Klasifikasi sosial Psikologis Klasifikasi untuk keperluan pembelajaran

commit to user 7

3. Tuna Grahita Berat

Tuna grahita berat atau disebut idiot, dapat dibedakan lagi menjadi kelompok yang berat dan sangat berat. menurut Binet, tuna grahita berat severe memiliki IQ antara 32 –20 dan menurut WISC, antara 39 – 25. Tuna grahita sangat berat memiliki IQ di bawah 19 menurut Binet dan IQ di bawah 24 menurut WISC. Kemampuan mental atau MA maksimal yang dapat diukur kurang dari tiga tahun. Memerlukan bantuan perawatan secara total dalam berpakaian, mandi, makan, dll. Bahkan memerlukan perlindungan diri sepanjang hidupnya. Berdasarkan uraian di atas, maka tuna grahita diklasifikasikan menjadi tuna grahita ringan yang disebut moron atau debil dengan IQ 68 – 52 berdasar skala Binet, tuna grahita berat dengan IQ 51 - 36 dan tuna grahita berat dengan IQ 32 – 20 serta tuna grahita sangat berat dengan IQ di bawah 19 menurut skala Binet. Klasifikasi tuna grahita menurut Muljono Abdurrahman 1994 : 19, berdasarkan klasifikasinya : 1.Klasifikasi Medis Biologis Menurut klasifikasi medis, tuna grahita dipandang sebagai akibat dari beberapa penyakit atau kondisi biologis yang tidak sempurna. Faktor penyebabnya menurut Grossman Etel 1973 dalam bukunya Muljono Abdurrahman sebagai berikut : a akibat infeksi b akibat rudapaksa dan atau sebab fisik c akibat gangguan metabolisme, pertumbuhan gigi nutrition d akibat penyakit otak yang nyata kondisi post natal e akibat penyakit . pengaruh prenatal yang tidak diketahui, f akibat kelainan kromosomal, g gangguan waktu kehamilan, h pengaruh – pengaruh lingkungan, dan i akibat kondisi lain yang tak tergolongkan.

2. Klasifikasi sosial Psikologis

Klasifikasi sosial psikologis menggunakan dua kriteria yaitu, psikometrik dan perilaku adaptif. Ada empat taraf mental menurut skala intelegensi Weschler, yaitu : a retardasi mental ringan mild mental retardation , IQ 55 – 69 b retadasi mental sedang moderate mental retardation , IQ 40 – 54 c retardasi mental berat severe mental retardation , IQ 25 – 39, dan d retardasi mental sangat berat profoun mental retardation , IQ 24 – ke bawah. Taraf retardasi berdasarkan perilaku adaptif terdiri dari : 1 ringan 2 sedang 3 berat 4 sangat berat commit to user 8

3. Klasifikasi untuk keperluan pembelajaran

Tabel berikut ini menjelaskan perbedaan esensial untuk keperluan pembelajaran dari tiga taraf tuna grahita. Etiologi Prevalensi Harapan Sekolah Harapan kedewasaan Mampu Didik Mampu Latih Mampu Rawat Terutama kombinasi kondisi genetik dan kemiskinan sosial ekonomi Suatu variasi yang luas dari kekurangan atau gangguan neurologik glandular atau metabolic yang dapat menyebabkan retardasi sedang dan berat Sekitar 10 dari 1000 orang Akan memiliki kesulitan dalam program sekolah biasa, memerlukan adaptasi khusus untuk pendidikan yang sesuai Melalui latihan dapat melakukan penyesuaian produktif pada pekerjaan yang tidak memerlukan ketrampilan taraf tinggi un – Skilled or semisklilled level Sekitar 2 – 3 dari 1000 orang Memerlukan adaptasi sebagian besar program pendidikan, terfokus pada ketrampilan memelihara diri sendiri dan ketrampilan sosial Dapat melakukan adaptasi social dan ekonomi di tempat kerja terlindung sheltered work shop untuk mengerjakan pekerjaan rutin di bawah pengawasan Sekitar 1 dari 1000 orang Memerlukan latihan dalam ketrampilan memelihara diri sendiri makan berpakaian dan toileting Akan selalu memerlukan perawatan custodial care Berdasarkan uraian di atas tuna grahita dapat diklasifikasikan karena medis psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi psikologis yang tidak sempurna, klasifikasi sosial psikologis yang menngunakan kriteria psikometrik dan perilaku adaptif dan klasifikasi untuk keperluan pembelajaran yaitu mampu didik, mampu latih dan mampu rawat. commit to user 9 Berdasarkan sudut pandang pendidikan yang dihubungkan dengan subyek penelitian yang dimaksud dengan tuna grahita ringan adalah suatu kondisi seseorang yang mempunyai IQ antara 50 – 70 mengalami lambat perkembangan akademis dan motorik tetapi masih dapat mempelajari kemampuan dasar berupa membaca, berhitung dan menulis sederhana serta membutuhkan penanganan khusus yang sesuai dengan kondisi kebutuhannya. Mereka dapat dilatih dengan tugas – tugas dalam kehidupan sehari – hari dan dapat didriil dalam bidang sosial dan intelektual dalam batas – batas tertentu.

c. Karakteristik Anak Tuna grahita

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAH BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MEDIA BENDA NYATA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SLB C SHANTI YOGA KLATEN

0 4 61

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO TOKOH PAHLAWAN PADA SISWA KELAS V SLB – C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 54

BIMBINGAN INDIVIDU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PERKALIAN BAGI SISWA TUNA GRAHITA KELAS V SEMESTER II DI SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 6 107

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 7 18

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI PEMBELAJARAN YANG MENERAPKAN ALAT PERAGA GAMBAR DAN KARTU HURUF BAGI SISWA KELAS II SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN 2008 2009

0 3 105

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI SURAKARTA 2008 2009

0 10 55

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS III SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

5 35 71

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN KETRAMPILAN MENYULAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI LBK SLB – C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 9 45

PENINGKATAN GERAK MOTORIK HALUS JARI-JARI TANGAN BAGI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI KETERAMPILAN KOLASE DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 3 232