Analisis Retorika Pasangan Calon Kepala Daerah Dalam Debat Kandidat Pemilihan Kepala Daerah (Analisis Retorika Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Dalam Debat Kandidat Pilkada Kota Medan 2015)

(1)

(2)

Universitas Sumatera Utara

DEBAT KANDIDAT WALIKOTA MEDAN 2015

Debat Kandidat Walikota Medan 2015 dilaksanakan pada 10 Oktober 2015 di Ballroom Hotel Grand Aston, Medan, dan disiarkan langsung oleh TVRI Sumut dengan pembawa acara Mela Hapsari. Debat Kandidat Walikota Medan tersebut diadakan KPU Medan untuk memberikan informasi yang komprehensif mengenai pasangan calon yang menjadi pilihan warga dalam pilkada 9 Desember 2015 lalu.

Debat terbuka yang bertemakan „Membangun Kota Medan yang Berperadaban‟ ini merupakan salah satu metode kampanye dengan materi debat adalah visi misi pasangan calon dalam rangka (1) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, (2) memajukan daerah, (3) untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, (4) menyelesaikan pembangunan daerah dengan pembangunan nasional, (5) menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah dengan pembangunan nasional dan yang terakhir (6) memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam pelaksanaannya KPU Kota Medan dibantu oleh 6 panelis yang berasal dari akademisi dan profesional, antara lain:

7. Prof. Syawal Gultom (Rektor Universitas Negeri Medan)

8. Prof. Dr. Syaad Afifudin Sembiring (Guru Besar Universitas Sumatera Utara) 9. Prof. Dr. Idha Yustina (Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara)

10.Dr. Syaidurrahman (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri (UIN) Sumatera Utara)

11.Dr. Marzuki (Dekan Fakultas Hukum UISU)

12.Ahmad Taufan Damanik (Komisioner Komisi Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Perempuan dan Anak ASEAN, Dosen FISIP Universitas Sumatera Utara)

Sekaligus, Ahmad Taufan Damanik didaulat untuk menjadi moderator dalam debat kandidat ini.

Adapun debat kandidat ini dibagi dalam beberapa segmen, yaitu:

5. Masing-masing pasangan calon menyampaikan visi misi selama 4 menit

6. Pendalaman melalui lontaran pertanyaan oleh panelis sebanyak 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan diberikan kesempatan untuk dijawab oleh masing-masing-masing-masing pasangan calon selama 3 menit.


(3)

7. Tanya jawab oleh setiap pasangan calon, masing-masing pasangan calon diberi waktu 1 menit untuk bertanya, 3 menit untuk menjawab pertanyaan, dan 2 menit untuk menanggapi jawaban yang diberikan.

8. Diakhiri dengan closing statement, durasi yang diberikan 1 menit.

Segmen 1, Penyampaian Visi & Misi

Moderator: Kesempatan pertama diberikan kepada Pasangan Calon 1, durasi 4 menit

Dzulmi Eldin: “Bismillahirrahmannirrahim, Assalamualaikum wr. wb.. Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita sekalian. Bapak moderator yang kami hormati dan panelis yang kami banggakan, serta sahabat kami Adinda Ramadhan Pohan dan Pak Eddie Kusuma, serta tim relawan yang hadir. Istri saya tercinta, Rita Maharani dengan istri Pak Akhyar. Pemirsa yang saya hormati, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk bisa hadir pada acara debat kandidat yang sungguh meriah, TVRI juga ini yang bagus.

Saya akan menyampaikan visi misi kami „Medan Rumah Kita‟, Medan harus dibangun dengan nilai, etika, moral dan estetika, serta warga Medan harus merasa aman dan nyaman. Medan akan menjadi tempat silaturahmi warga kota untuk saling menyapa dan membina harmoni, dan Medan akan menjadi tempat terbaik untuk beraktifitas bagi kita yang beragama.. beragam asal-usul, serta entik dan kepercayaan serta status sosial. Medan harus baik infrastrukturnya, jalan, jembatan, selokan, drainase dan lain sebagainya. Medan harus terawat fasilitas publiknya, dijaga kebersihan dan disehatkan warganya.

Visi misi kota Medan yang kita wujudkan bersama adalah menjadi kota masa depan yang multikultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius, dalam rangka bingkai kepribadian yang berbudaya serta berbangsa. Visi kami adalah (1) stabilitas kemitraan partisipasi dan kebersamaan membangun kota Medan, (2) menumbuh kembangkan harmonisasi multikulturalisme, (3) meningkatkan efisiensi birokrasi, serta (4) menata tata ruang kota, infrastruktur dan utilitas kota yang modern, berkelanjutan, (5) mendorong peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, (6) meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat secara merata dan berkeadilan, (7) mengembangkan kepribadian masyarakat kota yang beretika dan bermoral.

Tentunya program-program andalan yang harus kami prioritaskan adalah, yang pertama memperbaiki sistem pelayanan publik yang cepat dan mudah diperoleh seperti: akte kelahiran,


(4)

Universitas Sumatera Utara

KTP, KK, surat keterangan lainnya yang dibutuhkan warga kota Medan tanpa pungutan biaya. Kedua, memperbaiki atau menata, menambah infrastruktur jalan, jembatan, drainase, dan pasar, sarana transportasi traffic manajemen modern yang modal transportasi serta pelebaran jembatan yang membangun persimpangan fly over dan underpass serta memberikan pemahaman budaya lalu lintas yang baik kepada warga kota Medan. Ketiga, memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang modern dan memiliki nilai tambah, dan keempat menambah sarana pendidikan dalam dua tahun ke depan akan menambah SLTA di negeri. Kelima, fasilitas kesehatan warga diperoleh secara.. (dipotong oleh moderator: “Maaf waktunya, Pak.”) ya, fasilitas-fasilitas yang rumah sakit tipe c.. sudah selesai? (selesai, Pak), siap.

Moderator: Kesempatan yang sama diberikan kepada Pasangan Calon nomor urut 2, durasi 4

menit.

Ramadhan Pohan: “Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamualaikum wr. wb, Syaloom, Om swastiastu, Namo buddhaya, salam sejahtera buat kita semua. Visi kami adalah perubahan untuk kemajuan membangun Medan kota yang cerdas dan bermartabat. Berarti ada 4 kata kunci di sini, yang pertama adalah perubahan, yang kedua adalah kota yang cerdas, yang ketiga adalah yang bermartabat. Apa itu cerdas? Cerdas berarti tidak boleh lagi ada begal di kota Medan, berarti tidak boleh lagi ada jalan-jalan berlobang di kota Medan, berarti tidak boleh ada lagi jalan yang rusak dan dibiarkan di kota Medan, berarti tidak boleh ada bangunan SD yang terbengkalai, berarti tidak boleh ada korupsi dan pungutan terhadap kota Medan. Itulah dia kota yang cerdas. Kota yang bermartabat berarti adalah kota Medan yang berakhlak, kota Medan yang beretika, kota Medan yang menjunjung tinggi religius, juga harmoni, bermartabat dan juga yang tak kalah penting adalah bebas dari korupsi.”

Eddie Kusuma: “Sejalan dengan visi tadi, misi kita adalah perubahan! Medan, bangkit! Pasti hebat! Misi kami pertama adalah memberi pelayanan publik yang baek, yang kedua meningkatkan indeks pembangunan manusia, yang ketiga, meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik, yang keempat meningkatkan fungsi keamanan bagi masyarakat, kelima penegakan hukum pemerintah yang berkeadilan. Apa itu pelayanan publik? Kami akan memberikan pelayanan administrasi publik yang baek, yang selama ini gratis tapi bayar, tapi bayar! Kami akan monitor sampai gratis betul dan pelayanan yang cepat. Investasi, ijin investasi kami berikan gratis untuk SIUP dan SITU, IPM kami akan tingkatkan menjadi 8%, kalau pada tahun 2013 kita punya 7,8 kami akan tingkatkan menjadi 8, ya, yang ketiga meningkatkan


(5)

infrastruktur dan fasilitas publik, tadi sudah disampaikan bahwa kami tidak menghendaki Medan dengan jalan yang kriting-kriting, ya, kami akan tingkatkan fasilitas publik ruang hijau terbuka akan kami usahakan 30% sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi keamanan akan kami tingkatkan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat, partisipasi masyarakat dan mendorong aparat keamanan untuk bekerja sama dan bersama-sama dalam memberantas segala kejahatan-kejahatan yang ada, sehingga bisa meningkatkan investasi dalam negri maupun luar negri, Medan harus aman. Penegakan hukum, pemerintahan yang baek, meletakkan orang yang tepat, ya, dengan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku, (dipotong oleh moderator: “maaf, Pak, waktunya habis”), terima kasih.

Segmen pendalaman

Dalam segmen ini, para panelis telah menyiapkan 3 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan berdurasi 3 menit.

Pertanyaan 1: “Apa yang menjadi program unggulan atau program prioritas Anda berdua dalam 5 tahun ke depan sebagai jabaran dari visi misi tadi?”

Pertanyaan pertama dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 2.

Ramadhan Pohan: “Terima kasih, yang pertama program unggulan kami adalah pelayanan administrasi kependudukan yang gratis, akte kelahiran, kartu keluarga, KTP, akte nikah, akte kematian yang gratis, dan yang benar-benar gratis, karena selama ini kami menyaksikan.. mohon tenang, ijinkan saya berbicara. Ketika kandidat Anda berbicara saya tidak mengganggu, marilah kita jaga ketertiban ini bersama-sama. Fakta di lapangan kami menemukan kutipan-kutipan itu masih berlangsung, nah, ini yang tidak relevan antara pernyataan yang mengatakan gratis tetapi faktanya itu orang masih membayar, membayar dan membayar dan lama dan mahal sekali, ini yang harus kita selesaikan. Yang kedua adalah mempermudah perijinan investasi, perlu diterangkan, ya, berapa lama sih sebenarnya orang itu untuk mendapatkan ijin investasinya, ya, nah pengalaman menunjukkan kepada kami, pengusaha mengeluhkan tentang kutian-kutipan yang diberlakukan kepada mereka, pungutan-pungutan liar dan dana siluman, ini harus dihentikan. Dan yang ketiga adalah peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan kita, ya, banyak gedung sekolah yang rusak, dan kemudian juga kita liat orang masuk sekolah harus membayar, membayar 13 juta, 15 juta, 20 juta dan ini kita biarkan, ini tidak boleh ini, nah, di kami, kami memastikan bahwa tidak akan ada pungutan-pungutan ataupun sekolah-sekolah siluman seperti itu, kalau itu terjadi, pada hari itu juga, ya, walikota akan memberhentikan kepala


(6)

Universitas Sumatera Utara

dinas pendidikan tersebut dan kepala-kepala sekolah yang terlibat, itu harus dan pasti. Dan selanjutnya, adalah, ha, ini yang tak kalah pentingnya, kita menciptakan birokrasi yang kredibel dan kompeten, ya, memberlakukan fit and proper test tanpa uang mahar apapun kepada mereka, sehingga yang terbaiklah yang menduduki tempat-tempat terbaik di Pemko ini, ya, nah, peningkatan SDM melalui bimtek, diklat, serta pendidikan formal sampai jenjang S1 dan S3, itu tetap kita akan lakukan, kita mengacu pada kedisiplinan yang memberlakukan reward and punishment, mereka yang berprestasi kita apreisiasi, mereka yang tidak menunjukkan prestasi kita bina untuk menjadi berprestasi. Nah, selanjutnya, e.. kita juga punya program unggulan untuk mengatasi banjir dan kemacetan. Banjir dan kemacetan sudah menjadi momok bagi warga medan, ini harus kita selesaikan, berarti harus ada penata ulang, re-desain, terhadap sistem drainase kita, ya, kemudian juga (dipotong oleh moderator: “maaf waktunya habis”) normalisasi sungai-sungai kita. Itulah yang akan kami lakukan, demikian juga heritage, ya, situs-situs sejarah, (waktunya, Pak, waktunya sudah selesai) itu harus kita jaga. Terima kasih.

Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1.

Akhyar Nasution: “Baik, terima kasih, atas ijin Pak Dzulmi Eldin, jadi andalan prioritas kami, 3 pokok, yaitu infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan. Infrastuktur khususnya kita menangani drainase-drainase kita yang sudah ada, namun perlu pembenahan-pembenahan. Kemudian, traffic manajemen, jalan-jalan kita ini perlu kita perbaiki. Kemudian, banyak sebenarnya jembatan-jembatan kita itu peninggalan masa lalu, jalannya sudah lebar, jembatan-jembatannya masih sempit, sehingga mengalami bottleneck dan itu akan kita perlebar bekerja sama nanti dengan pemerintah provinsi, karena itu di provinsi, jembatan-jembatan itu. Kemudian, pendidikan, sarana pendidikan akan kita tingkatkan, ada satu kecamatan yang selama ini memang belum ada sekolah negri, SMA, SLTA negri, maka di Kecamatan Medan Deli dalam 2 tahun kita bangun SLTA negri. Kemudian, sarana kesehatan, kita ketahui kapasitas rumah sakit Dr. Pirngadi sudah overload, kelebihan beban, maka demi pemerataan kita akan bangun rumah sakit tipe C di Kecamatan Medan Labuhan, ini dalam 2 tahun sarana prasarananya dengan sarana paramedisnya kita beresi dalam tempo 2 tahun. Kemudian, pelayanan publik, memperbaiki sistim pelayanan publik.. yang cepat dan mudah, seperti akte kelahiran, KTP, Kartu Keluarga dan surat keterangan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemudian memperbaiki sistim pengelolaan sampah yang modern dan memiliki nilai tambah, jadi sampah itu kita buat memiliki nilai tambah, yaitu kita kelola dia menjadi sumber enerji listrik, kemudian.. yang utama kita akan lakukan


(7)

budgetting, e-procurement, dan e-katalog untuk mewujudkan transparansi pemerintah kota Medan, serta membangun smart city, kota Medan kita harus bangun dengan smart city, kita gunakan e-budgetting, e-katalog, e-procurement dan kita mengarah kepada go-green dengan mengarah kepada paperless.

Pertanyaan 2: “Bagaimana strategi yang Anda berdua akan gunakan di dalam memperkuat birokrasi pemerintahan kota Medan, di dalam rangka mencapai visi misi dan program unggulan atau program prioritas tadi yang sudah Anda sampaikan?

Pertanyaan kedua dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 1.

Dzulmi Eldin: “Baik, terima kasih, pembenahan birokrasi harus kita lakukan dalam rangka suatu perubahan perbaikan kinerja aparatur birokrasi, tentunya melalui penyempurnaan struktur organisasi birokrasi yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat yaitu SKPD Kecamatan, Kelurahan, dan tentunya setelah itu kita meningkatkan salary atau insentif kepada pejabat birokrasi setiap levelnya, untuk memberikan ukuran keberhasilan mereka dan kinerjanya, dan setelah itu baru kita menerapkan sistim pemberian penghargaan dan hukuman kepada pejabat pemerintah kota atau yang beri pelayanan Medan.. di Medan ini, yang melanggar peraturan serta Undang-Undang, dan seterusnya kita menempatkan aparatur sesuai dengan kompetensi keahliannya serta mekanisme.. maksimalkan peran inspektorat dalam mengawasi program pembangunan yang dilakukan oleh aparatur, dan ke empat menyelenggarakan shortcourse program bagi pejabat pemerintah kota Medan secara teratur dan berkesinambungan, dan tentunya kita tidak lupa harus e-budgetting dan e-provement dan e-collect untuk kita teruskan dalam rangka meningkatkan program-program pembenahan birokrasi tersebut.”

Akhyar Nasution: “Baik, saya melanjutkan, jadi pembenahan birokrasi itu, pertama kita semangat revolusi mental kita tularkan kepada semua warga kota Medan. Semangat itu, semangat sebagai warga kota Medan harus bekerja keras mengabdi kepada rakyat, ini ada kepada Pak Dzulmi Eldin, pada kami, yang akan ditularkan kepada semua aparatur. Kemudian daripada itu, kami bertekad, Pak Dzulmi Eldin sudah bertekad, dia pada posisi tidak cari duit lagi, ini yang harus… bisa dilanjutkan.. suara.. ini janji, ini tekad, yang ini bisa dicatat oleh seluruh warga kota Medan. Kita akan benahi birokrasi tapi bukan hantam kromo, kita membenahi birokrasi, dengan menempatkan orang pada keahliannya, kita menempatkan birokrat sesuai dengan pendidikannya, kita menempatkan birokrat dengan reward and punishment yang jelas dan baik. Kemudian kita lakukan..” (dipotong oleh moderator: “waktunya habis, Pak”)


(8)

Universitas Sumatera Utara Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 2.

Eddie Kusuma: “Ada dua hal. Pertama, pelayanan terhadap masyarakat. Saya melihat, Pemda Medan tidak menerapkan Pasal 227 UUD No. 23 Tahun 2014 pelimpahan wewenang kepada Kecamatan sehingga pelayanan itu bisa cepat. Alangkah sedihnya, alangkah sayangnya, masyarakat Jakarta Utara mengurus KTP harus masuk ke Dukcapil tingkat 1, tak tingkat kota, padahal di tingkat Kecamatan punya wewenang untuk itu dan kami bertekad pelayanan seperti plasministrasi ini setiap kelurahan memiliki komputerisasi menyelesaikan masalah cukup di kantor kelurahan masing-masing. Selanjutnya, kami akan menetapkan orang-orang yang tepat melalui fit and proper test, orang yang tepat menduduki tempat yang tepat pula, sehingga birokrasi ini dijalankan oleh orang-orang yang betul, orang-orang yang memang sesuai keahliannya. Selama ini kita melihat, selama ini kita melihat yang duduk di dalam, maaf.. yang duduk di dalam Pemko maupun kecamatan asal gimana nggak ngerti saya yang paling ngerti semua masyarakat, kita tidak akan menarik atau menagih uang mahar tetapi kita melalui lelang jabatan.”

Ramadhan Pohan: “Terima kasih, saya sambungkan dari Pak Eddie, Medan ini tidak membutuhkan superman, medan membutuhkan supertim, supertim itu adalah Medan dengan walikota dan wakil walikota yang qualified, dan Sekda yang qualified, dan juga adalah 2 SKPD 33 yang bermutu, berkualitas, dan 21 camat yang qualified, 151 lurah yang qualified dan 2001 kepala lingkungan yang qualified. Inilah yang akan membentuk merawat Medan. Nah, oleh karena itu kita harus memberikan apresiasi bagi mereka yang berprestasi, termasuk diantaranya kami merencanakan, apresiasi patut diberikan kepada kepala lingkungan terbaik untuk bisa melakukan studi banding ke luar negeri. Demikian juga lurah terbaik dan camat terbaik, tentu dengan penggunaan anggaran yang sesuai dengan tata kelola keuangan yang berlaku. Itu yang harus kita lakukan.”

Pertanyaan ketiga: “Kita tahu, kota Medan terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan kelompok sosial, kelompok politik dan lain-lain yang sangat beragam, pertanyaan kami, bagaimana Anda berdua memanfaatkan keberagaman ini di dalam pembangunan kota Medan ke depan agar semua pihak merasakan manfaatnya?”

Pertanyaan ketiga dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 2.

Eddie Kusuma: “Baik terima kasih, bahwa Medan itu masyarakatnya betul-betul prularis, majemuk, mempunyai keanekaragaman adat istiadat, budaya yang berbeda-beda. Perbedaan ini


(9)

harus kita kemas melalui interaksi sosial, ya, toleransi supaya perbedaan-perbedaan itu bisa dijadikan sebuah kekuatan untuk bersama-sama memajukan Medan ke depan yang lebih baik. Medan yang lebih baik adalah Medan yang cerdas seperti pilihan kami, Medan yang cerdas adalah Medan yang berbalikan daripada yang konvensional, termasuk dalam pelayanan harus dengan kejujuran, harus dengan keadilan.”

Ramadhan Pohan: “Baik, dalam pluralisme, saya sudah perlihatkan tadi di dalam salam saya pada warga Medan, ya, yang dimulai dari Assalamualaikum, Syaloom, dan kemudian Omswastiastu dan kemudian Namo budaya, itu untuk menghargai keperbedaan kita. Keperbedaan itu harus kita hormati dalam bentuk yang sangat konkrit, kita tidak bisa mengatakan hal yang sepele, itu sangat penting, orang merasa terhargai. Selanjutnya adalah, kalau kita lihat, bahwa kami ini sebenarnya sudah mencerminkan pluralisme Indonesia, kami sudah mencerminkan bhinneka tunggal ika, saya seorang batak dan Pak Eddie seorang tionghoa dan saya beragama Islam dan Pak Eddie non-muslim, beliau seorang Buddha, dan kami tetapi bersama di dalam cita-cita membangun Medan, ya, Pak Eddie lahir dan besar di Medan menjadi kepala sekolah, aktif di dunia pendidikan dan di dunia sosial, dan yang dibantu oleh beliau itu adalah semuanya, semua suku dan agama. Nah, kami juga demikian dan istri saya yang cantik juga orang suku jawa, ya, nah jadi udah bener-bener tercermin bhinneka tunggal ika itu. Nah di dalam birokrasi, Bapak Taufan, ya, di dalam birokrasi, kami mendengar ada diskriminasi yang dialami masyarakat Medan Utara, ini tidak boleh lagi terjadi, ada apa dengan Medan Utara sehingga didiskriminasi seperti itu, baik dalam kesempatan pendidikan maupun didalam kesempatan ekonomi, dan juga di jabatan-jabatan birokrasi, apakah ini ada unsur kesengajaan, ini di era kami ini tidak boleh terjadi, harus kita rubah, perubahan itu nyata.”

Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1.

