21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan Laboratorium Lateks, Fakultas Teknik, Departemen Teknik
Kimia, Universitas Sumatera Utara.
3.2 BAHAN DAN PERALATAN 3.2.1 BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan yang
digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida, mikrokristal selulosa dan pembuatan senyawa lateks karet alam.
3.2.1.1 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [23] :
1. Dietanolamina C
4
H
11
NO
2
2. Refined Bleached Deodorized Palm Stearin RBDPS
3. Natrium Metoksida CH
3
ONa 4.
Metanol CH
3
OH 5.
Dietil eter C
2
H
5 2
O 6.
Natrium Sulfat Anhidrat Na
2
SO
4
7. Natrium Klorida NaCl
3.2.1.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan senyawa lateks karet alam adalah sebagai berikut [49] :
1. High Ammonia Lateks dengan kandungan 60 karet kering
2. ZincOksida ZnO
3. Zinc Diethyl Dithiocarbamate ZDEC
Universitas Sumatera Utara
22
4. Kalium Hidroksida KOH
5. Sulfur S
6. Kloroform CHCl
3
7. Kalsium Karbonat CaCO
3
8. Kalsium Nitrat CaNO
3 2
9. Mikrokristal Selulosa Avicel 100 mesh
10. Alkanolamida
3.2.2 PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari peralatan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida dan pembuatan senyawa lateks karet
alam.
3.2.2.1 PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [23] :
1. Rotary Evaporator
2. Oven
3. Hot Plate
4. Neraca Analitik
5. Refluks Kondensor
6. Termometer
7. Selang
8. Magnetic Stirer
9. Labu Leher Tiga
10. Gelas Ukur
11. Beaker Glass
12. Corong Gelas
13. Kertas Saring
14. Spatula
Universitas Sumatera Utara
23
3.2.2.2 PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM
Peralatan yang digunakan untuk pembuatan senyawa lateks karet alam adalah sebagai berikut [49] :
1. Vessel Flask
2. Cawan Penguap
3. Stirrer
4. Penangas Air
5. Termometer
6. Neraca Elektrik
7. Plat Seng
8. Oven
3.3 FORMULASI BAHAN
Formulasi bahan dalam penelitian ini terdiri dari formulasi lateks karet alam dan bahan kuratif, serta formulasi dispersi mikrokristal selulosa dan alkanolamida.
3.3.1 FORMULASI LATEKS KARET ALAM DAN BAHAN KURATIF Formulasi lateks karet alam dan bahan kuratif terdiri dari campuran lateks karet
alam dengan bahan vulkanisasi, pencepat reaksi, pengaktif, penstabil, antioksidan, dan pengisi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Formulasi Lateks Karet Alam dan Bahan Kuratif [49]
Bahan Kadar phr
High Ammonia Lateks 60 karet kering 100
Larutan Sulfur 50 1,8
Larutan ZDEC 50 1,8
Larutan ZnO 30 0,5
Larutan Antioksidan 50 1,2
Larutan KOH 10 1,8
Larutan Dispersi Mikro Kristal Selulosa dan Alkanolamida 10
3.3.2 FORMULASI DISPERSI MIKROKRISTAL SELULOSA DAN ALKANOLAMIDA
Universitas Sumatera Utara
24 Formulasi dispersi mikrokristal selulosa dan alkanolamida menunjukkan
perbandingan komposisi antara mikrokristal selulosa, alkanolamida dan air dalam larutan dispersi.
Tabel 3.2 Formulasi Dispersi Mikro Kristal Selulosa dan Alkanolamida [25]
Bahan Persentase
Mikrokristal Selulosa 10
10 10
10 10
10 Alkanolamida
0,5 1,0
1,5 2,0
2,5 Air
90 89,5
89 88,5
88 87,5
3.4 PROSEDUR PENELITIAN
3.4.1 PROSEDUR PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA
Adapun prosedur pembuatan bahan penyerasi alkanolamida adalah sebagai berikut [23] :
1. Dimasukkan 0,05 mol 50 gram sampel Refined Bleached Deodorized Palm
Stearin RBDPS, dan 0,24 mol 25,6 gram dietanolaminadalam labu leher tiga.
2. Ditambahkan 0,093 mol 5 gram katalis natrium metoksida terlebih dahulu
dilarutkan dalam 20ml metanol. 3.
Dirangkai alat refluks kondensor dengan pendingin bola. 4.
Dipanaskan pada suhu 60 - 70 °C sambil diaduk dengan magnetic stirrer selama 5 jam.
