Rancang bangun sistem informasi perpustakaan pusat pembinaan kompetensi dan pelatihan konstruksi (pusbin Kpk) Depertemen Pekerjaan Umum (DPU)

(1)

i

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMAI PERPUSTAKAAN

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

KONSTRUKSI (PUSBIN KPK)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM (DPU)

MARWADI SOFYAN

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

ii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMAI PERPUSTAKAAN

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

KONSTRUKSI (PUSBIN KPK)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM (DPU)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Oleh : Marwadi Sofyan NIM: 204093002655

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

iii

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN

KONSTRUKSI (PUSBIN KPK)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM (DPU)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)

Oleh : Marwadi Sofyan NIM: 204093002655

Pembimbing I

A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 150411252

Pembimbing II

Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 150411252


(4)

iv

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Pusat Pembinaan Kompetensi Dan Pelatihan Konstruksi (PUSBIN KPK) Departemen Pekerjaan Umum (DPU)” yang ditulis oleh Marwadi Sofyan, NIM 204093002655 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui :

Penguji I, Penguji II,

Nur Aeni Hidayah, MMSI Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom NIP. 197508182005012008 NIP. 470035764

Pembimbing I Pembimbing II

A’ang Subiyakto, M.Kom Zainuddin Bey Fananie, M.Sc NIP. 150 411 252

Mengetahui : Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 19681172001121001 NIP. 150 411 252


(5)

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2010

Marwadi Sofyan 204093002655


(6)

vi

ABSTRAKSI

MARWADI SOFYAN (204093002655). Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum (Di bawah bimbingan Aang Subiyakto dan Zaenuddin Bey Fananie).

Perpustakaan yang dimiliki oleh Pusbin KPK Departemen Pekerjaan umum didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kompetensi kerja dibidang jasa konstruksi. Saat ini sistem informasi perpustakaan yang terdiri dari input data buku baru, pencatatan data peminjaman dan pengembalian, sanksi terhadap hilangnya buku pada saat ini masih belum dikelola dengan baik karena masih dilakukan secara manual. Dari permasalahan tersebut perlu dibuat sistem informasi perpustakaan yang mampu memberikan solusi sesuai kebutuhan, dan memberikan kemudahan bagi pegawai perpustakaan dalam mengelola sistem informasi perpustakaan di Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan umum. Dalam merancang sistem ini, penulis menggunakan metodologi System Development Life Cycle (SDLC), dengan tahapan analysis, design, dan implementation dengan menggunakan tools Flowchart,Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD). Dalam pembuatan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Personal Home Page (PHP) dan basis data menggunakan MySQL. Secara garis besar sistem ini menyajikan mengenai daftar buku yang tersedia, pendaftaran anggota, peminjaman dan pengembalian buku, dan sanksi terhadap keterlambatan pengembalian buku

Kata Kunci: Perpustakaan, System Development Life Cycle (SDLC), Personal Home Page (PHP), dan MySQL. V BAB + xviii Halaman + 130 Halaman + 15 Tabel + 30 Gambar + 6 lampiran


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya karena dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau.

Setelah seluruh penulisan Skripsi ini terlaksana, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu baik itu berupa motivasi, bimbingan, moril maupun materil, yang ditujukan kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Bapak Aang Subiyakto, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sekaligus Pembimbing I, dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Sekretaris Progam Studi, beserta staf dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Zaenudin Bey Fananie, M.Sc selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan,semangat dan selalu meluangkan waktunya walaupun sedang sangat sibuk

4. Terima kasih penulis haturkan kepada segenap Pegawai Pusbin KPK Departemen Pekerjaan Umum terutama kepada Drs. Kirmanto selaku Ka.Sub.Bag. Kepegawaian dan Rumah Tangga, Drs. Bambang Supratondo selaku bendaharawan Pusbin KPK dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu


(8)

viii

5. Ibu Bapak tersayang dan tersabar yang telah memberi dukungan baik moril maupun materil. Terimakasih atas do’a nya selama ini. Adik-adik ku yang selalu menjadi sumber semangat di tiap langkah dan kegiatan. Terima kasih selalu buat kakak tersenyum.

6. Terima kasih kepada Pipit Nurjanah, yang selalu ada saat dibutuhkan pertolongannya. Teman-teman SI-B angkatan 2004 yang tidak pernah bosan menemani, memberikan inspirasi, dan membantu memberikan semangat membara. Dan juga untuk teman-teman SI dan TI angkatan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semuanya terima kasih banyak untuk semuanya hal.

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis sendiri dan bagi yang membacanya.

Jakarta, Juni 2010

Marwadi Sofyan 2040.9300.2655


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul... ii

Lembar Pengesahan Pembimbing... iii

Lembar Pengesahan Penguji... ... iv

Pernyataan... v

Abstrak... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel... ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvii

Daftar Simbol Notasi Flowchart ... xviii

Daftar Simbol Notasi Data Flow Diagram ... xix

Daftar Simbol Notasi Entity Relationship Diagram ... xx

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah... 2

1.3. Batasan Masalah... 3

1.4. Tujuan Dan Manfaat... 4

1.4.1. Tujuan ... 4

1.4.2. Manfaat ... 4

1.5. Metode Penelitian... 5


(10)

x

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem ... 6

1.6. Sistematika Penulisan... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1. Pengertian Sistem ... 9

2.1.2. Karakteristik Sistem... 9

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 12

2.2. Konsep Dasar Informasi... 13

2.2.1. Pengertian Informasi... 14

2.2.2. Siklus Informasi ... 14

2.2.3. Kualitas Informasi... 15

2.2.4. Nilai Informasi ... 16

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 17

2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 18

2.4. Perpustakaan ... 19

2.4.1 Definisi Perpustakaan ... 19

2.5. Sistem Informasi Perpustakaan ... 21

2.5.1. Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan ... 21

2.6. Teknik Pengumpulan Data ... 23

2.7. System Development Life Cycle (SDLC)... 25

2.7.1 PEngertian System Development Life Cycle (SDLC) ... 25

2.8. Konsep Dasar Basis Data ... 25


(11)