Akhyar Nasution: “Terima kasih, Bang Topan. Pluralitas. Slogan kami sudah jelas, „Medan Rumah Kita‟, Medan rumah kita itu medan yang multikultural, itu kita pertahankan. Sudah menjadi fakta dan realita, keberagaman kita, kerukunan kita, kedamaian kita, baik dari berbagai suku agama yang ada di kota Medan itu dapat hidup berdampingan, dapat hidup mesra dapat hidup bercengkrama dengan damai, itu adalah salah satu fakta, dan itu akan terus kita pertahankan. Selanjutnya, forum kerukunan umat beragama di kota Medan salah satu pilar keberhasilan kita dalam keberagaman kita, kebhinekaan kita, forum kerukunan umat beragama kota Medan menjadi contoh baik di tingkat nasional maupun di regional. Banyak negara-negara


(10)

Universitas Sumatera Utara

dari tetangga kita dari Malaysia, dari Thailand itu belajar kerukunan itu di kota Medan. Itu suatu fakta, dan itu akan kita pertahankan. Makanya kita bangun slogan kita, medan rumah kita. Kemudian, di dalam pembinaan seni dan budaya, kita nanti memberi kesempatan sebulan sekali kepada semua warga dari setiap suku bangsa yang ada di kota Medan untuk tampil di Lapangan Merdeka, menampilkan keseniannya masing-masing dan Pemko nanti kita akan fasilitasi untuk pagelaran tersebut. Pusat-pusat seni budaya karena memang anak-anak muda kita sekarang butuh itu. Kemudian, memasukkan kurikulum muatan lokal setiap sekolah-sekolah kita, karena Medan punya kekhasan sendiri, Medan itu berbeda dari kota-kota lain di Indonesia. Medan itu punya dialek sendiri, Medan itu punya bahasa yang khas sendiri, yang ini akan kita pertahankan, Medan kita bangun dengan cara Medan sendiri, tidak perlu mengundang walikota lain datang ke Medan. Medan musti dibangun oleh orang Medan sendiri yang tau Medan. Jadi, yang mengetahui Medan itu adalah orang Medan, yang lahir, besar dan bertempat tinggal di medan, karena dia lah yang meresapi, karena dialah yang menyelami bagaimana dinamika pluralisme kita di Medan. Selanjutnya, taman seni budaya itu akan kita hidupkan, kita beri subsidi kepada semua seniman dan budayawan di kota Medan untuk dia bisa tampil (dipotong oleh moderator: “mohon maaf waktunya habis”).

Segmen tanya jawab oleh masing-masing pasangan calon.

Dalam segmen ini, Pasangan Calon penanya pertama diberi waktu bertanya selama 1 menit, kemudian dijawab oleh Pasangan Calon yang ditanya selama 3 menit, selanjutnya ditanggapi oleh Pasangan Calon penanya selama 2 menit.

Pasangan Calon nomor urut 1 dipersilahkan bertanya lebih dulu, durasi 1 menit.

Akhyar Nasution: “Terima kasih, dalam beberapa waktu yang lalu, saya banyak.. karena ini beliau teman saya, beliau banyak melontarkan bahwasanya beliau akan sanggup meningkatkan pendapatan transfer dari pemerintah pusat itu dua kali lipat. Pertanyaan saya, pertanyaan kami, bagaimana caranya pendapatan transfer pemerintah pusat itu bisa dua kali lipat? Karena sepengetahuan kami, transfer itu sudah ada formulanya yang dibuat dan diperkuat oleh peraturan dan Undang-Undang. Yang kami ingin tanyakan, bagaimana caranya? Karena itu memang sudah diatur melalui Undang-Undang APBN, gitu ya. Beberapa waktu yang lalu banyak pernyataan-pernyataan itu. Saya kira itu perlu diketahui oleh masyarakat kota Medan, bahwasanya transfer pemerintah daerah baik DAU dan DAK itu sudah ada formulanya. Terima kasih.”

Pasangan Calon nomor urut 2 dipersilahkan untuk menjawab, durasi 3 menit.


(11)

Ramadhan Pohan: “Banyak cara untuk menaikkan PAD kita di Medan tercinta ini, ya, melalui iklim investasi yang kita bukakan, karena selama ini kepercayaan atau trust dari bisnis pengusaha kepada pemerintah kota itu rendah sekali, bahkan ada yang mengeluhkan kutipan-kutipan dan sebagainya, ini nanti tidak akan ada lagi, kebocoran-kebocoran seperti itu harus kita hentikan. Demikian juga, saya membaca koran SIB pada hari ini, ya, koran SIB pada hari ini yaitu ada juga pajak reklame tahun 2014 targetnya adalah 60 milyar tapi realisasinya kenapa 0, gitu lho. Ini kan ada kebocoran, nah kebocoran-kebocoran ini yang akan kita tapis. Nah, kemudian di samping itu, bermanfaat dari pengalaman saya 5 tahun di DPR RI, saya kira banyak program dari pusat ataupun anggaran dari pusat bisa kita lobi, karena saya cukup dikenal di DPR pusat, jadi tidak ada masalah, dan itu mudah sekali. Dan yang terakhir, bahwa saya 115 duta besar di seluruh dunia itu, fit and proper test nya itu adalah melalui saya dan tanda tangan saya juga di situ. Jadi kalo saya bilang kepada mereka untuk membantu Medan itu masuk akal sekali, jadi networking internasional kita, kita akan manfaatkan betul, untuk pembangunan di kota Medan ini. PAD kita tidak begitu sulit untuk menaikkannya, saya yakin itu. Kebocoran itu kita hentikan, itu adalah salah satu cara, ya, untuk menaikkan PAD kita.”

Eddie Kusuma: “Kemudian juga seorang walikota harus punya wawasan yang luas, loyal. Seorang walikota harus punya networking yang baek dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hubungan inilah, dikemas dalam suatu perencanaan yang besar sehingga pengajuan RAPBD itu menjadi lebih besar sehingga penjelasan komunikasi yang intens komunikasi itu yang akan membangun APBD kita menjadi lebih tinggi. Saya kira itu sudah semestinya, kita tidak bisa menunggu bola, kita harus menjemput bola. Medan masih banyak masalah infrastuktur, masih banyak masalah fasiliitas umum yang belum beres yang perlu dibiayai oleh DAU maupun DAK. Medan sangat sedih sekali, pembangunan pendidikan dananya tidak cair gitu lho, gimana mau tingkatkan sedangkan yang ada saja tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaek-baek. Padahal gedung sekolah di medan 4.. Medan Helvetia 041042 hancur itu, nggak bisa dipakai, jadilah ini, kalau kasih banyak pun nggak bisa realisasi apa gunanya. Kita akan menggunakan dengan baek semua itu.”

Pasangan Calon nomor urut 1 dipersilahkan menanggapi jawaban Pasangan Calon nomor urut 2, durasi 2 menit.

Dzulmi Eldin: “Baik, terima kasih. Saya tadi dengar yang ditanyakan saudara Akhyar bahwa bagaimana transfer yang dilakukan oleh pemerintah pusat kepada daerah yang dijanjikan bisa


(12)

Universitas Sumatera Utara

dua kali lipat, karena saya sudah mengalami itu, saya pernah jadi walikota, mengalami hal itu mengajukan ke pemerintah pusat malah turun, transfer itu malah berkurang, karena PAD kita meningkat, jadi pemerintah pusat mengurangi jatah DAU kita, karena kita sudah bisa meningkatkan PAD kita lebih baik itu. Jadi ini yang kita haruskan, strategi apa yang kita harapkan, bukan lari kesana kemari, yang penting strategi itu kita sama-sama bisa mengajukan. Ini masukan, kalau kita maju jadi walikota nanti, oh ini yang harus kita kerjakan ke depan, masyarakat sudah tahu nantinya, itu ya.”

Sebaliknya, kesempatan yang sama juga diberikan pada Pasangan Calon nomor urut 2 untuk bertanya kepada Pasangan Calon nomor urut 1, durasi 1 menit.

Ramadhan Pohan: “Baik, terima kasih. Bapak Eldin, bapak menjadi walikota PLT itu 15 Mei, 26 Juli 2013 sampe 26 Juli 2015. Visi misi bapak yang katakan tadi itu bagus sekali. Kenapa tidak dilaksanakan? Kenapa jalan-jalan masih dibiarkan banyak berlobang? Jalan Sutomo, Jalan Gaharu, Jalan Sunggal, dan sebagainya, banyak sekali. Kenapa juga ee.. misalnya banjir dan sampah liar itu terjadi dan dibiarkan? dan kenapa kasus gedung nasional itu dibiarkan? Dan kemudian juga kita tau pajak pasar induk Bapak Eldin, pedagang-pedagang menangis pada saya, ya, menyampaikan bahwa mereka tidak ingin digusur, tapi diajak lah bicara, begitu lho. Nah, rakyat membutuhkan kepemimpinan, Bang Eldin, yang mau mengayomi mereka, mau berbicara dengan mereka, ya, besuklah mereka, lihatlah mereka, ajaklah mereka bicara mereka, jadi seperti insentif kepada seniman, olahragawan dan sebagainya itupun juga tidak ada.”

Pasangan Calon nomor urut 1 dipersilahkan untuk menjawab, durasi 3 menit.

Dzulmi Eldin: “Baik, karena adinda Ramadhan Pohan nanya sama saya, terus bilang sama saya, ee.. yang disampaikan jalan-jalan yang berlobang itu, itu jalan provinsi, dan proyek air limbah yang dilakukan itu memang bukan kewenangan kita. Jadi, ini yang kita harus punya pemahaman bahwa jalan di kota kita ini adalah satu jalan kota, jalan provinsi dan jalan balai.. jalan jembatan. Jadi ini yang tidak bisa kita kordinasikan secara menyeluruh. Kenapa? Karena kewenangan itu masing-masing di pemerintahan provinsi dan pusat. Yang kedua, apa yang kita inginkan tentang bagaimana kita harus bisa menata pedagang yang ada di kota ini. Saya sudah menyampaikan itu bersama DPR, melihat memberikan informasi kepada para pedagang di Jalan Sutomo bahwa fasilitas di Tuntungan itu, Lau Cih itu, sudah ada. Mari kita harapkan para pedagang untuk pindah ke sana, karena itu fasilitas yang sudah diberikan, dan itu bukan kemauan pribadi saya, dinda Ramadhan, itu adalah kemauan dari teguran yang disampaikan oleh DPR kepada


(13)

pemerintah kota dan begitu juga para aparat pemerintah pemeriksaan bahwa ada gedung bangunan yang sudah dibangun oleh pemerintah tapi tidak dimanfaatkan. Nah inilah yang kita fasilitasi para pedagang kita, yang lebih banyak pedagang itu ada 1000an lebih dibanding pedagang yang menangis mungkin sama adinda itu yang cuma 200an orang, yang ini yang perlu kita seimbangkan. Nah kalau kita mau menata kota ini, tapi kan kita sudah siapkan fasilitasnya, inilah yang kita harapkan bagaimana kita harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. karena kita sadari, bahwa masyarakat juga ingin fasilitas-fasilitas itu, makanya kita permudah, dan fasilitas itu, kalau pedagang yang 200 ini tidak mau pindah ke Lau Cih sana, kita sudah siapkan di Jalan Denai itu ada pasar yang menampung untuk 300 pedagang, tapi memang pedagang maunya di situ juga, sementara, pemerintah, e.. BPK sendiri dan DPR sudah menegur pemerintah untuk tidak lagi mempersiapkan Jalan Sutomo itu jadi tempat perdagangan. Itu yang saya rasakan dan saya jalani.”