5. Hasil reaksi diuapkan dengan alatrotary evaporator untuk menguapkan
pelarutnya. 6.
Residu yang diperoleh dilarutkan dalam 100 ml dietil eter. 7.
Kemudian dicuci dengan larutan NaCl jenuh sebanyak tiga kali masing- masing 25 ml.
8. Setelah terbentuk dua lapisan, diambil lapisan atas dan lapisan bawah
dibuang. 9.
Lapisan atas ditambahkan natrium sulfat anhidrat, diamkan selama ± 45 menit, lalu disaring dengan menggunakan kertas saring.
Universitas Sumatera Utara
25
10. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan alat rotary evaporator sampai
pelarutnya habis, kemudian residu yang diperoleh dianalisis dengan analisa FTIR.
3.4.2 PROSEDUR PENDISPERSIAN MIKROKRISTAL SELULOSA DAN ALKANOLAMIDA
Adapun prosedur pendispersian mikrokristal selulosa dan alkanolamida adalah sebagai berikut [25] :
1. Mikrokristal selulosa dimasukan ke dalam ball mill.
2. Ditambahkan aquadest dan alkanolamida dengan perbandingan formulasi
yang telah ditentukan dalam tabel 3.2. 3.
Ball mill dihidupkan selama 24 jam dan diuji apakah sistem dispersi telah terbentuk.
3.4.3 PROSEDUR ANALISA HASIL DISPERSI MIKROKRISTAL SELULOSA DAN ALKANOLAMIDA
Adapun prosedur analisa hasil dispersi mikrokristal selulosa dan alkanolamida adalah sebagai berikut [25] :
1. Diambil 3 hingga 4 tetes sistem dispersi yang diperoleh dari prosedur 3.4.3.
2. Tetesan sistem dispersi diteteskan dalam cawan yang berisi air.
3. Apabila tetesan tersebut langsung menyebar dalam air, maka
mikrokristalselulosa dan alkanolamida telah terdispersi dengan sempurna.
3.4.4 PROSEDUR ANALISA KANDUNGAN PADATAN TOTAL TSC DARI LATEKS KARET ALAM
Adapun prosedur analisa kandungan padatan total TSC dari lateks karet alam adalah sebagai berikut [49] :
1. Ditimbang berat cawan porselen.
2. Diambil 5 gram lateks dan dimasukan dalam cawan porselen.
3. Dipanaskan dalam oven pada suhu 100°C hingga bahan mengering.
4. Diletakkan dalam desikator dan ditimbang massanya.
5. Prosedur diulangi hingga diperoleh massa lateks kering yang konstan.
6. Dihitung kadar kandungan padatan total.
Universitas Sumatera Utara
26
3.4.6 PROSEDUR PEMBUATAN SENYAWA LATEKS KARET ALAM
Pembuatan senyawa lateks karet alam terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pra-vulkanisasi, vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam.
3.4.6.1 PROSEDUR PRA-VULKANISASI LATEKS KARET ALAM
Adapun prosedur pra-vulkanisasi adalah sebagai berikut [49] : 1.
Bahan kuratif ditimbang dengan formulasi tertentu sesuai dengan tabel 3.1. 2.
Bahan kuratif, lateks, dan dispersi tepung kulit singkong dan alkanolamida dimasukan dalam vessel flask dan ditutup rapat.
3. Diaduk selama 1 jam.
4. Diaduk di atas penangas air pada suhu 70°C.
5. Setiap selang 5 menit, campuran diuji dengan tes kloroform.
6. Bila campuran telah mencapai tingkat 3, maka pemanasan dan pengadukan
dihentikan. 7.
Campuran didiamkan selama 24 jam.
3.4.6.2 PROSEDUR UJI KLOROFORM PADA LATEKS KARET ALAM PRA-VULKANISASI Adapun prosedur uji kloroform pada lateks karet alam pra-vulkanisasi adalah
sebagai berikut [49] :
1. Setiap 5 menit pemanasan, diambil 10 ml lateks karet alam pra-vulkanisasi.
2. Lateks karet alam pra-vulkanisasi dimasukan dalam cawan berisi 10 ml
kloroform. 3.
Campuran diaduk hingga terjadi penggumpalan selama 2-3 menit. 4.
Apabila kematangan campuran telah mencapai tingkat 3, maka lateks karet alam pra-vulkanisasi telah matang.