xi

2.9. Flowchart ... 29

2.9.1 Pedoman-Pedoman Dalam Membuat Flowchart ... 29

2.9.2 Jenis-Jenis Flowchart ... 30

2.10. Data Flow Diagram ... 31

2.10.1. Komponen Data Flow Diagram ... 31

2.10.2. Bentuk Data Flow Diagram ... 32

2.10.3. Tingkatan Dalam Data Flow Diagram ... 34

2.11. Entity Relationship Diagram ... 36

2.11.1. Cardinality ... 38

2.12. Normalisasi... 39

2.13. Kamus Data ... 40

2.14. Bahasa Pemrograman ... 41

2.14.1. Hypertex Preprocessor (PHP) ... 41

2.14.2. Hubungan PHP Dengan HTML ... 42

2.14.3. Kelebihan PHP ... 44

2.14.4. MySQL ... 46

2.14.5. SQL ... 48

2.15. Pengujian Black-box ... 49

2.16. Jaringan Komputer ... 49

2.16.1 Topologi Jaringan ... 53

2.17. Literatur Penelitian Sejenis ... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 58

3.1. Studi Pustaka ... 58


(12)

xii

3.2.1. Observasi ... 58

3.2.2. Wawancara... 59

3.2.3. Kuesioner ... 60

3.2.4. Literatur Sejenis ... 60

3.3. Metodologi Pengembangan Sistem ... 61

3.3.1 Analisis Sistem ... 61

3.3.2 Perancangan Sistem... 62

3.3.3 Implementasi Sistem ... 63

3.4. Kerangka Berfikir ... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 65

4.1. Sejarah Perusahaan... 65

4.1.1 Visi Dan Misi ... 66

4.1.2 Tugas Pokok Dan Fungsi ... 66

4.1.3 Program Pelatihan ... 66

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ... 67

4.1.5 Struktur Organisasi Perpustakaan ... 68

4.1.6 Visi Dan Misi Perpustakaan ... 68

4.1.7 Peraturan Perpustakaan ... 68

4.1.8 Fasilitas Yang Disediakan ... 70

4.2. Analisa... 72

4.2.1 Identifikasi Masalah ... 72

4.2.2 Sistem Informasi Perpustakaan Yang Berjalan ... 73

4.2.3 Sistem Informasi Perpustakaan Yang Diusulkan ... 75


(13)

xiii

4.4. Batasan Sistem ... 78

4.5. Perancangan ... 78

4.5.1. Data Flow Diagram... 79

4.5.1.1 Diagram Konteks ... 79

4.5.1.2 Diagram Overview ... 80

4.5.1.3 Diagram 3 Level 2 ... 81

4.5.1.4 Diagram 4 Level 2 ... 81

4.5.1.5 Diagram 5 Level 2 ... 82

4.5.1.6 Diagram 6 Level 2 ... 82

4.5.2. Spesifikasi Proses... 83

4.5.3. Kamus Data... 90

4.6. Entity Relationship Diagram ... 91

4.7. Normalisasi ... 92

4.8. Struktur Database ... 94

4.9. Perancangan Screen Layout ... 98

4.10. Pengujian ... 104

4.11. Local Area Network Perpustakaan PUSBIN KPK ... 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 107

5.1. Kesimpulan... 107

5.2. Saran... 107

DAFTAR PUSTAKA... 109


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Teknik Penomoran DFD... 35

Tabel 2.2 Karakteristik MyQSL ... 47

Tabel 2.3 Jaringan Komputer Berdasarkan Area ... 51

Tabel 2.4 Sistem Literatur Penelitian Sejenis ... 55

Tabel 2.5 Sistem Literatur Penelitian Sejenis ... 56

Tabel 2.6 Sistem Literatur Penelitian Sejenis ... 57

Tabel 4.1 Flowchart Sistem Berjalan ... 74

Tabel 4.2 Flowchart Sistem Usulan ... 76

Tabel 4.3 Sistem Berjalan ... 77

Tabel 4.4 Sistem Yang Diusulkan ... 77

Tabel 4.5 Kamus Data ... 90

Tabel 4.6 Admin ... 95

Tabel 4.7 Buku... 95

Tabel 4.9 Anggota ... 96

Tabel 4.9 kategori ... 96

Tabel 4.10 Data Transaksi ... 97

Tabel 4.11 Denda ... 97


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 15

Gambar 2.2 Balancing DFD ... 36

Gambar 2.3 Ilustrasi E-R Diagram Satu ke Satu ... 38

Gambar 2.4 Ilustrasi E-R Diagram Satu Ke Banyak ... 39

Gambar 2.5 Ilustrasi E-R Diagram Banyak Ke Banyak ... 39

Gambar 2.6 Topologi Bus ... 53

Gambar 2.7 Topologi ring... 54

Gambar 2.8 Topologi Star... 54

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir... ... 64

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 68

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Perpustakaan ... 69

Gambar 4.3. Diagram Konteks Sistem Informasi Perpustakaan ... 79

Gambar 4.4 Diagram Overview Sistem Informasi Perpustakaan ... 80

Gambar 4.5 Diagram 3 Level 2 Pengelolaan Data Buku ... . 81

Gambar 4.6 Diagram 4 Level 2 Pengelolaan Data Anggota ... 81

Gambar 4.7 Diagram 5 Level 2 Pentgelolaan Data Tansaksi ... 82

Gambar 4.8 Diagram 6 Level 2 Pengelolaan Data Kategori ... 82

Gambar 4.9 ERD ... 91


(16)

xvi

Gambar 4.11 Bentuk Normal Pertama ... 93

Gambar 4.12 Bentuk Normal Kedua ... 94

Gambar 4.13 Halaman Utama... 98

Gambar 4.14 Perancangan Layout Halaman Login Admin... 99

Gambar 4.15 Halaman Utama Admin ... 100

Gambar 4.16 Pengelolaan Admin ... 101

Gambar 4.17 Halaman Pengelolaan Buku ... 101

Gambar 4.18 Pengelolaan Anggota Perpustakaan ... 102

Gambar 4.19 Peminjaman Buku ... 102

Gambar 4.20 Pengembalian Buku ... 103

Gambar 4.21 Pengelolaan Kategori ... 103


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara... 111

Lampiran 2 Tampilan Aplikasi ... 114

Lampiran 3 Kode Program... 125

Lampiran 4 Surat Permohonan Penelitian... ... 160


(18)

xviii Daftar Simbol Notasi Flowchart

Simbol Keterangan

Input / output Merepresentasikan Input data atau Output data yang diproses atau Informasi.