Pasangan calon nomor urut 2 menanggapi jawaban pasangan calon nomor urut 1, durasi 2 menit.

Eddie Kusuma: “Baik, Pak Eldin, jalan provinsi, jalan kota itu berada dalam kota madya Medan, itu boleh jalan provinsi, tetapi harus punya komunikasi dan kordinasi yang baik sehingga Medan menjadi lebih baek. Saya kira komunikasi yang tidak baek yang membuatkan Medan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Apakah Jalan Asia itu adalah jalan provinsi? Apakah Jalan Gaharu adalah jalan provinsi? Apakah Jalan Bambu itu adalah jalan provinsi? Semua berlobang. Saya kira itu hanya sebuah alasan, saya kira itu bukan sebuah kenya.. itu adalah kenyataan yang membalikkan kondisi. Medan semua orang sudah tahu jalan-jalan semacam ini kondisinya adalah sangat buruk sekali, tidak ada satupun jalan yang namanya 500 meter tidak ada lobang, yang mulus, kecuali Jalan Sudirman dan Jalan Diponegoro. Selebihnya tidak ada. Saya kira ini yang menjadi perhatian sebagai seorang kepala daerah, walikota pada saat itu harus cepat tanggap kondisi masyarakat yang begitu.”

Ramadhan Pohan: “Kemudian, bahwa yang dipindahkan itu sudah mencoba ke pajak induk itu, Pak Eldin, tetapi mereka kembali karena tidak puas. Ada satu hal, karena yang dilakukan oleh Pak Eldin ini berdasarkan Perwali. Nah sebenarnya e.. walaupun demikian DPRD itu walaupun ee.. tidak mesti harus dikonsultasikan, tetapi secara informal ajaklah bicara dengan pimpinan DPRD tentang situasi yang terjadi. Nah, kalau dengan pimpinan DPRD saja, Bapak Eldin nggak mau menyampaikan tentang ide-ide yang mau dilakukan, bagaimana dengan pedagang-pedagang kecil itu. Nah kami berdagang, ke Pajak Pringgan juga kami berjalan, di Pajak Palapa juga


(14)

Universitas Sumatera Utara

demikian, mereka menangis meminta perhatian Bapak Eldin, gitu. Nah jadi, ke depan pemimpin itu harus lebih dekat dengan rakyat dan harus berada di tengah rakyat.”

Segmen terakhir, closing statement oleh masing pasangan calon. Durasi masing-masing diberikan 1 menit.

Closing statement dipersilahkan oleh moderator dimulai dari Pasangan Calon nomor urut 2. Ramadhan Pohan: “Terima kasih, kata yang penting bagi warga Medan adalah perubahan. Perubahan, perubahan, perubahan! Nah yang kedua, bahwa Medan Utara dengan kepemimpinan REDI, Ramadhan-Eddie, akan merasakan manfaatnya langsung. Dalam satu pekan saya akan berkantor langsung di Medan Utara dan akan bertanya dengan para mantan walikota kita, terutama Bakhtiar Jafar yang kami sangat hormati, untuk smart city yang kita cintakan tadi, dan di Medan Utara itu perbaikan akan segera kita lakukan. Kita akan berkantor di Medan Utara nanti dalam satu pekan itu satu hari saya akan berkantor di sana.”

Eddie Kusuma: Jadi kita harus bangkit kembali, (dipotong oleh moderator: “waktu sudah habis. Maaf, Pak, waktu sudah habis.”) Medan kota terbesar ketiga di Indonesia. Tapi nyatanya, sudah dibawah 10. Kita harus bangkit. Medan hebat!

Closing statement dipersilahkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1.

Dzulmi Eldin: “Ya.. saya sudah fasilitasi Medan bagian utara itu sudah kita bangun yang tahun 2016 tanggul rob itu sudah terjadi di tahun 2016. Begitu juga kita program water front city kita disana, dan begitu juga ada di sana islamic centre sudah kita rencanakan untuk dibangun, semuanya itu arahnya di Medan bagian utara, yang katanya masih tertinggal tapi sekarang kita harus siapkan prasarana-prasarana itu, yang jelas, pilihlah yang BENAR, nomor 1.”


(15)

(16)

Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp: (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

NAMA : Deby Dessarah

NIM : 120904075

PEMBIMBING : Drs. Hendra Harahap M.Si

NO TGL. PERTEMUAN PEMBAHASAN PARAF

PEMBIMBING 18 Februari 2016

2 Maret 2016 18 Mei 2016 26 Mei 2016 1 Juni 2016

Bimbingan untuk Bab I – Bab III ACC Seminar

Revisi Bab I – Bab III Revisi Bab I – Bab III Bimbingan untuk Bab IV

Catatan:

Minimal pertemuan 6 (enam) kali untuk setiap pembimbing.


(17)

(18)

Universitas Sumatera Utara

BIODATA

Nama lengkap : Deby Dessarah

Tempat, Tanggal lahir : Medan, 4 Desember 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Rotan 13 No. 16 Perumnas Simalingkar Kota Medan

Telepon / HP : - / 082161316646

Email : debydssrh@yahoo.com

SILSILAH KELUARGA

Ayah : Irwansyah Masril

Ibu : Ratna Juwita

Saudara Kandung : Novri Irranata Hari Jona Apryandi

Rizki Ramadhan S.T

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD : SD Negeri 060884 Medan (2000 – 2006)

SMP : SMP Negeri 7 Medan (2006 – 2009)

SMA : SMA Swasta Raksana Medan (2009 – 2012)

S1 : Ilmu Komunikasi FISIP USU (2012 – Sekarang)

PENGALAMAN ORGANISASI

: HMI Komisariat FISIP USU

- Departemen Pembinaan Anggota Periode 2014 – 2015 - Wakil Sekretaris Umum Periode 2015 – 2016

- Majelis Pengawas dan Konsultasi Pengurus Komisariat (MPKPK) Periode 2016 – 2017


(19)

: IMAJINASI FISIP USU

- Anggota Divisi Minat dan Bakat Periode 2013 – 2014

- Sekretaris Divisi Penelitian dan Pengembangan Periode 2014 – 2015


(20)

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 4


(21)

Gambar 1 Dzulmi Eldin saat menyapa Ramadhan Pohan dan Eddie Kusuma dengan panggilan adinda dan pak serta menoleh ke arah mereka.

Gambar 2. Eldin mengarahkan pandangan ke penonton saat memaparkan visi dan misinya.


(22)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4. Eldin saat menjawab kritikan dari lontaran pertanyaan yang disampaikan oleh Ramadhan Pohan.

Gambar 5. Eldin saat menyerukan pilihlah yang benar.

Gambar 6. BENAR saat menyampaikan closing statement pilihlah yang BENAR, nomor 1.


(23)

Gambar 7. Akhyar mengakui tidak adanya sarana pendidikan di Medan Deli dan menjanjikan akan membangunnya dalam 2 tahun.

Gambar 8. Antusiasme pendukung BENAR ketika Akhyar berjanji akan membereskan sarana dan prasarana di infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.


(24)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 10. Pendukung BENAR yang bersemangat ketika Akhyar membangkitkan rasa kepemilikan dan kebanggaan terhadap kota Medan.

Gambar 11. Ramadhan Pohan saat menyapa penonton dengan berbagai jenis salam, tampak ia dengan Eddie Kusuma menggunakan kostum dan aksesoris untuk mendukung citra pada penampilan mereka.

Gambar 12. Ramadhan Pohan menggunakan gerak tangan ketika menyampaikan 4 kunci dalam visi dan misi perubahan untuk kota Medan.


(25)

Gambar 13. Sorak sorai pendukung REDI ketika Ramadhan Pohan membongkar keburukan yang ada pada kota Medan seperti begal, jalanan rusak, sekolah terbengkalai dan korupsi.

Gambar 14. Ramadhan Pohan meminta pendukung BENAR agar tenang dan menjaga ketertiban.

Gambar 15. Ramadhan Pohan saat menyebutkan ia dalam banyak perbedaan bersama Eddie untuk membangun kota Medan.


(26)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 16. Eddie saat mempersilahkan Ramadhan untuk melanjutkan penjelasan Ramadhan namun Ramadhan tetap mempersilahkan Eddie berbicara.

Gambar 17. Eddie Kusuma dan Ramadhan Pohan saat menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan pelayanan publik yang gratis tapi kenyataannya bayar yang terjadi selama ini.

Gambar 18. Eddie Kusuma menegaskan misi dan program-program mereka yang memunculkan antusiasme pendukungnya.


(27)

Gambar 19. Eddie mengungkapkan keraguan pada orang yang menduduki pemerintah kota yang asal.

Gambar 20. Eddie mempertanyakan kondisi jalanan kota Medan yang buruk.

Gambar 22. REDI mengepalkan tangan di udara saat Eddie meneriakkan bahwa Medan hebat dan harus bangkit.


(28)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR REFERENSI

Bungin, Burhan. (2001). Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

_____________. (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Marsyarakat. Jakarta: Kencana.

Cangara, Hafied. (2009). Komunikasi Politik:Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. (1986). Dinamika Komunikasi. Bandung: Remadja Karya.

____________________. (2003). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi.Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Fisher, B. Aubrey. (1990). Teori-teori Komunikasi: Perspektif Mekanistis, Psikologis, Interaksional, dan Pragmatis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kaid, Lynda Lee. (2015). Handbook Penelitian Komunikasi Politik. Bandung: Nusa Media. Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media

Group.

Lubis, Suwardi. (2011). Sistem Komunikasi Indonesia. Medan: Bartong Jaya.

Mulyana, Deddy. (2000). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. ______________. (2014). Komunikasi Politik, Membedah Visi dan Komunikasi Praktisi

Politik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy dan Solatun. (2008). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nimmo, Dan. (1989). (2005). Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media. Bandung: Remadja Karya Cipta.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Moleong, Lexy. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Pujileksono, Sugeng. (2015). Metode Penelitian Komunikasi. Malang: Intrans Publishing. Santosa, Ardi. (2004). Menang dalam Debat. Semarang: Effhar & Dahara.

Subiakto, Henry dan Ida, Rachmach. (2012). Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Suhandang, Kustadi. (2009). Retorika Strategi Teknik dan Taktik Pidato. Bandung: Nuansa Cendekia.

