commit to user 21
Selain itu, akan adanya kekhawatiran kesenjangan antar tingkat eselon. Oleh karena itu perlu diadakannya manajemen strategis dalam
pengadaan barang guna meminimalisir ancaman dan hambatan yang ada dengan mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang ada di
Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta.
iv. Implementasi Strategi
Implementasi strategi, menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan
annual objective of business
, memikirkan dan merumuskan kebijakan, motivasi karyawan serta mengalokasikan
sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung
pengembangan organisasi, menciptakan struktur organisasi yang efekti, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi, serta memotivasi individu agar mau melaksanakan dan berkerja sebaik mungkin sesuai ketentuan yang berlaku.
v. Pengadaan Barangjasa
Agar berjalan dengan baik, suatu organisasi pasti tidak terlepas dari pengadaan barang maupun jasa. Salah satu poin penting
dari penelitian ini adalah tentang pengadaan barang. Pengadaan barang dalam suatu organisasi dilakukan melalui pembelian barang dari pihak
lain. Karena pengadaan barang penting bagi terlaksananya suatu pemerintahan yang baik. Maka pengadaan barang tersebut penting bagi
pemerintahan yang berusaha untuk mewujudkan
good governance
dalam penyelenggaraan pemerintah.
commit to user 22
Dalam M. Ichram halaman: 68, Pengadaan diartikan “Segala
usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa dalam batas peraturan perundang-
undangan yang berlaku”. Pengelolaan pengadaan barang merupakan hal yang penting,
karena akan mempengaruhi efektivtas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan, dan pada akhirnya akan mempengaruhi sukses atau
gagalnya bangsa ini dalam mencapai berbagai sasaran dan tujuan pembangunan. Pembangunan diterjemahkan dalam berbagai kebijakan,
program, dan proyek-proyek. Proyek adalah satuan investasi terkecil yang terdiri dari sejumlah bagian ataupun kegiatan yang bersifat
operasional, termasuk kegiatan pengadaan barang dan jasa, karena itu sistem dan proses pengelolaannya akan secara langsung dan signifikan
mempengaruhi tingkat kesuksesan atau pun kegagalan pembangunan. Penerapan prinsip-prinsip good governance secara konsisten dalam
pengelolaan kebijakan, program, dan proyek pembangunan, termasuk dalam
pengelolaan pengadaan
barang, dimaksudkan
untuk menghindarkan kegagalan pembangunan seperti dialami di masa lalu.
Pada awalnya Pengadaan barang dalam instansi pemerintah di Indonesia diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
18 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Instansi pemerintah. Pada Keppres No. 18 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1
disebutkan : “Pengadaan barangjasa adalah usaha atau kegiatan
pengadaan barangjasa yang diperlukan oleh Instansi Pemerintah yang meliputi : pengadaan barang, Jasa
Pemborongan, Jasa Konsultasi dan jasa lainnya”.
commit to user 23
Sedangkan Pengadaan barang dalam instansi pemerintah di Indonesia yang diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 80 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1 tentang Pengadaan Barang, bahwa:
“Pengadaan barangjasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barangjasa yang dibiayai dengan APBNAPBD,
baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barangjasa”
Beberapa prinsip
dasar Pengadaan
Barang dalam
pemerintahan di Indonesia sesuai dengan Keppres No. 18 Tahun 2000 Pasal 3 adalah :
a. Efisien : artinya pengadaan barang dan jasa harus diusahakan
dengan menggunakan dana dan biaya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya dan cepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
b. Efektif : artinya pengadaan barang harus sesuai dengan kebutuhan dan dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan pemerintah.
c. Bersaing : artinya pengadaan barang harus dilakukan melalui
seleksipelelangan dn persaingan yang sehat di antara penyedia barang yang setara dan memenuhi
syaratkriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku
d. Transparan : artinya semua ketentuan dan prosedur tentang pengadan barang termasuk syarat teknis administrasi
pengadaan, tata cara evaluasi, penetapan calon penyedia
barang yang
berminat serta
bagi masyarakat luas pada umumnya.
commit to user 24
e. Adiltidak diskriminatif : artinya memberikan perlakuan yang sama bag semua calon penyedia barang dan tidak
mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara atau alasan apapun
f. Bertanggung jawab : artinya harus mencpai sasaran baik fisik, mutu, keungan maupun manfaat bagi kelancaran
pelaksanaan tugas
umum pemerintahan
dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip
serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang.
Secara umum pengadaan itu barulah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang belum tercukupi. Barang-barang yang telah
ada dan dapat dipakai itu mungkin barang milikinventaris instansi, atau mungkin bukan milik tetapi yang ada dan dipergunakan oleh instansi
tersebut.
Gambar I.3 :
Bagan Pengadaan Barang
Sumber : Ibnu Syamsi, 1977 : 15
Untuk memahami dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa, maka perlu diketahui beberapa pengertian atau istilah yang sering
digunakan dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Menurut Pasal 1 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003,
pengertian-pengertian tersebut antara lain : Pengadaan
Barang Jumlah
kebutuhan barang
Barang yang telah ada
dapat dipakai
commit to user 25
1 Pengadaan barang atau jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang atau jasa yang dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara APBN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun
oleh penyedia barang atau jasa. 2 Pengguna barang atau jasa adalah kepala kantor atau satuan kerja
atau pemimpin proyek atau pemimpin bagian poyek atau pengguna anggaran Daerah atau pejabat yang disamakan sebagai pemilik
pekerjaan yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan barang atau jasa dalam lingkungan unit kerja atau proyek tertentu.
