Universitas Sumatera Utara
terjadi. Nah, kalau dengan pimpinan DPRD saja, Bapak Eldin nggak mau menyampaikan tentang ide-ide yang mau dilakukan, bagaimana dengan pedagang-
pedagang kecil itu. Nah kami berdagang, ke Pajak Pringgan juga kami berjalan, di Pajak Palapa juga demikian, mereka menangis meminta perhatian Bapak Eldin,
gitu. Nah jadi, ke depan pemimpin itu harus lebih dekat dengan rakyat dan harus berada di tengah rakyat.”
Segmen terakhir, closing statement oleh masing-masing pasangan calon. Durasi masing-masing diberikan 1 menit.
Closing statement dipersilahkan oleh moderator dimulai dari Pasangan Calon nomor urut 2.
Ramadhan Pohan:
“Terima kasih, kata yang penting bagi warga Medan adalah perubahan. Perubahan, perubahan, perubahan Nah yang kedua, bahwa Medan
Utara dengan kepemimpinan REDI, Ramadhan-Eddie, akan merasakan manfaatnya langsung. Dalam satu pekan saya akan berkantor langsung di Medan
Utara dan akan bertanya dengan para mantan walikota kita, terutama Bakhtiar Jafar yang kami sangat hormati, untuk smart city yang kita cintakan tadi, dan di
Medan Utara itu perbaikan akan segera kita lakukan. Kita akan berkantor di Medan Utara nanti dalam satu pekan itu satu hari saya akan berkantor di
sana.”
Eddie Kusuma
: “Jadi kita harus bangkit kembali, dipotong oleh moderator: “waktu sudah habis. Maaf, Pak, waktu sudah habis.” Medan kota terbesar ketiga
di Indonesia. Tapi nyatanya, sudah dibawah 10. Kita harus bangkit. Medan hebat Closing statement dipersilahkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1.
Dzulmi Eldin:
“Ya.. saya sudah fasilitasi Medan bagian utara itu sudah kita bangun yang tahun 2016 tanggul rob itu sudah terjadi di tahun 2016. Begitu juga
kita program water front city kita disana, dan begitu juga ada di sana islamic centre sudah kita rencanakan untuk dibangun, semuanya itu arahnya di Medan
bagian utara, yang katanya masih tertinggal tapi sekarang kita harus siapkan prasarana-
prasarana itu, yang jelas, pilihlah yang BENAR, nomor 1.”
a. Pembahasan
Dalam kajian retorika menurut Aristoteles, seorang orator harus memiliki tiga faktor dalam dirinya untuk mempersuasi orang lain, di antaranya Ethos yaitu
kredibilitas yang dimilikinya, Pathos yaitu kemampuan ia menguasai emosional
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
pendengarnya, Logos yaitu argumentasinya yang masuk akal. Menilik pada proses debat kandidat, salah satu bentuk retorika yang dilakukan oleh masing-masing
pasangan calon adalah berupa pidato. Menurut Aristoteles, komposisi pidato yang baik berisi tiga hal yakni:
Kesatuan unity, Pertautan coherence, Titik berat emphasis. Kesatuan berarti satunya isi, tujuan dan sifat, kemudian pertautan antara isi dan gagasan, setelah itu
beberapa gagasan harus ditonjolkan, beberapa lagi dikebelakangkan, sebagian lagi ditekankan, sebagian lagi diuraikan sambil lalu. Menurut Aristoteles, pesan harus
dibagi dalam beberapa bagian yang berkaitan secara logis yang diatur menurut susunan berpikir manusia yakti pengantar, pernyataan, argumen dan epilog.
Pengantar fungsinya untuk menarik perhartian, menumbuhkan kredibilitas dan menjelaskan tujuan.
Dalam konteks debat yang memiliki segmen dan durasi waktu terbatas, setiap penyampaian pidato yang dilakukan oleh masing-masing pasangan calon
haruslah memanfaatkan waktu yang ada dalam dalam membagi pesan yang diatur dan berkaitan secara logis dalam upaya mengambil hati para pemilih agar
menjatuhkan pilihan pada mereka.
Isi pidato dari sisi Ethos, Pathos dan Logos:
Sisi ethos, menurut Aristoteles terdapat didalam bagian pengantar yang bertujuan untuk menumbuhkan kredibilitas si komunikator. Aristoteles
mengatakan bahwa tindakan retorika tidak hanya cukup berbekal argumen yang meyakinkan belaka melainkan juga harus mampu menampilkan sosok
komunikator sebagai komunikator yang kredibel dan terpercaya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kredibilitas komunikator bisa diperoleh dengan menampilkan
tiga karakteristik yaitu: a intelligence, b character, c goodwill. Yang dimaksud Aristoteles sebagai intelegensia bukan dalam arti kecerdasan atau
kepintaran, melainkan diartikan sebagai persepsi audiens terhadap ada tidaknya kesamaan pandangan antara komunikator dengan khalayaknya terhadap isu yang
tengah disampaikan. Selanjutnya karakter ia sebutkan sebagai upaya komunikator membangun citra tentang dirinya sebagai sosok yang jujur, bermoral dan dapat
dipercaya. Aspek yang ketiga yakni niat baik merupakan persepsi khalayak bahwa komunikator yang tengah beretorika benar-benar memiliki niat yang tulus untuk
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
berbuat kebaikan good intentions serta tidak dicurigai memiliki agenda-agenda tersembunyi hidden agenda.
Dari sisi pathos, Aristoteles mengatakan bahwa aspek pathos digunakan dalam retorika jika komunikator ingin membangkitkan perasaan-perasaan atau
emosi tertentu dalam diri khalayak. Ada dua belas jenis emosi yang menurut Aristoteles dapat digunakan dalam sebuah proses retorika yaitu 1 Anger versus
Mildness, 2 Love or friendship versus hatred, 3 Fear versus Confidence, 4 Shame versus shamelessness, 5 Indignation versus Pity, 6 Admiration
versus Envy. Selanjutnya, dari sisi logos juga mengacu pada apa yang dikatakan
Aristoteles bahwa semua angka-angka, grafik dan klaim, bahwa semua itu merupakan hasil penelitian ilmiah dan merupakan elemen dari logos dalam proses
retorika. Semua bukti-bukti tersebut harus disampaikan pada audiens agar mereka dapat melihat argumen ini sebagai argumen yang logis dan masuk akal, karena itu
dapat diterima kebenarannya.