Sumber lain:

Hardyanti, Niki. (2013). Analisis Retorika dalam Kampanye Pemilukada DKI Jakarta 2012 (Studi Kualitatif Analisis Retorika Jokowi-Ahok dalam Debat Kampanye Pemilukada DKI


(29)

Jakarta 2012). Jurnal Ilmu Komunikasi Flow Universitas Sumatera Utara. Volume 2, No. 3, http://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/9948

Hartanto, Deddi Duto. Rethorical Analysis Pada Iklan Esia. Jurusan Desain Komunikasi Visual. Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Surabaya.

http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/282.pdf

Luhukay, Marsefio S. (2007). Presiden SBY dan Politik Pencitraan: Analisis Teks Pidato Presiden SBY dengan Pendekatan Retorika Aristoteles. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Unair Surabaya Vol. 1 No.2.

http://repository.petra.ac.id/16244/1/16683-16681-1-PB.pdf

Nasution, Zuraidah. (2009). Implikatur Percakapan dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah DKI Jakarta. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/5699/1/09E03008.pdf

A journal: The power of emotionally packaged commonplaces: Short-term effects and post- debate consequencess of different rethorical strategies in televised political debates.

Berita Acara Penetapan Calon Walikota Terpilih http://eprints.undip.ac.id/38447/2/Bab_1.pdf http://dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2011_15.pdf

http://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/PKPU%20Nomor%209%20Tahun%202015%20pdf.pdf http://pilkada2015.kpu.go.id

http://detik.com/news/berita/2741477/daftar-daerah-yang-akan-laksanakan-pilkada-serentak-2015(diakses pada 30 Januari 2016, pukul 19:22)

http://harian.analisadaily.com/opini/news/menonton-debat-kandidat-wali-kota-medan/180518/2015/10/19 (diakses pada 19 Juni 2016, pukul 23:21)

http://kpud-medankota.go.id/berita-287-kpu-kota-medan-gencar-melaksanakan-bimtek-sampai-ke-tingkat-kelurahan.html (diakses pada 30 Januari 2016, pukul 19:31)

http://kpud-medankota.go.id/berita-279-debat-kandidat-walikota-medan.html (diakses pada 30 Januari 2016, pukul 20:04)


(30)

38 Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Istilah metode atau dalam bahasa Inggris method berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti rangkaian yang sistematis yang merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, dan logis dan logos yang berarti ilmu. Jadi, metodologi adalah ilmu yang mempelajar prosedur atau teknik-teknik tertentu.

Metodologi penelitian merupakan suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode penelitian. Sedangkan metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematik (Suriasumantri dalam Kriyantono, 2008: 49)

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya (Kriyantono. 2008: 56). Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang dipersoalkan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.

Pendekatan kualitatif dalam komunikasi menekankan pada bagaimana sebuah pendekatan dapat mengungkapkan makna-makna dari konten komunikasi yang ada sehingga hasil-hasil penelitian yang diperoleh berhubungan dengan pemaknaan dari sebuah proses komunikasi yang terjadi. memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. (Bungin, 2008: 302)

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan ihwal masalah-masalah atau objek tertentu secara rinci dalam upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis,


(31)

faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu (Kriyantono, 2008: 67).

3.3 Aspek Kajian

Aspek kajian dalam penelitian ini mencakup subjek penelitian dan objek penelitian. Dalam penelitian mengenai analisis retorika yang digunakan pasangan calon kepala daerah dalam debat kandidat ini, yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Debat Kandidat Pilkada Kota Medan 2015 dan yang objek dalam penelitian ini adalah retorika yang digunakan pasangan calon walikota dan wakil walikota medan pada debat kandidat tersebut.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka.

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mencari dan menelusuri literatur-literatur dan referensi yang dibutuhkan untuk mencari data-data mengenai teori yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.5 Metode Analisis

3.5.1 Analisis Isi (Content Analysis)

Metode analisis isi pada dasarnya merupakan suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih (Budd dalam Bungin, 2001: 134). Sedangkan menurut Berelson (1952) yang diikuti oleh Kerlinger (1986), analisis isi didefinisikan sebagai suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatf terhadap pesan yang tampak.

Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap komunikasi selalu berisi pesan dalam sinyal komunikasinya itu, baik berupa verbal maupun nonverbal. Sejauh itu makna komunikasi menjadi amat dominan dalam setiap peristiwa komunikasi.

Analisis isi merupakan metode untuk meneliti dan menganalisis suatu isi komunikasi dalam kurun waktu dan ruang tertentu, dengan maksud untuk


(32)

Universitas Sumatera Utara mengetahui kecenderungan pesan-pesan yang disampaikan baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Analisis isi dapat digunakan untuk meneliti komunikasi apapun, seperti pidato, dokumen tertulis, foto, surat kabar, dan acara televisi. Diperlukan suatu analisis isi yang lebih mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkannya dengan konteks sosial/realitas yang terjadi sewaktu pesan dibuat.

Wimmer dan Dominick (dalam Bungin, 2001: 136) mengatakan setidaknya ada 5 kegunaan yang dapat dilakukan dalam penelitian analisis isi, yaitu:

1. Menggambarkan isi komunikasi (describing communication content). Mengungkapkan kecenderungan yang ada pada isi komunikasi, baik melalui media cetak maupun media elektronik. 2. Menguji hipotesis tentang karakteristik pesan (testing hipotheses of

message characteristics). Sejumlah peneliti analisis isi berusaha menghubungkan karakteristik tertentu dari komunikator (sumber) dengan karakteristik pesan yang dihasilkan.

3. Membandingkan isi media dengan dunia nyata (comparing media

content to the “real world”). Banyak analisis isi digunakan untuk menguji apa yang ada di media dengan situasi aktual yang ada di kehidupan nyata.

4. Memperkirakan gambaran kelompok tertentu di masyarakat (assessing the image of particular group in society). Sejumlah penelitian analisis isi telah memfokuskan dan mengungkapkan gambaran media mengenai kelompok minoritas tertentu.

5. Mendukung studi efek media massa.

Karena semua pesan (teks, simbol, gambar dan sebagainya) adalah produk sosial dan budaya masyarakat. Inilah yang disebut analisis isi kualitatif. Analisis isi media kualitatif ini merujuk pada metode analisis yang integratif dan lebih secara konseptual untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis dokumen untuk memahami makna, signifikansi, dan relevansinya.

Altheide (dalam Kriyantono 2008: 248) mengatakan bahwa analisis isi kualitatif disebut pula sebagai Ethnographic Content Analysis (ECA), yaitu


(33)

perpaduan analisis isi objektif dengan observasi partisipan. Artinya istilah ECA adalah peneliti berinteraksi dengan material-material dokumentasi atau bahkan melakukan wawancara mendalam sehingga pernyataan-pernyataan yang spesifik dapat diletakkan pada konteks yang tepat untuk dianalisis.

Oleh karena itu, peneliti yang melakukan studi analisis isi kualitiatif harus memperhatikan beberapa hal: pertama, adalah context, atau situasi sosial di seputar dokumen atau teks yang diteliti. Di sini peneliti diharapkan dapat memahami the nature (kealamiahan) dan cultural meaning (makna kultural) dari artifact (teks) yang diteliti. Kedua, adalah process, atau bagaimana suatu produksi media/isi pesannya dikreasi secara aktual dan diorganisasikan secara bersama. Ketiga, adalah emergence, yakni pembentukan secara gradual/bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi. Emergence ini akan membantu peneliti memahami proses dari kehidupan sosial di mana pesan tadi diproduksi.

Tujuan dari penelitian analisis isi kualitatif ini adalah sistematis dan analitis, tetapi tidak kaku (rigid). ECA mempunyai orientasi yang lebih kepada pengembangan konsep, koleksi data, dan munculnya analisis data yang mengandalkan pada kemampuan naratif dari peneliti.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam penelitian adalah data kualitatif. Data kualitatif tersebut dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat, atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi (Kriyantono, 2008: 194). Tahap analisis data memegang peran penting dakan penelitian kualitatif, yaitu sebagai faktor utama penilaian kualitas tidaknya penelitian.

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan memperhatikan strategi komunikasi dan retorika yang digunakan pasangan calon kepala daerah kota Medan, baik nomor urut 1, yaitu Drs. H. T. Dzulmi Eldin S, M. Si dan Ir. Akhyar Nasution, M.Si dan nomor urut 2, Drs. Ramadhan Pohan, MIS dan Dr. Eddie Kusuma, SH, MH. dalam acara debat kandidat pilkada kota Medan tanggal 10 Oktober 2015 yang diselenggarakan oleh KPU Kota Medan


(34)

Universitas Sumatera Utara dan disiarkan secara live oleh TVRI. Analisis dilakukan dengan menggunakan unit analisis prinsip retorika oleh Aristoteles.


(35)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

4.1.1 Proses Penelitian

Proses awal penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari mencari tahu proses pelaksanaan pemilihan umum serentak tanggal 9 Desember 2015, peneliti menemukan berbagai intrik komunikasi politik dalam rangkaian kegiatan tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan pra-penelitian dengan mengumpulkan informasi, data, dan alat yang dapat membantu peneliti dalam penelitian ini.

Selanjutnya, peneliti mengajukan pengajuan judul kepada departemen dan disetujui oleh dosen pembimbing untuk melakukan penelitian mengenai retorika dalam komunikasi politik lebih spesifik dalam acara Debat Kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan yang diselenggarakan oleh KPU kota Medan. Kemudian, peneliti melakukan kunjungan ke kantor KPU Medan di Jalan Kejaksaan, No. 37 pada tanggal 2 Juni 2016 guna mencari data pelaksanaan debat kandidat berupa rekaman video.

4.1.2 Hasil Penelitian

Setelah peneliti memiliki data yang dibutuhkan, peneliti mulai mempelajari data yaitu rekaman video debat kandidat guna memahami setiap proses komunikasi yang terjadi di dalam debat tersebut dan peneliti mempelajarinya secara berulang agar tidak ada yang luput dari perhatian peneliti. Kemudian peneliti mulai menarasikan setiap kalimat yang diucapkan oleh objek penelitian ke dalam tulisan agar mempermudah dan memperjelas data penelitian nantinya, peneliti menuliskan setiap kalimat yang diucapkan tanpa mengubah kalimat atau kata baik itu berupa singkatan, istilah dan panggilan.

4.1.2.1 Debat Kandidat Walikota dan Wakil Walikota Medan 2015

Debat Kandidat Walikota Medan 2015 dilaksanakan pada 10 Oktober 2015 di Ballroom Hotel Grand Aston, Medan, dan disiarkan langsung oleh TVRI Sumut dengan pembawa acara Mela Hapsari. Debat Kandidat Walikota Medan tersebut diadakan KPU Medan untuk memberikan informasi yang komprehensif


(36)

Universitas Sumatera Utara mengenai pasangan calon yang menjadi pilihan warga dalam pilkada 9 Desember 2015 lalu.

