Studi Pustaka Perbandingan Sistem Batasan Sistem

58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Pustaka

Salah satu cara metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah studi pustaka. Pada metode ini pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi pustaka melalui media cetak dan media elektronik. Pengumpulan data melalui media cetak dilakukan dengan cara mempelajari buku–buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Selain melalui buku–buku, penulis juga melakukan studi pustaka melalui media elektronik seperti internet untuk mendapatkan data–data tambahan. Buku- buku yang digunakan dalam penulisan skripsi ini penulis lampirkan dalam daftar pustaka 3.2 Studi Lapangan 3.2.1 Observasi Penulis mengumpulkan data dan informasi dengan meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung ke Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum yang bertempat di Jalan Sapta Taruna Raya No.1 Pasar Jum’at Jakarta Selatan, pada kurun waktu bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2009 surat penelitian terlampir. Observasi dilakukan untuk mengetahui alur proses dari sistem yang berjalan, diantaranya: 59 1. Input data buku 2. Pencatatan data peminjaman dan pengembalian buku 3. Sanksi kehilangan buku 4. Proses pelaporan kepada kepala perpustakaan

3.2.2 Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung ke Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Deparatemen Pekerjaan Umum bertemu dengan Bapak Drs. Bambang Supratondo. Dalam wawancara tersebut penulis mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai proses sistem informasi perpustakaan yang sedang berjalan. Dari beberapa penjelasan yang disampaikan terdapat kendala pada sistem yang sedang berjalan, seperti pada input data buku baru, pencatatan data peminjaman, pencatatan data pengembalian, sanksi terhadap keterlambatan pengembalian buku masih belum dikelola dengan baik. Dari penjelasan tersebut diperlukan sebuah sistem perpustakaan yang diharapkan dapat memberikan solusi terhadap kesulitan-kesulitan administrasi yang sampai saat ini masih digunakan dan memberikan contoh bagaimana sistem informasi dapat dikelola dengan baik. Hasil dari wawancara tersebut selengkapnya terlampir. 60

3.2.3 Kuesioner

Kuesioner dilakukan sebelum dan setelah penelitian. Kuesioner dilakukan dengan dua cara pembagian, yang pertama kepada 10 responden dalam hal ini adalah pegawai perpustakaan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan yang kedua kepada 10 responden anggota perpustakaan untuk melihat hasil sistem perpustakaan yang telah dibuat. Setiap butir pertanyaan dalam kuesioner merupakan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian. Daftar pertanyaan dari setiap kuisioner yang peneliti lakukan dapat dilihat pada lampiran..

3.2.4 Literatur Sejenis

Pada tahap ini didapat beberapa literatur atau penelitian sejenis diantaranya : 1. Sistem Komputerisasi Peminjaman dan Pengembalian Buku Di Perpustakaan STT-PLN Jakarta. Oleh Yoga Prihastomo NIM 200402P0030035 Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia LP3I, Teknik Informatika. 2. Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan, oleh Iska Yanuartanti NIM 7298030047 dan Listiowati Anggraeni NIM 7298030049 Politeknik Negeri Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Teknik Telekomunikasi 61 3. Sistem Informasi Perpustakaan Pada Perpustakaan Universitas Surakarta, Oleh David Guntoro NIM J.021R0038 Universitas Surakarta, Teknik Informatika 3.3 Metodologi Pengembangan Sistem Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan proses System Development Life Cycle SDLC . Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu persatu sehingga lebih mudah dimengerti dalam menganalisa permasalahan. Tahapan pada metodologi pengembangan sistem dengan system development life cycle SDLC yang dilakukan adalah sebagai berikut Ladjamudin,2005 :

3.3.1 Analisis Sistem Analysis

Tahapan anaisis sistem digunakan untuk mengetahui apakah sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik, dan hasil analisis digunakan untuk memperbaiki sistem .Dalam tahap ini penulis akan menguraikan beberapa hal, yaitu : 1. Gambaran singkat profil Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Pusbin KPK Departemen Pekerjaan Umum 2. Analisa dari sistem informasi perpustakaan perpustakaan yang sedang berjalan di perustakaan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum, dan kemudian mencari kesimpulan dari hasil analisa dan 62 mengidentifikasi solusi untuk mengembangkan sistem yang berjalan.

3.3.2 Perancangan Sistem System Design

Dalam tahap ini, penulis akan merancang sistem informasi perpustakaan pada Pusbin KPK Departemen Pekerjaan Umum dengan menggunakan tools Flowchart, Data Flow Diagram DFD, dan Entity Relationship Diagram ERD sebagai solusi yang diajukan untuk perancangan sistem berdasarkan dari analisa yang dilakukan sebelumnya. Beberapa tahapan dalam perancangan: 1 Perancangan masukkan, pada tahap ini, penulis memberikan bentuk-bentuk masukkan di dokumen seperti data anggota, data buku, data peminjaman dan pengembalian buku pada perpustakaan Pusbin KPK Departemen Pekerjaan Umum 2 Perancangan keluaran, pada tahap ini, penulis memberikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya terkait pada sistem informasi perpustakaan Pusbin KPK Departemen Pekerjaan Umum. 3 Perancangan file, pada tahap ini, penulis memberikan bentuk-bentuk file yang dibutuhkan dalam pelaporan kepada kepala Pusbin KPK Departemen Pekerjaan Umum 63

3.3.3 Implementasi Sistem System Implementation

Dalam tahap ini akan dilakukan implementasi sistem informasi perpustakaan yang telah dirancang. Implementasi sistem yang dilakukan adalah : 1. Membangun sistem Dalam tahap ini sistem dibangun dengan menggunakan bahas pemrograman PHP dan basis data MySQL 2. Menguji sistem Dalam tahap ini penulis melakukan pengujian sistem dengan metode Blackbox, dengan melakukan input data pada sistem dan melihat output apakah sesuai dengan perancangan sistem baru yang dibangun 64 Gambar 3.1 Kerangka Berfikir 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Sejarah Perusahaan Industri Jasa Konstruksi merupakan salah satu kegiatan dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya yang mempunyai peran yang penting dalam pembangunan berbagai sarana guna terwujudnya tujuan pembangunan nasional yang perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia yang Profesional baik Ahli maupun Terampil. Undang-Undang No. 18 Th. 1999 tentang Jasa Konstruksi mengamanatkan bahwa Perencana, Pengawas serta Pelaksana Konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian kerja atau keterampilan kerja yang didasarkan kepada kompetensi yang standar. Institusi atau lembaga pelatihan jasa konstruksi baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Swasta maupun Perusahaan diarahkan untuk membekali serta mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan serta produktivitas tenaga kerja dibidang konstruksi Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum telah membentuk Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi PUSBIN KPK dan Balai-Balainya yang mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan pembinaan pelatihan keahlian dan keterampilan konstruksi berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pembinaan Kompetensi dan Sumber Daya Manusia BPKSDM. 66

4.1.1 Visi dan Misi Pusbin KPK

Visi : Masyarakat Jasa Konstruksi Profesional dan Handal Misi : Mewujudkan Tenaga Konstruksi Kompeten

4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Di dalam tugasnya Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana dan program pembinaan dan pelatihan jasa konstruksi 2. Pelaksanaan dan Evaluasi Pelatihan dibidang jasa konstruksi 3. Fasilitas penelitian dan pengembangan materi pengajaran 4. Pembinaan dan pengembangan materi pengajaran 5. Pembinaan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan jasa konstruksi 6. Pelaksanaan pembinaan tenaga pengajar. 7. Sertifikasi dibidang jasa konstruksi, pelaksanaan pendidikan keahlian teknik 8. Pemberian fasilitas hak atas kekayaan intelektual terhadap meteri pelatihan 9. Fasilitasi informsi bursa melalui registrasi tenaga kerja konstruksi yang meliputi klasifikasi, kualifikasi dan sertifikasi keterampilan dan keahlian kerja

4.1.3 Program Pelatihan

Program pelatihan yang tersedia antara lain : 67

I. Tenaga Ahli Konstruksi

1. Contract Management 2. Project Management Service 3. Quality Surveyor 4. Quality Engineer 5. Quality Assurance Engineer 6. General Superintendent Bidang Pengairan, Jalan dan Jembatan, Gedung 7. Training of Trainer Bidang Jasa Konstruksi 8. Manajer Kontraktor Kecil dan Menengah 9. Estimasi Biaya Proyek II .Tenaga Terampil Konstruksi 1. Pelaksanaan Lapangan dan Pengawasan Lapangan Jalan dan Jembatan, Irigasi, Gedung, Bangunan Rumah Susun, Perpipaan, Plumbing, Setting Out Bangunan Tinggi, Mekanikal, Elektrikal, dan lain-lain 2. Operator dan Mekanik Alat Berat Bulldozer, Excavator, Wheel Loader, Wheel Crane, Motor Grader, Dump Truck, Pilling Machine, dan lain-lain 3. Mandor Konstruksi Jalan dan Jembatan, Pengairan, Gedung Tukang pada bidang konstruksi Batu, Kayu, Pembesian, Las, Surveying, Scafolding, dan lain-lain 68

