga yang terbaiklah yang menduduki tempat-tempat terbaik di Pemko ini, ya, nah, peningkatan SDM melalui bimtek, diklat, serta pendidikan formal sampai jenjang S1 dan S3, itu tetap kita akan lakukan, kita mengacu pada kedisiplinan yang memberlakukan reward and punishment, mereka yang berprestasi kita apreisiasi, mereka yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tidak menunjukkan prestasi kita bina untuk menjadi berprestasi. Nah, selanjutnya, e.. kita juga punya program unggulan untuk mengatasi banjir dan kemacetan. Banjir dan kemacetan sudah menjadi momok bagi warga medan, ini harus kita selesaikan, berarti harus ada penata ulang, re-desain, terhadap sistem drainase kita, ya, kemudian juga dipotong oleh moderator: “maaf waktunya habis” normalisasi sungai-sungai kita. Itulah yang akan kami lakukan, demikian juga heritage, ya, situs-situs sejarah, waktunya, Pak, waktunya sudah selesai itu harus kita jaga. Terima kasih.” Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1. Akhyar Nasution: “Baik, terima kasih, atas ijin Pak Dzulmi Eldin, jadi andalan prioritas kami, 3 pokok, yaitu infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan. Infrastuktur khususnya kita menangani drainase-drainase kita yang sudah ada, namun perlu pembenahan-pembenahan. Kemudian, traffic manajemen, jalan-jalan kita ini perlu kita perbaiki. Kemudian, banyak sebenarnya jembatan-jembatan kita itu peninggalan masa lalu, jalannya sudah lebar, jembatannya masih sempit, sehingga mengalami bottleneck dan itu akan kita perlebar bekerja sama nanti dengan pemerintah provinsi, karena itu di provinsi, jembatan-jembatan itu. Kemudian, pendidikan, sarana pendidikan akan kita tingkatkan, ada satu kecamatan yang selama ini memang belum ada sekolah negeri, SMA, SLTA negeri, maka di Kecamatan Medan Deli dalam 2 tahun kita bangun SLTA negeri. Kemudian, sarana kesehatan, kita ketahui kapasitas rumah sakit Dr. Pirngadi sudah overload, kelebihan beban, maka demi pemerataan kita akan bangun rumah sakit tipe C di Kecamatan Medan Labuhan, ini dalam 2 tahun sarana prasarananya dengan sarana paramedisnya kita beresi dalam tempo 2 tahun. Kemudian, pelayanan publik, memperbaiki sistem pelayanan publik.. yang cepat dan mudah, seperti akte kelahiran, KTP, Kartu Keluarga dan surat keterangan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemudian memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang modern dan memiliki nilai tambah, jadi sampah itu kita buat memiliki nilai tambah, yaitu kita kelola dia menjadi sumber enerji listrik, kemudian.. yang utama kita akan lakukan e-budgetting, e-procurement,dan e-katalog untuk mewujudkan transparansi pemerintah kota Medan, serta membangun smart city, kota Medan kita harus bangun dengan smart city, kita gunakan e-budgetting, e-katalog, e- Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara procurement dan kita mengarah kepada go-green dengan mengarah kepada paperless. P ertanyaan 2: “Bagaimana strategi yang Anda berdua akan gunakan di dalam memperkuat birokrasi pemerintahan kota Medan, di dalam rangka mencapai visi misi dan program unggulan atau program prioritas tadi yang sudah Anda sampaikan? ” Pertanyaan kedua dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 1. Dzulmi Eldin: “Baik, terima kasih, pembenahan birokrasi harus kita lakukan dalam rangka suatu perubahan perbaikan kinerja aparatur birokrasi, tentunya melalui penyempurnaan struktur organisasi birokrasi yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat yaitu SKPD 4 Kecamatan,Kelurahan, dan tentunya setelah itu kita meningkatkan salary atau insentif