Melalui debat kandidat tersebut, Ketua KPU Medan, Yenni Khairiah Rambe menyampaikan kampanye merupakan wujud dari pendidikan politik masyarakat yang dilaksanakan secara bertanggungjawab dengan maksud untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan walikota dan wakil walikota

Medan tahun 2015. Debat terbuka yang bertemakan „Membangun Kota Medan yang Berperadaban‟ ini merupakan salah satu metode kampanye dengan materi

debat adalah visi misi pasangan calon dalam rangka (1) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, (2) memajukan daerah, (3) untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, (4) menyelesaikan pembangunan daerah dengan pembangunan nasional, (5) menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah dengan pembangunan nasional dan yang terakhir (6) memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam pidatonya, ia juga menyampaikan melalui debat kandidat ini harapannya dapat memperkenalkan lebih dekat kepada masyarakat siapa calon walikota dan wakil walikota Medan yang ikut serta dalam pemilihan walikota dan wakil walikota tahun 2015. Dalam pidatonya, ia mengingatkan agar kedua pasangan calon dan tim kampanye menyampaikan materi dengan sopan santun dan pantas, tertib, edukatif, bijak dan beradab tidak menyerang pribadi dan golongan, serta tidak bersifat provokatif.

Dalam pelaksanaannya KPU Kota Medan dibantu oleh 6 panelis yang berasal dari akademisi dan profesional, antara lain:

1. Prof. Syawal Gultom (Rektor Universitas Negeri Medan)

2. Prof. Dr. Syaad A. Sembiring (Guru Besar Universitas Sumatera Utara)

3. Prof. Dr. Idha Yustina (Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara)

4. Dr. Syaidurrahman (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri (UIN) Sumatera Utara)

5. Dr. Marzuki (Dekan Fakultas Hukum UISU)

6. Ahmad Taufan Damanik (Komisioner Komisi Promosi dan

Perlindungan Hak Asasi Perempuan dan Anak ASEAN, Dosen FISIP


(37)

Universitas Sumatera Utara)

Sekaligus, Ahmad Taufan Damanik didaulat untuk menjadi moderator dalam debat kandidat ini.

Adapun debat kandidat ini dibagi dalam beberapa segmen, yaitu:

1. Masing-masing pasangan calon menyampaikan visi misi selama 4 menit

2. Pendalaman melalui lontaran pertanyaan oleh panelis sebanyak 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan diberikan kesempatan untuk dijawab oleh masing-masing pasangan calon selama 3 menit.

3. Tanya jawab oleh setiap pasangan calon, masing-masing pasangan calon diberi waktu 1 menit untuk bertanya, 3 menit untuk menjawab pertanyaan, dan 2 menit untuk menanggapi jawaban yang diberikan. 4. Diakhiri dengan closing statement, durasi yang diberikan 1 menit.

Segmen 1, Penyampaian Visi & Misi

Moderator: Kesempatan pertama diberikan kepada Pasangan Calon 1, durasi 4

menit

Dzulmi Eldin: “Bismillahirrahmannirrahim, Assalamualaikum wr. wb.. Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita sekalian. Bapak moderator yang kami hormati dan panelis yang kami banggakan, serta sahabat kami Adinda Ramadhan Pohan dan Pak Eddie Kusuma, serta tim relawan yang hadir. Istri saya tercinta, Rita Maharani dengan istri Pak Akhyar. Pemirsa yang saya hormati, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk bisa hadir pada acara debat kandidat yang sungguh meriah, TVRI juga ini yang bagus.

Saya akan menyampaikan visi misi kami „Medan Rumah Kita‟, Medan harus dibangun dengan nilai, etika, moral dan estetika, serta warga Medan harus merasa aman dan nyaman. Medan akan menjadi tempat silaturahmi warga kota untuk saling menyapa dan membina harmoni, dan Medan akan menjadi tempat terbaik untuk beraktifitas bagi kita yang beragama.. beragam asal-usul, serta entik dan kepercayaan serta status sosial. Medan harus baik infrastrukturnya, jalan, jembatan, selokan, drainase dan lain sebagainya. Medan harus terawat fasilitas publiknya, dijaga kebersihan dan disehatkan warganya.


(38)

Universitas Sumatera Utara Visi misi kota Medan yang kita wujudkan bersama adalah menjadi kota masa depan yang multikultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius, dalam rangka bingkai kepribadian yang berbudaya serta berbangsa. Visi kami adalah (1) stabilitas kemitraan partisipasi dan kebersamaan membangun kota Medan, (2) menumbuhkembangkan harmonisasi multikulturalisme, (3) meningkatkan efisiensi birokrasi, serta (4) menata tata ruang kota, infrastruktur dan utilitas kota yang modern, berkelanjutan, (5) mendorong peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, (6) meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan masyarakat secara merata dan berkeadilan, (7) mengembangkan kepribadian masyarakat kota yang beretika dan bermoral.

Tentunya program-program andalan yang harus kami prioritaskan adalah, yang pertama memperbaiki sistem pelayanan publik yang cepat dan mudah diperoleh seperti: akte kelahiran, KTP, KK, surat keterangan lainnya yang dibutuhkan warga kota Medan tanpa pungutan biaya. Kedua, memperbaiki atau menata, menambah infrastruktur jalan, jembatan, drainase, dan pasar, sarana transportasi traffic manajemen modern yang modal transportasi serta pelebaran jembatan yang membangun persimpangan flyover dan underpass serta memberikan pemahaman budaya lalu lintas yang baik kepada warga kota Medan. Ketiga, memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang modern dan memiliki nilai tambah, dan keempat menambah sarana pendidikan dalam dua tahun ke depan akan menambah SLTA di negeri. Kelima, fasilitas kesehatan warga diperoleh secara.. (dipotong oleh moderator: “Maaf waktunya, Pak.”) ya, fasilitas-fasilitas yang rumah sakit tipe c.. sudah selesai? (selesai, Pak), siap.”

Moderator: Kesempatan yang sama diberikan kepada Pasangan Calon nomor

urut 2, durasi 4 menit.

Ramadhan Pohan: “Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamualaikum wr. wb,

Syaloom, Omswastiastu, Namo Buddhaya, salam sejahtera buat kita semua. Visi kami adalah perubahan untuk kemajuan membangun Medan kota yang cerdas dan bermartabat. Berarti ada 4 kata kunci di sini, yang pertama adalah perubahan, yang kedua adalah kota yang cerdas, yang ketiga adalah yang bermartabat. Apa itu cerdas? Cerdas berarti tidak boleh lagi ada begal di kota Medan, berarti tidak boleh lagi ada jalan-jalan berlobang di kota Medan, berarti tidak boleh ada lagi


(39)

jalan yang rusak dan dibiarkan di kota Medan, berarti tidak boleh ada bangunan SD yang terbengkalai, berarti tidak boleh ada korupsi dan pungutan terhadap kota Medan. Itulah dia kota yang cerdas. Kota yang bermartabat berarti adalah kota Medan yang berakhlak, kota Medan yang beretika, kota Medan yang menjunjung tinggi religius, juga harmoni, bermartabat dan juga yang tak kalah penting adalah

bebas dari korupsi.”

Eddie Kusuma: “Sejalan dengan visi tadi, misi kita adalah perubahan! Medan, bangkit! Pasti hebat! Misi kami pertama adalah memberi pelayanan publik yang baek, yang kedua meningkatkan indeks pembangunan manusia, yang ketiga, meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik, yang keempat meningkatkan fungsi keamanan bagi masyarakat, kelima penegakan hukum pemerintah yang berkeadilan. Apa itu pelayanan publik? Kami akan memberikan pelayanan administrasi publik yang baek, yang selama ini gratis tapi bayar, tapi bayar! Kami akan monitor sampai gratis betul dan pelayanan yang cepat. Investasi, ijin investasi kami berikan gratis untuk SIUP1 dan SITU2, IPM3 kami akan tingkatkan menjadi 8%, kalau pada tahun 2013 kita punya 7,8 kami akan tingkatkan menjadi 8, ya, yang ketiga meningkatkan infrastruktur dan fasilitas publik, tadi sudah disampaikan bahwa kami tidak menghendaki Medan dengan jalan yang kriting-kriting, ya, kami akan tingkatkan fasilitas publik ruang hijau terbuka akan kami usahakan 30% sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi keamanan akan kami tingkatkan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat, partisipasi masyarakat dan mendorong aparat keamanan untuk bekerja sama dan bersama-sama dalam memberantas segala kejahatan-kejahatan yang ada, sehingga bisa meningkatkan investasi dalam negeri maupun luar negeri, Medan harus aman. Penegakan hukum, pemerintahan yang baek, meletakkan orang yang tepat, ya, dengan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku, (dipotong oleh

moderator: “maaf, Pak, waktunya habis”), terimakasih.” Segmen Pendalaman

1SIUP: Surat Izin Usaha Perdagangan 2

SITU: Surat Izin Tempat Usaha 3


(40)

Universitas Sumatera Utara Dalam segmen ini, para panelis telah menyiapkan 3 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan berdurasi 3 menit.

Pertanyaan 1: “Apa yang menjadi program unggulan atau program prioritas Anda berdua dalam 5 tahun ke depan sebagai jabaran dari visi misi tadi?”

Pertanyaan pertama dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 2.

Ramadhan Pohan: “Terima kasih, yang pertama program unggulan kami adalah

pelayanan administrasi kependudukan yang gratis, akte kelahiran, kartu keluarga, KTP, akte nikah, akte kematian yang gratis, dan yang benar-benar gratis, karena selama ini kami menyaksikan.. mohon tenang, ijinkan saya berbicara. Ketika kandidat Anda berbicara saya tidak mengganggu, marilah kita jaga ketertiban ini bersama-sama. Fakta di lapangan kami menemukan kutipan-kutipan itu masih berlangsung, nah, ini yang tidak relevan antara pernyataan yang mengatakan gratis tetapi faktanya itu orang masih membayar, membayar dan membayar dan lama dan mahal sekali, ini yang harus kita selesaikan. Yang kedua adalah mempermudah perijinan investasi, perlu diterangkan, ya, berapa lama sih sebenarnya orang itu untuk mendapatkan ijin investasinya, ya, nah pengalaman menunjukkan kepada kami, pengusaha mengeluhkan tentang kutian-kutipan yang diberlakukan kepada mereka, pungutan-pungutan liar dan dana siluman, ini harus dihentikan. Dan yang ketiga adalah peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan kita, ya, banyak gedung sekolah yang rusak, dan kemudian juga kita liat orang masuk sekolah harus membayar, membayar 13 juta, 15 juta, 20 juta dan ini kita biarkan, ini tidak boleh ini, nah, di kami, kami memastikan bahwa tidak akan ada pungutan-pungutan ataupun sekolah-sekolah siluman seperti itu, kalau itu terjadi, pada hari itu juga, ya, walikota akan memberhentikan kepala dinas pendidikan tersebut dan kepala-kepala sekolah yang terlibat, itu harus dan pasti. Dan selanjutnya, adalah, ha, ini yang tak kalah pentingnya, kita menciptakan birokrasi yang kredibel dan kompeten, ya, memberlakukan fit and propertest tanpa uang mahar apapun kepada mereka, sehingga yang terbaiklah yang menduduki tempat-tempat terbaik di Pemko ini, ya, nah, peningkatan SDM melalui bimtek, diklat, serta pendidikan formal sampai jenjang S1 dan S3, itu tetap kita akan lakukan, kita mengacu pada kedisiplinan yang memberlakukan reward and punishment, mereka yang berprestasi kita apreisiasi, mereka yang


(41)

tidak menunjukkan prestasi kita bina untuk menjadi berprestasi. Nah, selanjutnya, e.. kita juga punya program unggulan untuk mengatasi banjir dan kemacetan. Banjir dan kemacetan sudah menjadi momok bagi warga medan, ini harus kita selesaikan, berarti harus ada penata ulang, re-desain, terhadap sistem drainase kita, ya, kemudian juga (dipotong oleh moderator: “maaf waktunya habis”) normalisasi sungai-sungai kita. Itulah yang akan kami lakukan, demikian juga heritage, ya, situs-situs sejarah, (waktunya, Pak, waktunya sudah selesai) itu harus

kita jaga. Terima kasih.”

Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1.

Akhyar Nasution: “Baik, terima kasih, atas ijin Pak Dzulmi Eldin, jadi andalan prioritas kami, 3 pokok, yaitu infrastuktur, pendidikan, dan kesehatan. Infrastuktur khususnya kita menangani drainase-drainase kita yang sudah ada, namun perlu pembenahan-pembenahan. Kemudian, traffic manajemen, jalan-jalan kita ini perlu kita perbaiki. Kemudian, banyak sebenarnya jembatan-jembatan kita itu peninggalan masa lalu, jalannya sudah lebar, jembatannya masih sempit, sehingga mengalami bottleneck dan itu akan kita perlebar bekerja sama nanti dengan pemerintah provinsi, karena itu di provinsi, jembatan-jembatan itu. Kemudian, pendidikan, sarana pendidikan akan kita tingkatkan, ada satu kecamatan yang selama ini memang belum ada sekolah negeri, SMA, SLTA negeri, maka di Kecamatan Medan Deli dalam 2 tahun kita bangun SLTA negeri. Kemudian, sarana kesehatan, kita ketahui kapasitas rumah sakit Dr. Pirngadi sudah overload, kelebihan beban, maka demi pemerataan kita akan bangun rumah sakit tipe C di Kecamatan Medan Labuhan, ini dalam 2 tahun sarana prasarananya dengan sarana paramedisnya kita beresi dalam tempo 2 tahun. Kemudian, pelayanan publik, memperbaiki sistem pelayanan publik.. yang cepat dan mudah, seperti akte kelahiran, KTP, Kartu Keluarga dan surat keterangan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemudian memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang modern dan memiliki nilai tambah, jadi sampah itu kita buat memiliki nilai tambah, yaitu kita kelola dia menjadi sumber enerji listrik, kemudian.. yang utama kita akan lakukan e-budgetting, e-procurement,dan e-katalog untuk mewujudkan transparansi pemerintah kota Medan, serta membangun smart city, kota Medan kita harus bangun dengan smart city, kita gunakan budgetting, katalog,


(42)

e-Universitas Sumatera Utara procurement dan kita mengarah kepada go-green dengan mengarah kepada paperless.

Pertanyaan 2: “Bagaimana strategi yang Anda berdua akan gunakan di dalam memperkuat birokrasi pemerintahan kota Medan, di dalam rangka mencapai visi misi dan program unggulan atau program prioritas tadi yang sudah Anda sampaikan?

Pertanyaan kedua dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 1.

Dzulmi Eldin: “Baik, terima kasih, pembenahan birokrasi harus kita lakukan

dalam rangka suatu perubahan perbaikan kinerja aparatur birokrasi, tentunya melalui penyempurnaan struktur organisasi birokrasi yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat yaitu SKPD4 Kecamatan,Kelurahan, dan tentunya setelah itu kita meningkatkan salary atau insentif kepada pejabat birokrasi setiap levelnya, untuk memberikan ukuran keberhasilan mereka dan kinerjanya, dan setelah itu baru kita menerapkan sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada pejabat pemerintah kota atau yang beri pelayanan Medan.. di Medan ini, yang melanggar peraturan serta Undang-Undang, dan seterusnya kita menempatkan aparatur sesuai dengan kompetensi keahliannya serta mekanisme.. maksimalkan peran inspektorat dalam mengawasi program pembangunan yang dilakukan oleh aparatur, dan ke empat menyelenggarakan shortcourse program bagi pejabat pemerintah kota Medan secara teratur dan berkesinambungan, dan tentunya kita tidak lupa harus e-budgetting dan e-provement dan e-collect untuk kita teruskan dalam rangka meningkatkan program-program pembenahan

birokrasi tersebut.”

Akhyar Nasution: “Baik, saya melanjutkan, jadi pembenahan birokrasi itu,

pertama kita semangat revolusi mental kita tularkan kepada semua warga kota Medan. Semangat itu, semangat sebagai warga kota Medan harus bekerja keras mengabdi kepada rakyat, ini ada kepada Pak Dzulmi Eldin, pada kami, yang akan ditularkan kepada semua aparatur. Kemudian daripada itu, kami bertekad, Pak

Dzulmi Eldin sudah bertekad, dia pada posisi tidak cari duit lagi, ini yang harus…

bisa dilanjutkan.. suara.. ini janji, ini tekad, yang ini bisa dicatat oleh seluruh warga kota Medan. Kita akan benahi birokrasi tapi bukan hantam kromo, kita

4

SKPD: Satuan Kerja Perangkat Daerah


(43)

membenahi birokrasi, dengan menempatkan orang pada keahliannya, kita menempatkan birokrat sesuai dengan pendidikannya, kita menempatkan birokrat dengan reward and punishment yang jelas dan baik. Kemudian kita lakukan..” (dipotong oleh moderator: “waktunya habis, Pak”)

Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 2.

Eddie Kusuma: “Ada dua hal. Pertama, pelayanan terhadap masyarakat. Saya

melihat, Pemda Medan tidak menerapkan Pasal 227 UUD No. 23 Tahun 2014 pelimpahan wewenang kepada Kecamatan sehingga pelayanan itu bisa cepat. Alangkah sedihnya, alangkah sayangnya, masyarakat Jakarta Utara mengurus KTP harus masuk ke Dukcapil tingkat 1, tak tingkat kota, padahal di tingkat Kecamatan punya wewenang untuk itu dan kami bertekad pelayanan seperti plasministrasi ini setiapkelurahan memiliki komputerisasi menyelesaikan masalah cukup di kantor kelurahan masing-masing. Selanjutnya, kami akan menetapkan orang-orang yang tepat melalui fit and propertest, orang yang tepat menduduki tempat yang tepat pula, sehingga birokrasi ini dijalankan oleh orang-orang yang betul, orang-orang yang memang sesuai keahliannya. Selama ini kita melihat, selama ini kita melihat yang duduk di dalam, maaf.. yang duduk di dalam Pemko maupun kecamatan asal gimana nggak ngerti saya yang paling ngerti semua masyarakat, kita tidak akan menarik atau menagih uang mahar tetapi kita melalui

lelang jabatan.”

Ramadhan Pohan: “Terima kasih, saya sambungkan dari Pak Eddie, Medan ini

tidak membutuhkan superman, medan membutuhkan supertim, supertim itu adalah Medan dengan walikota dan wakil walikota yang qualified, dan Sekda yang qualified, dan juga adalah 2 SKPD 33 yang bermutu, berkualitas, dan 21 camat yang qualified, 151 lurah yang qualified dan 2001 kepala lingkungan yang qualified. Inilah yang akan membentuk merawat Medan. Nah, oleh karena itu kita harus memberikan apresiasi bagi mereka yang berprestasi, termasuk diantaranya kami merencanakan, apresiasi patut diberikan kepadakepala lingkungan terbaik untuk bisa melakukan studi banding ke luar negeri. Demikian juga lurah terbaik dan camat terbaik, tentu dengan penggunaan anggaran yang sesuai dengan tata


(44)

Universitas Sumatera Utara

Pertanyaan ketiga: “Kita tahu, kota Medan terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan kelompok sosial, kelompok politik dan lain-lain yang sangat beragam, pertanyaan kami, bagaimana Anda berdua memanfaatkan keberagaman ini di dalam pembangunan kota Medan ke depan agar semua

pihak merasakan manfaatnya?”

Pertanyaan ketiga dilontarkan dimulai kepada Pasangan Calon nomor urut 2.

Eddie Kusuma: “Baik terima kasih, bahwa Medan itu masyarakatnya betul-betul prularis, majemuk, mempunyai keanekaragaman adat istiadat, budaya yang berbeda-beda. Perbedaan ini harus kita kemas melalui interaksi sosial, ya, toleransi supaya perbedaan-perbedaan itu bisa dijadikan sebuah kekuatan untuk bersama-sama memajukan Medan ke depan yang lebih baik. Medan yang lebih baik adalah Medan yang cerdas seperti pilihan kami, Medan yang cerdas adalah Medan yang berbalikan daripada yang konvensional, termasuk dalam pelayanan

harus dengan kejujuran, harus dengan keadilan.”

Ramadhan Pohan: “Baik, dalam pluralisme, saya sudah perlihatkan tadi di

dalam salam saya pada warga Medan, ya, yang dimulai dari Assalamualaikum, Syaloom, dan kemudian Omswastiastu dan kemudian Namobudaya, itu untuk menghargai keperbedaan kita. Keperbedaan itu harus kita hormati dalam bentuk yang sangat konkrit, kita tidak bisa mengatakan hal yang sepele, itu sangat penting, orang merasa terhargai. Selanjutnya adalah, kalaukita lihat, bahwa kami ini sebenarnya sudah mencerminkan pluralisme Indonesia, kami sudah mencerminkan bhinneka tunggal ika, saya seorang batak dan Pak Eddie seorang tionghoa dan saya beragama Islam dan Pak Eddie non-muslim, beliau seorang Buddha, dan kami tetapi bersama di dalam cita-cita membangun Medan, ya, Pak Eddie lahir dan besar di Medan menjadi kepala sekolah, aktif di dunia pendidikan dan di dunia sosial, dan yang dibantu oleh beliau itu adalah semuanya, semua suku dan agama. Nah, kami juga demikian dan istri saya yang cantik juga orang suku jawa, ya, nah jadi udah bener-bener tercermin bhinneka tunggal ika itu. Nah di dalam birokrasi, Bapak Taufan, ya, di dalam birokrasi, kami mendengar ada diskriminasi yang dialami masyarakat Medan Utara, ini tidak boleh lagi terjadi, ada apa dengan Medan Utara sehingga didiskriminasi seperti itu, baik dalam kesempatan pendidikan maupun didalam kesempatan ekonomi, dan juga di


(45)

jabatan-jabatan birokrasi, apakah ini ada unsur kesengajaan, ini di era kami ini

tidak boleh terjadi, harus kita rubah, perubahan itu nyata.”

Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Pasangan Calon nomor urut 1.