Ethos, Pathos dan Logos pada Dzulmi Eldin
Komponen ethos dalam penyampaian pidato oleh Dzulmi Eldin pertama sekali terdapat pada segmen pemaparan visi dan misi, memiliki jabatan terakhir
sebagai walikota Medan, Eldin dengan intonasi yang tenang mencitrakan sebagai sosok yang santun dan sederhana, hal ini diperkuat dengan pakaian kemeja putih
yang digunakan dengan celana hitam serta peci yang digunakan oleh Eldin tanpa embel-embel
apapun dengan
menggulung lengan
kemejanya yang
memperlihatkan jam hitam polos untuk memberi kesan pekerja dan kesahajaan, serempak dengan yang dicitrakan pada pasangannya, Akhyar. Sosok Eldin dengan
menggunakan kemeja putih polos sudah dilakukan sebelum tahapan pemilihan kepala daerah, dan ia mempertahankannya dalam upaya menjaga simpatik
masyarakat terhadap dirinya. Sebelum menyampaikan visi dan misinya, Eldin terlebih dahulu
menyampaikan penghormatannya satu-persatu pihak yang terlibat dalam debat kandidat, bahkan menyebut lawan politiknya sendiri dengan sebutan adinda pada
Ramadhan Pohan yang menggambarkan kekerabatan dan sebutan pak pada Eddie Kusuma yang menggambarkan penghormatan. Selain itu, beliau juga menyebut
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
julukan istri tercinta pada istrinya dan adegan ini memicu sorak sorai dari penonton, Eldin menggunakan komponen
pathos dengan baik yang membangkitkan emosi love and friendship pada penonton. Tidak sampai di situ,
pada segmen ini Dzulmi Eldin juga memuji TVRI atas penyelenggaraan debat kandidat yang sungguh meriah serta menyapa para pemirsa. Dengan pengantar
tersebut, ia berupaya untuk menarik perhatian agar penonton mendengarkan pidatonya dengan khidmat.
Gambar 1 Dzulmi Eldin saat menyapa Ramadhan Pohan dan Eddie Kusuma dengan panggilan adinda dan pak serta menoleh ke arah mereka.
Saat menyampaikan visi dan misi „Medan Rumah Kita‟, Eldin menggunakan diksi dan intonasi yang baik, meskipun pemaparan dilakukan
dengan membaca kertas salinan, Eldin berusaha untuk mengimbangi dengan mengarahkan pandangan ke penonton.
“…Saya akan menyampaikan visi misi kami „Medan Rumah Kita‟, Medan harus dibangun dengan nilai, etika, moral dan estetika, serta warga Medan harus
merasa aman dan nyaman. Medan akan menjadi tempat silaturahmi warga kota untuk saling menyapa dan membina harmoni, dan Medan akan menjadi tempat
terbaik untuk beraktifitas bagi kita yang beragama.. beragam asal-usul, serta entik dan kepercayaan serta status sosial. Medan harus baik infrastrukturnya,
jalan, jembatan, selokan, drainase dan lain sebagainya. Medan harus terawat fasilitas publiknya, dijaga kebersihan dan disehatkan warganya.
”
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Eldin mengarahkan pandangan ke penonton saat memaparkan visi dan misinya.
Namun, pada
saat pemaparan
visi dan
misi Eldin
tidak menyampaikannya dengan tuntas dan harus menurut pada moderator yang
memotong ia berbicara dikarenakan durasi waktu yang disediakan telah habis. Pada pertanyaan kedua mengenai strategi dalam memperkuat birokrasi
dalam rangka mencapai visi misi dan program unggulan mereka, Dzulmi Eldin menjelaskan bahwa pembenahan harus dilakukan dengan penyempurnaan struktur
melalui SKPD kemudian meningkatkan salary dan menerapkan sistem penghargaan dan hukuman dan seterusnya menempatkan aparatur sesuai dengan
kompetensinya serta memaksimalkan inspektorat guna mengawasi aparatur kemudian menyelenggarakan shortcourse yang berkesinambungan. Dalam
penjelasannya tersebut, Eldin mengucapkannya dengan sedikit terburu-buru sehingga mengakibatkan ada beberapa kata yang kurang jelas serta lebih banyak
melihat ke kertas salinan, bahkan waktu yang disediakan masih cukup banyak sehingga penjelasan selanjutnya diberikan kepada Akhyar.
Selanjutnya dalam sesi tanya jawab antar pasangan calon, Eldin menanggapi jawaban pasangan calon nomor urut 2 atas pertanyaan yang
dilontarkan oleh pasangannya, Akhyar, dengan menggunakan prinsip ethos yakni bercerita tentang pengalamannya sebagai walikota, ia pernah mengalami hal yang
berkebalikan dengan apa yang diungkapkan dalam jawaban REDI, ia juga mengatakan bahwa itu sudah dilakukan dan mengatakan bahwa penjelasan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
strategi REDI ke sana ke mari alias tidak tepat. Hal tersebut disambut dengan anggukan kepala dari Akhyar dan sorak sorai pendukung BENAR.
Gambar 3. Eldin menjelaskan strategi yang pernah ia gunakan ketika menjabat sebagai walikota.
Menjawab pertanyaan Ramadhan pada segmen tanya jawab antar pasangan calon, Eldin kembali menggunakan panggilan dinda kepada Ramadhan
dalam membangun emosional pathos, ia menjelaskan bahwa jalan rusak dan berlubang yang disebutkan tersebut adalah jalan provinsi dan proyek air limbah
yang dimaksudkan bukan merupakan kewenangannya. Jawabannya memicu teriakan dari penonton sehingga Eldin meminta mereka untuk tenang. Eldin
menyatakan bahwa kita harus punya pemahaman bersama bahwa jalan di kota Medan adalah jalan kota, jalan provinsi dan jalan jalan jembatan yang tidak bisa
dikordinasikan secara menyeluruh karena kewenangan itu masing-masing di pemerintahan provinsi dan pusat.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Eldin saat menjawab kritikan dari lontaran pertanyaan yang disampaikan oleh Ramadhan Pohan.
Terkait pemindahan pedagang di daerah Sutomo ke Pasar Induk, Eldin mengatakan bahwa pemindahan dilakukan atas kemauan dari teguran yang
disampaikan oleh DPR kepada pemerintah kota untuk menata pedagang di kota Medan dan mengingat ada gedung bangunan yang sudah dibangun oleh
pemerintah tapi tidak dimanfaatkan, maka gedung tersebut difasilitasi untuk para pedagang. Eldin mengatakan bahwa pedagang yang mengeluhkan pemindahan
tersebut hanyalah sebagian kecil dari banyaknya pedagang yang bersedia pindah dan difasilitasi untuk tempat berdagang. Ia kembali menegaskan bahwa semua itu
ia rasakan dan ia jalani sendiri. Eldin memanfaatkan ethos dan pathos dengan meningkatkan kredibilitasnya sebagai mantan walikota Medan dan panggilan
dinda yang ia layangkan kepada Ramadhan. “…Mari kita harapkan para pedagang untuk pindah ke sana, karena itu
fasilitas yang sudah diberikan, dan itu bukan kemauan pribadi saya, dinda Ramadhan, itu adalah kemauan dari teguran yang disampaikan oleh DPR kepada
pemerintah kota dan begitu juga para aparat pemerintah pemeriksaan bahwa ada gedung bangunan yang sudah dibangun oleh pemerintah tapi tidak dimanfaatkan.
Nah inilah yang kita fasilitasi para pedagang kita, yang lebih banyak pedagang itu ada 1000an lebih dibanding pedagang yang menangis mungkin sama adinda
itu yang cuma 200an orang, yang ini yang perlu kita seimbangkan. Nah kalau kita mau menata kota ini, tapi kan kita sudah siapkan fasilitasnya, inilah yang kita
harapkan bagaimana kita harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Karena kita sadari, bahwa masyarakat juga ingin fasilitas-fasilitas
itu, makanya kita permudah, dan fasilitas itu, kalau pedagang yang 200 ini tidak mau pindah ke Lau Cih sana, kita sudah siapkan di Jalan Denai itu ada pasar
yang menampung untuk 300 pedagang, tapi memang pedagang maunya di situ juga”
Pada segmen closing statement, Eldin sedikit menjelaskan mengenai kondisi di Medan Utara yang berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan
oleh Ramadhan Pohan pada kesempatannya, ia mengatakan bahwa sudah diperbaiki fasilitas di kawasan itu dan direncanakan akan dibangun fasilitas lain.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Di detik-detik terakhirnya, Eldin menegaskan dengan kalimat yang jelas, pilihlah yang benar, nomor 1. Eldin benar-benar memanfaatkan sebutan dirinya dengan
Akhyar, yakni BENAR pada kesempatan tersebut. Pernyataan tersebut memunculkan sorak sorai penonton serta senyuman lebar dari pasangannya,
Akhyar Nasution.
Gambar 5. Eldin saat menyerukan pilihlah yang benar.
Gambar 6. BENAR saat menyampaikan closing statement pilihlah yang BENAR, nomor 1.
Ethos, Pathos dan Logos pada Akhyar
Mantan sekretaris DPP PDI Perjuangan, Akhyar Nasution pada segmen pendalaman dengan pertanyaan program unggulan, sebelumnya meminta izin
kepada Dzulmi Eldin untuk menjawab pertanyaan moderator, secara lugas mengatakan mereka memiliki 3 andalan program prioritas yakni infrastuktur,
pendidikan, dan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Akhyar menjelaskan bahwa mereka akan memperbaiki, meningkatkan, dan upaya pemerataan fasilitas dalam ketiga program prioritas tersebut. Akhyar
menjelaskan secara jelas dan padat upaya-upaya yang akan mereka lakukan dalam program prioritas, ia mengakui bahwa beberapa infrastruktur seperti jembatan
yang perlu diperbaiki dengan bekerja sama dengan pemerintah provinsi. Hal tersebut merupakan komponen ethos dalam membangun citra memiliki niat yang
tulus untuk berbuat kebaikan good intentions. Dalam sarana pendidikan, Akhyar juga mengakui bahwa ada satu
kecamatan di Medan Deli yang belum memiliki SMA negeri dan ia menjanjikan akan membangun sekolah di sana dalam jangka 2 tahun yang disambut tepuk
tangan oleh penonton. Untuk fasilitas kesehatan, Akhyar juga menjanjikan akan membangun rumah sakit tipe c di Medan Labuhan serta akan memberesi sarana
dan paramedisnya juga dalam tempo 2 tahun. Akhyar memberi harapan kepada masyarakat dengan mengakui kekurangan yang ada pada kota Medan dan berjanji
akan memperbaikinya mengingat kapasitas di rumah sakit dr. Pirngadi sudah overload dan janji Akhyar disambut dengan antusias pendukungnya.
“Baik, terima kasih, atas ijin Pak Dzulmi Eldin, jadi andalan prioritas kami, 3 pokok, yaitu infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan. Infrastuktur
khususnya kita menangani drainase-drainase kita yang sudah ada, namun perlu pembenahan-pembenahan. Kemudian, traffic manajemen, jalan-jalan kita ini
perlu kita perbaiki. Kemudian, banyak sebenarnya jembatan-jembatan kita itu peninggalan masa lalu, jalannya sudah lebar, jembatannya masih sempit,
sehingga mengalami bottleneck dan itu akan kita perlebar bekerja sama nanti dengan pemerintah provinsi, karena itu di provinsi, jembatan-jembatan itu.
Kemudian, pendidikan, sarana pendidikan akan kita tingkatkan, ada satu kecamatan yang selama ini memang belum ada sekolah negeri, SMA, SLTA
negeri, maka di Kecamatan Medan Deli dalam 2 tahun kita bangun SLTA negeri. Kemudian, sarana kesehatan, kita ketahui kapasitas rumah sakit Dr. Pirngadi
sudah overload, kelebihan beban, maka demi pemerataan kita akan bangun rumah sakit tipe C di Kecamatan Medan Labuhan, ini dalam 2 tahun sarana
prasarananya dengan sarana paramedisnya kita beresi dalam tempo 2 tahun.”
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Meskipun penyampaian yang dilakukan cukup baik, beberapa kali masih terdapat kalimat yang diucapkan dengan terbata-bata dan ekspresi wajah yang
tidak memberikan ketegasan seperti tergagap-gagap pada Akhyar, selain itu juga terdapat jeda yang cukup lama ketika ia hendak menjelaskan mengenai pelayanan
publik sehingga harus dibantu dengan kertas salinan yang diberikan oleh Dzulmi Eldin.
Gambar 7. Akhyar mengakui tidak adanya sarana pendidikan di Medan Deli dan menjanjikan akan membangunnya dalam 2 tahun.
Gambar 8. Antusiasme pendukung BENAR ketika Akhyar berjanji akan membereskan sarana dan prasarana di infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Melanjutkan Dzulmi Eldin dalam menjelaskan pertanyaan kedua dari panelis, Akhyar mengatakan bahwa pembenahan birokrasi dimulai dari
menularkan semangat revolusi mental kepada masyarakat kota Medan. Ia mengatakan bahwa semangat itu adalah semangat bekerja keras untuk mengabdi
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
pada rakyat kota Medan, ia mengatakan bahwa Eldin dan dirinya sudah bertekad untuk tidak dalam posisi mencari uang dan meminta agar warga Medan untuk
mencatatnya. Hal ini menimbulkan keributan dari penonton sehingga Akhyar harus menunggu untuk penonton agar tetap tenang. Kembali, Akhyar berusaha
untuk meyakinkan warga Medan dengan memberi harapan-harapan. Sebagai kader PDI Perjuangan, Akhyar menggunakan frase revolusi mental yang
digaungkan oleh Presiden Joko Widodo. Strategi dalam komponen ethos ini ia gunakan dengan menggunakan mencitrakan karakter bersih dan jujur pada ia dan
Dzulmi Eldin serta memanfaatkan karakter Joko Widodo untuk menarik simpatisan Joko Widodo yang ada di kota Medan.
Dalam menjawab pertanyaan ketiga dari panelis, penyampaian Akhyar lebih baik dari sebelumnya. Ia menjawab dengan lugas bahwa terkait pluraritas,
slogan yang dimilikinya sudah jelas, Medan Rumah Kita yang berarti Medan yang multikultural dan sudah menjadi fakta bahwa keberagaman warga kota Medan
dapat hidup berdampingan yang menjadi contoh di wilayah lain dan itu perlu dipertahankan. Alasan tersebut yang menjadikan slogan yang mereka pakai adalah
Medan Rumah Kita, ungkap Akhyar.
Gambar 9. Akhyar menjelaskan pluralisme dalam slogan Medan Rumah Kita
Setelah itu, ia akan memberikan kesempatan pada semua suku untuk tampil di Lapangan Merdeka menampilkan kebudayaannya masing-masing serta
agar menambahkan kurikulum muatan lokal dikarenakan Medan memiliki ciri khas dan dialeknya sendiri. Akhyar memanfaatkan kesalahan yang dilakukan
Eddie pada segmen sebelumnya dengan membangkitkan rasa kebanggaan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
terhadap kota Medan dengan membangun semangat kepemilikan atas kota Medan dan mengatakan bahwa kota Medan dibangun dengan cara Medan dan yang
membangun kota Medan haruslah orang Medan yang mengetahui dan meresapi plurarisme kota Medan itu sendiri. Hal tersebut memicu tepuk tangan, siulan dan
semangat pendukungnya, Akhyar secara optimal menggunakan komponen pathos pada saat itu.
“…karena Medan punya kekhasan sendiri, Medan itu berbeda dari kota- kota lain di Indonesia. Medan itu punya dialek sendiri, Medan itu punya bahasa
yang khas sendiri, yang ini akan kita pertahankan, Medan kita bangun dengan cara Medan sendiri, tidak perlu mengundang walikota lain datang ke Medan.
Medan musti dibangun oleh orang Medan sendiri yang tau Medan. Jadi, yang mengetahui Medan itu adalah orang Medan, yang lahir, besar dan bertempat
tinggal di medan, karena dia lah yang meresapi, karena dialah yang menyelami bagaimana dinamika pluralisme kita di Medan.”
Gambar 10. Pendukung BENAR yang bersemangat ketika Akhyar membangkitkan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap kota Medan.
Dalam segmen selanjutnya, yakni segmen tanya jawab antar pasangan calon. Akhyar mempertanyakan dengan menggunakan sebutan teman tentang
bagaimana cara pasangan calon nomor urut 2 dalam menaikkan pendapatan transfer pemerintah pusat yang pernah dijanjikan sebelumnya, padahal mengenai
hal tersebut sebenarnya sudah diatur melalui Undang-Undang APBN dan ia mengungkapkan masyarakat perlu untuk mengetahui dana alokasi umum dan
khusus sudah memiliki formulanya sendiri. Akhyar mencoba untuk membangun
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ethos bahwa ia menumbuhkan rasa persahabatan, niat, dan anggapan yang baik pada pasangan calon nomor urut 2.
Ethos, Pathos dan Logos pada Ramadhan Pohan
Ramadhan Pohan, mantan DPR RI periode 2009-2014 ini ketika dipersilahkan oleh moderator untuk memaparkan visi terlebih dahulu
mengucapkan salam membuka yang diyakini dalam berbagai jenis agama. Ia membuka kesempatannya berbicara dengan intonasi tinggi dan bersemangat.
Ramadhan menggunakan kemeja putih berbalut aksesoris seperti syal bermotif kotak-kotak kecil berwarna merah dan putih yang disandangkan di bahu,
begitupula dengan Eddie Kusuma yang menggunakan ulos Batak sebagai aksesoris pada kemejanya. Dengan menggunakan pakaian tersebut, pasangan
calon ini mencitrakan keberagaman dan pluraritas serta mengakui keberagaman entik yang ada di kota Medan.
Gambar 11. Ramadhan Pohan saat menyapa penonton dengan berbagai jenis salam, tampak ia dengan Eddie Kusuma menggunakan kostum dan aksesoris untuk mendukung citra pada
penampilan mereka.
Ramadhan memaparkan visi misinya yang bertemakan perubahan dengan berapi-api, ia menjelaskan mengenai 4 kata kunci yang menjadi visi perubahan
untuk kemajuan yang dicanangkannya untuk kota Medan, saat menjelaskan hal tersebut ia menggunakan gerak tangannya berulang kali untuk mendukung
kalimat-kalimat yang ia ucapkan. Ia juga menggunakan kata begal yang tidak asing lagi bagi warga Medan ketika mengeksplorasi berbagai kekurangan yang
ada pada kota Medan dengan semangat, ia menggunakan komponen pathos yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
memicu emosional indignation pada pendukungnya yang tampak disorot oleh kamera. Dalam mengungkapkan berbagai kekurangan yang ada di kota Medan,
Ramadhan memberikan penekanan pada kata-kata untuk menegaskan maksud yang ia sampaikan dan memicu semangat pendukungnya.
“Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamualaikum wr. wb, Syaloom, Om swastiastu, Namo Buddhaya, salam sejahtera buat kita semua. Visi kami adalah
perubahan untuk kemajuan membangun Medan kota yang cerdas dan bermartabat. Berarti ada 4 kata kunci di sini, yang pertama adalah perubahan,
yang kedua adalah kota yang cerdas, yang ketiga adalah yang bermartabat. Apa itu cerdas? Cerdas berarti tidak boleh lagi ada begal di kota Medan, berarti tidak
boleh lagi ada jalan-jalan berlobang di kota Medan, berarti tidak boleh ada lagi jalan yang rusak dan dibiarkan di kota Medan, berarti tidak boleh ada bangunan
SD yang terbengkalai, berarti tidak boleh ada korupsi dan pungutan terhadap kota Medan. Itulah dia kota yang cerdas. Kota yang bermartabat berarti adalah
kota Medan yang berakhlak, kota Medan yang beretika, kota Medan yang menjunjung tinggi religius, juga harmoni, bermartabat dan juga yang tak kalah
penting adalah bebas dari korupsi.”
Gambar 12. Ramadhan Pohan menggunakan gerak tangan ketika menyampaikan 4 kunci dalam visi dan misi perubahan untuk kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar 13. Sorak sorai pendukung REDI ketika Ramadhan Pohan membongkar keburukan yang ada pada kota Medan seperti begal, jalanan rusak, sekolah terbengkalai dan korupsi.
Penyampaian berbagai keburukan yang terjadi di kota Medan tersebut secara tidak langsung sebagai cara Ramadhan Pohan untuk mengkritik Dzulmi
Eldin yang terakhir menjabat sebagai walikota Medan. Berbeda dengan Dzulmi Eldin yang tidak memberikan porsi pada Akhyar
untuk memaparkan visi dan misi mereka, Ramadhan Pohan mempersilahkan Eddie Kusuma untuk melanjutkan penyampaian visi dan misi mereka.
Pada segmen selanjutnya, yaitu segmen program unggulan. Ramadhan Pohan mengutarakan program andalan mereka berupa pelayanan administrasi
yang benar-benar gratis, karena selama ini ia menyaksikan bahwa di lapangan masih terdapat kutipan-kutipan, hal tersebut menimbulkan reaksi penonton
sehingga Ramadhan Pohan merasa terganggu dan meminta pendukung BENAR untuk tenang, hal ini ditunjukkan dengan gerakan tangannya yang mengarah
kepada tempat duduk pendukung BENAR.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Gambar 14. Ramadhan Pohan meminta pendukung BENAR agar tenang dan menjaga ketertiban
.
Dalam segmen ini, Ramadhan Pohan menurunkan intonasi berbicaranya yang awalnya tinggi, namun ia tetap bersemangat dalam menjelaskan apa yang
menjadi program unggulan yang dimilikinya. Hal tersebut tampak pada saat ia dengan tegas mengatakan akan memberhentikan pihak yang terlibat dalam
kutipan-kutipan di institusi pendidikan, ia kembali menggunakan gerak tangan untuk mendukung ucapannya. Begitu juga saat ia menjelaskan mengenai
kekurangan-kekurangan yang akan ia perbaiki nantinya, ia mengucapkan hal tersebut dengan penekanan kata yang tegas serta menggunakan gerak tangan
untuk mendukung ucapannya. Ketika durasi yang disediakan sudah habis, Ramadhan Pohan tetap melanjutkan program unggulannya dengan bersemangat
sehingga harus dipotong oleh moderator. Melanjutkan jawaban Eddie Kusuma pada pertanyaan kedua dari panelis,
Ramadhan Pohan mengatakan bahwa Medan membutuhkan supertim seperti walikota dan wakil walikota serta seluruh komponen pejabat mulai dari sekda
hingga kepala lingkungan yang qualified. Ia menyebutkan jumlah satuan kerja perangkat daerah, hingga jumlah kecamatan dan kelurahan yang ada di kota
Medan. Selain komponen ethos dalam mencitrakan dirinya dan Eddie serta perangkat kerja lain sebagai orang-orang yang qualified, Ramadhan Pohan juga
menggunakan komponen logos dengan disebutkannya jumlah SKPD, kecamatan dan kelurahan yang ada di kota Medan. Setelah itu, Ramadhan Pohan mengatakan
akan memberikan apresiasi berupa studi banding ke luar negeri untuk kepala lingkungan terbaik, camat terbaik dan lurah terbaik.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pada pertanyaan panelis yang ketiga, Ramadhan Pohan mengaku bahwa ia telah memperlihatkan keberagaman masyarakat kota Medan dengan menyapa
masyarakat dengan salam yang diyakini dalam berbagai agama dan menghargai setiap perbedaan yang ada. Perbedaan tersebut harus dihormati dengan cara yang
konkrit seperti menyapa yang telah ia lakukan agar masyarakat merasa dihargai. Kemudian ia mengaku bahwa ia dan Eddie telah mencerminkan pluraritas
Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika tersebut dikarenakan ia seorang Batak beragama Islam yang bersama dalam cita-cita membangun Medan dengan Eddie
seorang etnis Tionghoa yang Buddha, dan dirinya yang beristrikan suku Jawa. Ia mengungkapkan Eddie adalah sosok yang lahir dan besar di kota Medan menjadi
kepala sekolah dan aktif di dunia pendidikan dan sosial serta membantu semua suku dan agama. Ia kembali mengulang bahwa mereka benar-benar
mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika, ia membangun ethos dirinya dengan Eddie sebagai orang yang benar-benar plural dengan ciri dan identitas yang mereka
miliki.
Gambar 15. Ramadhan Pohan saat menyebutkan ia dalam banyak perbedaan bersama Eddie untuk membangun kota Medan.
Setelah itu, di dalam birokrasi, Ramadhan mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan banyaknya diskriminasi yang diterima masyarakat Medan
Utara, ia merjanji bahwa itu tidak akan terjadi saat dirinya terpilih dan menegaskan bahwa perubahan itu nyata adanya.
