commit to user
33
efektivitas pemberian klorofil dari tumbuhan Alfalfa dalam menurunkan kadar kolesterol LDL darah dan diharapkan dapat diketahui dosis mana yang
paling efektif dalam menurunkan kadar kolesterol LDL darah. Untuk hasil lebih lengkapnya terdapat pada lampiran F.
B. Analisis Data
Analisis data hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diuji statistik
dengan bantuan program SPSS for Windows Versi 17.0.
1. Uji Normalitas
Dari data tersebut dilakukan uji normalitas test of normality untuk mengetahui sebaran data dari penelitian ini menggunakan uji
nonparametrik Shapiro-Wilk pada program SPSS for Windows Versi 17.0 dengan nilai signifikasi p 0,05. Uji Shapiro-Wilk ini digunakan karena
jumlah sampelnya yang kurang dari 50 Dahlan, 2008. Hasil uji normalitas pretest dan posttest menunjukkan nilai
signifikansi p pada kelompok I kontrol sebesar 0,028 dan 0,022; kelompok II sebesar 0,216 dan 0,940; kelompok III sebesar 0,178 dan
0,985; serta kelompok IV sebesar 0,000 dan 0,085. Dari data tersebut terlihat terdapat perbedaan pada keempat kelompok untuk tiap
pengukuran. Hasil uji normalitas pada kelompok II, III dan IV menunjukkan nilai p 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi
berdistribusi normal, namun pada kelompok I kontrol menunjukkan nilai p 0,05 yang berarti populasi tidak berdistribusi normal.
commit to user
34
2. Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas varians menunjukkan nilai signifikansi p data pretest dan posttest sebesar 0,241 dan 0,000, nilai p data selisih
penurunan kadar kolesterol LDL sebesar 0,011. Hasil nilai signifikansi p untuk pretest saja yang memenuhi syarat p 0,05, sedangkan untuk
posttest dan selisih kadar kolesterol LDL tidak memenuhi syarat yaitu p
0,05. Dapat disimpulkan bahwa variansi data tidak sama. Karena tidak memenuhi syarat uji ANOVA dalam distribusi dan
homogenitas variansnya, sehingga data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji alternatifnya yaitu Kruskall-Wallis.
3. Uji Kruskall-Wallis
Uji Kruskall-Wallis ini merupakan uji nonparametrik untuk membandingkan perbedaan mean lebih dari dua kelompok dengan
distribusi data yang tidak normal Dahlan, 2008. Hasil uji Kruskall-Wallis diperoleh nilai signifikansi p sebesar
0,001. Nilai p= 0,001 p 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna dari kadar kolesterol LDL darah di antara keempat
kelompok dalam penelitian ini. Hasil uji statistik selengkapnya dapat dilihat pada lampiran F.
4. Uji Mann-Whitney
Untuk mengetahui perbedaan mean antarkelompok tersebut dilakukan uji Post Hoc dengan batas signifikansi p 0,05. Pada
penelitian ini digunakan prosedur uji Mann-Whitney karena keempat
commit to user
35
kelompok menunjukkan variansi yang tidak sama pada uji homogenitas varians Dahlan, 2008. Hasil uji Post Hoc bermakna menunjukkan adanya
perbedaan mean penurunan kadar kolesterol LDL yang signifikan serta adanya perbedaan pengaruh antarkelompok yang dibandingkan tersebut.
Dengan melihat hasil analisis tersebut peneliti dapat melihat terdapatnya perbedaan penurunan kadar kolesterol LDL darah.
Berdasarkan perhitungan uji Mann-Whitney diperoleh perbedaan mean atau rerata penurunan kadar kolesterol LDL darah yang bermakna
pada kelompok I kontrol terhadap kelompok II, kelompok III dan kelompok IV; serta untuk kelompok II terhadap kelompok III dan
kelompok IV. Sedangkan kelompok III terhadap kelompok IV tidak terdapat perbedaan bermakna. Data hasil perhitungan uji Mann-Whitney
antarkelompok dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Uji Mann-Whitney Antarkelompok
Kelompok p α = 0,05
Kemaknaan I dan II
0,001 Bermakna
I dan III 0,006
Bermakna I dan IV
0,006 Bermakna
II dan III 0,014
Bermakna II dan IV
0,002 Bermakna
III dan IV 0,916
Tidak Bermakna
commit to user
36
BAB V PEMBAHASAN