Proses Mempresentasikan operasi

Anak panah Mepresentasikan alur kerja

Terminal point Awal atau akhir program

Dokumen Input / output dalam format yang dicetak


(19)

xix Daftar Simbol Notasi Data Flow Diagram Nama Simbol Simbol DFD versi Yourdan,

De Marco

Simbol DFD versi Gane and Sarson Arus Data

Proses

Penyimpanan Data

Entitas luar


(20)

xx Daftar Simbol

Notasi Entity Relationship Diagram

Notasi Keterangan

Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Relasi, menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang

berbeda.

Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas.

Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

Sumber : Al-Bahra bin ladjamudin, 2005 Entitas

Relasi


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan. Penggunaan perangkat komputer sebagai perangkat pendukung manajemen dan pengolahan data adalah sangat tepat dengan mempertimbangkan kuantitas dan kualitas data, dengan demikian penggunaan perangkat komputer dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi adalah perpustakaan. Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri yang berisi buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikia rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pembaca (Sutarno, 2003).

Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi (Pusbin KPK) adalah salah satu badan usaha milik pemerintah dibawah Departemen Pekerjaan Umum, dimana tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai penyusun rencana, program pembinaan, pemberdayaan dan pelatihan jasa konstruksi (PP No.18 Tahun 1999).

Untuk meningkatkan kemampuan kompetensi kerja dibidang jasa konstruksi Pusbin KPK mendirikan perpustakaan untuk para pegawainya. Pengelolaan perpustakaan yang terdiri pencatatan data buku baru, pencatatan


(22)

2 data peminjaman, pencatatan data pengembalian, sanksi terhadap keterlambatan pengembalian buku, pada saat ini masih belum dikelola dengan baik. Hal ini disebabkan karena pengelolaan perpustakaan masih bersifat manual dan belum terkomputerisasi, sehingga anggota perpustakaan sangat sulit untuk memperoleh informasi mengenai penelusuran suatu buku, judul buku, nama pengarang dan lainnya. Dan bagi pegawai perpustakaan kesulitan dalam pengelolaan data anggota, data buku, data peminjaman dan pengembalian buku, besarnya sanksi yang diberikan terhadap keterlambatan pengembalian buku serta pemberian laporan kepada kepala perpustakaan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk merancang dan membangun sebuah sistem informasi perpustakaan yang diharapkan dapat memberikan solusi terhadap kesulitan-kesulitan administrasi yang sampai saat ini masih digunakan dan memberikan contoh bagaimana sistem informasi dapat dikelola dengan baik

Berdasarkan permasalahan dan kebutuhan sistem informasi perpustakaan maka penulis mengambil Judul: “Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum.”

1.2Perumusan Masalah

Terkait dengan latar belakang yang ada, maka permasalahan yang akan dibahas dalam sistem ini adalah:

1. Bagaimana membuat sistem perpustakaan dapat menyajikan laporan jumlah buku dan anggota perpustakaan?


(23)

3 2. Bagaimana membuat sistem perpustakaan menentukan besarnya denda

terhadap keterlambatan pengembalian buku?

3. Bagaimana sistem dapat menyajikan informasi mengenai daftar buku yang tersedia kepada para pengunjung?

1.3Batasan Masalah

Dengan munculnya permasalahan-permasalahan tersebut diatas, maka rancang bangun sistem informasi perpustakaan yang baru, serta implementasinya untuk menyediakan suatu sistem yang efektif, efisien dan dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat, maka permasalahan-permasalahan itu dibatasi pada:

1. Merancang dan membangun sistem informasi perpustakaan hanya pada lingkup Pusbin KPK Departemen Pekerjaan Umum.

2. Merancang dan membangun sistem informasi perpustakaan dengan metode pengembangan System Development Life Cycle ( SDLC ) sampai dengan tahapan pengujian sistem.

3. Pengolahan data sistem informasi perpustakaan yang menyajikan informasi mengenai katalog buku.

4. Pengolahan data sistem informasi perpustakaan mengenai transaksi pada input data buku baru, pencatatan data peminjaman buku, pencatatan data pengembalian buku, sanksi terhadap keterlambatan pengembalian buku dan proses pembuatan laporan.


(24)

4

5. Membangun sistem informasi perpustakaan dengan menggunakan bahasa pemrograman Personal Home Page (PHP) dan basis data menggunakan MySQL.

1.4Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan sistem informasi perpustakaan ini adalah :

1. Memberikan informasi mengenai jumlah total buku dan anggota perpustakaan.

2. Memberikan informasi atau petunjuk mengenai besarnya denda secara benar dan akurat.

3. Memberikan petunjuk kepada pengunjung perpustakaan tentang penelusuran suatu buku, judul buku, dan nama pengarang.

1.4.2 Manfaat

Manfaat yang didapat dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagi Penulis.

a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

c. Membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah yang sebenarnya.


(25)

5 2. Bagi Perusahaan.

a. Memudahkan pegawai dalam pengelolaan data buku, peminjaman dan pengembalian buku, sanksi terhadap keterlambatan pengembalian buku,dan pembuatan laporan. b. Memberikan petunjuk kepada perusahaan bagaimana

mengelola perpustakaan dengan baik. 3. Bagi Universitas.

a. Mengetahui seberapa jauh mahasiswa mengetahui dan memahami materi yang telah diberikan oleh pihak akademisi di kampus.

b. Sebagai bahan acuan untuk penelitan sejenis bagi angkatan-angkatan berikutnya.

4. Bagi Pembaca.

Semoga penulisan ini berguna bagi pembaca sebagai informasi, khususnya bagi para pembaca yang mempunyai minat dalam rancang bangun sistem informasi perpustakaan.

1.5 Metodologi Penelitian.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka.

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku, mengumpulkan data dari situs internet, serta artikel yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini.


(26)

6 2. Studi Lapangan.

a. Observasi.

Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap sistem yang sedang berjalan.

b. Wawancara.

Melakukan wawancara langsung dengan narasumber. c. Kuesioner

Pengumpulan data dan informasi dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan kepada para responden terhadap sistem yang sedang berjalan.

3. Literatur Sejenis.

Penulis melakukan penelitian dengan penelitian yang sejenis sebelumnya sebagai bahan pembanding guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem.

Dalam metode pengembangan sistem ini penulis menggunakan System Development Life Cycle ( SDLC ) dengan tahapan analysis, design, dan implementation (Ladjamudin, 2005).


(27)

7 1.6 Sistematika Penulisan.

Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN.

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI.