3 Penyedia barang atau jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang atau
layanan jasa. 4 Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh pengguna barang
atau jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang atau jasa. 5 Pejabat pengadaan adalah personil yang diangkat oleh pengguna
barang atau jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang atau jasa dengan nilai sampai denagan Rp 50.000.000,00 lima
puluh juta rupiah. 6 Pemilihan penyedia barang dan jasa adalah kegiatan untuk
menetapkan penyedia barang dan jasa yang akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan.
7 Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku, bahan setengah jadi, barang jadi atau
peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna barang atau jasa.
8 Jasa pemborongan adalah layanan pekerjaan konstruksi atau wujud fisik lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan
pengguna barang atau jasa dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh pengguna barang atau jasa.
9 Jasa konsultasi adalah layanan jasa keahlian professional dalam berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa
commit to user 26
pengawasan konstruksi dan jasa pelayanan profesi lainnya dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk
piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa.
10 Pakta integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh pengguna barang dan jasa atau panitia pengadaan barang dan jasa
yang berisikan ikrar mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme dalam pengadaan barang dan jasa.
vi. Keppres No 80 Tahun 2003.
Aspek-aspek kebijakan lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam pengelolaan antara lain adalah metode pengadaan barang dan
sistem evaluasi penawaran. Metode pengadaan barang dikelompokan menjadi dua, yaitu metode Pengadaan jasa konsultansi, dan metoda
Pengadaan barang dan jasa lainnya. Metoda jasa Pengadaan barang konsultansi dilakukan melalui seleksi umum, seleksi langsung,
penunjukan langsung, Pengadaan barang yang bersifat mendesak, dan penyedia jasa tunggal. Metode Pengadaan barang lainnya dilakukan
melalui pelelangan, pemilihan langsung, penunjukan langsung, dan swakelola.
Adapun peta pegaturan Keppres No. 80 tahun 2003 menurut Ibu Sri Widyastuti bendahara dapat digambarkan pada gambar sebagai
berikut:
commit to user 27
Gambar I.4 :
Peta pengaturan Keppres No 80. Tahun 2003
Sumber : Wa wancara 19 Februa ri 2010 dengan Ibu Sri Widyaningsih
Di dalam Keputusan Preseiden Nomor 80 Tahun 2003, pengadaan barang dan jasa pemerintah dikelompokkan menjadi 3 jenis
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, 2006 : 9, yaitu: 1. Pengadaan Jasa Pemborongan
Yang dimaksud dengan pengadaan jasa pemborongan adalah pengadaan barang dan jasa yang diperoleh berdasarkan hasil kerja
atau hasil pekerjaan dari penyedia barang, misalnya pembangunan gedung, jalan, perbaikan gedung dan lain-lain. Pengadaan jasa
pemborongan diklasifikasikan atau digolongkan menurut bidang dan sub bidang pekerjaan. Maksud dari penggolongan ini adalah untuk
mengetahui kemampuan dari penyedia barang and jasa, artinya pekerjaan apa yang menjadi keahlian dari pemyedia barang dan jasa
tersebut. Tujuannya adalah untuk memudahkan instansi yang
Kegiatan
pengguna
Penerima
Instansi lain
Metode Pemilihan Seleksi Umum
Seleksi langsung Penunjukkan langsung
Metode Pemilihan Pelelangan umumterbatas
Pemilihan langsung Penunjukkan langsung
Jasa Konsultan
Barang Jasa pemborongan
Jasa lain
Swakelola
Menggunakan penyedia BJ
Badan Usaha Orang perseorangan
commit to user 28
memerlukan jasa pemborongan dan menyeleksi penyedia barang dan jasa yang diperlukan.
2. Pengadaan Jasa Konsultan Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003,
persiapan pengadaan jasa konsultasi dilakukan sebagai berikut : a. Pengguna barang dan jasa menyusun Kerangka Acuan Kerja
KAK dan menunjak panitia pengadaan atau pejabat pengadaan.
b. Panitia atau pejabat pengadaan menyusun Harga Perkiraan Sendiri HPS dan dokumen pemilihan penyedia jasa konsultasi
meliputi KAK, syarat administrasi, syarat teknis, syarat keungan, metode pemilihan penyedia jasa konsultasi, metoda
penyampaian dokumen penawaran, metoda evaluasi penawaran dan jenis kontrak yang akan dilakukan.
Pengadaan jasa konsultasi yang akan dibutuhkan oleh Kantor atau Satuan Kerja yang bersangkutan seperti perencanaan umum,
jasa survey, studi kelayakan, perencanan teknik, pengawsan, manajemen
dan penelitian,
pengasaaan jasa
konsultasi diklasifikasikan atau digolongkan menurut bidang dan sub bidang
sesuai dengan kemampuannya. 3. Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya
Yang dimaksud dengan pengadaan barang dan jasa lainnya adalah barang-barang yang diperlukan oleh Kantor atau Satuan Kerja
commit to user 29
termasuk jasa lainnya seperti pengangkutan, pemeliharaan atau perbaikan alat kantor, percetakan dan lain-lain.
Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam pengelolaan Pengadaan barang dan jasa adalah berbagai hal dan
ketentuan dalam penyusunan kontrak, meliputi isi dokumen dan sistem kontrak lumpsum, harga satuan, terima jadi, jangka panjang,
Pengadaan barang bersama, dan kontrak prosentase, pembinaan, pengawasan dan tindak lanjutnya berupa sanksi administrsi,
tuntutan ganti rugigugatan perdata, dan pengaduan tindak pidana, dan berbagai prosedur dan susbtansi bertalian dengan perbedaan
pendapat antara panitia dan pejabat yang berwenang, penyiapan dokumen pangadaan, Harga Perkiraan Sendiri HPS, sistem
penyampaian dokumen, jadwal waktu, protes peserta pelelangan, pelelangan gagal dan pelelangan ulang, serta penghentian dan
pemutusan kontrak. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan barang adalah sebagai berikut :
a.1. Perencanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah