menurun. Dari tabel dapat dilihat bahwa semakin banyak penggunaan serat maka nilai kerapatannya semakin menurun sedangkan semakin sedikit serat yang
digunakan maka kerapatannya semakin bertambah.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 03-2105-2006 Papan Partikel menetapkan nilai kerapatan papan parktikel sebesar 0,50 gcm
3
- 0,90 gcm
3
. Berdasarkan hasil diperoleh kerapatan rata- rata ke enam komposit lebih dari 0,50 gcm
3
. Dari hasil rata – rata papan partikel yang telah diteliti menunjukkan bahwa papan partikel yang dihasilkan telah memenuhi standar yang
telah di tetapkan.
4.6 Uji Daya Serap Air Komposit IPN Karet Sintetis EPDM-PU Dengan
Penambahan Serat Waru Sebagai Filler
Pengujian daya serap air dilakukan untuk menentukan besarnya persentase air yang terserap oleh sampel. Pengujian daya serap air dilakukan dengan
perendaman selama 2 jam dan 24 jam. Dimana perendaman sampel selama 2 jam dilakukan untuk mengetahui daya serap air secara lansung, sedangkan
perendaman sampel selama 24 jam dimasukkan untuk mengetahui daya serap air secara perlahan – lahan pada sampel. Selanjutnya daya serap air dapat dihitung
menggunakan rumus pada persamaan 2.15. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah tabel pengujian daya serap air komposit IPN
Karet Sintetis EPDM-PU dengan serat waru sebagai bahan filler.
4.6.1. Uji Daya Serap Air Selama 2 Jam
Hasil uji daya serap air yang dilakukan selama 2 jam dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut ini
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Uji Daya Serap Air komposit IPN Karet EPDM-PU dengan Serat Waru Sebagai filler selama 2 Jam
Komposisi EPDM-PU : Serat
Waru bb Berat Kering
g Berat Basah
g Daya Serap Air
100 : 0 0,8033
0,8075 0,42
90 : 10 0,6322
0,6785 7,3
80 : 20 0,6018
0,6644 10,4
70 : 30 0,47
0,5203 10,70
60 : 40 0,5104
0,6057 18,67
50 : 50 0,6313
0,7176 11,76
Berdasarkan Tabel 4.11. di atas daya serap air yang dilakukan secara lansung dalam waktu 2 jam memiliki daya serap air yang tinggi pada campuran
Komposit IPN-PU dan serat waru pada perbandinga 60 : 40 yaitu sebesar 18,67 sedangkan daya serap air yang kecil terdapat pada variasi komponen komposit
EPDM-PU dan serat waru pada komposisi 0 : 100 yang tidak ada semakali serat waru yaitu sebesar 0,42.
Penyerapan air oleh suatu komposit disebabkan karena adanya ikatan hidrogen yang terbentuk antara gugus OH pada serat alam di dalam air. Molekul
air pertama kali diserap pada gugus hidrofilik dalam serat dan setalah itu molekul air yang lain juga tertarik ke gugus hidrofilik yang lain sehigga nantinya
molekul – molekul ini dapat membentuk lapisan dia atas molekul air yang telah terserap.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah gambar pengikatan molekul air oleh serat alam Michael dkk, 2013.
O HO
HO OH
OH O
O HO
OH OH
HO H
O H
Air
H O
H
Air
Serat Alam Ikatan
Hidrogen
Gambar 4.19. Pengikatan molekul air oleh serat alam Michael dkk, 2013.
Penambahan serat yang melebihi batas maksimum menyebabkan porositas semakin besar, sehingga menyebabkan daya serap air semakin besar
Trisna dkk, 2012 . Berdasarkan tabel 4.12 diatas semakin banyak serat yang digunakan maka daya serap airnya pun akan bertambah. Namun pada
perbandingan berat 50 : 50 terjadi pengecualian daya serap air sedikit menurun yaitu sebesar 11,76. Ini disebabkan lemahnya ikatan hidrogen yang
dibentuk oleh serat antara gugus OH pada serat alam di dalam air. Akibatnya berkurangnya gugus hidrofilik untuk menyerap air, sehingga terjadi penurunan
daya serap air pada komposisi berat 50 : 50 yang seharusnya semakin besar.
4.6.2. Uji Daya Serap Air Dalam Selama 24 Jam
Hasil uji daya serap air yang dilakukan selama 2 jam dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Uji Daya Serap Air komposit IPN Karet EPDM-PU dengan Serat Waru Sebagai Filler selama 24 Jam.
Komposisi EPDM - PU : Serat Waru
bb Massa Kering
g Massa Basah
g Daya Serap air
100 : 0 0,8533
0,8988 4,55
90 : 10 0,6801
0,7742 13,83
80 : 20 0,6693
0,7801 16,55
70 : 30 0,4234
0,5158 21,82
60 : 40 0,5146
0,6711 30,41
50 : 50 0,6364
0,7964 25,14
Berdasarkan tabel 4.12 diatas daya serap air yang dilakukan secara perlahan – lahan dalam waktu 2 4 jam memiliki daya serap air yang tinggi pada
campuran Komposit IPN-Poliuretan dan Serat Waru pada perbandinga 60 : 40 yaitu sebesar 30,41. Sedangkan daya serap air yang kecil terdapat pada variasi
komponen komposit EPDM-PU dan Serat Waru pada komposisi 100 : 0 yang tanpa penambahan serat waru yaitu sebesar 4,55 .
Sesuai dengan keterangan tabel 4.11. uji daya serap air dalam perendaman 2 jam. Penambahan serat akan maka daya serap airnya akan
semakin bertambah. Penambahan serat Waru menghasilkann daya serap air juga semakin meningkat, namun pada percampuran Komposit IPN EPDM-PU : Waru
pada perbandingan berat 50 : 50 mengalami penurunan. Ini disebabkan lemahnya ikatan hidrogen yang dibentuk oleh serat antara gugus OH pada serat
alam di dalam air. Akibatnya berkurangnya gugus hidrofilik untuk menyerap air, sehingga terjadi penurunan daya serap air pada komposisi berat 50 : 50 yang
seharusnya semakin besar.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan