TAMPILAN APLIKASI
1. Login
2.
Halaman admin
3. Halaman Klasifikasi Barang
4. Tambah Klasifikasi Barang
5. Edit Klasifikasi Barang
6. Hapus Klasifikasi Barang
7. Halaman Data Barang
8. Tambah Data Barang
9. Detail data barang
10. Edit Data barang
11. Hapus Data Barang
12. Data User
13. Data Pengadaan Barang
14. Tambah Pengadaan Barang
15. Detail Pengadaan Barang
16. Data Barang Masuk
17. Detail Barang Masuk
18. Hapus data Barang Masuk
19. Data Permintaan barang
20. Detail data Permintaan Barang
21. Edit Permintaan Barang
22. Data Barang Keluar
23. Detail barang Keluar
24. Hapus Data Barang Keluar
25. Data Stok Barang
26. Hapus Stok barang
27. Data Peminjaman Barang
28. Tambah Data Peminjaman barang
29. Detail Data Peminjaman Barang
30. Pengembalian barang
31. Detail Data Pengembalian barang
32. Hapus Data Pengembalian Barang
33. Validasi Pengadaan Kondisional
34. Detail Validasi Pengadaan Kondisional
35. Data Validasi Permintaan Barang
36. Detail Validasi Permintaan Barang
37. Edit Validasi Permintaan Barang
38. Laporan Stok Barang
39. Laporan Barang Masuk
40. Laporan Barang Keluar
41. Laporan Peminjaman Barang
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, informasi saja tidaklah cukup untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang bersifat
administratif, dibutuhkan pula suatu sistem pengolahan data dan informasi yang terintegrasi berbasis komputerisasi untuk membantu menyelesaikan
masalah-masalah administratif yang sangat penting dalam menjalankan operasional suatu instansi menjadi data yang akurat, efektif, efisien dan tepat
guna serta terdistribusi dengan baik. Untuk membuat sistem yang terkomputerisasi dengan baik diperlukan pengamatan yang matang
diantaranya adalah dengan interview wawancara, observation observasi, document survey
pengamatan dokumen Ladjamuddin:2005. Adapun kelebihan yang didapat dari pengolahan data menggunakan
sistem informasi terkomputerisasi yang terancang dengan baik dan benar antara lain dapat mengolah data dengan cepat dan akurat. Pengolahan data
yang belum terkomputerisasi dapat menimbulkan berbagai masalah, hal ini disebabkan karena kemampuan manusia yang terbatas. Selain itu pengolahan
data secara manual membutuhkan waktu yang lama Fatansyah :2007. Pengembangan sistem informasi dapat berarti menyusun sistem
informasi yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada. Juga sering terjadi pengembangan
sistem informasi berbasis komputer dilakukan dengan motivasi untuk memanfaatkan komputer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang
cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti kata bosan untuk melaksanakan instruksi-instruksi pengguna Nugroho, 2005.
Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah suatu aplikasi atau sistem informasi berbasis web. Sistem berbasis web ini
memberikan kemudahan-kemudahan bagi penggunanya, mereka dapat mengakses informasi dari komputer yang mempunyai akses terhadap internet
kapan saja dan dimana saja sehingga perbedaan waktu dan tempat tidak lagi menjadi masalah yang berarti Syafii:2004.
Berdasarkan Skripsi yang ditulis oleh saudara Teuku Syamsul Ramadhan, S.Kom yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan
Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, peneliti
tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif lagi sesuai kebutuhan untuk diterapkan di Program Reguler khususnya di
Bagian Umum Fakultas Sains dan Teknologi FST UIN Jakarta. Sistem persediaan barang yang sudah berjalan di Program Non Reguler saat ini belum
bisa menjadi solusi alternatif untuk manajemen persediaan barang karena belum mencakup lokasi dan pendistribusian barang yang telah dikeluarkan,
belum adanya klasifikasi kode barang standar berdasarkan pengkodean Barang Milik Negara, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga
menyulitkan karyawan dalam pembuatan laporan karena aplikasi yang kurang
efektif dan terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses Persediaan yang berjalan mulai dari pendataan, sampai ke penempatan barang
masih dilakukan secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang menyebabkan aplikasi dari saudara Teuku Syamsul Ramadhan belum bisa
diimplementasikan dengan baik di Bagian Umum FST UIN. Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu
dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang
tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat dibutuhkan Nugroho, 2005:124.
Untuk itu, berdasarkan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk dapat mengembangkan skripsi tersebut menjadi solusi alternatif yang dapat
digunakan di Bagian Umum FST. Dengan judul skripsi “ Pengembangan
Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” .
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dan skripsi yang akan dikembangkan peneliti, dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang ada
adalah : 1.
Bagaimana pengelolaan data persediaan barang dapat terintegrasi dengan baik antara data master, data transaksi dan laporan ?
2. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan informasi
tentang pengklasifikasian kode barang menurut pengkodean Barang Milik Negara menurut Departemen Agama sehingga memudahkan
karyawan dalam pengelolaan data barang ? 3.
Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan peringatan apabila persediaan barang mendekati batas stok minimum ?
4. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang bisa tepat dan akurat
dalam melakukan pengelolaan data dengan meminimalisir kesalahan atau ketidakpastian sehingga dapat membantu proses administrasi
fakultas ? 5.
Bagaimana pegawai dapat dengan cepat dan mudah dalam menggunakan aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang dalam hal
memanipulasi data sampai menghasilkan laporan ? 6.
Bagaimana Kasubag dapat memperoleh informasi berupa laporan yang lengkap sesuai kebutuhan pada data master dan data transaksi setiap
periodenya ?
1.3 Batasan masalah
Batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah : 1.
Pengembangan sistem hanya mencakup Sistem Informasi Persediaan Barang di Bagian Umum FST UIN.
2. Analisis masalah difokuskan pada informasi data barang, transaksi
barang serta laporan keluar masuknya barang.
3. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ini hanya sampai
pada tahap Implementasi berupa pengujian black box testing. 4.
Sistem ini tidak membahas tentang keamanan data. 5.
Mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web yaitu
PHP dan MySQL serta Xampp dan Text Editor Macromedia Dreamweaver.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah : 1.
