Karakterisasi Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer IPN

Perlakuan yang sama juga dilakukan pada pencampuran antara EPDM- PU dan Serat Waru seperti pada tabel 3.2. berikut ini : Tabel 3.2. Perbandingan Penambahan EPDM-PU dan Serat Waru EPDM-PU dalam berat 100 90 80 70 60 50 Serat Waru dalam berat 10 20 30 40 50

3.4. Karakterisasi Komposit Interpenetrasi Jaringan Polimer IPN

Hasil yang diperoleh kemudian dikarakterisasi untuk menentukan sifat-sifat mekanik dan analisa morfologi serta gugus fungsi dengan spektroskopi inframerah fourier transform FT-IR

3.4.1. Spektroskopi Inframerah Fourier Transform FT-IR

Spesimen dijepit pada tempat sampel kemudian diletakkan pada alat ke arah sinar infra merah. Hasilnya akan direkam kedalam kertas berskala aluran kurva bilangan gelombang terhadap intensitas sinar berupa grafik spektrum. Dalam hal ini spesimen yang dianalisa adalah Poliuretan.

3.4.2 . Uji Tarik

Mula-mula dihidupkan alat Torsee Electronic System dan dibiarkan selama 1 jam. Spesimen dijepit menggunakan griff pada alat tersebut, kemudian diatur tegangan, regangan dan satuannya. Tekan tombol start untuk memulai uji pada spesimen sampai putus. Dilakukan perlakuan yang sama untuk tiap sampel. Dari data load tegangan dan stroke regangan yang diperoleh dapat dihitung kekuatan tarik dengan menggunakan rumus pada persamaan 2.3. dan dihitung kemuluran masing-masing specimen dengan menggunakan rumus pada persamaan 2.4. Universitas Sumatera Utara

3.4.3. Uji Koefisien Serap Bunyi dengan Metode Tabung Impedansi

Pengukuran koefisien serap bunyi dihitung sesuai standar ISO 10543-2:1998 dan ASTM E-1050 untuk tabung impedansi 2 mikropon. Peralatan yang digunakan dapat digambarkan dalam bentuk diagram alat seperti ditunjukkan pada gambar 3.3. berikut ini : Gambar 3.3. Diagram alat pengukuran koefisien serap bunyi dengan tabung impedansi Dinata, 2014 Set Up alat pengujian koefisien serap bunyi dapat dilihat pada gambar 3.4. berikut ini : Gambar 3.4. Set up peralatan pengujian Dinata, 2104. Universitas Sumatera Utara Prosedur Pengujian adalah sebagai berikut : 1. Siapkan semua peralatan uji dengan diatur sesuai gambar set up peralatan pengujian. 2. Masukkan spesimen uji dalam tabung impedansi, yaitu ditengah ruang uji dengan posisi tegak lurus terhadap arah ruang tabung. 3. Pengukuran dilakukan pada frekuensi 250Hz, 500Hz, 1000Hz, 1500Hz dan 2000Hz. 4. Hubungkan mikropon 1 dan mikropon 2 pada pre-amp mic channel 1 dan 2 Untuk frekuensi dibawah 228Hz yaitu frekuensi 125Hz dipakai mikropon 1 dan 2. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3.5. berikut ini : Gambar 3.5 Posisi mikropon 2, 1 dan 1 Dinata, 2014. 5. Hubungkan output channel pre-amp mic ke channel 1 dan channel 2 pada Labjack. 6. Hubungkan Labjack ke port USB pada Laptop lalu buka software DAQFactory untuk menganalisis sinyal. 7. Pada DAQFactory buka program Sound Recorder 4ch. 8. Untuk membangkitkan sinyal bunyi, buka program ToneGen. Bunyi yang dikeluarkan berupa pure tone, 9. Atur frekuensi pada ToneGen lalu buka kembali DAQFactory untuk melihat grafik ketegangan suara pada masing-masing mikropon, Universitas Sumatera Utara 10. Klik StartStop Save untuk Logging data. Data grafik akan otomatis tersimpan dalam drive D: pada laptop, 11. Ambil nilai tegangan rata-rata pada masing-masing mikropon A dan B untuk dihitung koefisien absorpsinya dengan bantuan MATLAB. 12. Dengan bantuan MATLAB hitung tekanan suara pada masing masing micropone dengan mengunakan rumus pada persamaan 2.8 dan 2.9. Kemudain hitung faktor releksi dan koefisien serap bunyi dengan menggunakan rumus 2.11 dan 2.13. Ulangi prosedur diatas untuk frekuensi dan sampel yang berbeda.

3.4.4. Uji Kerapatan

Penentuan kerapatan dengan menggunakan contoh uji spesimen berukuran 2 cm × 2 cm × 0,2 cm . Contoh uji tersebut ditimbang spesimennya diukur dimensi panjang, lebar, dan tebalnya. Kemudian dihitung kerapatannya ρ dengan menggunakan persamaan 2.14.

3.4.5. Uji Persentasi Ikat Silang

Derajat ikat silang ditentukan dengan cara ekstraksi. Sampel direndam ke dalam Toluene selama 24 jam. Selanjutnya dikeringkan didalam oven pada suhu 110°C Selanjutnya, berat kering sebelum perendaman dan berat kering setelah perendaman ditentukan secara gravimetri. Persen derajat ikat silang degree of crosslinking dapat ditentukan dengan rumus 2.15

3.4.6. Uji Daya Serap Air

Sampel kering terlebih dahulu ditimbang. Kemudian ampel direndam didalm air dengan perendaman selama 2 jam dan 24 jam. Kemudian ditimbang massa basahnya dan dihitung daya serap air berdasarkan rumus 2.16. Universitas Sumatera Utara

3.5. Bagan Penelitian