Tingkat pematanganlateks karet alam pra-vulkanisasi melalui tes koagulasi- kloroform ditunjukan tabel 3.3 di bawah ini [49] :
Tabel 3.3 Tingkat PematanganLateks Karet Alam Pra-VulkanisasiMelalui Tes Koagulasi-Kloroform [49]
No. Kloroform Keadaan Pematangan
Bentuk Koagulan
1 Tak tervulkanisasi
Koagulan lengket
Universitas Sumatera Utara
27 2
Sedikit tervulkanisasi Koagulan lembut dan mudah putus
3 Tervulkanisasi sederhana
Koagulan antara lengket dan tidak 4
Tervulkanisasi sepenuhnya Koagulan berupa butiran kering
3.4.6.3 PROSEDUR VULKANISASI DAN PEMBUATAN FILM LATEKS KARET ALAM
Adapun prosedur vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam adalah sebagai berikut [49] :
1. Disiapkan larutan asam asetat CH
3
COOH 10 , kalium hidroksida KOH 10 , aquadest H
2
O dan kalsium nitrat CaNO
3 2
10 . 2.
Plat seng dicuci bersih lalu dicelupkan secara berurutan ke dalam keempat larutan diatas.
3. Plat seng dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 °C selama 5 menit.
4. Plat seng didinginkan selama 10 menit lalu dicelupkan ke dalam lateks karet
alam pra-vulkanisasi. 5.
Plat seng dengan lateks karet alam pra-vulkanisasi kemudian divulkanisasi dalam oven pada suhu 100 °C dan 120 °C selama 20 menit.
6. Plat seng dengan lateks karet alam vulkanisasi didinginkan dan ditaburkan
dengan bubuk kalsium karbonat.
3.4.6.4 PROSEDUR LEACHING PADA PRODUK FILM LATEKS KARET ALAM
Adapun prosedur leaching pada produk film latex karet alam adalah sebagai berikut [51] :
1. Film lateks dipotong dengan ukuran 2 cm
2 .
2. Film lateks dimasukkan ke dalam wadah bersamaan dengan larutan leaching
yang digunakan. 3.
Didiamkan selama selama 24 jam dan dijaga pada suhu 30
o
C. 4.
Film lateks diambil dan dikeringkan. 5.
Percobaan diulangi untuk pelarut dan sampel lainnya.
Universitas Sumatera Utara
28
3.5 FLOWCHART PERCOBAAN
3.5.1 FLOWCHART PEMBUATAN BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA
Mulai Dimasukkan 0,05 mol 50 gram sampel Refined Bleached
Deodorized Palm Stearin RBDPS dalam labu leher tiga Ditambahkan 0,24 mol 25,6 gram
dietanolamina Ditambahkan 0,093 mol 5 gram katalis natrium
metoksida dilarutkan dalam 20 ml metanol Dipanaskan pada suhu 60 - 70 °C sambil diaduk
dengan magnetic stirrer selama 5 jam Hasil reaksi diuapkan dengan alat rotary
evaporator untuk menguapkan pelarutnya
Apakah semua pelarut telah teruapkan ?
A Tidak
Ya
Universitas Sumatera Utara
29 Selesai
Dicuci dengan larutan NaCl jenuh sebanyak tiga kali masing-masing 25 ml
Diambil lapisan atas dan ditambahkan natrium sulfat anhidrat, kemudian
didiamkan selama ± 45 menit
Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan alat rotary evaporator
Residu yang diperoleh dianalisa dengan analisa FTIR
Residu yang diperoleh dilarutkan dalam 100 ml dietil eter
A
Apakah sudah terbentuk dua lapisan ?
Filtrat disaring dengan menggunakan kertas saring
Apakah semua pelarut telah teruapkan?
Tidak
Tidak Ya
Ya
Gambar 3.1 FlowchartPembuatan Bahan Penyerasi Alkanolamida
Universitas Sumatera Utara
30
3.5.2 FLOWCHART PENDISPERSIAN MIKROKRISTAL SELULOSA DAN ALKANOLAMIDA
Mulai Mikrokristal selulosa dimasukkan
ke dalam ball mill
Ball mill dihidupkan dan campuran didispersi selama 24 jam
Selesai Ditambahkan aquadest dan alkanolamida
dengan perbandingan formulasi yang telah ditentukan
Ball mill dihentikan dan larutan dispersi ditampung dalam wadah
Apakah Mikrokristal selulosa telah terdispersi semua ?