4.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pusbin KPK 69

4.1.5 Sturktur Organisasi Perpustakaan Pusbin KPK

Gambar 4.2 Struktur organisasi perpustakaan

4.1.6 Visi Dan Misi Perpustakaan Pusbin KPK

Visi : Menjadi perpustakaan dan pusat informasi konstruksi terlengkap di Indonesia. Misi : Mewujudkan perpustakaan Pusbin KPK sebagai perpustakaan yang menyediakan referensi konstruksi yang terlengkap di Indonesia.

4.1.7 Peraturan Perpustakaan Pusbin KPK

Perpustakaan Pusbin KPK membuka kesempatan kepada pengunjung baik untuk kepentingan penelitian, studi banding atau kepentingan eksplorasi informasi PelatihanKonstruksi atau lainnya dengan memperhatikan aturan-aturan di Perpustakaan Pusbin KPK, antara lain: 1. Memasuki ruang Perpustakaan dengan tertib dan sopan. 70 2. Tidak diijinkan membawa tas, kecuali barang berharga dan alat tulis. 3. Tidak diijinkan membawa makanan dan minuman dari luar. 4. Di ruang baca terbuka diperkenankan minum dan makan ringan. 5. Di ruang baca terbuka diperbolehkan menggunakan laptop pribadi. 6. Dilarang keras merusak dan atau menyobek koleksi Perpustakaan. 7. Sanksi akan dikenakan kepada pelanggar peraturan. 8. Diwajibkan menjaga ketenangan dan berperilaku dengan baik dan sopan selama di ruang perpustakaan. 9. Pengawasan akan diberlakukan terhadap semua pengunjung untuk menjaga ketertiban, kenyamanan dan keutuhan fasilitas perpustakaan.

4.1.8 Fasilitas yang disediakan oleh Perpustakaan Pusbin KPK

1. Informasi Koleksi a Informasi Literature Informasi yang dimaksud adalah Buku, SKKNI, Bulletin dan lainnya yang berkaitan dengan Konstruksi. 71 b Hasil Studi Terbitan berkala tentang konstruksi yang bersumber dari berbagai institusi baik pemerintah ataupun swasta. c Informasi AktualTerbitan Media Massa Terbitan Media massa cetak surat kabar berjumlah 5 terbitan yaitu koran Tempo, Kompas, Media Indonesia, Republika dan Jakarta Post, serta majalah Tempo, Gatra, Digest Reder dan Nationsl Geografic, ditambah terbitan. 2. Ruang Baca a Ruang Baca VIP Ruang baca yang disiapkan untuk pengunjung yang berada di ruang baca lantai dasar Gedung Pusbin KPK, dilengkapi sambungan kabel untuk akses Internet. b Ruang Baca Umum Ruang baca yang berada di tengah ruangan perpustakaan lantai dasar berdampingan dengan ruang baca VIP. 72 3. Internet a Dengan Kabel Pengunjung diijinkan menggunakan fasilitas sambungan internet yang disediakan di Perpustakaan dengan mengikuti aturan aturan yang berlaku. b Tanpa Kabel Pengunjung diijinkan menggunakan Laptop pribadi dengan menggunakan sambungan tanpa kabel dan menakses internet dengan konfirmasi dan mengukuti aturan yang berlaku. 4. Rest RoomToilet dan Mushola Disediakan Rest Room Toilet yang bisa digunakan pengunjung, di lantai dasar gedung Pusbin KPK. Pengunjung disilakan untuk menjalankan ibadah sholat di mushola yang disediakan pada lantai yang sama. 4.2 Gambaran Sistem Yang Berjalan 4.2.1 Identifikasi Masalah Setelah melakukan observasi,wawancara dan kuesioner, ditemukan permasalahan-permasalahan yang muncul pada proses sistem informasi perpustakaan. Berikut ini adalah permasalahan yang dibahas: 73 1. Kesulitan dalam mendapatkan informasi. Seluruh informasi mengenai daftar buku yang tersedia, peminjaman dan pengembalian buku, sanksi terhadap keterlambatan dan kehilangan buku pada perpustakaan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan umum masih belum dikelola dengan baik, dimana informasi yang disajikan belum terintegrasi sehingga menyulitkan bagi anggota maupun pegawai perpustakaan itu sendiri. 2. Belum adanya sistem informasi perpustakaan Sistem informasi perpustakaan yang digunakan hingga saat ini masih bersifat manual, sehingga pelayanan yang diberikan kurang maksimal.