kepada pejabat birokrasi setiap levelnya, untuk memberikan ukuran keberhasilan mereka dan kinerjanya, dan setelah itu baru kita menerapkan sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada pejabat pemerintah kota atau yang beri pelayanan Medan.. di Medan ini, yang melanggar peraturan serta Undang-Undang, dan seterusnya kita menempatkan aparatur sesuai dengan kompetensi keahliannya serta mekanisme.. maksimalkan peran inspektorat dalam mengawasi program pembangunan yang dilakukan oleh aparatur, dan ke empat menyelenggarakan shortcourse program bagi pejabat pemerintah kota Medan secara teratur dan berkesinambungan, dan tentunya kita tidak lupa harus e-budgetting dan e-provement dan e-collect untuk kita teruskan dalam rangka meningkatkan program-program pembenahan birokrasi tersebut.” Akhyar Nasution: “Baik, saya melanjutkan, jadi pembenahan birokrasi itu, pertama kita semangat revolusi mental kita tularkan kepada semua warga kota Medan. Semangat itu, semangat sebagai warga kota Medan harus bekerja keras mengabdi kepada rakyat, ini ada kepada Pak Dzulmi Eldin, pada kami, yang akan ditularkan kepada semua aparatur. Kemudian daripada itu, kami bertekad, Pak Dzulmi Eldin sudah bertekad, dia pada posisi tidak cari duit lagi, ini yang harus… bisa dilanjutkan.. suara.. ini janji, ini tekad, yang ini bisa dicatat oleh seluruh warga kota Medan. Kita akan benahi birokrasi tapi bukan hantam kromo, kita 4 SKPD: Satuan Kerja Perangkat Daerah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara membenahi birokrasi, dengan menempatkan orang pada keahliannya, kita menempatkan birokrat sesuai dengan pendidikannya, kita menempatkan birokrat dengan reward and punishment yang jelas dan baik. Kemudian kita lakukan..” dipotong oleh mod erator: “waktunya habis, Pak” Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 2. Eddie Kusuma: “Ada dua hal. Pertama, pelayanan terhadap masyarakat. Saya melihat, Pemda Medan tidak menerapkan Pasal 227 UUD No. 23 Tahun 2014 pelimpahan wewenang kepada Kecamatan sehingga pelayanan itu bisa cepat. Alangkah sedihnya, alangkah sayangnya, masyarakat Jakarta Utara mengurus KTP harus masuk ke Dukcapil tingkat 1, tak tingkat kota, padahal di tingkat Kecamatan punya wewenang untuk itu dan kami bertekad pelayanan seperti plasministrasi ini setiapkelurahan memiliki komputerisasi menyelesaikan masalah cukup di kantor kelurahan masing-masing. Selanjutnya, kami akan menetapkan orang-orang yang tepat melalui fit and propertest, orang yang tepat menduduki tempat yang tepat pula, sehingga birokrasi ini dijalankan oleh orang-orang yang betul, orang-orang yang memang sesuai keahliannya. Selama ini kita melihat, selama ini kita melihat yang duduk di dalam, maaf.. yang duduk di dalam Pemko maupun kecamatan asal gimana nggak ngerti saya yang paling ngerti semua masyarakat, kita tidak akan menarik atau menagih uang mahar tetapi kita melalui lelang jabatan.” Ramadhan Pohan: “Terima kasih, saya sambungkan dari Pak Eddie, Medan ini tidak membutuhkan superman, medan membutuhkan supertim, supertim itu adalah Medan dengan walikota dan wakil walikota yang qualified, dan Sekda yang qualified, dan juga adalah 2 SKPD 33 yang bermutu, berkualitas, dan 21 camat yang qualified, 151 lurah yang qualified dan 2001 kepala lingkungan yang qualified. Inilah yang akan membentuk merawat Medan. Nah, oleh karena itu kita harus memberikan apresiasi bagi mereka yang berprestasi, termasuk diantaranya kami merencanakan, apresiasi patut diberikan kepadakepala lingkungan terbaik untuk bisa melakukan studi banding ke luar negeri. Demikian juga lurah terbaik dan camat terbaik, tentu dengan penggunaan anggaran yang sesuai dengan tata kelola keuangan yang berlaku.Itu yang harus kita lakukan.” Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pertanyaan ketiga: “Kita tahu, kota Medan terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan kelompok sosial, kelompok politik dan lain-lain yang sangat beragam, pertanyaan kami, bagaimana Anda berdua memanfaatkan keberagaman ini di dalam pembangunan kota Medan ke depan agar semua pihak merasakan manfaatnya?” Pertanyaan ketiga dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 2. Eddie Kusuma: “Baik terima kasih, bahwa Medan itu masyarakatnya betul-betul prularis, majemuk, mempunyai keanekaragaman adat istiadat, budaya yang berbeda-beda. Perbedaan ini harus kita kemas melalui interaksi sosial, ya, toleransi supaya perbedaan-perbedaan itu bisa dijadikan sebuah kekuatan untuk bersama-sama memajukan Medan ke depan yang lebih baik. Medan yang lebih baik adalah Medan yang cerdas seperti pilihan kami, Medan yang cerdas adalah Medan yang berbalikan daripada yang konvensional, termasuk dalam pelayanan harus dengan kejujuran, harus dengan keadilan.” Ramadhan Pohan: “Baik, dalam pluralisme, saya sudah perlihatkan tadi di dalam salam saya pada warga Medan, ya, yang dimulai dari Assalamualaikum, Syaloom, dan kemudian Omswastiastu dan kemudian Namobudaya, itu untuk menghargai keperbedaan kita. Keperbedaan itu harus kita hormati dalam bentuk yang sangat konkrit, kita tidak bisa mengatakan hal yang sepele, itu sangat penting, orang merasa terhargai. Selanjutnya adalah, kalaukita lihat, bahwa kami ini sebenarnya sudah mencerminkan pluralisme Indonesia, kami sudah mencerminkan bhinneka tunggal ika, saya seorang batak dan Pak Eddie seorang tionghoa dan saya beragama Islam dan Pak Eddie non-muslim, beliau seorang Buddha, dan kami tetapi bersama di dalam cita-cita membangun Medan, ya, Pak Eddie lahir dan besar di Medan menjadi kepala sekolah, aktif di dunia pendidikan dan di dunia sosial, dan yang dibantu oleh beliau itu adalah semuanya, semua suku dan agama. Nah, kami juga demikian dan istri saya yang cantik juga orang suku jawa, ya, nah jadi udah bener-bener tercermin bhinneka tunggal ika itu. Nah di dalam birokrasi, Bapak Taufan, ya, di dalam birokrasi, kami mendengar ada diskriminasi yang dialami masyarakat Medan Utara, ini tidak boleh lagi terjadi, ada apa dengan Medan Utara sehingga didiskriminasi seperti itu, baik dalam kesempatan pendidikan maupun didalam kesempatan ekonomi, dan juga di Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara jabatan-jabatan birokrasi, apakah ini ada unsur kesengajaan, ini di era kami ini tidak boleh terjadi, harus kita rubah, perubahan itu nyata.” Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1. Akhyar Nasution: “Terima kasih, Bang Topan. Pluralitas. Slogan kami sudah jelas, „Medan Rumah Kita‟, Medan rumah kita itu medan yang multikultural, itu kita pertahankan. Sudah menjadi fakta dan realita, keberagaman kita, kerukunan kita, kedamaian kita, baik dari berbagai suku agama yang ada di kota Medan itu dapat hidup berdampingan, dapat hidup mesra dapat hidup bercengkrama dengan damai, itu adalah salah satu fakta, dan itu akan terus kita pertahankan. Selanjutnya, forum kerukunan umat beragama di kota Medan salah satu pilar keberhasilan kita dalam keberagaman kita, kebhinekaan kita, forum kerukunan umat beragama kota Medan menjadi contoh baik di tingkat nasional maupun di regional. Banyak negara-negara dari tetangga kita dari Malaysia, dari Thailand itu belajar kerukunan itu di kota Medan. Itu suatu fakta, dan itu akan