commit to user 25
3. Dokumen
Dokumen diperlukan untuk mendukung dan melengkapi data dalam mengadakan suatu penelitian supaya informasi yang diperlukan lebih mendekati
kebenaran. Pegertian dokumenter menurut Hadari Nawawi 1985:52
adalah “ Cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis. Terutama berupa arsip
– arsip dan termasuk juga buku
– buku tentang pendapat, teori, dalil hukum – hukum dan lain
– lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan”. Menurut Guba dan Lincoln Lexy Moleong, 1998 : 161
– 163 , dokumen adalah setiap bahan tertulis maupun film yang dapat berupa dokumen pribadi
maupun dokumen resmi. Dokumen pribadi yaitu karangan atau catatan seorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Sedangkan
dokumen resmi yaitu dokumen yang beri bahan – bahan informasi yang
dihasilkan oleh suatu lembaga. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dokumen
adalah cara pengumpulan data peninggalan pribadi maupun resmi secara tertulis melalui arsip
– arsip , dalil, hokum dan lain – lain yang berhubungan dengan penelitian.
Dalam penelitian ini data dokumentasi digunakan untuk memperoleh data subyek yang telah tercatat sebelumnya.
Adapun data atau dokumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: identitas anak , kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat guru,
dan instrument tes. Hasil dari karya siswa dalam latihan tes, dalam hal ini diukur dengan tes
ketrampilan kolase, catatan tentang kemampuan awal yang diambil dari hasil observasi tentang motorik halus dengan menggunakan instrument pengamatan.
E. Validitas Data
Keberhasilan suatu pengukuran ditunjang dengan adanya alat ukur yang sesuai. Kevalidan dapat diperoleh dari alat ukur jika alat ukur tersebut mengukur
apa yang hendak diukur. Suharsimi Arikunto 2006 : 168 menyebutkan bahwa
commit to user 26
“ sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur “.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini adalah dengan validitas isi yang sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan di sekolah yaitu KTSP yang sesuai
dengan karakteristik anak.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengolah data serta menganalisa data yang telah terkumpul untuk membuktikan hipotesa yang
diajukan. Menurut Patton 1980 yang dikutip oleh Moleong 1998 : 103 , teknik
analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori adalah mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam
suatu pola, kategori dan satuan data. Teknis analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengolah data
yang telah terkumpul untuk membuktikan hipotesa yang diajukan. Teknik analisa data yang penulis gunakan adalah analisis diskriptif komparatif yaitu
membandingkan perolehan hasil peningkatan sebelum dan sesudah tindakan,
G. Indikator Kinerja
Indikator yang dijadikan tolok ukur dalam penelitian ini antara lain adalah: Apabila siswa mempunyai kemampuan motorik halus dengan kategori cukup,
dengan cara melakukan kegiatan ketrampilan kolase.
H. Prosedur Penelitian Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dibuat dan disusun dalam beberapa siklus yaitu :
Siklus I Perencanaan
1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana
pendukung yang diperlukan di kelas seperti berbagai jenis media pembelajaran dan
berbagai peralatan yang diperlukan.
commit to user 27
2. Menyiapkan contoh atau suruhan
melakukan tindakan secara jelas 3.
Mempersiapkan cara – cara melakukan observasi terhadap hasil yang dicapai dan
mempersiapkan segala alat yang diperlukan 4.
Menyusun scenario mengenai segala hal yang yang akan dilakukan oleh guru.
Tindakan 1.
Kegiatan Awal a.
Berdoa b.
Absebsi c.
Apersepsi tentang latihan motorik halus dengan ketrampilan kolase
2. Kegiatan Inti
a. Guru melatih siswa untuk melipat jari
dengan tangan satu dimulai dengan ibujari ke ujung telunjuk
b. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung
jari tengah c.
Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung jari manis
d. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung
kelingking e.
Siswa menekuk 3 ruas jari tangan hingga ujungnya menyentuh pangkal jari
f. Siswa menggenggam jari – jari tangan
g. Siswa membuka satu persatu jari tangan
yang sedang menggenggam h.
Siswa menggenggampecahan kulit telur yang kecil dengan ibujari dan telunjuk
lalu menempelkannya i.
Siswa dapat memegang pecahan kulit telur yang kecil dengan ibujari dan jari
tengah lalu menempelkannya. 3.
Kegiatan Akhir a.
Guru mencatat hasil pengamatan kegiatan latihan motorik halus yang
dilakukan siswa b.
Guru menilai hasil latihan siswa c.
Siswa merapikan alat dan bahan d.
Guru dan siswa mengakhiri kegiatan dengan berdoa.
commit to user 28
Pengamatan 1.
Guru mengamati pelaksanaan tindakan dalam malakukan latihan motorik halus
sesuai dengan indikator kinerja dan penilaian atau skor yang telah ditentukan
dalam pedoman penilaian
2. Mengambil langkah dan menentukan
keberhasilan dan penentuan pencapaian tujuan tindakan
3. Mengevaluasi bukti – bukti dari
peningkatan kemampuan motorik halus yang dilakukan siswa
4. Menilai hasil dari latihan motorik halus
yang berupa karya kerajinan kolase.
Refleksi 1.
Menganalisis data yang sudah diperoleh dari 2.
kegiatan siswa 3.
mengkaji, melihat dan mempertimbangkan dampak dari tindakan yang dilakukan pada
siklus sebelumnya. 4.
Tindakan dikatan berhasil apabila materi yang diberikan berhasil memperoleh skor
atau nilai sebanyak 60 5.
Jika belum berhasil tindakan diulang dengansiklus II dan seterusnya
Siklus II Perencanaan
1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana
pendukung yang diperlukan di kelas seperti berbagai jenis media pembelajaran dan
berbagai peralatan yang diperlukan
2. Menyiapkan contoh atau suruhan
melakukan tindakan secara jelas 3.