Menjawab langsung pertanyaan dari Akhyar, Ramadhan Pohan mengatakan bahwa banyak cara untuk meningkatkan pendapatan asli daerah salah
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
satunya dengan membukakan iklim investasi serta membangun trust kepada pengusaha-pengusaha yang mengeluhkan kutipan-kutipan. Selanjutnya ia
mengatakan mengenai pajak reklame tahun 2014 yang mengalami kebocoran dan data tersebut ia dapat dari koran harian SIB. Ia menggunakan logos sebagai
komponen untuk menguak penyimpangan pajak yang ada di kota Medan. Setelah itu, ia memberikan kesempatan pada Eddie untuk melanjutkan penjelasannya
namun Eddie kembali mempersilahkan Ramadhan Pohan untuk melanjutkan penjelasannya.
Kemudian, Ramadhan juga menggunakan ethos dalam mengungkapkan kredibilitasnya sebagai orang yang berpengalaman saat menjabat yang cukup
dikenal DPR RI. Ia juga mengaku bahwa ia adalah 115 duta besar di seluruh dunia dan networking itu akan dimanfaatkannya untuk pembangunan di kota Medan ini.
Setelah mengungkapkan hal tersebut, Ramadhan Pohan mempersilahkan Eddie untuk melanjutkan penjelasan namun Eddie menolak namun Ramadhan tetap
mempersilahkan Eddie untuk berbicara, kejadian ini tertangkap jelas di kamera dan menjadi jeda yang cukup lama.
Gambar 16. Eddie saat mempersilahkan Ramadhan untuk melanjutkan penjelasan Ramadhan namun Ramadhan tetap mempersilahkan Eddie berbicara.
Dalam sesi tanya jawab antar pasangan calon, Ramadhan memanfaatkan kesempatan ini dengan menyerang Eldin dengan mengatakan visi misi yang bagus
yang dimilikinya tidak dilaksanakan pada saat menjabat sebagai PLT walikota, ada banyak jalanan berlobang dan sampah juga banjir dibiarkan, Ramadhan juga
mengaku menerima curahan hati para pedagang yang sedih ketika dipindahkan ke
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pasar Induk, ia mengkritik cara kepemimpinan Eldin yang tidak menyampaikan dengan baik maksud pemindahan pedagang dan insentif yang tidak diberikan
kepada seniman dan olahragawan. Kritikan dan pertanyaan rentetan dari Ramadhan Pohan menimbulkan reaksi dari penonton yang disertai anggukan
tanda memahami maksud pertanyaan tersebut dari Eldin yang tertangkap kamera. Ramadhan menambahkan atas tanggapan yang disampaikan oleh Eddie
atas jawaban dari Eldin, ia mengungkapkan bahwa kembalinya pedagang tersebut dikarenakan ketidakpuasan dan menuduh Eldin melakukan pemindahan tersebut
berdasarkan Perwali. Ia mengkritik Eldin yang tidak menyampaikan terkait kondisi pedagang kepada DPRD dan kembali mempertanyakan sosok
kepemimpinan Eldin. ”… tidak mesti harus dikonsultasikan, tetapi secara informal ajaklah
bicara dengan pimpinan DPRD tentang situasi yang terjadi. Nah, kalau dengan pimpinan DPRD saja, Bapak Eldin nggak mau menyampaikan tentang ide-ide
yang mau dilakukan, bagaimana dengan pedagang-pedagang kecil itu. Nah kami berdagang, ke Pajak Pringgan juga kami berjalan, di Pajak Palapa juga
demikian, mereka menangis meminta perhatian Bapak Eldin, gitu. Nah jadi, ke depan pemimpin itu harus lebih dekat dengan rakyat dan harus berada di tengah
rakyat.” Terakhir, pada segmen penutup yakni closing statement, Ramadhan
menegaskan kata yang penting bagi warga kota Medan adalah perubahan, dengan menggunakan gerak tangan yang mendukung pernyataannya, ia mengulang kata
perubahan sebanyak 3 kali. Selanjutnya, ia menjanjikan kawasan Medan Utara akan mengalami perubahan ketika REDI menjabat, ia akan berkantor di Medan
Utara seminggu setelah terpilih dan akan segera melakukan perbaikan di sana. Ia juga mengatakan akan berkonsultasi dengan mantan-mantan walikota terutama
Bakhtiar Jafar demi mencapai Medan yang dicita-citakan. Meniru cara Akhyar, Ramadhan memanfaatkan sosok Bakhtiar Jafar yang merupakan mantan walikota
Medan dan juga merupakan kader partai Golkar. Dalam detik-detik terakhir kesempatan untuk closing statement, Ramadhan memberikan kesempatan untuk
Eddie melanjutkan closing statement namun Eddie kembali mempersilahkan Ramadhan untuk berbicara namun Eddie tetap dipersilahkan untuk melanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Ethos, Pathos dan Logos pada Eddie Kusuma
Pada kesempatannya untuk ikut menjelaskan visi dan misi, Eddie Kusuma, mantan dosen di Lemhanas ini menyampaikan misi dari visi dan
program-program yang akan mereka lakukan agar kota kondisi Medan tidak seperti yang digambarkan oleh Ramadhan Pohan sebelumnya. Dengan
bersemangat, Eddie juga menyebutkan bahwa mereka akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dari data sebelumnya yakni 7,8 menjadi 8.
Penyampaian tersebut disampaikan Eddie dengan menggunakan komponen logos yaitu memberikan data-data berupa angka hasil statistik mengenai IPM di kota
Medan. Tidak berbeda dari pasangannya, Ramadhan, Eddie juga menyampaikan
pidatonya dengan sangat bersemangat. Eddie menegaskan bahwa mereka tidak menghendaki kondisi jalanan kota Medan yang kriting-kriting dan akan
memberikan pelayanan administrasi tidak seperti selama ini yang gratis tapi bayar, dan mengulangi kalimat tersebut sehingga hal tersebut memicu sorak sorai
pendukung mereka. Pasangannya, Ramadhan Pohan menyambut antusiasme penonton dengan mengangkat tangannya berulang kali menunjukkan angka 2.
Eddie membangkitkan emosional indignation pendukungnya yang bersemangat dan merupakan jenis emosi dalam komponen pathos.
“…kami akan memberikan pelayanan administrasi publik yang baek, yang selama ini gratis tapi bayar, tapi bayar Kami akan monitor sampai gratis
betul dan pelayanan yang cepat. Investasi, ijin investasi kami berikan gratis untuk SIUP dan SITU, IPM kami akan tingkatkan menjadi 8, kalau pada tahun 2013
kita punya 7,8 kami akan tingkatkan menjadi 8, ya, yang ketiga meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik, tadi sudah disampaikan bahwa kami tidak
menghendaki Medan dengan jalan yang kriting- kriting, ya…”
Keduanya, baik Ramadhan Pohan dan Eddie Kusuma menggunakan kertas salinan pada penyampaian visi dan misi mereka sembari mengimbangi
pandangan ke arah penonton, dengan gerak tangan untuk menegaskan hal-hal yang mereka sampaikan, dalam proses ini, Ramadhan Pohan berulang kali
mengangkat tangannya yang membentuk angka 2 yang merupakan nomor urut mereka. Dalam penyampaian visi dan misi ini, mereka berhasil mengubah suasana
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
yang awalnya cukup khidmat menjadi bersemangat dan penuh dengan sorak sorai penonton.
Gambar 17. Eddie Kusuma dan Ramadhan Pohan saat menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan pelayanan publik yang gratis tapi kenyataannya bayar yang terjadi selama ini.
Gambar 18. Eddie Kusuma menegaskan misi dan program-program mereka yang memunculkan antusiasme pendukungnya.
Selanjutnya, menjawab pertanyaan kedua dari panelis, Eddie mengatakan bahwa ada dua hal yakni pelayanan pada masyarakat dan menempatkan pejabat
melalui fit and proper test. Ia menyebut bahwa pemerintah daerah Medan tidak menerapkan Pasal 227 UUD No. 23 Tahun 2014. Eddie membuat kesalahan
dengan pernyataannya yang menyebut masyarakat Jakarta Utara ketika hendak menyedihkan masyarakat masyarakat Medan Utara perihal penyerahan
wewenangan pengurusan administrasi kependudukan kekecamatan. Selain itu, ia juga meragukan orang-orang yang menduduki jabatan di pemerintah kota adalah
asal-asalan yang ia tidak mengerti namun masyarakat mengetahui hal tersebut. Ia
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
mengatakan bahwa tidak akan menarik atau menagih uang mahar tetapi melalui lelang jabatan.
Gambar 19. Eddie mengungkapkan keraguan pada orang yang menduduki pemerintah kota yang asal.
Dalam kesempatannya menjawab pertanyaan ketiga dari panelis mengenai pemanfaatan keberagaman masyarakat yang akan dilakukan dalam
membangun kota Medan, Eddie mengakui bahwa kota Medan adalah kota yang betul-betul pluralis dan majemuk, ia mengatakan perbedaan tersebut dikemas
melalui interaksi sosial dan menjadikan perbedaan tersebut sebagai kekuatan untuk membangun Medan yang cerdas seperti pilihannya dan berbalikan dengan
cara yang konvensional, termasuk dalam pelayanan harus dengan kejujuran, harus dengan keadilan.
Setelah jeda yang cukup lama, Eddie melanjutkan jawaban atas pertanyaan dari Akhyar yang sudah lebih dulu dijawab oleh Ramadhan dengan
kembali menggunakan ethos dari Ramadhan yang memiliki networking yang baik. Ia menyatakan bahwa seharusnya kita tidak menunggu bola tetapi harus
menjemput bola, maksudnya adalah kita harus berupaya sendiri tanpa perlu menunggu sehingga peningkatan APBD dapat dilakukan dengan komunikasi yang
lebih intens. Ia kembali menyedihkan kondisi kota Medan yang sarananya tidak baik di Medan Helvetia yaitu gedung sekolah yang hancur.
Menanggapi jawaban dari Eldin atas pertanyaan Ramadhan dalam sesi tanya jawab antar pasangan calon, Eddie mengatakan bahwa tidak ada kordinasi
dan komunikasi yang baik antar pemerintah yang dilakukan saat Eldin menjabat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
sebagai walikota dan yang ia sampaikan hanya berupa alasan. Ia kembali mempertanyakan apakah jalan-jalan tersebut memang jalan provinsi, padahal
letaknya ada di kotamadya. Hal itu disambut dengan gelengan kepala oleh Ramadhan Pohan dan sorakan dari penonton. Kembali, Eddie kembali
mengungkap keburukan yang ada di kota Medan dengan mengatakan bahwa tidak ada satupun jalan yang namanya 500 meter tidak ada lobang, yang mulus, kecuali
Jalan Sudirman dan Jalan Diponegoro.
Gambar 20. Eddie mempertanyakan kondisi jalanan kota Medan yang buruk.
Melanjutkan closing statement yang sudah disampaikan sebelumnya oleh Ramadhan, Eddie menyerukan bahwa kita harus bangkit kembali, lagi-lagi ia
mengungkapkan kemunduran kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia yang sudah merosot di bawah angka 10. Ia menyerukan bahwa kita
harus bangkit, Medan hebat yang diikuti dengan gerak tangan mengepal di udara bersama Ramadhan Pohan.
Gambar 22. REDI mengepalkan tangan di udara saat Eddie meneriakkan bahwa Medan hebat dan harus bangkit.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Peneliti mencoba menerjemahkan pembahasan analisis debat kandidat menggunakan prinsip retorika Aristoteles yang digunakan oleh masing-masing
pasangan calon walikota dan wakil walikota ke dalam tabel berikut:
Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan 2015 Debat Kandidat
Dzulmi Eldin Akhyar Nasution
Ramadhan Pohan Eddie Kusuma
Segmen 1. Pemaparan Visi
dan Misi Eldin
menyampaikan visi dan misinya
dengan diksi yang baik dan intonasi
yang tepat. Terdapat prinsip
ethos dan pathos pada retorikanya.
- Ramadhan
menyampaikan visinya dengan
intonasi tinggi dan bersemangat,
menggunakan gerak tangan dan
kata yang familiar bagi warga
Medan. Ia menggunakan
prinsip pathos dengan
membangkitkan emosional
pendukungnya ketika
membongkar keburukan yang
di kota Medan. Eddie
menyampaikan misinya dengan
bersemangat. Ia menggunakan
prinsip logos dengan
memberikan data hasil
statistik IPM di kota Medan dan
menggunakan prinsip pathos
dengan membangkitkan
emosional indignation pada
pendukungnya.
Segmen 2. Pertanyaan
pertama dari panelis
mengenai program
- Akhyar menjawab
dengan padat dan lugas, namun
masih terbata-bata dan menunjukkan
ekspresi wajah Ramadhan
menegur pendukung
BENAR untuk bertindak
kondusif demi -
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
unggulan. yang tidak sesuai.
Terdapat prinsip ethos pada
retorikanya. menjaga
ketertiban. Intonasi yang
awalnya tinggi sedikit menurun
namun tetap bersemangat dan
tegas untuk memperbaiki
keburukan yang ada di Medan.
Segmen 3. Pertanyaan
kedua dari panelis
mengenai strategi
birokrasi. Eldin
menjelaskan dengan terburu-
buru sehingga mengakibatkan
kalimat yang tidak jelas.
Akhyar menggunakan
prinsip retorika ethos dengan
membangun sosok jujur dan
bersih pada dirinya dan Eldin
serta secara tidak langsung
mengambil sosok Presiden Joko
Widodo dengan menggunakan
frase revolusi mental.
Ramadhan menggunakan
komponen ethos dengan
mencitrakan dirinya dan Eddie
sebagai orang yang qualified
dan menggunakan komponen logos
dengan menyebutkan
jumlah kelurahan, kecamatan yang
ada di kota Medan.
Eddie membuat kesalahan
dengan menyebutkan
masyarakat Medan Utara
menjadi masyarakat
Jakarta Utara, ia juga menuduh
pemerintah daerah Medan
tidak menerapkan
Pasal 27 UUD No. 23 Tahun
2014.
Segmen 4. Pertanyaan
ketiga dari Akhyar
menjelaskan konsep Medan
Ramadhan menggunakan
prinsip ethos Eddie menjawab
pertanyaan dengan cara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
panelis mengenai
pemanfaatan pluraritas dalam
membangun kota Medan.
- Rumah Kita
sebagai bentuk dari pluraritas.
Akhyar menggunakan
komponen pathos secara optimal
dengan membangun rasa
kebanggaan dan kepemilikan atas
kota Medan. dengan mengaku
telah memperlihatkan
pluraritas dalam identitas dan ciri
yang ia miliki bersama Eddie.
mengemas pluraritas
melalui interaksi sosial, dan akan
menerapkan Medan cerdas
yang tidak konvensional
seperti pilihannya.
Segmen 5. Tanya jawab,
dan tanggapan antar pasangan
calon. Eldin menanggapi
jawaban REDI dengan
menggunkan prinsip ethos
dengan bercerita tentang
pengalamannya sebagai walikota
dan mengatakan jawaban REDI
atas pertanyaan mereka tidak
tepat. Eldin juga
menggunakan prinsip pathos
dengan memanggil
sebutan dinda -
Ramadhan menjawab
pertanyaan Akhyar dengan
menggunakan prinsip logos
ketika menemukan
kebocoran pajak tahun 2014 dan
menggunakan ethos dengan
mencitrakan kredibilitas
dirinya sebagai orang yang
pernah menjabat sebagai DPR RI
dan ia 115 duta besar di seluruh
Eddie melanjutkan
jawaban Ramadhan
dengan menggunakan
prinsip ethos dengan
mengulang bahwa
Ramadhan memiliki
networking yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
kepada Ramadhan.
dunia sehingga memiliki
networking yang baik.
Ramadhan menyerang Eldin
dengan memberikan
rentetan pertanyaan dan
kritikan mengenai visi dan misi
Eldin yang baik namun tidak
direalisasikan saat Eldin menjabat
sebagai PLT walikota.
Ramadhan juga menanggapi
jawaban dari Eldin atas
pertanyaannya dan kembali
mengkritik gaya kepemimpinan
Eldin. Segmen 5.
Closing Statement.
Eldin menegaskan kalimat yang
jelas, pilihlah yang BENAR.
Sesuai dengan -
Ramadhan menegaskan dan
mengulang kata perubahan yang
menjadi visinya Eddie kembali
menyerukan bahwa medan
harus bangkit dan mengatakan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
sebutan mereka yang digunakan
dalam rangkaian kampanye pemilu
serentak. serta memberikan
intonasi dan penekanan. Ia
juga menggunakan
prinsip ethos dengan
memanfaatkan sosok mantan
walikota Medan, Bakhtiar Jafar.
Medan sebagai kota terbesar
ketiga di Indonesia
menurut menjadi di
bawah 10. Ia mengepalkan
tangan di udara bersamaan
dengan Ramadhan.
Tabel 4.1 Temuan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai analisis retorika pasangan calon walikota dan wakil walikota dalam debat kandidat pilkada kota Medan tahun 2015, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Setiap pasangan calon memiliki strategi dalam penyampaian komunikasi politik. Strategi tersebut dipakai dengan tujuan agar
masyarakat mengetahui dan familiar terhadap setiap identitas dan ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing pasangan calon, dan secara
konsisten dipertunjukkan, diucapkan, serta dilakonkan agar masyarakat mengingat identitas dan ciri khas tersebut.
2. Dalam penyampaian pidatonya, setiap pasangan calon menerapkan
prinsip retorika Aristoteles secara baik, masing-masing memiliki ciri khasnya dalam menyampaikan pesan yang hendak mereka sampaikan.
Mereka menggunakan gesture berupa mimik wajah, gerakan tangan serta intonasi guna mendukung pesan yang mereka ucapkan.
3. Pasangan calon nomor urut 1, menyampaikan pesan-pesan politik
mereka dengan menggunakan identitas dan simbol kesederhanaan. Peyampaian lisan yang dilakukan oleh keduanya saling melengkapi dan
porsi masing-masing dalam kesempatan berbicara terlihat menonjol dalam setiap segmennya. Retorika yang mereka gunakan mengesankan
kesantunan dan pasangan calon nomor urut 1 tampaknya kurang memanfaatkan arena debat kandidat untuk menyampaikan pesan
politiknya dengan maksimal dikarenakan selalu menuruti setiap prosesi debat kandidat dan hanya mematuhi jadwal.
4. Pasangan calon nomor urut 2, menyampaikan pesan-pesan politik
mereka dengan simbol keberagaman dan identitas mereka adalah pasangan calon yang merepresentasikan masyarakat menengah ke atas,
hal tersebut tampak dari program-program yang mengarah kepada pengusaha dan persoalan investasi. Retorika yang mereka gunakan
Universitas Sumatera Utara