kita pertahankan. Makanya kita bangun slogan kita, medan rumah kita. Kemudian, di dalam pembinaan seni dan budaya, kita nanti memberi kesempatan sebulan sekali kepada semua warga dari setiap suku bangsa yang ada di kota Medan untuk tampil di Lapangan Merdeka, menampilkan keseniannya masing-masing dan Pemko nanti kita akan fasilitasi untuk pagelaran tersebut. Pusat-pusat seni budaya karena memang anak-anak muda kita sekarang butuh itu. Kemudian, memasukkan kurikulum muatan lokal setiap sekolah-sekolah kita, karena Medan punya kekhasan sendiri, Medan itu berbeda dari kota-kota lain di Indonesia. Medan itu punya dialek sendiri, Medan itu punya bahasa yang khas sendiri, yang ini akan kita pertahankan, Medan kita bangun dengan cara Medan sendiri, tidak perlu mengundang walikota lain datang ke Medan. Medan musti dibangun oleh orang Medan sendiri yang tau Medan. Jadi, yang mengetahui Medan itu adalah orang Medan, yang lahir, besar dan bertempat tinggal di medan, karena dia lah yang meresapi, karena dialah yang menyelami bagaimana dinamika pluralisme kita di Medan. Selanjutnya, taman seni budaya itu akan kita hidupkan, kita beri subsidi kepada semua seniman dan budayawan di kota Medan untuk dia bisa tampil dipotong oleh moderator: “mohon maaf waktunya habis”. Segmen tanya jawab oleh masing-masing pasangan calon. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dalam segmen ini, Pasangan Calon penanya pertama diberi waktu bertanya selama 1 menit, kemudian dijawab oleh Pasangan Calon yang ditanya selama 3 menit, selanjutnya ditanggapi oleh Pasangan Calon penanya selama 2 menit. Pasangan Calon nomor urut 1 dipersilahkan bertanya lebih dulu, durasi 1 menit. Akhyar Nasution: “Terima kasih, dalam beberapa waktu yang lalu, saya banyak.. karena ini beliau teman saya, beliau banyak melontarkan bahwasanya beliau akan sanggup meningkatkan pendapatan transfer dari pemerintah pusat itu duakali lipat. Pertanyaan saya, pertanyaan kami, bagaimana caranya pendapatan transfer pemerintah pusat itu bisa dua kali lipat? Karena sepengetahuan kami, transfer itu sudah ada formulanya yang dibuat dan diperkuat oleh peraturan dan Undang- Undang. Yang kami ingin tanyakan, bagaimana caranya? Karena itu memang sudah diatur melalui Undang-Undang APBN, gitu ya. Beberapa waktu yang lalu banyak pernyataan-pernyataan itu. Saya kira itu perlu diketahui oleh masyarakat kota Medan, bahwasanya transfer pemerintah daerah baik DAU 5 dan DAK 6 itu sudah ada formulanya. Terima kasih.” Pasangan Calon nomor urut 2 dipersilahkan untuk menjawab, durasi 3 menit. Ramadhan Pohan: “Banyak cara untuk menaikkan PAD 7 kita di Medan tercinta ini, ya, melalui iklim investasi yang kita bukakan, karena selama ini kepercayaan atau trust dari bisnis pengusaha kepada pemerintah kota itu rendah sekali, bahkan ada yang mengeluhkan kutipan-kutipan dan sebagainya, ini nanti tidak akan ada lagi, kebocoran-kebocoran seperti itu harus kita hentikan. Demikian juga, saya membaca koran SIB 8 pada hari ini, ya, koran SIB pada hari ini yaitu ada juga pajak reklame tahun 2014 targetnya adalah 60 milyar tapi realisasinya kenapa 0, gitu lho. Ini kan ada kebocoran, nah kebocoran-kebocoran ini yang akan kita tapis. Nah, kemudian di samping itu, bermanfaat dari pengalaman saya 5 tahun di DPR RI, saya kira banyak program dari pusat ataupun anggaran dari pusat bisa kita lobi, karena saya cukup dikenal di DPR pusat, jadi tidak ada masalah, dan itu mudah sekali. Dan yang terakhir, bahwa saya 115 duta besar di seluruh dunia itu, fit and propertest nya itu adalah melalui saya dan tanda tangan saya juga di situ. 5 DAU: Dana Alokasi Umum 6 DAK: Dana Alokasi Khusus 7 PAD: Pendapatan Asli Daerah 8 SIB: Sinar Indonesia Baru Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Jadi kalo saya bilang kepada mereka untuk membantu Medan itu masuk akal sekali, jadi networking internasional kita, kita akan manfaatkan betul, untuk pembangunan di kota Medan ini. PAD kita tidak begitu sulit untuk menaikkannya, saya yakin itu. Kebocoran itu kita hentikan, itu adalah salah satu cara, ya, untuk menaikkan PAD kita.” Eddie Kusuma: “Kemudian juga seorang walikota harus punya wawasan yang luas, loyal. Seorang walikota harus punya networking yang baek dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hubungan inilah, dikemas dalam suatu perencanaan yang besar sehingga pengajuan RAPBD 9 itu menjadi lebih besar sehingga penjelasan komunikasi yang intens komunikasi itu yang akan membangun APBD 10 kita menjadi lebih tinggi. Saya kira itu sudah semestinya, kita tidak bisa menunggu bola, kita harus menjemput bola. Medan masih banyak masalah infrastuktur, masih banyak masalah fasiliitas umum yang belum beres yang perlu dibiayai oleh DAU maupun DAK. Medan sangat sedih sekali, pembangunan pendidikan dananya tidak cair gitu lho, gimana mau tingkatkan sedangkan yang ada saja tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaek-baek. Padahal gedung sekolah di medan 4.. Medan Helvetia 041042 hancur itu, nggak bisa dipakai, jadilah ini, kalau kasih banyak pun nggak bisa realisasi apa gunanya. Kita akan menggunakan dengan baek semua itu.” Pasangan Calon nomor urut 1 dipersilahkan menanggapi jawaban Pasangan Calon nomor urut 2, durasi 2 menit. Dzulmi Eldin : “Baik, terima kasih. Saya tadi dengar yang ditanyakan saudara Akhyar bahwa bagaimana transfer yang dilakukan oleh pemerintah pusat kepada daerah yang dijanjikan bisa dua kali lipat, karena saya sudah mengalami itu, saya pernah jadi walikota, mengalami hal itu mengajukan ke pemerintah pusat malah turun, transfer itu malah berkurang, karena PAD kita meningkat, jadi pemerintah pusat mengurangi jatah DAU kita, karena kita sudah bisa meningkatkan PAD kita lebih baik itu. Jadi ini yang kita haruskan, strategi apa yang kita harapkan, bukan lari kesana kemari, yang penting strategi itu kita sama-sama bisa mengajukan.Ini 9 RAPBD: Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 10 APBD: Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara masukan, kalau kita maju jadi walikota nanti, oh ini yang harus kita kerjakan ke depan, masyarakat sudah tahu nantinya, itu ya.” Sebaliknya, kesempatan yang sama juga diberikan pada Pasangan Calon nomor urut 2 untuk bertanya kepada Pasangan Calon nomor urut 1, durasi 1 menit. Ramadhan Pohan: “Baik, terima kasih. Bapak Eldin, bapak menjadi walikota PLT itu 15 Mei, 26 Juli 2013 sampe 26 Juli 2015. Visi misi bapak yang katakan tadi itu bagus sekali. Kenapa tidak dilaksanakan? Kenapa jalan-jalan masih dibiarkan banyak berlobang? Jalan Sutomo, Jalan Gaharu, Jalan Sunggal, dan sebagainya, banyak sekali. Kenapa juga ee.. misalnya banjir dan sampah liar itu terjadi dan dibiarkan? dan kenapa kasus gedung nasional itu dibiarkan? Dan kemudian juga kita tau pajak pasar induk Bapak Eldin, pedagang-pedagang menangis pada saya, ya, menyampaikan bahwa mereka tidak ingin digusur, tapi diajak lah bicara, begitu lho. Nah, rakyat membutuhkan kepemimpinan, Bang Eldin, yang mau mengayomi mereka, mau berbicara dengan mereka, ya, besuklah mereka, lihatlah mereka, ajaklah mereka bicara mereka, jadi seperti insentif kepada seniman, olahragawan dan sebagainya itupun juga tidak ada.” Pasangan Calon nomor urut 1 