Membuat Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST yang terintegrasi antara data master, data transaksi
dan laporan. 2.
Membuat klasifikasi barang, memudahkan pendokumentasian, mengontrol siklus data barang, proses pengolahan data barang,
pendistribusian dan penyimpanan data barang dan membuat peringatan tentang batas stok minimum.
3. Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan
mudah digunakan pegawai dalam hal memanipulasi data. 4.
Membuat laporan yang dapat digunakan Kasubag Umum FST baik laporan barang masuk maupun barang keluar secara cepat dan akurat
dalam bentuk Digital Document PDF dengan periode bulanan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dengan diterapkannya Sistem Persediaan Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST UIN Jakarta adalah :
1. Membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
pengelolaan barang di FST. 2.
Memberikan cara cepat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan dengan akurat dan tepat guna.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah
ini. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode
yang telah kita kenal antara lain wawancara, observasi pengamatan, kuesioner atau angket, dan dokumenter serta studi pustaka. Gulo,
2005:115. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :
a. Penelitian Lapangan Field Research Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk
memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah :
1 Observasi langsung ke objek penelitian guna memperoleh data atau gambaran serta keterangan terhadap sistem berjalan;
2 Interview atau wawancara yaitu peneliti mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan pegawai pada Bagian
Umum FST guna mendapatkan data-data dan keterangan yang diperlukan.
b. Penelitian Kepustakaan Library Research Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-
buku dan referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan Sistem Persediaan Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST adalah dengan strategi
RAD
Rapid Application Development adalah suatu pendekatan
berorientasi objek Kendall:2003. Ada tiga fase dalam RAD yaitu :
Gambar 1.1
Tahapan Rapid Application DevelopmentRAD Kendall:2003
Requirement Planning Identified
Objectives and Informations
Requirement Work with
users to Design system
Build the system
Introduced the new
system Implementation
Design Workshop
1. Requirement Planning Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi
kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi
2. Workshop design Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang
terbaik. 3. Implementation
Sistem diimplementasikan coding ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program
atau unit program. Kendall:2003
1.7 Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang relevan dengan permasalahan yang ada.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan diantaranya metodologi pengumpulan data dan metodologi
pengembangan sistem. Serta menjelaskan mengenai sejarah singkat dan struktur organisasi FST.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini akan diuraikan dan membahas hasil penelitian pengembangan sistem informasi Persediaan meliputi hasil
wawancara, analisis, desain, implementasi, operasi dan sistem pendukung.
BAB V PENUTUP
Bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran yang penulis angkat berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Untuk lebih mengetahui konsep dasar sistem, beberapa ahli akan mengemukakan mengenai apa itu sistem, karakteristik sistem, dan klasifikasi
sistem.
2.1.1 Pengertian Sistem “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai su atu tujuan tertentu” Jogiyanto, 2005.
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau
elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : 1.
Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud.
2. Sistem sebagai suatu komponen atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama
lain dan terpadu. 3. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. 4. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Jogiyanto : 2005.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu: Jogiyanto, 2001 :
1. Komponen sistem Components Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut
dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-
sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem Boundary Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup scope sistem itu sendiri. 3. Lingkungan luar sistem Environments
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung sistem Interface Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
yang lainnya. 5.
Masukan sistem Input Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem, dimana
dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Masukkan perawatan adalah energi yang di
inputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran sistem Output
Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah input menjadi output.
8. Sasaran sistem Objective
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan goal atau sasaran objective. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya.
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya Jogiyanto, 2001.
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas sistem informasi tergantung pada : 1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas menceritakan maksudnya.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak mempunyai nilai tinggi, karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan lambat maka akan berakibat fatal bagi
organisasi tersebut.
3. Relevan, informasi
tersebut mempunyai
manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
4. Lengkap, informasi yang disajikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan user.
5. Jelas, informasi yang disampaikan tidak membingungkan, serta dapat dipahami oleh penggunanya Jogiyanto,2005.
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi
yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan
untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit
untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar
informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan
Jogiyanto, 2001.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan” Jogiyanto, 2001.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block, yaitu blok masukan,
blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai sebuah sistem keenam blok tersebut masing-masing
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya Jogiyanto, 2001.
1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen
dasar. 2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi Teknologi merupakan “kotak alat” tool-box dalam sistem
informasi. Teknologi
digunakan untuk
menerima input,
menjalankan model,
menyimpan dan
mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya.
2.4 Konsep Dasar Persediaan
2.4.1 Pengertian dan Jenis-jenis Persediaan
Persediaan secara umum didefinisikan sebagai stock bahan baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk
memuaskan permintaan konsumen Zulfikarijah, 2005. Menurut Standar Akuntasi Keuangan SAK nomor 14 [2002], persediaan
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa persediaan adalah aktiva yang :
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal; b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan ; atau
c. Dalam bentuk bahan dan perlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Persediaan sebagai sumberdaya menganggur yang memiliki nilai potensial, definisi tersebut memasukkan perlengkapan dan
tenaga kerja yang menganggur sebagai persediaan Zulfikarijah, 2005.
Persediaan dapat diklasifikasikan menjadi : a. Persediaan bahan baku adalah persediaan barang yang akan
dipergunakan dalam proses transformasi. b. Persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam
proses merupakan persediaan yang telah mengalami proses
produksi akan tetapi masih diperlukan proses lagi untuk mencapai produk jadi.
c. Persediaan barang jadi merupakan persediaan barang yang telah melalui proses akhir dan siap dijual ke konsumen Zulfikarijah,
2005.
2.4.2 Tujuan Persediaan
Persediaan dapat membantu fungsi-fungsi penting yang akan menambah fleksibilitas operasi perusahaan. Terdapat 7 tujuan
penting dari persediaan, yaitu Zulfikarijah, 2005 :
1. Fungsi ganda , fungsi utama persediaan adalah memisahkan proses produksi dan distribusi, fungsi yang kedua adalah
memisahkan produksi dari permintaan untuk menghindari stock-out
kehabisan barang. 2. Mengantisipasi adanya inflasi.