Bab ini menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, perpustakaan, System Development Life Cycle (SDLC), konsep Database Manajemen System (DBMS), Flowchart, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram ( ERD ), Normalisasi, Personal Home Page (PHP), MySQL.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.

Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan diantaranya metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.

Bab ini merupakan inti rancang bangun sistem informasi perpustakaan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan


(28)

8 Konstruksi, adapun desain sistem informasi perpustakaan menggunakan System Development Life Cycle(SDLC).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini disajikan kesimpulan dan saran-saran yang penulis angkat berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.


(29)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem.

Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Untuk lebih mendalami suatu konsep dasar dari sistem terdapat beberapa ahli yang berpendapat mengenai apa itu sistem, karakteristik sistem dan klasifikasi sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Fatta, 2007). Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).

Sedangkan, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”

2.1.2 Karakteristik Sistem.

Sistem memiliki sifat-sifat atau karakteristik untuk dapat menjalankan suatu fungsi tertentu. Suatu sistem mempunyai


(30)

10 karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu (Ladjamudin, 2005), yaitu:

1. Komponen-komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.


(31)

11 4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (Input)

Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukkan perawatan adalah energi yang diinputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah input menjadi output.


(32)

12 8. Sasaran sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi ada dalam sistem tersebut. Suatu sistem dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa ide-ide pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang nyata atau yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).


(33)

13 Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melaui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya: sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistik System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Contohnya: sistem komputer. Sistem Tak Tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open

System)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sedangkan Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Untuk lebih mengenal apa itu data dan apa itu informasi, terlebih dahulu harus mengenal definisi dari data dan informasi itu sendiri. Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face). Definisi data yang lain adalah data merupakan


(34)

14 kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi (Ladjamudin, 2005).

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1995). Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan (Jogiyanto, 2005)

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga harus diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar,


(35)

15 dan sebagianya (Jogiyanto, 2005). Jadi pada intinya adalah bahwa hasil dari pengolahan data adalah informasi yang sangat diperlukan oleh penerimanya. Ini dapat dilihat dari gambar dibawah yang dikemukakan oleh Ladjamudin, berpendapat bahwa Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi (Ladjamudin, 2005). Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(Ladjamudin, 2005)

2.2.3 Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas (Kadir, 2003) informasi yang berkualitas ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya


(36)

16 2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan

3. Relevan

Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu: manfaat dan biaya mendapatkannya (Kadir, 2003) . Suatu sistem dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.


(37)

17 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam menunjang suatu pengambilan keputusan, maka sistem informasi sangat diperlukan dalam hal mendapatkan informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2005).

Sedangkan Ladjamudin menjelaskan suatu sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saaat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.


(38)

18 3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen yaitu hardware, software, prosedur, orang, database, jaringan komputer dan komunikasi data (Kadir, 2003):

a. Perangkat keras (hardware)

Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program

Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.


(39)

19 e. Basis data (database)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Keenam komponen diatas diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang berfungsi sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.

Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data

2.4 Perpustakaan

2.4.1 Definisi Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan, atau gedung itu sendiri yang berisi buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pembaca (Sutarno, 2003).


(40)

20 Perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku sebagai sumber informasi, melainkan dapat berupa koleksi non buku seperti majalah, surat kabar, atlas, alat olah raga, audio visual (radio, kaset, televisi, compact disk), dan lain-lain yang dikumpulkan dari berbagai sumber diantaranya dari pembelian, hadiah, tukar-menukar (barter), titipan, atau membuat sendiri. Kemudian disimpan, dipelihara dan diatur secara sistematik baik secara manual maupun secara komputerisasi (Sutarno, 2003). Sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh berbagai pihak sesuai dengan jenis perpustakaannya, diantaranya perpustakaan umum diperuntukkan untuk masyarakat dari berbagai kalangan, perpustakaan sekolah diperuntukkan untuk siswa, guru, dan warga sekolah, perpustakaan universitas diperuntukkan untuk mahasiswa dan dosen.

Secara umum, koleksi perpustakaan dipenuhi oleh buku karena buku mudah diperoleh dan mudah untuk digunakan oleh siapa saja. Perpustakaan yang lengkap setidaknya menyediakan berbagai koleksi buku dari berbagai disiplin ilmu (Sutarno, 2003), diantaranya:

1. Karya Umum. 2. Filsafat. 3. Agama. 4. Ilmu Sosial.


(41)

21 5. Bahasa.

6. Ilmu Pengetahuan Murni. 7. Teknologi Terapan. 8. Kesenian atau Olah raga.

Untuk mendapatkan manfaat dari perpustakaan secara maksimal, tidak hanya dibutuhkan koleksi buku yang lengkap tetapi juga dibutuhkan suatu sistem yang baik pula untuk mengelolanya sehingga diharapkan proses-proses yang ada dapat berjalan dengan lancar untuk mempermudah dalam pemanfaatan dari fungsi perpustakaan itu sendiri. Adapun beberapa fungsi dari perpustakaan ialah :

1. Sebagai sumber informasi.

2. Pusat pelestarian dan pengembangan kebudayaan. 3. Pusat dokumentasi dan sumber penelitian

2.5 Sistem Informasi Perpustakaan

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan

Perpustakaan, berasal dari kata dasar ”pustaka” yang berarti kitab, buku. Beberapa batasan atau defenisi perpustakaan adalah sebagai berikut : (Sutarno, 2003)

1. Perpustakaan adalah suatu tempat, gedung atau ruangan untuk menyimpan dan memakai koleksi buku dan bahan bacaan lainnya.


(42)

22 2. Perpustakaan adalah kumpulan buku dan bahan pustaka lainnya yang diorganisasikan dan diadministrasikan untuk bacaan, konsultasi dan studi.

3. Perpustakaan adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruangan secara khusus dan koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya terdiri dari 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan.

4. Perpustakaan adalah suatu unit kerja, tempat menyimpan bahan pustaka yang tercetak dan terekam yang dikelola dan disusun secara sistematis menurut sistem tertentu untuk digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Dari batasan atau defenisi di atas, maka dapat dilihat bahwa perpustakaan itu merupakan kesatuan dari berbagai unsur atau aspek, yaitu:

1. Organisasi/unit kerja

2. Gedung/ruang dan perlengkapannya 3. Koleksi bahan pustaka

4. Tenaga pengelola (SDM) 5. Masyarakat pemakai (layanan) 6. Anggaran biaya

Sistem informasi perpustakaan adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi pelayanan publik yang mempertemukan


(43)

23 kebutuhan pengolahan transaksi peminjaman, pengembalian dan perpanjangan buku dan pembuatan laporan harian, bulanan ataupun tahunan guna mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Siregar, 2007).

