Syarat-syarat dalam Sistem Persediaan Barang

c. Pembelian dalam jumlah yang kecil untuk menekan biaya pemesanan. Faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan antara lain : a. Penggunaan bahan baku rata-rata b. Faktor waktu lead time procurement time c. Penentuan besarnya buffer stock d. Probability of stock of approach e. Level of service approach frekuensi and quantity f. Standar kuantitas persediaan minimum besarnya pesanan, persediaan maksimum, dan tingkat persediaan Frengky, 2000. 2.5 Konsep Dasar Barang Milik Negara 2.5.1 Pengertian Barang Milik Negara Menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Per bendaharaan Negara, “Barang Milik Negara BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain berasal dari hibah dan rampasansitaan.” Tidak termasuk dalam pengertian BMN adalah barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki oleh : 1. Pemerintah Daerah sumber dananya berasal dari APBD termasuk yang sumber dananya berasal dari APBN tetapi sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah. 2. Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari : a. Perusahaan Perseroan,dan b. Perusahaan Umum. 3. Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah. BMN tercakup dalam aset lancar dan aset tetap. Aset lancar adalah aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. Sedangkan aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. BMN yang berupa aset lancar adalah persediaan. Sedangkan BMN yang berupa aset tetap meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan; Irigasi dan Jaringan; Aset tetap lainnya; serta Konstruksi dalam Pengerjaan.

2.5.2 Klasifikasi BMN

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18KMK.0181999 tentang Klasifikasi dan Kodefikasi Barang Inventaris MilikKekayaan Negara