Tidak
Ya
Gambar 3.2 Flowchart Pendispersian Mikrokristal selulosa dan Alkanolamida
Universitas Sumatera Utara
31
3.5.3 FLOWCHART ANALISA HASIL DISPERSI MIKROKRISTAL SELULOSA DAN
ALKANOLAMIDA
Mulai
Diambil 3 hingga 4 tetes Mikrokristal selulosa yang telah didispersikan
Ditambahkan ke dalam cawan yang telah berisi air
Selesai Mikrokristal selulosa telah terdispersi dengan baik
Apakah hasil dispersi langsung menyebar dalam air?
Tidak
Ya Didispersikan
kembali
Gambar 3.3 Flowchart Analisa Hasil Dispersi Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida
Universitas Sumatera Utara
32
3.5.4 FLOWCHART ANALISA KANDUNGAN PADATAN TOTAL TSC DARI LATEKS KARET
ALAM
Mulai
Dimasukkan 5 gram lateks pekat dalam cawan porselin
Dipanaskan dalam oven pada suhu 100 °C hingga lateks pekat mengering
Selesai Diletakkan dalam desikator, ditimbang dan
dicatat massanya
Apakah massa yang diperoleh telah konstan ?
Tidak
Ya Dihitung kadar kandungan padatan total TSC
Gambar 3.4 Flowchart Analisa Kandungan Padatan Total TSC dari Lateks Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
33
3.5.5 FLOWCHART PRA-VULKANISASI LATEKS KARET ALAM
Mulai Seluruh bahan kuratif ditimbang dengan
formulasi tertentu
Campuran diaduk selama ± 1 jam
Selesai Bahan kuratif, lateks, dan dispersi tepung kulit
singkong dan alkanolamida dimasukan dalam vessel flask dan ditutup rapat
Pemanasan dan pengadukan dihentikan dan didiamkan selama ± 24 jam
Apakah tes kloroform telah mencapai tingkat 3 ?
Tidak
Ya Setiap selang waktu 5 menit, campuran diuji
dengan tes kloroform Campuran diaduk di atas penangas air
pada suhu ± 70 °C
Apakah ada variasi dispersi tepung kulit singkong dan
alkanolamida yang lain ?
Tidak Ya
Universitas Sumatera Utara
34 Gambar 3.5 Flowchart Pra-vulkanisasi Lateks Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
35
3.5.6 FLOWCHART UJI KLOROFORM PADA LATEKS KARET ALAM PRA-VULKANISASI
Mulai Tiap 5 menit pemanasan, diambil
10 ml lateks karet alam pra-vulkanisasi
Campuran diaduk hingga terjadi penggumpalan dan dibiarkan selama 2-3 menit
Selesai Lateks karet alam pra-vulkanisasi dimasukkan
dalam cawan yang berisi 10 ml kloroform
Lateks karet alam pra-vulkanisasi telah matang Apakah kematangan
campuran telah mencapai tingkat 3 ?
Tidak
Ya
Gambar 3.6 Flowchart Uji Kloroform Pada Lateks Karet Alam Pra-Vulkanisasi
Universitas Sumatera Utara
36
3.5.7 FLOWCHART VULKANISASI DAN PEMBUATAN FILM LATEKS KARET ALAM
Mulai
Disiapkan larutan asam asetat 10 , kalium hidroksida 10 , aquadest dan kalsium nitrat 10
Plat seng dicuci bersih lalu dicelupkan secara berurutan ke dalam keempat larutan diatas
Selesai Dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 °C
selama 5 menit
Apakah ada variasi suhu yang lain ?
Tidak Ya
Didinginkan selama 10 menit lalu dicelupkan ke dalam lateks karet alam pra-vulkanisasi
Divulkanisasi dalam oven pada suhu 100 °C selama 20 menit
Plat seng didinginkan dan ditaburkan dengan bubuk kalsium karbonat
Gambar 3.7 Flowchart Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
37
3.5.8 FLOWCHART LEACHING PADA FILM LATEKS KARET ALAM
Mulai
Film lateks dipotong dengan ukuran 2 cm
2
Film latkes dimasukkan ke wadah bersamaan dengan larutan leaching yang digunakan
Apakah masih ada sampel yang lain?
Tidak `
Ya
Selesai Didiamkan selama 24 jam pada suhu 30
o
C
Didiamkan selama 24 jam pada suhu 30
o
C
Gambar 3.8 Flowchart Leaching pada Film Lateks Karet Alam
Universitas Sumatera Utara
38
3.6 PENGUJIAN PRODUK LATEKS KARET ALAM