Pengertian lain mengemukakan Perpustakaan adalah institusi/lembaga yang menyediakan koleksi bahan perpustakaan tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian dan rekreasi intelektual bagi masyarakat Perpustakaan secara umum bertujuan untuk melakukan layanan informasi literal kepada masyarakat. Tujuan khusus dibedakan oleh jenis perpustakaannya. Karena tujuannya memberi layanan informasi literal kepada masyarakat maka tugas pokok adalah: (Sutarno, 2003)

1. Menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber informasi.

2. Mengolah dan merawat pustaka. 3. Memberikan layanan bahan pustaka. 2.6Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang


(44)

24 sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2005). Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari interview dan observasi. Studi pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari dan menganalisa suatu sumber pustaka baik berupa buku, artikel, maupun penelitian sebelumnya (Nazir, 2005).

2. Studi Lapangan

a. Observasi (pengamatan)

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 2005). Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobjektif mungkin (Gulo, 2002).

b. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka (Nazir, 2005). Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian.


(45)

25 C. Study Literatur Sejenis

Studi merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris ”study” dan memiliki arti kajian, telaah, penelitian yang bersifat ilmiah. Sedangkan kata literatur secara harafiah berarti tulisan yang memiliki nilai keindahan dari segi bentuk dan efek emosional. Literatur merupakan kata serapan dari bahasa Inggris ”literature” kata ”literature” sendiri berasal dari bahasa Latin ”littera” yang berarti sebuah huruf dari susunan alfabet. Sementara literatur dalam bahasa Indonesia sendiri berarti kesusasteraan. (http://digilib.petra.ac.id)

2.7 System Development Life Cycle (SDLC)

2.7.1 Pengertian System Development Life Cycle (SDLC)

Daur hidup pengembangan sistem SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama yaitu : (Ladjamudin, 2005)

1. Analysis 2. Design

3. Implementation

2.8 Konsep Dasar Basis Data 2.8.1 Pengertian Basis Data

Ada beberapa definisi database diantaranya adalah sebagai berikut (Ladjamudin, 2005) :


(46)

26 Database adalah sekumpulan datastore (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainya.

1. Database adalah sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data). 2. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau

diperuntukan terhadap banyak ‘user’, dimana masing-masing ‘user’ (baik menggunakan teknik pemrosesan yang besifat batch atau on-line)

3. Menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan ‘user’ lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam jangka waktu yang bersamaan.

4. Database adalah suatu koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise (perusahaan, instansi pemerintah, atau swasta).

Database yang sudah tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan pernah bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengannya, misalnya saja perangkat lunak aplikasi yang berbasis database. Kumpulan/gabungan database dengan perangkat lunak aplikasi


(47)

27 yang berbasis database tersebut dinamakan Databse Management System (DBMS).

DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Program-program tersebut menyediakan berbagai fasilitas operasi untuk memasukan, melacak, dan memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan.

Dengan pendekatan DBMS, maka sharing data dapat dengan mudah dilakukan siapa saja (program apa saja boleh menggunakan data tersebut, jika memenuhi prosedur yang ditetapkan pada interface yang melindungi database tersebut) semua tugas termasuk mengkonversi data adalah tanggung jawab program utilitas.

Tujuan utama dari DBMS adalah untuk menyediakan suatu lingkungan yang mudah dan efisien untuk penggunaan penyimpanan data dan informasi. Di bandingkan dengan sistem tradisional yang berbasis kertas, DBMS memiliki 4 (empat) keunggulan sebagai berikut ( Ladjamudin, 2005):

1. Kepraktisan.

Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan


(48)

28 DBMS menggunakan media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi

2. Kecepatan.

Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada manusia

3. Mengurangi kejemuan.

Orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan tindakan-tindakan yang berulang-ulang yang menggunakan tangan (misalnya harus mengganti suatu informasi).

4. Kekinian.

Informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat.

Keuntungan basis data terhadap sistem pemrosesan berkas adalah dalam hal- hal sebagai berikut:

1) Kemubaziran data terkurangi. 2) Integritas data dapat selalu terjaga. 3) Independensi data dapat selalu terjaga 4) Konsistensi data dapat selalu terjaga.

5) Berbagi data dapat dilakukan oleh setiap “ user “. 6) Keamanan data lebih mudah dilakukan.


(49)

29 2.9 Flowchart

2.9.1 Pedoman-pedoman dalam membuat flowchart

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika (Ladjamudin, 2005). Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analis sistem dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut ini:

1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman.

2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya.

4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya:

a. Persiapkan dokumen b. Hitung gaji

5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang semestinya.


(50)

30 6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar. 2.9.2 Jenis-jenis Flowchart

Ada 2 (dua) macam bagan alir, yaitu (Ladjamudin, 2005): 1. Document Flowchart

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem. 2. Program Flowchart

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika.


(51)

31 2.10 Data Flow Diagram (DFD)

2.10.1 Komponen Data Flow Diagram (DFD)

Beberapa komponen atau simbol yang digunakan DFD (Ladjamudin, 2005) :

1. Kesatuan Luar

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Arus Data

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan disamping garis panahnya. 3. Proses

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data


(52)

32 yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul

4. Simpanan Data

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai berikut ini :

1) Suatu file atau database di sistem komputer 2) Suatu arsip atau catatan manual

3) Suatu kotak tempat data di meja seseorang 4) Suatu tabel acuan manual

5) Suatu agenda atau buku

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya 2.10.2 Bentuk Data Flow Diagram (DFD)

Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram) dan DFD logika (Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem


(53)

33 diterapkan sedang DFD logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem (Ladjamudin, 2005).

1. Phisical Data Flow Diagram (PDFD)

PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada atau sistem yang lama. Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual. Dengan menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang ada akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga analis sistem akan dapat memperoleh gambaran yang jelas bagaimana sistem tersebut bekerja (Kadir, 2003).

2. Logical Data Flow Diagram (LDFD)

LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan/ sistem yang baru .LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem, yaitu proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem. Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan


(54)

34 menghemat waktu penggambarannya dibandingkan dengan PDFD. Untuk sistem komputerisasi, penggambaran LDFD yang hanya menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja (Kadir, 2003).

