commit to user 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Tinjauan Tentang Anak Tuna Grahita
a. Pengertian Anak Tuna Grahita
Tuna grahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata
–rata. Dalam kepustakaan bahasa asing digunakan istilah
–istilah
mental retardation
,
mentally retarded
,
mental deficiency, mental defective
, dan lain lain. Sutjihati Sumantri, 1996:83. Kondisi kecerdasan anak tuna grahita yang dibawah rata ditandai
oleh kecerdasan intelegensi dan ketidakmampuan dalam interaksi sosial, sukar mengikuti program pendidikan di sekolah biasa secara klasikal, oleh
karena itu anak tuna grahita membutuhkan layanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak tersebut. Pendidikan
khusus untuk anak tuna grahita dikenal dengan Sekolah Luar biasa bagian C atau SLB
– C. Perkembangan motorik anak tuna grahita tidak secepat anak normal. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani anak terbelakang mental atau tuna grahita yang memiliki MA 3 tahun sampai
dengan 12 tahun dalam kategori kurang sekali, sedang anak normal pada umur yang sama ada dalam kategori kurang, menurut M. Umardjani dalam
Sutjihati Sumantri, 1996 : 87 .
Menurut Kauffman dan Hallahan dalam Sutjihati1996 : 84 menyebutkan,
bahwa “ Keterbelakangan mental menunjukkan fungsi intelektual
di bawah
rata –rata secara jelas dengan disertai
ketidakmampuan dalam penyesuaian prilaku dan terjadi pada masa perkembangan
”. Keterbelakangan mental yang hanya sedikit saja tidak termasuk tuna grahita, seseorang dikatakan tuna grahita bukanlah dilihat
dari IQnya saja tetapi perlu dilihat sampai sejauh mana anak itu dapat menyesuaikan perilaku penyesuaian diri pada masa perkembangan
maksudnya jika ketunagrahitaan ini terjadi setelah usia dewasa maka ia tidak tergolong tuna grahita Sutjihati Sumantri : 1996 : 84 .
Sedangkan menurut
Muljono Abdurrahman
1994:19, menyebutkan bahwa Tuna grahita adalah kata lain dari retardasi mental
mental retardation
, yang arti harfiahnya dari perkataan tuna yang artinya merugi sedangkan grahita artinya pikiran. Tuna grahita ditandai oleh
commit to user 6
kelemahan dalam berpikir dan bernalar, akibatnya anak memiliki kemampuan dan belajar dan adaptasi sosial berada dibawah rata
– rata. Seorang anak dikatakan menyandang tuna
grahita bila perkembangan dan pertumbuhan mentalnya selalu di bawah normal, kalau
dibandingkan dengan anak normal yang sebaya membutuhkan pendidikan khusus, bimbingan khusus, latihan khusus, supaya mentalnya dapat
berkembang dan tumbuh sampai optimal, Mumpuniarti 2000 : 25 .
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dalam hal ini yang dimaksud dengan anak tuna grahita adalah anak yang mengalami
perkembangan mental dibawah normal, mengalami hambatan dan gangguan dalam segala hal seperti keterbatasan motorik, sosial, intelegensi, penguasaan
bahasa dan sebagainya sehingga memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.
b. Klasifikasi Anak Tuna Grahita