commit to user 45
BAB II DESKRIPSI LOKASI
A. Gambaran Umum Daerah
I. Kondisi Umum Kota Surakarta
Salah satu tujuan diterbitkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan. Pada dasarnya fungsi pelayanan dilaksanakan oleh semua SKPD di lingkungan
Pemerintah Kota Surakarta, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
Daerah Kota Surakarta. Adapun pelayanan yang diberikan oleh Bagian Organisasi Setda Kota
Surakarta adalah pelayanan internal, dalam arti memberikan pelayanan kepada unit-unit kerja di lingkungan Pemkot Surakarta, jadi tidak secara langsung
kepada masyarakat. Sesuai dengan tugas pokoknya, Bagian Organisasi mempunyai fungsi
pengolahan data, penyiapan bahan pembinaan dan penataan di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan analisa jabatan. Sampai dengan saat ini
belum tersusun standardisasi kegiatan-kegiatan atau program-program dari masing-masing bidang tersebut yang sifatnya terus menerus
standing plan
, dalam arti setiap tahun mesti ada meskipun ada beberapa kegiatan yang sudah
rutin dilaksanakan seperti standardisasi indeks harga barang, tata naskah dinas, analisa jabatan.
Sedangkan hasil capaian kinerjanya untuk saat ini masih tergantung dari kegiatan-kegiatan atau program-program, yakni antara lain :
commit to user 46
Tersusunnya rancangan Perda SOT sesuai revisi PP nomor 8 tahun 2003 Terwujudnya kontrak kinerja antara unit kerja dengan Walikota
Tersusunya dokumen Sistem dan Prosedur Pelayanan masyarakat Tersusunnya dokumen LAKIP Kota Surakarta
Tersusunnya dokumen Standardisasi Indeks Biaya Kegiatan Pemeliharaan Pengadaan dan Honorarium Kota Surakarta
Terlaksananya operasionalisasi Unit Pelayanan Terpadu Kota Surakarta Terbentuknya Kelompok Budaya Kerja KBK di seluruh unit kerja
Terwujudnya keseragaman pola dasar tatalaksana pelayanan masyarakat.
II. Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi ke Depan
Reformasi birokrasi adalah sebuah keniscayaan yang tidak bias ditawar lagi. Kendati memerlukan proses dan hasilnya tidak bisa seketika langsung
dirasakan, hal ini bukan menjadi alasan untuk menunda. Reformasi birokrasi dilakukan secara sistematis dan
holistic
melalui konsep perbaikan kinerja birokrasi, peningkatan profesionalisme SDM, peningkatan mutu pelayanan
public dan penataan kelembagaan. Berdasarkan hasil analisa terhadap kondisi umum SKPD Bagian
Organisasi saat ini, maka prediksi kondisi pada Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta yang diinginkan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah:
1. Di bidang perbaikan kinerja birokrasi dan peningkatan profesionalisme SDM :
Perlu implementasi budaya kerja dalam bentuk penciptaan system kerja sehingga sumber daya yang ada dapat secara optimal
didayagunakan. Salah satu system kerja yang diusulkan adalah pemberian
rewa rd and punishment
dengan menggunakan insentif kesejahteraan pegawai sebagai instrument penekan.
Kontrak kinerja yang sudah diawali pada tahun 2005 perlu dioptimalkan menjadi alat penilaian kinerja pejabat organisasi
commit to user 47
sehingga ke depan para pejabat akan terdorong akuntabilitasnya dalam mengelola sumber daya yang ada pada organisasinya.
Perlunya peningkatan kualitas SDM Pegawai Negeri Sipil melalui Diklat baik teknis maupun moral untuk memenuhi tuntutan masyarakat
yang selalu berkembang demi terciptanya pelayanan prima. 2. Di bidang peningkatan mutu pelayanan public :
Perlunya penyusunan Standard Pelayanan Minimal SPM bagi setiap SKPD. SPM ini selain berguna untuk mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat juga untuk mengetahui tingkat capaian kinerja SKPD yang bersangkutan.
3. Di bidang penataan kelembagaan : Penataan kelembagaan nantinya tidak cukup hanya dipahami sebagai
penyusunan struktur organisasi saja. Karena suatu pemerintahan yang baik, selain diperlukan organisasi yang efektif dan efisien lembaga
yang miskin struktur tetapi kaya akan fungsi, juga dibutuhkan aparatur yang kompeten dan jujur sebagai pengisi organisasi. Oleh
karena itu, dalam proses penataan kelembagaan harus senantiasa diikuti berbagai implementasi system ketatalaksanaan seperti Budaya
Kerja, Kontrak Kinerja dan sebagainya.
B. Profil Bagian Organisasi Setda Kota Surakarta