2.10.3 Tingkatan Dalam DFD

DFD dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan (Ladjamudin, 2005), yaitu :

a. Diagram Hubung (Diagram context)

Diagram Hubung / Context merupakan tingkatan atau level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh lingkup sistem yang digunakan. Selain itu diagram context juga menggambarkan arus atau aliran data dan informasi antar sistem itu sendiri dengan unit satuan di luar sistem tersebut.

b. Diagram Nol

Diagram Nol ini menggambarkan subsistem dari diagram hubungan yang diperoleh dengan memecah atau membuat lingkaran utama pada diagram hubung dengan menggambarkan aliran data yang dibutuhkan.


(55)

35 c. Diagram Rinci

Diagram Rinci merupakan pecahan dari tiap-tiap proses yang ada di dalam diagram nol. Diagram ini dapat dipecah lagi menjadi proses yang tidak dapat di rinci lagi.

A. Teknik Penomoran dalam DFD

Dalam data flow diagram juga terdapat teknik penomoran untuk pengidentifikasian.

Tabel 2.1 Teknik Penomoran DFD

Level Nama Diagram Nomor Proses

0 Konteks 0

1 Diagram 0 1.0 2.0 3.0 …

2 2 2 Diagram 1.0 Diagram 2.0 Diagram 3.0

1.1 1.2 1.3 … 2.1 2.2 2.3 … 3.1 3.2 3.3 … 3 3 3 3 Dst Diagram 1.1 Diagram 1.2 Diagram 2.1 Diagram 2.2……. ………..

1.1.1 1.1.2 … 1.2.1 1.2.2 … 2.1.1 2.1.2 … 2.2.1 2.2.2 …

………. Sumber : Ladjamudin, 2005

B. Konsep Balancing

Aliran data yang masuk ke dalam dan ke luar dari suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk ke dalam dan ke luar dari rincian proses tersebut.


(56)

36 Keseimbangan ( balance ) antara level 0 dan level 1 dilihat pada input / output dari aliran data terminal pada level 0, sedangkan keseimbangan antara level 1 dan level 2 dilihat pada input / output dari aliran data ke atau dari proses yang bersangkutan (Ladjamudin,2005)

E E 1

2 .0

… .. D S 1

D F 1

D F 2

D F 1

E E 1

2 . 1 … . .

2 . 2 … . .

D S 1 D F 2

D F 1

D F 1 D F 1

Gambar 2.2Balancing DFD

(Ladjamudin,2005) 2.11 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD juga merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data (Ladjamudin : 2005). ERD terdiri dari beberapa elemen, yaitu :


(57)

37 Entity

Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entity diberi nama dengan kata benda dan dapat berupa orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).

Relationship

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entity. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (kalimat aktif atau pasif).

Relationship Degree

Relationship degree atau derajat relationship adalah jumlah entity yang berpartisipasi dalam satu relationship.

Atribut

Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entity maupun relationship. Atribut merupakan elemen dari tiap entity dan relationship.

Cardinality

Cardinality atau kardinalitas merujuk kepada jumlah hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu : one to one, one to many atau many to one dan many to many.


(58)

38 2.11.1 Cardinality.

Dapat dinyatakan dengan banyaknya garis relasi cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan B untuk relasi satu-ke-banyak, B dan B untuk relasi banyak-ke-banyak). Berikut adalah gambaran kardinalitas hubungan antar entitas himpunan yang di ilustrasikan dengan dua himpunan entitas A dan B:

1. Satu ke satu

Pada tingkat ini, setiap entitas pada himpunan entitas A mempunyai paling banyak satu relasi entitas pada himpunan entitas B, begitu pula sebaliknya

A B

Gambar 2.3Ilustrasi E-R Diagram satu ke satu

(Ladjamudin,2005)

2. Satu ke banyak

Pada tingkat ini, setiap entitas pada himpunan entitas A dapat mempunyai banyak relasi entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

Entitas 1

Entitas 3 Entitas 2

Entitas 1

Entitas 3 Entitas 2


(59)

39

A B

Gambar 2.4Ilustrasi E-R Diagram satu-banyak

(Ladjamudin,2005)

3. Banyak ke banyak

Pada tingkat ini tiap entitas pada himpunan entitas A dapat mempunyai banyak relasi entitas pada himpunan entitas B, begitu pula sebaliknya.

A B

Gambar 2.5Ilustrasi E-R Diagram banyak-banyak

(Ladjamudin,2005) 2.12 Normalisasi

Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang dan perlu diorganisasikan kembali.

Bentuk-bentuk normalisasi secara berurutan, yaitu (Ladjamudin, 2005)

Entitas 1

Entitas 3 Entitas 2

Entitas 1

Entitas 3 Entitas 2 Entitas 1

Entitas 3 Entitas 2

Entitas 1

Entitas 3 Entitas 2


(60)

40 1. Bentuk tidak Normal (UnNormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti form tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai kedatangannya. 2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kesatu jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan fungtional dependency. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika :

1. Berada pada bentuk normal pertama.

2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependency sepenuhnya terhadap primary key.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Suatu relasi dikatakan berbentuk normal ketiga jika dan hanya jika: 1. Berada dalam bentuk normal kedua

2. Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependency transitif terhadap kunci primer.

2.13 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisa


(61)

41 sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses (Ladjamudin, 2005).

2.14 Bahasa Pemrograman

2.14.1 PHP (Personal Home Page Tools)

PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server (Syukur, 1999). Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface).

PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi baru yang dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperhalus peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru.


(62)

42 PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup online-nya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. Terkandung di dalamnya sebuah parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home page, seperti buku tamu, pencacah dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Version 2. FI (Form Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang menerjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home Page Tools dengan Form Interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server database yang menggunakan format mSQL, sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung oleh PHP.

2.14.2 Hubungan PHP dengan HTML

Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server (atau file) ke browser, kemudian browser


(63)

43 menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program PHP, program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html tersebut. Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda <? dan ?>. Tanda-tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping (kabur) dari kode html. File html yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php.

PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages).

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C. Semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam webnya. Kemudian ia mengeluarkan


(64)

44 Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis. Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML.

Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang softwarenya. Versi terbaru, yaitu PHP 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.

2.14.3 Kelebihan PHP

Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statispun semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak


(65)

45 memenuhi keinginan pasar, padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP. Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya

dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :

1. Oracle

2. MySQL

3. Sybase 4. PostgreSQL

Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru. Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan bahkan HTTP. PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat


(66)

46 diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, di antaranya adalah :

1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi

2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.

3. Akses ke system database yang lebih fleksibel. seperti MySQL.

Dalam modul ini kita akan mempelajari PHP sebagai server-side scripting yang menggunakan apache sebagai webserver. Versi PHP yang kita gunakanadalah PHP4 untuk Windows

2.14.4 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management Systems/DBMS) yang sangat populer dikalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik, 2005). Software database ini kini telah tersedia juga pada platform sistem operasi Windows.

Beberapa alasan dalam memilih MySQL adalah (Hariyanto, 2004): 1. Kecepatan

2. Kemudahan Penggunaan 3. Ongkos


(67)

47 4. Dukungan bahasa query

5. Kapabilitas

6. Konektivitas dan keamanan 7. Portabilitas

8. Distribusi terbuka

Tabel 2.2 Karakteristik MySQL

No Karakteristik Deskripsi

1 Standar MySQL mendukung entry-level ANSI SQL92 ODBC level 0-2.

2 Character set MySQL secara default menggunakan ISO-8859-1 (Latin 1) character set untuk data dan pengurutan.

3 Bahasa Pemrograman

MySQL mendukung pemrograman aplikasi dalam bahasa Java, C, Perl, PHP, dan sebaginya

4 Tabel besar MySQL menyimpan tiap relasi (table) pada file terpisah di direktori basisdata. Ukuran maksimum tabel dibatasi kemampuan sistem operasi menangani ukuran file. 5 Kecepatan dan

kemudahan pemakaian

MySQL kira-kira tiga sampai empat kali lebih cepat dibanding basisdata komersial, juga mudah dikelola.

6 MySQL MySQL adalah open-source relational DBMS Sumber : Hariyanto, 2004


(68)

48

2.14.5 SQL (Structure Query Language)

SQL (dibaca "es-que-el" atau “sequel”) singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National Standards Institute), bahasa ini merupakan standar untuk relational database management systems (RDBMS) (Sidik, 2005). Menurut (Hariyanto,2004) SQL adalah bahasa yang menggabungkan fitur-fitur bahasa query formal aljabar relasional dan bahasa query formal kalkulus relasional. SQL tidak hanya bahasa untuk query terhadap basisdata. SQL juga berisi fasilitas untuk pendefinisian struktur data, modifikasi struktur data dan data di basisdata, serta juga digunakan untuk menspesifikasi konstrain-konstrain integritas dan keamanan (Hariyanto, 2004).

Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti: Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, MySQL, dan sebagainya. Setiap software database mempunyai bahasa perintah/sintaks yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-perintah tsb antara lain: "Select", "Insert", "Update", "Delete", "Create", dan "Drop", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database.


(69)

49 2.15 Pengujian Black-Box

Pengujian black-box merupakan pengujian yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2002). Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. 2.16 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing – masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras (Sofana, 2008).

Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan bebearpa klasifikasi, diantaranya :


(70)

50 a. Berdasarkan area atau skala.

b. Berdasarkan media penghantar. c. Berdasarkan fungsi.

Berikut penjelasan klasifikasi jaringan komputer diatas: a) Berdasarkan area atu skala

Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu :

1. LAN ( Local Area Network )

Local area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup, misalakan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. kadangkala aringan lokal disebut juga jaringan privat. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersama – sama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MA bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahakan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.


(71)

51 3. WAN ( Wide Area Network )

Wide Area Network cakupannya Lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan – jaringan komputer yang ada didunia. Sehingga cakupannya udah mencapai satu planet bahakan tidak mentup kemungkinan mencakup antar planet.

Tabel 2.3 Jaringan Komputer Berdasarkan Area

Jarak/Cakupan (meter) Contoh Jenis

10 s/d 100 Ruangan LAN

100 s/d 1000 Gedung LAN

1000 s/d 10.000 Kampus LAN

10.000 s/d 100.000 Kota MAN

100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN

1.000.000 s/d 10.000.000 Benua WAN

> 10.000.000 Planet Internet


(72)

52 b) Berdasarkan Media Penghantar

Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Wire Network

Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar .jadi, data mengalir pada kabel.

2. Wirelees Network

Wirelees Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang rdio atu cahaya infrared.

c) Berdasarkan Fungsi

Berdasarkan Fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Client Server

Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu ( boleh lebih) komputer difungsikan sebagai Server atau induk bagi komputer lain. Server melayani komputer lain yang disebut client.layanan yang diberikan bisa berupa akses web, emal, file, atau yang lain. Client server banyak dipakai pada Internet. Namun LAN atau jaringan lain pun bisa mengimplementasikan client server. Hal ini Sangat bergantung pada kebutuhan masing – masing.


(73)

53 2. Peer to Peer

Peer to Peer adalah jaringan komputer dimana setiap jaringan komputer bisa menjadi Server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima akses dan memberikan akses dari atau ke komputer lain. Peer to Peer banyak diimplementasikan pada LAN.

2.16.1 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu aturan atau rules bagaimana menghubungkan komputer ( node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen – komponen yang berkomunikasi melalui media atau peralatan jaringan seperti Server, workstation, hub atau switch, dan pengabelannya. (Sofana, 2008)

1. Bus

Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel backbone ( kabel utama ) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device ). Karena kabel backbone menjadi satu – satunya jalan bagi lalu lintas data maka apalabila kabel backbone rusak atau terputus akan menyebabkan jaringan mati total.

Gambar 2.6 Topologi Bus


(74)

54 2. Ring

Sesuai dengan namanya , jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone, setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama.

Gambar 2.7 Topologi Ring

(Sofana, 2008) 3. Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan dengan node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub. Banyak sekali jaringan rumah, sekolah, pertokoan, laboratorium, dan kator yang menggunakan topologi ini. Topologi star tampaknya yang paling populer diantara semua topologi yang ada.

Gambar 2.8 Topologi Star


(75)

55 2.17 Literatur Penelitian Sejenis

Dalam perbandingan dan sebagai acuan dalam pembuatan suatu sistem informasi perpustakaan, maka perlu dilakukan pengamatan terhadap aplikasi yang telah dibuat, diantaranya :

1. Sistem Komputerisasi Peminjaman dan Pengembalian Buku Pada Perpustakaan STT PLN Jakarta , oleh Yoga Prihastono NIM 200402P0030035 Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I), Teknik Informatika.

