membagi BMN dalam klasifikasi Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, dan Sub-sub kelompok.
Gambar 2.1 Klasifikasi BMN
Sumber: Modul SAK 2007 Golongan BMN meliputi : Barang Tidak Bergerak; Barang Bergerak;
Hewan; Ikan; dan Tanaman; serta Barang Persediaan. Dari masing- masing golongan tersebut selanjutnya dirinci lagi ke dalam klasifikasi
bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok. Dengan demikian, klasifikasi paling rinci detil ada di level sub-sub kelompok.
2.5.3 Pengkodean BMN
Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, BMN selain diberikan identifikasi berupa nama, juga diberikan identifikasi dalam
bentuk kode. Pemberian kode BMN sepenuhnya mengacu kepada KMK Nomor 18KMK.0181999. Untuk memberikan identitas, BMN
Semakin global
Golongan Bidang
Sub-sub Kelompok Sub Kelompok
Kelompok
Semakin rinci
diberikan nomor kode barang ditambah nomor urut pendaftarannya dan kode lokasi ditambah tahun perolehannya.
Skema kode identifikasi barang adalah sebagai berikut :
X . XX . XX . XX . XXX
Gambar 2.2
Kode Identifikasi Barang Sumber : Modul SAK, 2007
Sebagai contoh, komputer note book yang untuk urutan yang ke-37
diberikan kode sebagai berikut :
2.12.01.02.003.000037
Sedangkan kode lokasi, diskemakan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Contoh Identifikasi Barang
Sumber : Modul SAK, 2007 Sub-sub kelompok
Sub Kelompok Kelompok
Bidang Golongan
UAKPKPB UAKPB
UAPPB-W UAPPB-E1
UAPB
XX . XX . XX . XXXXXX . XXX
Sebagai contoh, Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan kode kantor 231421 diberikan kode lokasi sebagai berikut:
15.01.00.231421.000
Pembuatan label BMN dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi ditambah dengan tahun perolehan dan kode barang ditambah dengan nomor
urut pendaftaran. Skema label BMN digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.4
Skema Label BMN Sumber : Modul SAK, 2007
Keterangan gambar : UAPB : Unit Akuntansi Pengguna Barang
UAPPB-EI : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon 1 UAPPB-W : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah
UAKPB : Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
XX . XX . XX . XXXXXX . XXX XXX
X . XX . XX . XX . XXX . XXXXXX
Sub-sub kelompok Sub Kelompok
Kelompok Bidang
Golongan No. urut pendaftaran
UAKPB UAPPB-W
UAPPB-E1 UAPB
UAKPKPB Tahun pendaftaran
Contoh : Pada tahun 2003 Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan
kode kantor 231421 melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada saar perolehan barang tersebut nomor pencatatan terakhir untuk Note
Book yang dikuasai satuan kerja yang bersangkutan adalah 000037. berdasarkan hal tersebut UAKPB dapat memberikan label pada note book
tersebut sebagai berikut :
15.01.00.231421.000.2003 2.12.01.02.003.000038
2.5.4 PertimbanganSyarat Penghapusan Barang Milik Negara
1. Barang Tidak Bergerak a. Tanah
b. Bangunan 2. Barang Bergerak
a. Alat Angkutan b. Barang Bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empatlebih
Barang roda bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empatlebih dapat dihapuskan dari pertanggungjawaban Unit
Pengurus Barang
apabila telah
memenuhi pertimbanganpersyaratan sebagai berikut :
1. Pertimbangan : a. Rusak berat tidak dapat diperbaiki lagi
b. Biaya perbaikanpemeliharaan lebih tinggi dari nilai jualnya c. Tidak efisien lagi dipergunakan untuk kepentingan dinas
d. Berlebihtidak dipergunakan lagi untuk kepentingan dinas
e. Hilang, dicuri, digelapkan f. Peremajaan sesuai dengan perkembangan organisasi,
ilmu, teknologi dan standarisasi g. Penukaran antar instansi pemerintah
2. Syarat a. Penghapusan barang bergerak, kecuali kendaraan
bermotor roda empatlebih dan atau barang bergerak yang bernilai ekonomis tinggi, dapat langsung
dilakukan oleh Menteri Agama tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Anggaran,
apabila barang bersangkutan dijual secara lelang melalui Kantor Lelang Negara.
b. Penghapusan barang bergerak sebagaimana di atas dengan tindak lanjut dijual tanpa melalui Kantor Lelang
Negara, dihibahkan, karena hilang, dimusnahkan, dihapuskan oleh Menteri Agama, harus terlebih dahulu
mendapatkan rekomendasiijin tertulis dari : 1 Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Anggaran setempat, apabila nilai perolehan barang