dipersilahkan untuk menjawab, durasi 3 menit. Dzulmi Eldin: “Baik, karena adinda Ramadhan Pohan nanya sama saya, terus bilang sama saya, ee.. yang disampaikan jalan-jalan yang berlobang itu, itu jalan provinsi, dan proyek air limbah yang dilakukan itu memang bukan kewenangan kita. Jadi, ini yang kita harus punya pemahaman bahwa jalan di kota kita ini adalah satu jalan kota, jalan provinsi dan jalan balai.. jalan jembatan. Jadi ini yang tidak bisa kita kordinasikan secara menyeluruh. Kenapa? Karena kewenangan itu masing-masing di pemerintahan provinsi dan pusat. Yang kedua, apa yang kita inginkan tentang bagaimana kita harus bisa menata pedagang yang ada di kota ini. Saya sudah menyampaikan itu bersama DPR, melihat memberikan informasi kepada para pedagang di Jalan Sutomo bahwa fasilitas di Tuntungan itu, Lau Cih itu, sudah ada. Mari kita harapkan para pedagang untuk pindah ke sana, karena itu fasilitas yang sudah diberikan, dan itu bukan kemauan pribadi saya, dinda Ramadhan, itu adalah kemauan dari teguran yang disampaikan oleh DPR kepada pemerintah kota dan begitu juga para aparat pemerintah pemeriksaan bahwa ada gedung bangunan yang sudah dibangun oleh pemerintah tapi tidak dimanfaatkan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Nah inilah yang kita fasilitasi para pedagang kita, yang lebih banyak pedagang itu ada 1000an lebih dibanding pedagang yang menangis mungkin sama adinda itu yang cuma 200an orang, yang ini yang perlu kita seimbangkan. Nah kalau kita mau menata kota ini, tapi kan kita sudah siapkan fasilitasnya, inilah yang kita harapkan bagaimana kita harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. karena kita sadari, bahwa masyarakat juga ingin fasilitas-fasilitas itu, makanya kita permudah, dan fasilitas itu, kalau pedagang yang 200 ini tidak mau pindah ke Lau Cih sana, kita sudah siapkan di Jalan Denai itu ada pasar yang menampung untuk 300 pedagang, tapi memang pedagang maunya di situ juga, sementara, pemerintah, e.. BPK sendiri dan DPR sudah menegur pemerintah untuk tidak lagi mempersiapkan Jalan Sutomo itu jadi tempat perdagangan. Itu yang saya rasakan dan saya jalani.” Pasangan calon nomor urut 2 menanggapi jawaban pasangan calon nomor urut 1, durasi 2 menit. Eddie Kusuma: “Baik, Pak Eldin, jalan provinsi, jalan kota itu berada dalam kotamadya Medan, itu boleh jalan provinsi, tetapi harus punya komunikasi dan kordinasi yang baik sehingga Medan menjadi lebih baek. Saya kira komunikasi yang tidak baek yang membuatkan Medan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Apakah Jalan Asia itu adalah jalan provinsi? Apakah Jalan Gaharu adalah jalan provinsi? Apakah Jalan Bambu itu adalah jalan provinsi? Semua berlobang. Saya kira itu hanya sebuah alasan, saya kira itu bukan sebuah kenya.. itu adalah kenyataan yang membalikkan kondisi.Medan semua orang sudah tahu jalan-jalan semacam ini kondisinya adalah sangat buruk sekali, tidak ada satupun jalan yang namanya 500 meter tidak ada lobang, yang mulus, kecuali Jalan Sudirman dan Jalan Diponegoro. Selebihnya tidak ada. Saya kira ini yang menjadi perhatian sebagai seorang kepala daerah, walikota pada saat itu harus cepat tanggap kondisi masyarakat yang begitu.” Ramadhan Pohan: “Kemudian, bahwa yang dipindahkan itu sudah mencoba ke pajak induk itu, Pak Eldin, tetapi mereka kembali karena tidak puas. Ada satu hal, karena yang dilakukan oleh Pak Eldin ini berdasarkan Perwali. Nah sebenarnya e.. walaupun demikian DPRD itu walaupun ee.. tidak mesti harus dikonsultasikan, tetapi secara informal ajaklah bicara dengan pimpinan DPRD tentang situasi yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara terjadi. Nah, kalau dengan pimpinan DPRD saja, Bapak Eldin nggak mau menyampaikan tentang ide-ide yang mau dilakukan, bagaimana dengan pedagang- pedagang kecil itu. Nah kami berdagang, ke Pajak Pringgan juga kami berjalan, di Pajak Palapa juga demikian, mereka menangis meminta perhatian Bapak Eldin, gitu. Nah jadi, ke depan pemimpin itu harus lebih dekat dengan rakyat dan harus berada di tengah rakyat.” Segmen terakhir, closing statement oleh masing-masing pasangan calon. Durasi masing-masing diberikan 1 menit. Closing statement dipersilahkan oleh moderator dimulai dari Pasangan Calon nomor urut 2. Ramadhan Pohan: “Terima kasih, kata yang penting bagi warga Medan adalah perubahan. Perubahan, perubahan, perubahan Nah yang kedua, bahwa Medan Utara dengan kepemimpinan REDI, Ramadhan-Eddie, akan merasakan manfaatnya langsung. Dalam satu pekan saya akan berkantor langsung di Medan Utara dan akan bertanya dengan para mantan walikota kita, terutama Bakhtiar Jafar yang kami sangat hormati, untuk smart city yang kita cintakan tadi, dan di Medan Utara itu perbaikan akan segera kita lakukan. Kita akan berkantor di Medan Utara nanti dalam satu pekan itu satu hari saya akan berkantor di sana.” Eddie Kusuma : “Jadi kita harus bangkit kembali, dipotong oleh moderator: “waktu sudah habis. Maaf, Pak, waktu sudah habis.” Medan kota terbesar ketiga di Indonesia. Tapi nyatanya, sudah dibawah 10. Kita harus bangkit. Medan hebat Closing statement dipersilahkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1. Dzulmi Eldin: “Ya.. saya sudah fasilitasi Medan bagian utara itu sudah kita bangun yang tahun 2016 tanggul rob itu sudah terjadi di tahun 2016. Begitu juga kita program water front city kita disana, dan begitu juga ada di sana islamic centre sudah kita rencanakan untuk dibangun, semuanya itu arahnya di Medan bagian utara, yang katanya masih tertinggal tapi sekarang kita harus siapkan prasarana- prasarana itu, yang jelas, pilihlah yang BENAR, nomor 1.”

a. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Pemenuhan Hak-Hak Kaum Disabilitas dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 di Kota Medan

6 62 116

Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Studi Terhadap Rekrutmen Calon Walikota Dan Wakil Walikota Dari Partai Demokrat Dalam Rangka Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010

3 57 72

Implikatur Percakapan Dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah Dki Jakarta

13 100 120

Pengaruh Isu Politik yang Berkembang Saat Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Terhadap Preferensi Politik Pemilih (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomennsen)

0 40 170

PERBANDINGAN RETORIKA PRABOWO SUBIANTO DAN JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN 2014 (Studi Kasus Retorika Debat Calon Presiden 2014 Mengenai Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial).

0 3 13

SKRIPSI PERBANDINGAN RETORIKA PRABOWO SUBIANTO DAN JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN 2014 (Kasus Retorika Debat Calon Presiden 2014 Mengenai Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial).

0 4 11

Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Konflik Antara Empat Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang 2008 dengan KPU Kota Padang (Studi Kasus : Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Padang 2008).

0 1 8

BA. Aanwyjzing Debat Kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota

1 1 2

ANALISIS SEMIOTIKA BILLBOARD PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MEDAN 2015

0 0 26