Tabel 2.4 Sistem Literatur Penelitian Sejenis

NO Gambaran Kelemahan Kekuatan solusi

1. Adanya sistem perpustakaan pada STT PLN

Sistem yang sudah dibuat hanya untuk admin

Terdapatnya sistem perpustakaaan yang terkomputerisasi pada STT PLN tersebut

Perlu adanya sistem perpustakaan yang dapat diakses oleh anggota perpustakaan 2. Adanya database

buku

Tidak ada Proses Pencarian buku.

Admin dapat melihat daftar buku pada database

Diperlukan sistem pencarian buku Sumber : Prihastomo, 2006

2. Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan, oleh Iska Yanuartanti NIM 7298030047 dan Listiowati Anggraeni NIM 7298030049 Politeknik Negeri Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Teknik Telekomunikasi


(76)

56

Tabel 2.5 Sistem Literatur Penelitian Sejenis

NO Gambaran Kelemahan Kekuatan solusi

1. Adanya sistem perpustakaan pada Institut Sepuluh November Surabaya, Teknik Telekomunikasi Sistem pelaporan tidak dapat di Print out Terdapatnya sistem perpustakaaan yang terkomputerisasi pada Institut Sepuluh November Surabaya, Teknik Telekomunikasi tersebut Perlu ditambahkan fungsi print out pada sistem pelaporan

2. Terdapat halaman untuk anggota

Tidak dapat diakses oleh mahasiswa universitas lain

Akses pencarian buku oleh anggota perpustakaan Perlu ditambahkan akses untuk umum Sumber : Anggraeni, 2001

3. Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Perpustakaan Universitas Surakarta, Oleh David Guntoro Universitas Surakarta, Teknik Informatika

Tabel 2.6 Sistem Literatur Penelitian Sejenis

No Gambaran Kelemahan Kekuatan solusi

1. Adanya sistem perpustakaan pada Perpustakaan Universitas Surakarta Sistem pelaporan tidak memiliki fitur Grafik Terdapatnya sistem perpustakaaan yang terkomputerisasi pada Perpustakaan Universitas Surakarta Dapat ditambahkan fitur grafik dalam laporan pada sistem Perpustakaan Universitas Surakarta


(77)

57 2. Terdapat

halaman untuk anggota

Tidak dapat diakses oleh mahasiswa universitas lain atau pengguna di luar universitas surakarta

Akses pencarian buku oleh anggota

perpustakaan

Perlu

ditambahkan akses untuk umum


(78)

58 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Pustaka

Salah satu cara metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah studi pustaka. Pada metode ini pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi pustaka melalui media cetak dan media elektronik. Pengumpulan data melalui media cetak dilakukan dengan cara mempelajari buku–buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Selain melalui buku–buku, penulis juga melakukan studi pustaka melalui media elektronik seperti internet untuk mendapatkan data–data tambahan. Buku-buku yang digunakan dalam penulisan skripsi ini penulis lampirkan dalam daftar pustaka

3.2 Studi Lapangan 3.2.1 Observasi

Penulis mengumpulkan data dan informasi dengan meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung ke Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum yang bertempat di Jalan Sapta Taruna Raya No.1 Pasar Jum’at Jakarta Selatan, pada kurun waktu bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2009 (surat penelitian terlampir). Observasi dilakukan untuk mengetahui alur proses dari sistem yang berjalan, diantaranya:


(79)

59 1. Input data buku

2. Pencatatan data peminjaman dan pengembalian buku 3. Sanksi kehilangan buku

4. Proses pelaporan kepada kepala perpustakaan 3.2.2 Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung ke Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Deparatemen Pekerjaan Umum bertemu dengan Bapak Drs. Bambang Supratondo. Dalam wawancara tersebut penulis mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai proses sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan.

Dari beberapa penjelasan yang disampaikan terdapat kendala pada sistem yang sedang berjalan, seperti pada input data buku baru, pencatatan data peminjaman, pencatatan data pengembalian, sanksi terhadap keterlambatan pengembalian buku masih belum dikelola dengan baik.

Dari penjelasan tersebut diperlukan sebuah sistem perpustakaan yang diharapkan dapat memberikan solusi terhadap kesulitan-kesulitan administrasi yang sampai saat ini masih digunakan dan memberikan contoh bagaimana sistem informasi dapat dikelola dengan baik. Hasil dari wawancara tersebut selengkapnya terlampir.


(1)

(2)

Gambar 4.4 Diagram overview sistem informasi perpustakaan 4.3.1.3 Diagram 3 Level 2

Pegawai

3.1.P Input data buku Data_buku buku Data_buku Kategori buku Data_kategori_buku 3.2.P Edit data buku Data_buku Data_buku Data_buku Data_buku Data_kategori_buku ` Gambar 4.5 Diagram 3 level 2 pengelolaan data buku

4.3.1.4 Diagram 4 Level 2


(3)

4.3.1.5 Diagram 5 level 2

Gambar 4.7 Diagram 5 level 2 pengelolaan data transaksi

4.3.1.6 Diagram 6 level 2


(4)

4.4. Entity Relationship Diagram (ERD)

Berikut ini akan digambarkan relasi antar tabel yang akan dipergunakan dalam perancangan sistem informasi perpustakaan Pusat Pembinaan Keterampilan dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum sebagai berikut:


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah dan batasan masalah, maka penulis menarik kesimpulan yaitu:

a. Dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan yang dibangun, laporan jumlah buku dan anggota dapat diketahui secara akurat. b. Sistem informasi perpustakaan dapat menyajikan informasi

mengenai daftar buku yang tersedia pada Perpustakaan Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum. c. Dengan sistem perpustakaan yang terkomputerisasi dapat mengatasi masalah-masalah yang selama ini dihadapi, seperti belum akuratnya sistem peminjaman serta pengembalian buku, sanksi terhadap keterlambatan dan hilangnya buku.

5.2 Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan pada Perpustakaan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum adalah:

a. Perlu dilakukan pelatihan kepada pegawai perpustakaan terhadap sistem baru yang dibangun.


(6)

b. Perlu dilakukan backup data untuk menghindari kehilangan data pada saat komputer rusak atau terkena virus.

c. Perlu diadakan pengembangan ketingkat lebih lanjut guna memperoleh hasil yang lebih baik dan optimal