4.2.2 Sistem Informasi Perpustakaan Yang Berjalan

Pada awalnya anggota melakukan pendaftaran menjadi anggota perpustakaan kepada pegawai perpustakaan, dan kemudian pegawai perpustakaan memberikan form pendaftaran . Setelah form pendaftaran diisi lalu diberikan kepada pegawai perpustakaan untuk pengelolaan data anggota. Setelah proses pengelolaan data anggota maka pegawai perpustakaan memberikan kartu anggota, dan pegawai perpustakaan juga membuat laporan data anggota yang akan diberikan kepada kepala perpustakaan. Setelah menerima kartu 74 anggota, maka anggota perpustakaan dapat melakukan peminjaman buku diperpustakaan tersebut. Apabila anggota perpustakaan melakukan peminjaman buku akan mendapat kartu peminjaman sebagai bukti peminjaman buku. Kemudian anggota perpustakaan mengembalikan buku dan kartu peminjaman kepada pegawai perpustakaan, yang akan dibuat laporan dan diberikan kepada kepala perpustakaan. Tabel 4.1 Flowchart Sistem Berjalan 75

4.2.3 Sistem Informasi Perpustakaan Yang Diusulkan

Pada awalnya anggota melakukan pendaftaran menjadi anggota perpustakaan kepada pegawai perpustakaan, dan kemudian pegawai perpustakaan memberikan form pendaftaran . Setelah form pendaftaran diisi lalu diberikan kepada pegawai perpustakaan untuk diinput kedalam database anggota kemudian pegawai perpustakaan memberikan kartu anggota kepada anggota, dan pegawai perpustakaan juga membuat laporan untuk kepala perpustakaan. Apabila anggota perpustakaan melakukan peminjaman maka pegawai menginput data peminjaman kedalam database transaksi dan anggota akan mendapatkan kartu peminjaman sebagai bukti peminjaman buku dan pegawai perpustakaan juga membuat laporan data pengembalian untuk kepala perpustakaan. Apabila anggota perpustakaan mengembalikan buku dan kartu peminjaman, maka pegawai perpustakaan akan menginput data pengembalian kedalam database transaksi dan pegawai perpustakaan juga akan membuat laporan data pengembalian untuk kepala perpustakaan. 76 Tabel 4.2 Flowchart Sistem Usulan 77

4.3 Perbandingan Sistem

Dalam tahap ini, penulis melakukan analisa untuk mendapatkan perbandingan pada sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan. Tabel 4.3 Sistem Berjalan NO Gambaran Kelemahan Kekuatan solusi 1. Tidak adanya sistem perpustakaan yang terkomputerisasi. Kesulitan mengelola data perpustakaan. Format laporan dalam bentuk kertas. Diperlukan sistem perpustakaan yang terkomputerisasi . 2. Anggota mencari buku menggunakan cara manual. Kesulitan dalam mencari buku . Anggota dapat melihat satu persatu buku yang dimiliki perpustakaan tersebut. Diperlukan sistem pencarian buku untuk anggota. Tabel 4.4 Sistem Yang Diusulkan NO Gambaran Kekuatan 1. Sistem yang diusulkan merupakan sistem perpustakaan yang terkomputerisasi. Sistem yang diusulkan terdapat form untuk publik. 2. Terdapatnya pencarian buku yang dapat dilihat oleh anggota. Dapat mempermudah dalam pencarian buku . 3. Terdapatnya fitur grafik laporan. Dapat melihat perbandingan jumlah buku dan jumlah anggota. 4 Terdapat laporan berbentuk softcopy. Laporan dapat disimpan kedalam format softcopy ataupun di cetak kedalam format hardcopy. 78

4.4 Batasan Sistem

Batasan pada sistem ini yaitu : 1. Data yang dikelola pada sistem ini adalah kategori buku, pengelolaan peminjaman dan pengembalian buku, dan data anggota perpustakaan. 2. Sistem yang diterapkan untuk kebutuhan single user 3. Sistem yang dibuat hanya untuk lingkup Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Departemen Pekerjaan Umum.

4.5 Perancangan Sistem