Akhyar Nasution: “Terima kasih, Bang Topan. Pluralitas. Slogan kami sudah jelas, „Medan Rumah Kita‟, Medan rumah kita itu medan yang multikultural, itu

kita pertahankan. Sudah menjadi fakta dan realita, keberagaman kita, kerukunan kita, kedamaian kita, baik dari berbagai suku agama yang ada di kota Medan itu dapat hidup berdampingan, dapat hidup mesra dapat hidup bercengkrama dengan damai, itu adalah salah satu fakta, dan itu akan terus kita pertahankan. Selanjutnya, forum kerukunan umat beragama di kota Medan salah satu pilar keberhasilan kita dalam keberagaman kita, kebhinekaan kita, forum kerukunan umat beragama kota Medan menjadi contoh baik di tingkat nasional maupun di regional. Banyak negara-negara dari tetangga kita dari Malaysia, dari Thailand itu belajar kerukunan itu di kota Medan. Itu suatu fakta, dan itu akan kita pertahankan. Makanya kita bangun slogan kita, medan rumah kita. Kemudian, di dalam pembinaan seni dan budaya, kita nanti memberi kesempatan sebulan sekali kepada semua warga dari setiap suku bangsa yang ada di kota Medan untuk tampil di Lapangan Merdeka, menampilkan keseniannya masing-masing dan Pemko nanti kita akan fasilitasi untuk pagelaran tersebut. Pusat-pusat seni budaya karena memang anak-anak muda kita sekarang butuh itu. Kemudian, memasukkan kurikulum muatan lokal setiap sekolah-sekolah kita, karena Medan punya kekhasan sendiri, Medan itu berbeda dari kota-kota lain di Indonesia. Medan itu punya dialek sendiri, Medan itu punya bahasa yang khas sendiri, yang ini akan kita pertahankan, Medan kita bangun dengan cara Medan sendiri, tidak perlu mengundang walikota lain datang ke Medan. Medan musti dibangun oleh orang Medan sendiri yang tau Medan. Jadi, yang mengetahui Medan itu adalah orang Medan, yang lahir, besar dan bertempat tinggal di medan, karena dia lah yang meresapi, karena dialah yang menyelami bagaimana dinamika pluralisme kita di Medan. Selanjutnya, taman seni budaya itu akan kita hidupkan, kita beri subsidi kepada semua seniman dan budayawan di kota Medan untuk dia bisa tampil

(dipotong oleh moderator: “mohon maaf waktunya habis”).


(46)

Universitas Sumatera Utara Dalam segmen ini, Pasangan Calon penanya pertama diberi waktu bertanya selama 1 menit, kemudian dijawab oleh Pasangan Calon yang ditanya selama 3 menit, selanjutnya ditanggapi oleh Pasangan Calon penanya selama 2 menit. Pasangan Calon nomor urut 1 dipersilahkan bertanya lebih dulu, durasi 1 menit.

Akhyar Nasution: “Terima kasih, dalam beberapa waktu yang lalu, saya banyak..

karena ini beliau teman saya, beliau banyak melontarkan bahwasanya beliau akan sanggup meningkatkan pendapatan transfer dari pemerintah pusat itu duakali lipat. Pertanyaan saya, pertanyaan kami, bagaimana caranya pendapatan transfer pemerintah pusat itu bisa dua kali lipat? Karena sepengetahuan kami, transfer itu sudah ada formulanya yang dibuat dan diperkuat oleh peraturan dan Undang-Undang. Yang kami ingin tanyakan, bagaimana caranya? Karena itu memang sudah diatur melalui Undang-Undang APBN, gitu ya. Beberapa waktu yang lalu banyak pernyataan-pernyataan itu. Saya kira itu perlu diketahui oleh masyarakat kota Medan, bahwasanya transfer pemerintah daerah baik DAU5 dan DAK6 itu

sudah ada formulanya. Terima kasih.”

Pasangan Calon nomor urut 2 dipersilahkan untuk menjawab, durasi 3 menit.

Ramadhan Pohan: “Banyak cara untuk menaikkan PAD7 kita di Medan tercinta ini, ya, melalui iklim investasi yang kita bukakan, karena selama ini kepercayaan atau trust dari bisnis pengusaha kepada pemerintah kota itu rendah sekali, bahkan ada yang mengeluhkan kutipan-kutipan dan sebagainya, ini nanti tidak akan ada lagi, kebocoran-kebocoran seperti itu harus kita hentikan. Demikian juga, saya membaca koran SIB8 pada hari ini, ya, koran SIB pada hari ini yaitu ada juga pajak reklame tahun 2014 targetnya adalah 60 milyar tapi realisasinya kenapa 0, gitu lho. Ini kan ada kebocoran, nah kebocoran-kebocoran ini yang akan kita tapis. Nah, kemudian di samping itu, bermanfaat dari pengalaman saya 5 tahun di DPR RI, saya kira banyak program dari pusat ataupun anggaran dari pusat bisa kita lobi, karena saya cukup dikenal di DPR pusat, jadi tidak ada masalah, dan itu mudah sekali. Dan yang terakhir, bahwa saya 115 duta besar di seluruh dunia itu, fit and propertest nya itu adalah melalui saya dan tanda tangan saya juga di situ.

5

DAU: Dana Alokasi Umum

6

DAK: Dana Alokasi Khusus

7

PAD: Pendapatan Asli Daerah 8

SIB: Sinar Indonesia Baru


(1)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat ilmu dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhisalah satu syarat untuk mencapai glear Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Retorika Pasangan Calon Kepala Daerah dalam Debat Kandidat Pemilihan Kepala Daerah (Analisis Retorika Pasangan Calon Kepala Daerah dalam Debat Kandidat Pilkada Kota Medan 2015)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi politik dan retorika calon kepala daerah dalam acara debat kandidat pemilihan kepala daerah.

Laporan penelitian ini dapat diselesaikan dengan bantuan banyak pihak yang memudahkan saya dalam pengerjaannya, turut saya ucapkan terima kasih yang setulusnya kepada orang-orang yang selalu mendukung saya selama ini, teruntuk kedua orang tua, Papaku terhebat Irwansyah Masril, Mamaku tersayang Ratna Juwita, terima kasih atas limpahan doa dan kasih sayang yang tiada hentinya diberikan sampai saat ini. Kepada abang-abangku, Novri Irranata, Hari Jona, Apryandi, dan Rizki Ramadhan yang selalu mengingatkan dan mendorong saya untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan caranya masing-masing.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung saya dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara beserta seluruh staf dan jajarannya,

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis M.A, selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara,

3. Ibu Dra. Dayana, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara,


(2)

4. Bang Drs. Hendra Harahap M.Si, selaku dosen pembimbing, terima kasih atas waktu, saran, kritik dan bantuan yang telah diberikan kepada saya dalam penyusunan skripsi ini,

5. Para dosen dan staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara atas ilmu dan pelajaran yang saya dapatkan semasa perkuliahan baik secara langsung maupun tidak langsung,

6. Seluruh staf Departemen Ilmu Komunikasi yang membantu saya dalam setiap proses administrasi,

7. Seluruh teman-teman di Departemen Ilmu Komunikasi, Angkatan 2012 „Gentong‟ yang memberikan memori tersendiri bagi saya di masa perkuliahan, terkhusus 16 Bersaudara yang selalu menemani setiap gelak tawa dan menjadi penawar dalam kesulitan saya,

8. Teruntuk seluruh Keluarga Besar HMI Komisariat FISIP USU, terima kasih yang sebesar-besarnya atas proses belajar yang telah diberikan kepada saya dan menjadi pengalaman yang amat berharga. Proses belajar di HMI Komisariat FISIP USU adalah pengalaman hidup yang tidak akan saya lupakan. Semoga HMI Komisariat FISIP USU tetap menjadi vitamin ilmu dan vitamin jiwa bagi setiap kadernya.

9. Seluruh pihak-pihak yang secara tidak langsung mendorong saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan kerendahan hati saya berharap para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Amin.

Medan, 15 Juli 2016 Hormat saya


(3)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRAK……… i

ABSTRACT………..……… ii

KATA PENGANTAR……….iii

DAFTAR ISI……… iv

DAFTAR GAMBAR………...vi

DAFTAR TABEL………....vii

DAFTAR LAMPIRAN……… viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Konteks Masalah………... 1

1.2Fokus Masalah………... 5

1.3Batasan Masalah………... 5

1.4Tujuan Penelitian………..5

1.5Manfaat Penelitian………5

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Penelitian……… 7

2.2 Kerangka Teori………. 8

2.2.1 Komunikasi………... 8

2.2.2 Komunikasi Politik………..9

2.2.3 Kampanye Politik………....14

2.2.4 Debat………... 16

2.2.5 Retorika………... 27

2.3 Kerangka Pemikiran………... 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN


(4)

3.1 Metode Penelitian………... 33

3.2 Jenis Penelitian………... 34

3.3 Aspek Kajian………... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data………... 35

3.5 Metode Analisis………...35

3.5.1 Analisis isi (Content Analysis) ………... 35

3.6 Teknik Analisis Data……….... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil……….…………...38

4.1.1 Proses Penelitian………...38

4.1.2 Hasil Penelitian………....38

4.1.2.1 Debat Kandidat Walikota dan Wakil Walikota Medan 2015………….... 38

4.2 Pembahasan……….. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………...78


(5)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Prinsip Retorika Aristoteles………... 32

2.2 Kerangka Pemikiran………. 33

4.1 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 1)….………... 61

4.2 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 2)….………... 62

4.3 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 3) ……….. 63

4.4 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 4) ………... 63

4.5 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 5)….………... 65

4.6 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 6)….………... 65

4.7 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 7)….………... 67

4.8 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 8)….……….. 67

4.9 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 9)….……….. 68

4.10 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 10)….……….. 69

4.11 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 11)….……….. 70

4.12 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 12)….………... 71

4.13 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 13)… ………... 72

4.14 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 14)….……….. 73

4.15 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 15)….……….. 74

4.16 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 16)….………... 75

4.17 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 17)….………... 78

4.18 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 18)….……….. 78

4.19 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 19)….………... 79

4.20 Cuplikan Video Debat Kandidat (Gambar 20)….………. 80


(6)

DAFTAR TABEL


Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Pemenuhan Hak-Hak Kaum Disabilitas dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 di Kota Medan

6 62 116

Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Studi Terhadap Rekrutmen Calon Walikota Dan Wakil Walikota Dari Partai Demokrat Dalam Rangka Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010

3 57 72

Implikatur Percakapan Dalam Acara Debat Kandidat Calon Kepala Daerah Dki Jakarta

13 100 120

Pengaruh Isu Politik yang Berkembang Saat Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Terhadap Preferensi Politik Pemilih (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomennsen)

0 40 170

PERBANDINGAN RETORIKA PRABOWO SUBIANTO DAN JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN 2014 (Studi Kasus Retorika Debat Calon Presiden 2014 Mengenai Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial).

0 3 13

SKRIPSI PERBANDINGAN RETORIKA PRABOWO SUBIANTO DAN JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN 2014 (Kasus Retorika Debat Calon Presiden 2014 Mengenai Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial).

0 4 11

Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Konflik Antara Empat Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang 2008 dengan KPU Kota Padang (Studi Kasus : Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Padang 2008).

0 1 8

BA. Aanwyjzing Debat Kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota

1 1 2

ANALISIS SEMIOTIKA BILLBOARD PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MEDAN 2015

0 0 26