3. Memperoleh diskon terhadap jumlah persediaan yang dibeli. 4. Menjaga adanya ketidakpastian.
5. Menjaga produksi dan pembelian yang ekonomis. 6. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran.
7. Memenuhi kebutuhan terus-menerus.
2.4.3 Prosedur persediaan
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang ulang.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur sedangkan prosedur
merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal klerikal operation
terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi :
a. Mencatat b. Menggandakan
c. Menghitung d. Mengajukan
e. Memilih Suplier f. Mendistribusi
g. Membandingkan h. Laporan
Ada dua macam metode pencatatan persediaan, yaitu : 1. Metode mutasi persediaan perpectual inventory method
Setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan.metode ini cocok untuk digunakan dalam penentuan biaya bahan baku
perusahaan yang harga pokoknya dikumpulkan dengan metode harga pokok pesanan.
2. Metode persediaan fisik physical inventory method Hanya tambahan persediaan yang dicatat, sedangkan mutasi
berkurangnya persediaan pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan untuk mengetahui berapa harga pokok persediaan
yang dipakai atau dijual harus dilakukan dengan perhitungan fisik sisa persediaan yang masih ada di gudang pada akhir
periode.harga pokok persediaan awal periode ditambah dengan harga pokok persediaan pada akhir periode merupakan harga
pokok persediaan yang dipakai selama periode akuntansi yang bersangkutan.
2.4.4 Pencatatan dan pembukuan menurut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 479 Tahun 2003
a. Daftar Permintaan Barang
1. Permintaan barang yang terpenuhi maupun tidak terpenuhi dibuat daftar permintaan barang, hal ini sebagai bahan
perbandingan dan pengawasan serta bahan penelaah lebih lebih, mana hasil yang telah tercapai dan berapa banyak yang
belum terpenuhi dengan kemampuan yang ada. Daftar permintaan barang akan dapat menunjang pelaksanaan tugas
berjalan dengan tertib dan lancar disamping sebagai bahan kendali.
2. Daftar permintaan barang memuat :
a. Unit pemohon; b. Jumlah jenis barang yang diminta;
c. Tipeukuran barang; d. Jumlah dan jenis barang yang dapat dipenuhi.
b. Bukti Pendistribusian barang
1. Tanda Pendisribusian a. Bon Permintaan barang memuat antara lain :
1. Unit pemohon; 2. Tanggal dan nomor permintaan;
3. Nomor unit barang yang diminta, banyaknya barang; b. D.O. atau tanda terima barang memuat antara lain :
1. Unit Pemohon; 2. Tanggal dan nomor D.O;
3. Nomor urut, barang yang diminta banyaknya barang, keterangan;
2. Berita acara Berita acara memuat antara lain :
a. Hari dan tanggal berita acara; b. Masing
– masing pejabat yang setingkat; c. Kondisi barang.
3. Buku permintaan dan pendistribusian barang Buku ini memuat dan membukukan semua permintaan baik
permintaan yang dapat dipenuhi maupun yang tidak dapat dipenuhi.
4. Kartu pendistribusian barang Kartu pendistribusian barang ini berfungsi sebagai kendali.
1. D.O. delivery order Khusus yang mempunyai administrasi pergudangan D.O
ini sebagai bukti pendistribusian barang setiap permintaan barang yang terpenuhi harus dibuatkan D.O agar tertib
administrasi.
2.4.5 Pengertian Sistem Informasi Persediaan
“Sistem informasi persediaan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan mengenai
persediaan barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada pemakai” Mcleod, 2002.
Sistem persediaan ini memiliki fungsi utama yaitu dapat menghasilkan arus informasi yang :
a. Mendukung kerja rutin bagian inventory control dengan mendapatkan dan mencatat data persediaan
b. Mendukung keputusan yang diperlukan oleh bagian gudang dan bagian Inventory control
c. Membantu persiapan laporan internal dan eksternal.
2.4.5.1 Syarat-syarat dalam Sistem Persediaan Barang
Syarat – syarat dalam sistem persediaan adalah :
a. Gudang yang luas b. Sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab di gudang
c. Sistem pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan barang
d. Penguasaan mutlak atas pengeluaran barang e. Pencatatan jumlah barang yang dipesan, barang keluar
dan sisa barang f. Perencanaan untuk mengganti barang yang keluar,
rusak, usang dan barang lama out of date. g. Pengecekan untuk menjamin efektivitas kegiatan rutin.
Adapun perlunya suatu kontrol persediaan atau pengawasan dalam persediaan barang yang ada guna
mengantisipasi hal-hal yang mungkin sangat merugikan pihak perusahaan khususnya pada bagian gudang.Frengky,
2000. Adapun tujuan dari pengawasan persediaan adalah:
a. Persediaan barang selalu ada, sehingga kegiatan produksi tidak terhenti
b. Pembentukan proses persediaan barang tidak besar, sehingga biaya yang timbul juga tidak besar.
c. Pembelian dalam jumlah yang kecil untuk menekan biaya pemesanan.
Faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan antara lain :
a. Penggunaan bahan baku rata-rata b. Faktor waktu lead time procurement time
c. Penentuan besarnya buffer stock d.
Probability of stock of approach e. Level of service approach frekuensi and quantity
f. Standar kuantitas persediaan minimum besarnya
pesanan, persediaan maksimum, dan tingkat persediaan Frengky, 2000.
2.5 Konsep Dasar Barang Milik Negara 2.5.1 Pengertian Barang Milik Negara
Menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang Per
bendaharaan Negara, “Barang Milik Negara BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain berasal dari hibah dan rampasansitaan.”
Tidak termasuk dalam pengertian BMN adalah barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki oleh :
1. Pemerintah Daerah sumber dananya berasal dari APBD termasuk yang
sumber dananya
berasal dari
APBN tetapi
sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah.
2. Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Daerah yang terdiri dari :
a. Perusahaan Perseroan,dan b. Perusahaan Umum.
3. Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah. BMN tercakup dalam aset lancar dan aset tetap. Aset lancar
adalah aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 dua belas bulan sejak tanggal
pelaporan. Sedangkan aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
BMN yang berupa aset lancar adalah persediaan. Sedangkan BMN yang berupa aset tetap meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin;
Gedung dan Bangunan; Jalan; Irigasi dan Jaringan; Aset tetap lainnya; serta Konstruksi dalam Pengerjaan.
