Manajemen Strategis Manajemen Landasan Teori

commit to user 11

a. Manajemen Strategis

i. Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti „seni melaksanakan dan mengatur‟. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran goals secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Pengertian manajemen sendiri adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan terhadap upaya- upaya yang dilakukan anggota organisasi dan penggunaan segala macam sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi. James A.F. Stoner, 1992:8 Dalam permasalahan yang diangkat oleh penulis, memfokuskan pada pelaksanaan dari perencanaan tersebut. Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara commit to user 12 keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan. P. Sondang Siagian.1995, pada Http:ruwana.blogspot.com Jadi dalam konsep manajemen strategis ini, perencanaan diartikan sebagai suatu rencana yang dibuat dengan berbagai pertimbangan prioritas yang dikaitkan dengan visi misi serta tujuan organisasi yang akan dicapai. Jadi perbedaan antara konsep perencanaan dalam manajemen strategis dengan konsep perencanaan dalam manajemen biasa terletak pada bagaimana memanaj prioritas sumber daya dengan tujuan organisasi. Dalam kaitannya dengan pengadaan Barang, sangat membutuhkan konsep manajemen yang benar-benar menunjang proses pengadaan barang tersebut dapat berjalan lancar demi terciptanya pengadaan barang yang efektif dan efisien ii. Strategi Dalam konsep manajmen strategis, tidak lepas dengan konsep strategis yang diusung. Tergantung penerapan strategis mana yang akan digunakan. Ada beberapa konsep mengenai definisi strategi. Konsep strategi menurut Chandler 1962 dalam Freddy Rangkuti 2007 commit to user 13 adalah, Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Jadi dalam konsep ini, strategi direncanakan atau dibuat untuk kebutuhan organisasi dalam jangka panjang dengan mengutamakan kekuatan dari sumber daya yang dimiliki. http:wartawarga.gunadarma.ac.id Sedangkan menurut Argyris 1985, Mintzberg 1979, Steiner dan Miner 1977, Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal setra kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi. Jadi definisi strategi di sini merupakan perencanaan yang sewaktu-waktu dapat berubah-ubah menyesuaikan apa yang terjadi pada lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi. Sedangkan dalam jurnal Strategy-Comprehensiveness Fit and Performance oleh Mahmood S. Bahaee 1992 “Strategic orientation refers to a firm’s particular patterns of behaviour — the tendency of an organisation to discover, develop and maintain a set of consistent responses to va rious environmental events .” Yang diterjemahkan: “Orientasi strategi mengacu pada pola perilaku tertentu suatu perusahaan kecenderungan suatu organisasi untuk menemukan, mengembangkan dan mempertahankan satu set konsisten tanggapan terhadap berbagai peristiwa lingkungan. ” Jadi definisi strategi di sini merupakan perencanaan yang sewaktu-waktu dapat berubah-ubah menyesuaikan apa yang terjadi pada lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi. commit to user 14 iii. Manajemen Strategi Dalam setiap organisasi, baik organisasi pemerintah maupun non pemerintah, Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi manajemen strategi. Husein Umar 1996:86 menyatakan bahwa manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan formulating penerapan implementing, dan evaluasi evaluating keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang. Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh Pearce and Robinson 1997:20, manajemen strategi bisa diartikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untukmencapai sasaran-sasaran perusahan. http:wapedia.mobiidManajemen Manajemen Strategis adalah suatu cara untuk mengendalikan organisasi secara efektif dan efisien, sampai kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa hingga tujuan dan sasarannya tercapai. Salusu, 1996 pada http:ruwana.blogspot.com Pernyataan yang serupa juga diungkapkan oleh Glueck Jauch 1991:6, yang menyebutkan bahwa manajemen strategi adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. http:ruwana.blogspot.com commit to user 15 Pengertian manajemen strategi yang lebih rinci dinyatakan oleh Mulyadi 2001:40. Beliau mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu proses yang digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi. Dari definisi tersebut terdapat empat 4 frasa penting berikut ini:  Manajemen Strategi merupakan sebagai proses  Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi.  Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik guna mewujudkan visi organisasi.  Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi. Jadi manajemen strategis muncul sebagai reaksi terhadap perubahan lingkungan yang sangat dinamis, yang mengharuskan organisasi untuk selalu melakukan pengamatan dan evaluasi terhadap lingkungan eksternal untuk menentukan strategi dengan kekuatan dan kelemahan yang dia miliki. Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kebijakan bisnis, sebaliknya berorientasi pada manajemen umum dan cenderung melihat ke dalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional dalam perusahaan. Manajemen Strategis tidak hanya digunakan dalam pengembangan organisasi bisnis, pada dua dekade terakhir, organisasi sektor publik menerapkan Manajemen Strategis dalam rangka untuk commit to user 16 meningkatkan kinerja organisasi, hal ini dilakukan karena didorong oleh adanya lingkungan yang berubah secara cepat. Pada dasarnya Manajemen Strategis berhubungan dengan upaya memperkuat kelangsunagn hidup dan keefektifan organisasi, terutama dalam menetapkan, mencapai, memantau tujuan strategi organisasi. Manajemen Strategi mengintegrasikan semua proses lain dengan pendekatan yang sistematis, koheren dan efektif. Kemampuan Manajemen Strategi adalah hal yang penting dalam memperkuat kesesuaian antara organisasi dengan stakeholders eksternalnya serta keesuaian dengan mandat, nilai, Visi dan Misi organisasi. Buku Pedoman bahan kuliah Manajemen Strategis Secara terperinci, Model Manajemen Strategi dapat digambarkan pada gambar di bawah ini : Gambar I. 1 Model Manajemen Strategi Sumber : Buku Manajemen Strategis Sondang P, Siagian: 2004, 31 Visi dan Misi Tujuan Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal Kondisi Sekarang Kondisi Masa Depan Analisis dan Pilihan Strategik Formulasi dan kebijakan Implementasi Evaluasi commit to user 17 Salah satu langkah awal dalam manajemen strategis adalah dengan menetapkan Visi dan Misi organisasi. Adapun perencanaan strategis pengadaan barang di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta disesuaikan dengan tujuan serta Visi dan Misi Organisasi seperti yang tercantum dalam Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah Renja SKPD 2007, Visi Bagian Organisasi dalam rangka pengadaan barang ini adalah “ Terwujudnya Organisasi. Perangkat Daerah Kota Surakarta yang efektif dan efisien dalam pelayanan prima ” Sedangkan Misi Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta dalam rangka Pengadaan Barang adalah : 1. Mewujudkan kelembagaan perangkat Daerah yang cerdas, tanggap, dan jejaring 2. Membuat pedoman ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah yang mudah, cepat dan pasti 3. Melaksanakan Analisa Jabatan pada Perangkat Daerah dalam rangka standardisasi kerja Selain menentukan Visi dan Misi organisasi, yang langkah awal perencanaan strategis adalah dengan memilih atau menetapkan tujuan-tujuan organisasi, yang mana tujuan organisasi tersebut sudah jelas, seperti yang tercantum dalam Model Dokumen Pengadaan Kementerian Perencanaan Pembangunan NasionalBadan Perencanaan Pembangunan Nasional Edisi 2007: “Pengadaan barang dan jasa merupakan salah satu tahap yang menentukan efisiensi dan efektifivitas pelaksanaan anggaran dan belanja negara. Tahap ini menjadi semakin penting dengan manakala belanja dapat diarahkan untuk membangun dunia usaha dan daya saing nasional sehingga diperlukan proses pengadaan yang terbuka dan bersaing, transparan serta adilnon commit to user 18 diskriminatif. Pada akhirnya, kesemuanya bermuara kepada meningkatnya akuntabiltas pengelolaan keuangan negara.” Dari sini dapat dilihat bahwa tujuan diadakannya perencanaan strategis pengadaan barang adalah tercapainya pengadaan barang yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mencapai sasaran. Langkah selanjutnya pada manajemen strategis, dikenal dengan adanya analisis lingkungan, yaitu analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threat atau Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Hal tersebut merupakan syarat mutlak dalam suatu manajemen strategis dalam mengetahui posisinya dalam lingkungan agar nantinya dapat menyesuikan dengan pilihan