4.2 Hasil Pengujian Sifat Mekanik IPN Karet Sintesis Etilene Propilene
Diene Monomer Dengan Poliuretan
Pengujian sifat mekanik dilakukan pada Torses Elektronik Sistem Universal System Mechine. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik
seperti kekuatan tarik dan regangannya.. Kekuatan tarik dapat didefenisikan sebagai besarnya beban maksimum
Ϝ yang dibutuhkan untuk memutuskan spesimen bahan kemudian dibandingkan dengan luas penampang. Selanjutnya
perpanjangan tarik regangan ɛ, adalah perubahan panjang sampel dibagi dengan
panjang awal.
Hasil pengujian sifat mekanik IPN Karet Etilen Propilen Diene Monomer EPDM dengan Poliuretan yang dihasilkan ditunjukkan pada Tabel 4.2. berikut
ini : Tabel 4.2. Hasil Pengujian Sifat Mekanik IPN Karet Sintetis EPDM dan
Poliuretan EPDM : PU
phr Stress
MPa Strain
Modulus Elastisitas MOE MPa
100 : 0 2,48
106,94 2,32
90:10 1,13
88,5 1,48
80:20 1,201
71,31 2,55
70:30 1,31
67,2 3,74
60:40 1,561
61,11 4,62
50:50 1,921
60,75 7,54
40:60 2,11
47,7 8,12
30:70 2,33
41,3 8,68
20:80 2,41
21,55 10,42
10:90 2,887
20,75 13,91
0:100 1,04
6,76 1,43
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.2. dapat dilihat hasil pengujian sifat mekanik dari IPN Karet Sintesis EPDM dan Poliuretan. Pada campuran dengan komposisi 10 phr
karet sintetis EPDM dan 90 phr Poliuretan memiliki karakteristik sifat mekanik yang optimum, dimana nilai stress tegangan yang dihasilkan sebesar 2,887 MPa,
nilai strain regangan sebesar 20,75 dan nilai Modulus Elastisitas yang dihasilkan sebesar 13,91 MPa. Sedangkan nilai terendah terdapat pada variasi
karet sintetis EPDM:PU 0:100 phr, dimana nilai stress tegangan yang dihasilkan sebesar 1,04 MPa, nilai strain regangan sebesar 6,76 dan nilai Modulus
Elastisitas yang dihasilkan sebesar 1,43 MPa.
Pada variasi 10:90 phr campuran antara Karet Sintetis EPDM dengan PU mencapai keserasian dan terjadi peningkatan sifat sinergik dari IPN dengan kata
lain saling menembus diantara komponen – komponen telah mencapai kesimbangan. Thamrin 2003 sifat mekanik optimum dari percampuran Karet
Alam SIR-20 dengan Poliuretan terdapat pada penambahan 24, hal ini dikarenakan pada penambahan 24 Poliuretan Thermoplastik mencapai
keserasian dan terjadi peningkatan sifat sinergik dari IPN dengan kata lain saling menembus diantara komponen –komponen telah mencapai kesimbangan.
Sedangkan sifat mekanik yang rendah dihasilkan pada variasi 0:100 phr, hal ini disebabkan Karet Sintetis EPDM tidak digunakan dan hanya menggunakan
poliuretan saja, sehingga dihasilkan komponen dengan sifat yang lembut, sehingga kekuatan mekaniknya menjadi berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji tarik Komposit IPN Karet sintetis EPDM-Poliuretan dapat dilihat pada Gambar 4.3. di bawah ini :
Gambar 4.3. Grafik Uji Kekuatan Tarik Stress Komposit IPN Karet Sintetis EPDM dan PoliuretanPU
Hasil uji regangan tarik Komposit IPN Karet sintetis EPDM-Poliuretan dapat dilihat pada Grafik 4.4. di bawah ini :
Gambar 4.4. Grafik Uji Regangan Tarik Strain Komposit IPN Karet Sintetis EPDM dan Poliuretan PU
2,48 1,13 1,201 1,31
1,561 1,921
2,11 2,33
2,41 2,887
1,04 1
2 3
4
100:0 90:10 80:20 70:30 60:40 50:50 40:60 30:70 20:80 10:90 0:100 S
tr es
s MP
a
Variasi EPDM : PU
Kekuatan Tarik MPa
106,94 88,5
71,31 67,2 61,11 60,75
47,7 41,3
21,55 20,75 6,76
20 40
60 80
100 120
100:0 90:10 80:20 70:30 60:40 50:50 40:60 30:70 20:80 10:90 0:100 S
tr ai
n
Variasi EPDM : PU
Regangan Tarik
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji modulus elastisitas Komposit IPN Karet sintetis EPDM- Poliuretan dapat dilihat pada Grafik 4.5. di bawah ini :
Gambar 4.5. Grafik Modulus Elastisitas Komposit IPN Karet Sintetis EPDM dan Poliuretan PU
4.3. Hasil Persentase Ikat Silang Komposit IPN antara Karet Sintetis