2.5.2 Klasifikasi BMN
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18KMK.0181999 tentang Klasifikasi dan Kodefikasi Barang Inventaris MilikKekayaan Negara
membagi BMN dalam klasifikasi Golongan, Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, dan Sub-sub kelompok.
Gambar 2.1 Klasifikasi BMN
Sumber: Modul SAK 2007 Golongan BMN meliputi : Barang Tidak Bergerak; Barang Bergerak;
Hewan; Ikan; dan Tanaman; serta Barang Persediaan. Dari masing- masing golongan tersebut selanjutnya dirinci lagi ke dalam klasifikasi
bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok. Dengan demikian, klasifikasi paling rinci detil ada di level sub-sub kelompok.
2.5.3 Pengkodean BMN
Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, BMN selain diberikan identifikasi berupa nama, juga diberikan identifikasi dalam
bentuk kode. Pemberian kode BMN sepenuhnya mengacu kepada KMK Nomor 18KMK.0181999. Untuk memberikan identitas, BMN
Semakin global
Golongan Bidang
Sub-sub Kelompok Sub Kelompok
Kelompok
Semakin rinci
diberikan nomor kode barang ditambah nomor urut pendaftarannya dan kode lokasi ditambah tahun perolehannya.
Skema kode identifikasi barang adalah sebagai berikut :
X . XX . XX . XX . XXX
Gambar 2.2
Kode Identifikasi Barang Sumber : Modul SAK, 2007
Sebagai contoh, komputer note book yang untuk urutan yang ke-37
diberikan kode sebagai berikut :
2.12.01.02.003.000037
Sedangkan kode lokasi, diskemakan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Contoh Identifikasi Barang
Sumber : Modul SAK, 2007 Sub-sub kelompok
Sub Kelompok Kelompok
Bidang Golongan
UAKPKPB UAKPB
UAPPB-W UAPPB-E1
UAPB
XX . XX . XX . XXXXXX . XXX
Sebagai contoh, Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan kode kantor 231421 diberikan kode lokasi sebagai berikut:
15.01.00.231421.000
Pembuatan label BMN dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi ditambah dengan tahun perolehan dan kode barang ditambah dengan nomor
urut pendaftaran. Skema label BMN digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.4
Skema Label BMN Sumber : Modul SAK, 2007
Keterangan gambar : UAPB : Unit Akuntansi Pengguna Barang
UAPPB-EI : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon 1 UAPPB-W : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah
UAKPB : Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
XX . XX . XX . XXXXXX . XXX XXX
X . XX . XX . XX . XXX . XXXXXX
Sub-sub kelompok Sub Kelompok
Kelompok Bidang
Golongan No. urut pendaftaran
UAKPB UAPPB-W
UAPPB-E1 UAPB
UAKPKPB Tahun pendaftaran
Contoh : Pada tahun 2003 Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan
kode kantor 231421 melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada saar perolehan barang tersebut nomor pencatatan terakhir untuk Note
Book yang dikuasai satuan kerja yang bersangkutan adalah 000037. berdasarkan hal tersebut UAKPB dapat memberikan label pada note book
tersebut sebagai berikut :
15.01.00.231421.000.2003 2.12.01.02.003.000038
2.5.4 PertimbanganSyarat Penghapusan Barang Milik Negara
1. Barang Tidak Bergerak a. Tanah
b. Bangunan 2. Barang Bergerak
a. Alat Angkutan b. Barang Bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empatlebih
Barang roda bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empatlebih dapat dihapuskan dari pertanggungjawaban Unit
Pengurus Barang
apabila telah
memenuhi pertimbanganpersyaratan sebagai berikut :
1. Pertimbangan : a. Rusak berat tidak dapat diperbaiki lagi
b. Biaya perbaikanpemeliharaan lebih tinggi dari nilai jualnya c. Tidak efisien lagi dipergunakan untuk kepentingan dinas
d. Berlebihtidak dipergunakan lagi untuk kepentingan dinas
e. Hilang, dicuri, digelapkan f. Peremajaan sesuai dengan perkembangan organisasi,
ilmu, teknologi dan standarisasi g. Penukaran antar instansi pemerintah
2. Syarat a. Penghapusan barang bergerak, kecuali kendaraan
bermotor roda empatlebih dan atau barang bergerak yang bernilai ekonomis tinggi, dapat langsung
dilakukan oleh Menteri Agama tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Anggaran,
apabila barang bersangkutan dijual secara lelang melalui Kantor Lelang Negara.
b. Penghapusan barang bergerak sebagaimana di atas dengan tindak lanjut dijual tanpa melalui Kantor Lelang
Negara, dihibahkan, karena hilang, dimusnahkan, dihapuskan oleh Menteri Agama, harus terlebih dahulu
mendapatkan rekomendasiijin tertulis dari : 1 Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Anggaran setempat, apabila nilai perolehan barang
dimaksud per paket usulan dampai dengan nilai Rp.100.000.000,00 seratur juta rupiah.
2 Direktorat Jenderal
Anggaran apabila
nilai perolehan barang dimaksud per paket usulan di atas
Rp.100.000.000,00 seratus juta rupiah : a. Penilaian, penelitian alat kantor dan rumah
tangga yang akan dihapus dilaksanakan oleh panitia penghapusan.
b. Hasil penelitianpenilaian tersebut dituangkan dalam Berita Acara PenelitianPenilaian alat
kantor dan rumah tangga yang akan dihapus. c. Barang Persediaan
Barang persediaan yaitu barang yang tersimpan sebagai cadangan kebutuhan barang pada waktu yang akan datang
dapat dihapus dari pertanggungjawaban Bendaharawan pengurus gudang pengurus barang apabila memenuhi
pertimbanganpersyaratan sebagai berikut : 1 Pertimbangan
a. Mengalami kerusakan berat atau tidak dapat diperbaiki lagi, biaya pemeliharaanperbaikan lebih besar daripada
nilai jual atau tidak efisien lagi dipergunakan untuk kepentingan dinas. Hal tersebut disebabkan karena usang,
tualamanya disimpan atau akibat bencana alam seperti
banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, angin ribut, kebakaran, demonstrasihuru-hara dan sebagainya.
b. Barang yang obselete tidak mempunyai daya guna lagi misalnya persediaan sparepart kendaraan merk A menjadi
obselete karena mobilkendaraan merk A tersebut sudah
dihapuskan dan tidak dapat dipergunakan untuk mobilkendaraan lainnya karena hilang, dicuri, digelapkan
a. Peremajaan, atau sudah tidak dipergunakan lagi untuk kepentingan dinas
b. Susut spilage misalnya pada benda kimiaalat peraga pendidikan.