strategi yang nantinya akan dipilih. Analisis SWOT dapat disajikan pada gambar berikut: Gambar I. 2 Diagram Analisis SWOT Sumber : Buku Manajemen Strategis Sondang, P. Siagian: 2004,176 Setelah melakukan analisis SWOT, barulah melaksanakan implementasi sesuai dengan perencanaan strategi untuk kemudian dievaluasi dan diumpan balik kepada visi misi serta tujuan untuk mengetahui indikatornya. WEAKNESS kelemahan STRENGTH kekuatan THREAT ancaman OPPORTUNITY Peluang commit to user 19 Dalam menentukan pilihan strategi pada suatu organisasi hendaknya pimpinan suatu organisasi senantiasa memperhatikan perkembangan atau kemunduran yang terjadi pada lingkungan organisasi, serta berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan- kekuatan internal kekuatan dan kelemahan perusahaan dan kekuatan- kekuatan eksternal peluang dan ancaman suatu lingkungan. Suatu organisasi dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar organisasi dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga organisasi dapat mengatasi perubahan lingkungan eksternal. Sebelum membahas tentang fokus penelitian implementasi , penulis menyajikan analisis lingkungan di Bagian Organisasi tentang kekuatan strength dan peluang opportunity dari lingkungan yang mendukung dalam rangka pemenuhan kebutuhan pengadaan barang. Antara lain adalah : 1. Karena Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta merupakan salah satu Asisten Administrasi dari Setda Kota Surakarta yang juga bertanggung jawab menangani pengadaan barang dan sebagai tempat menyusun Buku Besar Standardisasi Indeks Biaya Pengadaan Barang dan Honorarium. Dari sini dapat dilihat bahwa kekuatan Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta dalam rangka pengadaan barang terletak pada penguasaan materi dan kelengkapan data-data mengenai pengadaan barang. 2. Selain itu, sebagian staf kantornya memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai pengadaan barang. Karena sebagian staf commit to user 20 tersebut adalah Panitia Pengadaan Barang yang telah lulus sertifikasi menjadi Panitia Pengadaan Agung Riyadi, S.Sos,SH.MM. 3. Staf kantornya mempunyai pengalaman yang cukup mengenai prosedur pengadaan barang dan memiliki itegritas moral yang baik. 4. Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta mempunyai wewenang dalam melakukan seleksi terhadap penyedia barang mengenai kualitas dan harga barang yang sesuai dengan standardisasi. 5. Tersedianya anggaran 6. Adanya hasil Analisa Jabatan Sarana dan Prasarana, yang menjadi pedoman dalam perencanaan pengajuan pengadaan barang kepada Tim Anggaran. Sedangkan pada lingkungan di Bagian Organisasi juga tidak sedikit ancaman dan hambatan yang harus dihadapi. Antara lain adalah: 1. Tidak sesuainya spesifikasi barang dengan tingkat kebutuhan kantor dan pegawai. 2. Sulit menentukan harga pasar, karena harga di pasar relatif berubah-ubah dan fluktuasi harga yang berubah-ubah. 3. Adanya keterlambatan dalam pemenuhan kebutuhan pengadaan barang. Jadi keterlambatan tersebut berpotensi menghambat kinerja para pegawanya. Resikonya adalah apabila dalam pemenuhan kebutuhan barang sudah tidak memenuhi syarat dalam spesifikasinya. 4. Adanya seleksi dari Tim Anggaran. Jadi tidak semua pengajuan RKPBU dikabulkan oleh Tim Anggaran. Ada beberapa hal yang dianggap prioritas bagi instansi, namun belum tentu dianggap prioritas bagi Tim Anggaran. 5. Adanya konspirasi dari pihak luar rekanan untuk memenangkan salah satu rekanan dan hasilnya dinikmati mereka bersama. Hal ini beresiko dengan kualitas barang yang diterima. commit to user 21 Selain itu, akan adanya kekhawatiran kesenjangan antar tingkat eselon. Oleh karena itu perlu diadakannya manajemen strategis dalam pengadaan barang guna meminimalisir ancaman dan hambatan yang ada dengan mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang ada di Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta. iv. Implementasi Strategi Implementasi strategi, menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan annual objective of business , memikirkan dan merumuskan kebijakan, motivasi karyawan serta mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung pengembangan organisasi, menciptakan struktur organisasi yang efekti, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, serta memotivasi individu agar mau melaksanakan dan berkerja sebaik mungkin sesuai ketentuan yang berlaku.

v. Pengadaan Barangjasa