Keterbatasan intelegensi Keterbatasan sosial Keterbatasan fungsi – fungsi mental lainnya Tinjauan Tentang Motorik Halus a. Pengertian gerak Motorik halus

commit to user 9 Berdasarkan sudut pandang pendidikan yang dihubungkan dengan subyek penelitian yang dimaksud dengan tuna grahita ringan adalah suatu kondisi seseorang yang mempunyai IQ antara 50 – 70 mengalami lambat perkembangan akademis dan motorik tetapi masih dapat mempelajari kemampuan dasar berupa membaca, berhitung dan menulis sederhana serta membutuhkan penanganan khusus yang sesuai dengan kondisi kebutuhannya. Mereka dapat dilatih dengan tugas – tugas dalam kehidupan sehari – hari dan dapat didriil dalam bidang sosial dan intelektual dalam batas – batas tertentu.

c. Karakteristik Anak Tuna grahita

Jika dibandingkan anak normal pada umumnya penyandang tunagrahita mempunyai ciri yang berbeda –beda,perbedaan yang paling prinsip pada anak tunagrahita dengan anak normal dapat dilihat dari segi intelektual dan sosialnya. Beberapa ahli member batasan karakteristik anak tunagrahita sebagai berikut: Menurut Sutjihati Sumantri 1996:85, ada beberapa karakteristik anak tuna grahita sebagai berikut :

1. Keterbatasan intelegensi

Kapasitas anak tuna grahita terutama yang bersifat abstrak seperti berhitung, menulis dan membaca juga terbatas, kemampuan belajarnya cenderung tanpa pengertian atau cenderung belajar dengan membeo.

2. Keterbatasan sosial

Anak tuna grahita cenderung bergaul dengan anak yang lebih muda usianya, ketergantungan terhadap orang tua sangat besar, tidak mampu memikul tanggung jawab sosial dengan bijaksana, sehingga mereka harus selalu dibimbing dan diawasi. Mereka mudah terpengaruh, cenderung melakukan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.

3. Keterbatasan fungsi – fungsi mental lainnya

Memerlukan waktu lebih lama untuk melaksanakan reaksi pada situasi yang belum dikenalnya, keterbatasan pnguasaan bahasa, kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu, membedakan antara baik dan buruk, membedakan yang benar dan salah. Berdasarkan uraian di atas karakteristik anak tuna grahita adalah adanya keterbatasan intelegensi yang cenderung terbatas, sosialnya harus selalu dibimbing dan diawasi serta fungsi – fungsi mental lainnya seperti commit to user 10 memerlukan waktu untuk mengenal lingkungannya, keterbatasan bahasa dan sulit membedakan antara yang baik dan buruk atau yang benar dan salah.

2. Tinjauan Tentang Motorik Halus a. Pengertian gerak Motorik halus

Motorik halus merupakan bagian dari sensomotorik yaitu golongan dari rangsang sensoris indra dengan reaksi yang berupa gerakan –gerakan otot motorik kemampuan sensomotorik terjadi adanya pengendalian kegiatan jasmani melalui syaraf pusat, urat syaraf dan otot –otot yang terkoordinasi, sedangkan motorik halus terfokus pada pengendalian gerakan halus jari –jari tangan dan pergelangan tangan. Berpijak dari konsep tersebut Hurlock Elisabet B1990:150 menyatakan bahwa motorik halus sebagai pengendalian koordinasi yang lebih baik melibatkan kelompok otot yang lebih untuk menggenggam, melempar dan menangkap bola. Astati 1995:21, yang dimaksud dengan kemampuan motorik halus adalah gerakan yang hanya menggunakan otot –otot tertentu saja dan dilakukan oleh otot –otot kecil, membutuhkan koordinasi gerak dan daya konsentrasi yang baik. Dini P. Daeng Sari 1996:121 menyebutkan bahwa yang disebut motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot –otot kecil atau halus, gerakan ini menuntut koordinasi mata dan tangan dan kemampuan pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakannya. Kartini Kartono 1988:97 memberikan pengertian motorik halus adalah ketangkasan atau ketrampilan tangan, jari –jari serta pergelangan tangan serta penguasaan terhadap otot –otot dan urat wajah. Menurut Rusli Lutan 1988:997 kemampuan motorik halus adalah kemampuan untuk menggunakan otot kecil seperti jari tangan, lengan , yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata dan tangan, contohnya seperti menulis dengan tangan. Menurut Sri Rumini 1987:45, Kemampuan motorik halus adalah kesanggupan untuk menggunakan otot tangan dengan baik terutama jari –jari commit to user 11 tangan antara lain dengan menggerakkan pergelangan tangan, menggerakkan jari kaki, menggenggam, menjepit dengan ibu jari dan telunjuk. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kemampuan motorik halus adalah ketangkasan atau penguasaan ketrampilan tangan anak tuna grahita ringan yang dinyatakan dalam bentuk skor tes kemampuan motorik seperti melipat jari. Menggenggam, memegang, menjepit dan menempel pecahan kulit telur pada sebuah gambar melalui ketrampilan kolase.

b. Faktor yang mempengaruhi motorik halus

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAH BIDANG STUDI MATEMATIKA DENGAN MEDIA BENDA NYATA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SLB C SHANTI YOGA KLATEN

0 4 61

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO TOKOH PAHLAWAN PADA SISWA KELAS V SLB – C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 3 54

BIMBINGAN INDIVIDU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PERKALIAN BAGI SISWA TUNA GRAHITA KELAS V SEMESTER II DI SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 6 107

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 7 18

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI PEMBELAJARAN YANG MENERAPKAN ALAT PERAGA GAMBAR DAN KARTU HURUF BAGI SISWA KELAS II SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN 2008 2009

0 3 105

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI SURAKARTA 2008 2009

0 10 55

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS III SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

5 35 71

PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN KETRAMPILAN MENYULAM BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI LBK SLB – C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 9 45

PENINGKATAN GERAK MOTORIK HALUS JARI-JARI TANGAN BAGI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI KETERAMPILAN KOLASE DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 3 232