2 Syarat : a. Ketentuan penghapusan barang persediaan seperti
ketentuan dalam huruf a dan b pada barang bergerak selain kendaraan bermotor roda empatlebih
b. Penilaian, penelitian barang persediaan yang akan dihapus dilaksanakan oleh Panitia Penghapusan
c. Hasil penelitianpenilaian tersebut dalam Berita Acara Hasil Penelitian barang persediaan yang akan dihapus.
Departemen Agama : 27-38.
2.5.5 Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara
Pelaksanaan penghapusan barang dapat dilakukan dengan secara lelang melaui Kantor Lelang Negara atau dengan
pemusnahan untuk barang yang tidak laku dijual. Penyimpangan dari ketentuan tersebut misalnya dijual tanpa dilelang atau
dihibahkan, hanya boleh dilakukan apabila telah mendapatkan ijinpersetujuan khusus dari Menteri Keuangan.
Dengan demikian maka pelaksanaan penghapusan barang dapat dilakukan dengan :
a. penjualan secara lelang b. penjualan tanpa lelang
c. pemusnahan d. penghibahan. Departemen Agama : 45
2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara
2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara
Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara merupakan sistem pengolahan data Barang Milik Negara yang mengumpulkan,
mengolah, memelihara dan menyimpan data menjadi informasi dan melaporkan informasi kepada si pemakai dengan menerapkan
teknologi informasi.
2.7 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi
2.7.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem System Development Process.
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan
atau memperbaiki sistem yang telah ada. Dalam mengembangkan suatu sistem tentunya harus mampu di dukung oleh personal-
personal yang kompeten di bidangnya Jogiyanto, 2005. Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar
atau langkah yang dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada masing-
masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada
organisasi mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problem-solving secara umum :
a. Mengidentifikasi masalah. b. Memahami dan menganalisis masalah.
c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan. d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang
terbaik. e. Merancang solusi yang telah dipilih.
f. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih.
g. Mengevaluasi hasil jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2. Whitten, 2004
Pengembangan sistem system development dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Jogiyanto, 2000
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
2.7.2 Pengembangan Sistem dengan RAD Rapid Application Development
2.7.2.1 Konsep Dasar Rapid Application Development RAD
Rapid Application Development adalah suatu pendekatan
berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak
Kendall: 2003. RAD Rapid Application Development menggunakan pemodelan berorientasi objek, diantaranya:
Gambar 2.6
Tahapan Rapid Application DevelopmentRAD Sumber:Kendall:2003
2.7.2.2 Tiga Fase dalam RAD
Ada tiga fase dalam RAD yaitu Kendall: 2003: 1. Requirement Planning, Dalam tahap ini akan diketahui apa
saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang
dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis
digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut.
2. Workshop design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain
proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem
informasi.
Requirement Planning Identified
Objectives and Informations
Requirement Work with
users to Design system
Build the system
Introduced the new
system Implementation
Design Workshop
3. Implementation, Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem diimplementasikan coding ke dalam
bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem
merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah XAMPP yang
meliputi: Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu,
juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai software editor. Kemudian mengevaluasi sistem
informasi yang telah dibuat.
2.7.2.3 Keuntungan Menggunakan RAD
Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut:
1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah,hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-
potongan script. 2. Mudah untuk diamati karena mengguna-kan model prototype,
sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan. 3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses
desain ulang pada saat yang bersamaan.
4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan.
5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.
6. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung.
2.8 Konsep Dasar
Unified Modelling Language UML 2.8.1 Definisi dan Sejarah UML
2.8.2 Unified Modeling Language UML
UMLUnified Modelling Language adalah salah satu alat bantu yang handal di dunia pengembangan sistem yang
berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan
sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme
yang efektif untuk berbagi sharing dan mengkomunikasikan
rancangan mereka dengan yang lain Munawar, 2005.
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Grady Booch, OMT Object Modelling
Technique dan OOSE Object-Oriented Software Engineering.
Metode Grady Booch dari Rational Software Co. sangat terkenal dengan nama metode Design Object-Oriented. Metode Booch ini
menjadikan proses analisis dan design ke dalam tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi
semantik dari hubungan objek dan kelas tersebut, perincian interface
dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen.
Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh James Rumbaugh General Electric didasarkan pada analisis terstruktur
dan pemodelan entity relationship. Tahapan utama dalam metodologi ini adalah analisis, desain sistem, desain objek dan
implementasi. Keunggulan metode ini adalah dalam penotasian yang mendukung semua konsep OO.
Metode OOSE dari Jacobson lebih memberi penekanan pada Use Case. OOSE memiliki tiga tahapan yaitu membuat model
requirement dan analisis, design dan implementasi dan model
pengujian test model. Keunggulan metode ini adalah mudah dipelajari karena memiliki notasi yang sederhana namun mencakup
seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak Munawar, 2005. Pendekatan Analisis perancangan dengan menggunakan
model OO mulai diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat itu aplikasi software sudah
meningkat dan mulai kompleks. Jumlah yang menggunakaan metode OO mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara 1989
hingga 1994.
Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO,
ketika mereka bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing
pendekatan metode OO untuk membuat suatu model bahasa yang uniform
seragam yang disebut UML Unified Modeling Language dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.
Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah
proyek pendekatan metode yang uniformseragam dari masing- masing metode mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metoda
UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release pada bulan Oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan
UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga
saat ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspon oleh OMG Object Management Group, Anderson
Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime Limited, dll serta dipelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn.
