commit to user
26
G. Rancangan Penelitian
Tikus putih dikelompokkan secara random
Klpk. I Kontrol
8 ekor
Diinduksi pakan
hiperkolesterolemik 7
hari
Kelompok III
8 ekor
Diinduksi pakan
hiperkolesterolemik 7
hari
Kelompok IV
8 ekor
Diinduksi pakan
hiperkolesterolemik 7
hari
Kelompok II
8 ekor
Diinduksi pakan
hiperkolesterolemik 7
hari
Pretest kadar
LDL Pretest
kadar LDL
Pretest kadar
LDL Pretest
kadar LDL
Perlakuan 21 hari
Hiperkolesterolemia +
Klorofil dosis 0
Perlakuan 21 hari
Hiperkolesterolemia +
Klorofil dosis
1,8 mg200 gr BB Perlakuan
21 hari Hiperkolesterolemia
+ Klorofil
dosis 2,7
mg200 gr BB Perlakuan
21 hari Hiperkolesterolemia
+ Klorofil
dosis 3,6
mg200 gr BB Dipuasakan
12 jam
Dipuasakan 12
jam Dipuasakan
12 jam
Dipuasakan 12
jam Posttest
kadar LDL
Posttest kadar
LDL Posttest
kadar LDL
Posttest kadar
LDL Tikus
putih 32 ekor, umur 3 bulan dan BB ± 200 gr, diadaptasikan
7 hari dengan pakan standar Pelet BR‐2
Analisis Statistik
Dipuasakan 12
jam Dipuasakan
12 jam
Dipuasakan 12
jam Dipuasakan
12 jam
commit to user
27
H. Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan : 1.
Kandang hewan uji 2.
Timbangan Neraca Analitis Elektrik 3.
Tabung sentrifugasi 4.
Pipa mikrohematokrit 5.
Spuit injeksicanul 6.
Alat pencekok oralsonde lambung 7.
Pipet ukur 8.
Gelas ukur 9.
Pengaduk 10.
Rak tabung reaksi 11.
Sentrifuge 12.
Spectrophotometer Stardust
Bahan yang digunakan : 1.
Pakan buatan pelet BR-2 2.
Pakan hiperkolesterolemia serbuk kolesterol, kuning telur itik, minyak babi, minyak kelapa
3. Air minum ditambah PTU Propiltiourasil 0,01
4. Klorofil dari tumbuhan Alfalfa
commit to user
28
I. Cara Kerja
Langkah 1 : Tikus putih sebanyak 32 ekor diadaptasikan selama 1
minggu. Dengan diberi pakan berupa pelet standar BR-2. Subyek
penelitian dikelompokkan secara random. Langkah 2
: Subyek penelitian dibagi dalam 4 kelompok masing-
masing 8 ekor. Kelompok kontrol I, kelompok II, III dan IV berturut- turut sebagai kelompok perlakuan 1, 2 dan 3.
Langkah 3 :
Kemudian tikus yang telah dikelompokkan diinduksi pakan hiperkolesterolemik selama 7 hari. Pakan hiperkolesterolemik
diberikan secara oral menggunakan sonde lambung dua kali sehari pada pukul 07.00 dan pada pukul 16.00, masing-masing sebanyak 2,5 ml.
Langkah 4 : Pada hari ke-8 semua subyek diambil darahnya untuk
pemeriksaan kadar LDL darah pretest. Semua tikus dipuasakan selama 12 jam sebelum diambil darahnya, dengan air minum tetap diberikan. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan pengambilan darah guna pengukuran kadar LDL.
Langkah 5 : serbuk klorofil dicampur dengan air dan diberikan secara
oral menggunakan sonde lambung dua kali sehari pada pukul 08.00 dan pukul 17.00. Dosis klorofil yang diberikan terbagi menjadi 3 dosis
berturut-turut yaitu : 1,8 mg; 2,7 mg; 3,6 mg200 gr BB untuk kelompok II, III dan IV.
Langkah 6 : Keempat kelompok diberikan perlakuan sebagai berikut:
commit to user
29
Kelompok I Kontrol : diinduksi pakan hiperkolesterolemik 2,5 ml dua kali sehari selama tiga minggu.
Kelompok II, III dan IV: ketiganya diinduksi pakan hiperkolesterolemik 2,5 ml dua kali sehari dan berturut-turut diberi
klorofil 1,8 mg, 2,7 mg dan 3,6 mg dua kali sehari secara oral dengan menggunakan sonde
lambung selama tiga minggu. Antara pemberian pakan hiperkolesterolemik dengan pemberian
klorofil diberi jeda 1 jam.
Langkah 7 : Setelah 3 minggu, semua subyek penelitian diambil darahnya
untuk pemeriksaan kadar LDL darah posttest. Sebelumnya subyek dipuasakan dulu selama 12 jam, dengan air minum tetap diberikan. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan pengambilan darah guna pengukuran kadar LDL.
Langkah 8 : Kadar LDL diukur dengan metode langsung
menggunakan alat spectrophotometer stardust.
Langkah 9 : Kadar LDL darah tiap kelompok ditabulasi dan dianalisis.
J. Teknik Analisis Data