Mempersiapkan cara – cara melakukan observasi terhadap hasil yang dicapai dan
mempersiapkan segala alat yang diperlukan 4.
Menyusun scenario mengenai segala hal yang yang akan dilakukan oleh
Tindakan 1.
Kegiatan Awal a.
Berdoa b.
Absebsi c.
Apersepsi tentang latihan motorik halus dengan ketrampilan kolase
commit to user 29
2. Kegiatan Inti
a. Guru melatih siswa untuk melipat jari
dengan tangan satu dimulai dengan ibujari ke ujung telunjuk
b. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung
jari tengah c.
Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung jari manis
d. Siswa menyentuh ujung ibujari ke ujung
kelingking e.
Siswa menekuk 3 ruas jari tangan hingga ujungnya menyentuh pangkal jari
f. Siswa menggenggam jari – jari tangan
g. Siswa membuka satu persatu jari tangan
yang sedang menggenggam h.
Siswa menggenggampecahan kulit telur yang kecil dengan ibujari dan telunjuk
lalu menempelkannya i.
Siswa dapat memegang pecahan kulit telur yang kecil dengan ibujari dan jari
tengah lalu menempelkannya. 3.
Kegiatan Akhir a.
Guru mencatat hasil pengamatan kegiatan latihan motorik halus yang
dilakukan siswa pada siklus I b.
Guru menilai hasil latihan siswa c.
Siswa merapikan alat dan bahan d.
Guru dan siswa berdoa. Pengamatan
1. Guru mengamati pelaksanaan tindakan
dalam malakukan latihan motorik halus sesuai dengan indikator kinerja dan
penilaian atau skor yang telah ditentukan dalam pedoman penilaian
2. Mengambil langkah dan menentukan
keberhasilan dan penentuan pencapaian tujuan tindakan
3. Mengevaluasi bukti – bukti dari
peningkatan kemampuan motorik halus yang dilakukan siswa
4. Menilai hasil dari latihan motorik halus
yang berupa karya kerajinan kolase.
commit to user 30
Refleksi 1.
Menganalisis data yang sudah diperoleh dari kegiatan siswa pada siklus II
2. Mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
dampak dari tindakan yang dilakukan pada siklus sebelumnya.
3. Tindakan dikatan berhasil apabila materi
yang diberikan berhasil memperoleh skor atau nilai sebanyak 60
4. Jika belum berhasil tindakan diulang
dengan siklus II dan seterusnya Pembuatan
Laporan tindakan
Laporan dibuat setelah penelitian dianggap berhasil sesuai dengan rencana dan indikator
penelitian serta kriteria keberhasilan
Tabel tersebut diatas bila digambarkan dengan visualisasi bagan penelitian yang disusun oleh Suharsimi Arikunto 2007:16 adalah sebagai berikut :
Refleksi
Refleksi Perencanaan
ni
SIKLUS I
Pengamatan perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Pelaksanaan
Pelaksanaan
?
commit to user 31
Keterangan gambar :
1. Menyusun rancangan tindakan planning 2. Pelaksanaan tindakan acting
3. Pengamatan observing 4. Refleksi reflecting
Setiap siklus terdiri dari penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, yang diiringi observasi, refleksi . Berdasarkan reflesi siklus I maka
diidentifikasi kembali kemudian rencana tindakan dilakukan pada siklus II. Setelah tersusun dilaksanakan siklus II disertai observasi dan refleksi yang
kemudian diperoleh hasil peningkatan dari latihan motorik halus siswa tuna grahita dalam menggunakan jari
– jari tangannya melalui ketrampilan kolase.
commit to user 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas II SLB C Shanti Yoga yang beralamat di Jalan Merapi I A Klaten. Di kelas ini siswanya berjumlah 4 orang anak yang
terdiri dari dua orang laki – laki dan dua orang perempuan. SLB C Shanti Yoga
berada di bawah naungan yayasan Shanti Yoga yang mendidik anak – anak
dengan keterbelakangan
mental atau
tunagrahita, jenjang
pendidikan dikelompokkan menjadi dua yaitu tuna grahita sedang dan tuna grahita ringan
yang dibagi dalam jenjang pendidikan dimulai dari kelas persiapan TKLB , kelas tingkat dasar SDLB , kelas tingkat lanjutan SMPLB , kelas SMALB
dan kelas Latihan Bina Ketrampilan LBK . Diasuh oleh 25 orang guru PNS dan 2 orang guru tenaga honorer serta 2 0rang tenaga terapi dan 1 orang penjaga
sekolah. Kelas II sebagai tempat subyek penelitian terdapat 4 orang siswa yang
mengalami keterbelakangan mental, dalam kesehariannya memerlukan bimbingan dalam aktivitasnya terutama pemanfaatan jari
– jari tangannya, peneliti memberikan latihan motorik halus dengan cara kegiatan melipat jari,
menggenggam, memegang dan menempel yang dilakukan dengan ketrampilan kolase. Latihan tersebut dilakukan dengan maksud meningkatkan gerak motorik
halus subyek yang akan bermanfaat untuk kegiatan atau aktivitas sehari –
harinya. Ketrampilan kolase mempunyai keuntungan
– keuntungan antara lain, meningkatkan kemampuan motorik halus, melatih koordinasi antara mata dan
tangan, melatih konsentrasi dan kesabaran siswa, disamping itu ketrampilan kolase adalah kegiatan yang menyenangkan bagi siswa selain bisa meningkatkan
kemampuan motorik halus siswa juga memperoleh hasil karya yang menarik. Kolase juga bisa memanfaatkan barang yang tidak terpakai kulit telur menjadi
suatu karya kerajinan yang menarik