UML adalah hasil kerja dari konsorsium berbagai organisasi yang berhasil dijadikan sebagai standar baku dalam
OOAD Object Oriented Analysis Design. Kontribusi untuk UML telah dihasilkan dari banyak perusahaan-perusahaan ternama
diantaranya Digital Equipment Corp, Hewlet-Packard Company, i- Logic, Intellicorp, IBM, Icon Computing, Electric Data Service
Corporation, MCI Systen House, Microsoft, Oracle, Rational Software, TI, Sterling Software, Taskon AS, Unisys Platinum
Technologies, Ptech, Taskon Reich Technologies dan Softeam. Sebagai sebuah notasi grafis yang relatif sudah dibakukan
open standard dan dikontrol oleh OMGObject Management Group
– Mungkin lebih dikenal sebagai badan yang berhasil membakukan CORBA
– Comon Object Request Broker Architecture
, UML menawarkan banyak keistimewaan. UML tidak hanya dominan dalam penotasian di lingkungan OO tetapi
juga populer di luar lingkungan OO. Paling tdak ada tiga karakter penting yang melekat di UML yaitu sketsa, cetak biru dan bahasa
pemrograman. Sebagai sebuah sketsa, UML bisa berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.
Dengan demikian semua anggota tim akan mempunyai gambaran yang sama tentang suatu sistem. UML bisa juga berfungsi sebagai
sebuah cetak biru karena sangat lengkap dan detil. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi detil tentang coding
program forward engineering atau bahkan membaca program dan menginterpretasikannya kembali ke dalam diagram reverse
engineering . Reverse engineering sangat berguna pada situasi
dimana kode program yang tidak terdokumentasi akan
dimodifikasidipelihara. Hal ini bisa terjadi ketika dokumentasi asli hilang atau bahkan belum dibuat sama sekali. Sebagai bahasa
pemograman, UML dapat menterjemahkan diagram yang ada di UML, menjadi kode program yang siap untuk dijalankan.
2.8.3 Diagram UML
UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Diagram UML
menyajikan perspektif yang berbeda mengenai sistem informasi. Bagian berikut menjelaskan berbagai diagram UML beserta
pengertiannya Whitten, 2004.
a Use Case Diagram
Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan
interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan
menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem Whitten, 2004.
UseCase1 UseCase2
UseCase3 Actor1
Actor2 Actor3
System
Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Use Case
Sumber : Whitten, 2004
Sebuah use case diagram melukiskan: 1.
Actor Actor
merupakan istilah
yang digunakan
untuk menggambarkan pengguna aplikasi atau apapun yang
berinteraksi dengan sistem untuk mengolah informasi. Actor
bisa berupa orang, hardware, atau sistem informasi lain yang berinteraksi dengan use case.
2. Use case
Use case menggambarkan fungsi sistem dari perspektif
user eksternal dengan cara yang mereka pahami. Use case
dibuat berdasarkan proses-proses yang dilakukan untuk kepentingan actor untuk menggambarkan apa yang
dikerjakan oleh aplikasi, bukan bagaimana aplikasi mengerjakannya logical.
3. Relationship
Relationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua
simbol pada use-case diagram. Makna dari relationship berbeda,
tergantung pada
bagaimana garis
lurus digambarkan dan apa jenis simbol yang dihubungkan.
Berikut ini adalah perbedaan relationship pada use-case diagram
:
a. Association
Association merupakan relationship antara actor
dengan use case, digambarkan sebagai sebuah garis lurus tanpa putus antara actor dan use case.
b. Extends
Extends digunakan untuk menggambarkan hubungan
antar use case yang menunjukkan bahwa satu use case
merupakan fungsionalitas dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu dipenuhi.
c. Uses includes
Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use case seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use case
lainnya. d.
Depends on Hubungan depends on sangat membantu untuk
mengetahui use
case mana
yang memiliki
ketergantungan pada use case lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan use
case .
e. Inheritance
Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor
menggunakan use case yang sama.
Setiap use case pada use case diagram dijelaskan secara detail pada documenting abstract and extension use-
case narratives. Whitten, 2004.
b Use Case Narrative
Deskripsi tekstual kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem dalam menyelesaikan suatu tugas.
Berbeda dengan use case diagram, use case desain sistem menggunakan sebuah narasi dari pandangan pengguna sistem, use
case desain sistem lebih bersifat percakapan dialog.
c Activity Diagram
Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga
dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action
tersebut,
d Class Diagram
Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Class diagram
mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka. Berikut ini adalah
gambar simbol dari class diagram :
e Sequence Diagram
Secara grafis
menggambarkan bagaimana
objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi
sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek.
f Statechart Diagram
Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek,
berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek, dan event- event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state lain.
2.9 Database dan DBMS Database Management System
2.9.1 Database
Basis Data Database terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan Data. Basis dapat diartikan sebagai markas atau gudang. Tempat
bersarangberkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia pegawai,
siswa barang, hewan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar bunyi, atau kombinasinya.
Basis Data sendiri didefinisikan dalam jumlah sudut pandang seperti :
a. Himpunan kelompok data arsip yang saling berhubungan
yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan
secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan redundansi yang tidak perlu, umtuk memenuhi berbagai
kebutuhan. c.
Kumpulanfiletabelarsip yang saling berhubungan yang
disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah
pengaturan dataarsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan dataarsip
Fatansyah, 2007 : 2.
2.9.2 DBMS Database Management System
Database Management System DBMS adalah software
khusus yang disediakan untuk membuat, mengakses, mengontrol dan mengelola database. Inti dari DBMS adalah database engine.
Database engine merespons command-command khusus untuk
membuat database dan membuat, membaca, meng-update serta menghapus record di dalam database Whitten, 2004.
2.9.3 RDBMS Relational Database Management System
Relational Database Management System RDBMS adalah
database yang mengimplementasikan data sebagai bagian dari dua
dimensi tabel yang terhubung melalui foreign key Whitten, 2004
2.10 Konsep Dasar Jaringan Komputer dan Intranet
2.10.1 Konsep Dasar Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya
menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program,
penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai
kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling
berhubungan Kristanto, 2003.
CD-ROM Drive
Scanner Hard Disk
Modem
Printer
Gambar 2.8
Jaringan Komputer Sumber : Kristanto, 2003
2.10.2 Konsep Dasar Intranet
Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi Internet, diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Khoe Yao Tung
1997 mengatakan : “Intranet adalah LAN yang menggunakan strategi komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan
berInternet dalam lingkungan lokal. Intranet umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran
informasi dan
data dengan
jaringan Intranet
lainnya
Internetworking melalui backbone Internet.”
Intranet merupakan sebuah jaringan komputer bersisi protokol TCPIP seperti internet, hanya saja digunakan dalam
internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet. Organisasi dapat membatasi akses ke jaringan mereka
hanya bagai anggota organisasinya dengan menggunakan intranet. Intranet
menggunakan protocol yang sama dengan dengan internet, tetapi membatasi akses ke sumber daya komputer hanya bagi
sekelompok orang didalam organisasi. Intranet
memiliki koneksi ke jaringan lain tetapi menggunakan firewall untuk mencegah komunikasi dari alat-alat
selain yang diijinkan untuk menggunakan intranet. Paket-paket dapat disaring untuk menentukan apakah
pengirimnya merupakan anggota sah intranet karena tiap paket memiliki informasi tentang penerima dan pengirim. Mcleod,
2002.
2.10.3 Konsep Dasar Internet
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum, dan budaya.
Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba yang menyelimuti bola dunia dan titik-titik node yang saling
berhubungan.
Yang dimaksud node disini bisa berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi, sedangkan garis penghubung
antara simpul disebut sebagai tulang punggung backbone yaitu media komunikasi terestrial kabel, serat optik, microwave, radio
link maupun satelit. Node terdiri dari pusat informasi dan
database . Peralatan komputer dan perangkat interkoneksi jaringan
serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan, dan atau bertukar informasi di internet.
2.10.4 Local Area Network LAN
Local Area Network LAN atau jaringan lokal adalah
sekumpulan dua atau lebih komputer yang berada dalam batasan jarak lokasi satu dengan yang lain yang saling terhubung baik
langsung atau tidak langsung Syafrizal, 2006:16. LAN dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area
lingkungan, biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200 meter.
Dalam kaitannya dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua bagian yaitu jaringan peer-to-peer dan jaringan server
base . Peer-to-peer network atau disingkat peer-network merupakan
contoh jaringan yang sederhana, semua node bisa bertindak sebagai server
maupun workstation dan tidak ada autentifikasi terpusat, autentifikasi diatur terendiri disetiap node yang memberikan
layanan. Server yang dimaksud disini bukanlah benda fisik, tetapi sebuah terminologi dimana node yang memberikan layanan
dinamakan server, dan node yang mengakses layanan tersebut dinamakan klien. Secara simultan sebuah node dapat menjalankan
layanan server klien. Pada jaringan serverbase, sebuah server mengatur akses
resource untuk workstation atau client. Server menjalankan
Network Operating System NOS untuk menyediakan layanan dan
mengautentifikasi workstation dan klien menjalankan software NOS-Client
. Server bisa berbentuk dedicated yang berfungsi hanya sebagai server namun ada juga yang mempunyai dua fungsi
sekaligus sehingga bisa dipakai juga sebagai layaknya sebuah workstation.
2.11 Perangkat Lunak Penunjang
2.11.1 PHP Personal Home Page
PHP adalah merupakan script untuk pemograman script web server-side
, script yang membuat dokumen HTML secara on the
fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks
atau editor HTML. Sidik, 2004.
2.11.2 Sejarah PHP
PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oleh Rasmus Lerdoff rasmusphp.net, awalnya digunakan pada
website nya untuk mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat
biodatanya. Versi pertama yang di-release tersedia pada awal tahun 1995, dikenal sebagai tool Personal Home Page, yang terdiri atas
engine parser yang sangat sederhana yang hanya mengerti
beberapa makro khusus dan sejumlah utilitas yang sering digunakan pada halaman -halaman web, seperti buku tamu, counter
pengunjung, dan lainnya. Parser diprogram ulang pada pertengahan 1995 dan diberi nama PHPF1 versi 2.0 . F1 berasal
dari paket Rasmus lainnya yang ditulis untuk menginterpretasi data dari form yang kemudian dikombinasikan dengan tool Personal
Home Page dan ditambahkan dukungan untuk database mSQL
mini SQL. Tahun 1995 ini dianggap sebagai tahun kelahiran dari
PHPF1 yang kemudian membuat pertumbuhan aplikasi web yang pesat, dan banyak orang kemudian berkontribusi mengembangkan
PHPF1. sulit untuk mendapatkan statistik yang tepat untuk memperkirakan penggunaan PHPF1, tetapi diperkirakan pada
akhir 1996 telah digunakan sedikitnya 15000 website di seluruh dunia. Dan pertengahan 1997 mencapai 50000 situs.
Pada pertengahan 1997 ini juga terjadi perubahan pengembangan PHP. Pengembangan dilakukan oleh tim yang
terorganisasi bukan oleh Rasmus sendiri saja lagi. Parser dikembangkan oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans yang
kemudian menjadi dasar untuk versi 3, dan banyak utilitas tambahan yang diprogram untuk menambah kemampuan dari versi
2. versi terakhir PHP 4 menggunakan engine script Zend untuk lebih meningkatkan kinerja dan mempunyai dukungan yang
banyak berupa ekstensi dan fungsi dari berbagai library pihak ketiga third party, dan berjalan seolah modul asli native dari
berbagai server web yang populer. Sejak Januari 2001 PHP3 dan PHP4 disertakan pada
sejumlah produk server web komersial seperti server web StrongHold RedHat
. Perkiraan konservatif yang didapat dari angka yang diberikan oleh Netcraft yang diekstrapolasi, pengguna PHP
sekitar 5.100.000 sedikit lebuh banyak dari server web yang menggunakan Microsoft IIS 5.03 juta di Internet.
Berdasar data terakhir dari Netcraft Maret 2002 pemakaian PHP telah mencapat 9 juta nama domain. Sidik, 2004.
2.11.3 MySQL
MySQL My Structure Query Language merupakan software database
yang termasuk paling popular di lingkungan
Linux , kepopuleran ini karena ditunjang performansi query dari
database -nya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang
bermasalah Sidik, 2005.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X
Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source,
dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma- cuma.
3. Multiuser.
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau
konflik. 4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang
menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed unsigned integer, float, double,
char, text, date, timestamp, dan lain-lain.Perintah dan Fungsi.
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah query.
6. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user
dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 7. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis
data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu
batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
8. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCPIP, Unix soket UNIX, atau
Named Pipes NT. 9. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada
klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
10. Antar Muka. MySQL memiliki interface antar muka terhadap berbagai
aplikasi dan
bahasa pemrograman
dengan menggunakan
fungsi API
Application Programming
Interface. 11. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai
peralatan tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk
online.
12. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis
data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.11.4 Apache
Apache merupakan server web yang digunakan dalam pemograman web berbasis server. Adapun yang termasuk ke dalam
golongan server web adalah: Apache, PWS Windows 9x, IIS Windows NTXP2003 server
dan tomcat, Pemograman web terbagi 2 bagian:
1. Web Client Programming, pemograman web yang ditentukan pada sisi client. Yang termasuk pada web client programming
antara lain HTML, JavaScript, dan VBScript. 2. Web Server Programming, pemograman web yang ditentukan
pada sisi server. Adapun yang termasuk ke dalam kategori WebServerProgramming
adalah ASP, PHP, JSP, ColdFusion, dan ASP.NET.
Apache merupakan server web yang bersifat open source
sehingga menjadikan apache sebagai server web alternatif dari Netscape sekarang dikenal sebagai Sun Java
System Web Server Sukarno, 2006.
2.11.4.1 Sejarah Apache
Asal mula nama apache terdapat dua versi istilah yang berbeda, yaitu dari sebuah server web
NCSA dan suku asli Indian Amerika. Dari sudut server web NCSA, nama apache berasal ketika
server web popular yang dikembangkan pada awal
tahun 1995, yaitu NCSA HTTPd 1.3 mengalami sejumlah perubahan besar terhadap kode sumbernya
patch. Begitu banyak patch pada perangkat lunak tersebut sehingga disebut server yang memiliki
banyak patch “a patchy” server
Dari sudut suku asli Indian Amerika, menurut halaman FAQ yang berasal dari situs
resminya, bahwa nama “Apache” dipilih untuk
menghormati suku asli Indian Amerika Apache Inde’, yang dikenal karena keahlian dan strategi
perangnya. Namun pada versi ke-2, Apache ditulis dari
awal tanpa mengandung kode sumbernya dari NCSA. Pada awalnya Apache digunakan dalam
operating system linux, yang sering disebut LAMP Linux-Apache-MySQL-PHPPerl.Phyton
. adapun yang merupakan kompetitor utama Apache saat ini,
yaitu: Internet Information Services IIS dari Microsoft
dan Sun Java Web Server dari Sun Microsystem.
2.11.5 Xampp
Xampp merupakan suatu paket yang terdiri dari Apache,
MySQL, PHP, dan Perl yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi produk tersebut Sukarno, 2006.
2.11.5.1 Sejarah
singkat Xampp
XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP Linux Apache,
MySQL, PHP and PERL, XAMPP ini merupakan project non
profit yang
dikembangkan oleh
Apache Friends
yang didirikan Kai Oswalad, Seidler dan
Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan
mempromosikan penggunaan Apache Web Server. Xampp
ditemukan pada musim semi tahun 2002.
2.11.5.2 Keuntungan
Xampp
1. Xampp dapat berjalan pada operating system Linux dan Windows
. Dana kemungkinan juga akan berjalan di Macintosh.
2. Mudah bagi programmer apabila ingin berganti versi PHP, cukup dengan melakukan switch versi.
3. Mudah dan cepat dalam proses instalasi.
2.11.6 Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver adalah program untuk mengedit HTML secara visual dan mengelola halaman sebuah situs.
Dreamweaver menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, Javascript,
PHP, ASP, Coldfusion, dan XML.
Gambar 2.9 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004
1 2
3
4 5
6
Keterangan gambar 2.9: 1. Menu utama dan Insert Bar. Menu utama berisi semua
perintah yang dapat digunakan untuk bekerja pada Dreamweaver. Sedangkan Insert Bar berisi sekumpulan
tombol yang berfungsi sebagai perangkat kerja untuk membuat sebuah halaman web.
2. Document Toolbar, yang berisi tombol dan popup menu yang dapat digunakan untuk berpindah antar dokumen kerja window
dan mengatur tampilan area kerja. Pada Document Toolbar juga terdapat tombol yang digunakan untuk preview area kerja
di browser. 3. Area kerja Dreamweaver, disinilah semua objek diletakkan,
seperti teks, gambar, tabel, tombol dan lain sebagainya. 4. Tag Selector, yaitu tag-tag HTML yang terpilih sesuai dengan
objek yang ada di area kerja. 5. Property Inspector, disinilah dapat melihat dan mengubah
properti dari tiap objek terpilih yang ada di area kerja. 6. Panel Groups, merupakan kumpulan dari panel-panel window
pembantu yang digunakan untuk membantu bekerja dengan Dreamweaver.Prihatna, 2005.
2.12 Metode Pengujian
Pengujian unit yaitu pengujian secara individual terhadap
semua program untuk memastikan bahwa program bebas dari kesalahan. Jika terjadi kesalahan, pemakai akan berusaha mencari
penyebabnya dan proses untuk melakukan pencarian kesalahan ini dikenal dengan debugging. Kadir, 2002.
2.13 Penelitian Sejenis
Dalam membuat skripsi pengembangan sistem informasi persediaan barang ini, peneliti juga telah melakukan pengkajian terhadap beberapa
penelitian sejenis diantaranya yang disusun oleh Sdr.Teuku Syamsul Ramadhan S.Kom
dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Jakarta” terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan dari
sistem informasi tersebut, seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sejenis
No Kekurangan
No Kelebihan
1. Sistem yang dirancang masih belum
tepat guna, karena proses data di sistem dengan proses data di
lapangan masih belum sinkron, seperti data-data dalam aplikasi yang
belum lengkap
sehingga akan
menyulitkan pembuatan
laporan yang
akan diajukan
ke 1.
PHP Personal
Home Page
memiliki kemampuan
yaitu disupport oleh banyak database
sehingga membuat halaman web yang
menggunakan data
dari database
dapat dengan
sangat mudah
dilakukan, dan
sangat membantu dalam mengolah data-
pusatrektorat. data persediaan barang.
2. Belum lengkapnya fasilitas yang
ada, seperti belum adanya klasifikasi kode barang standar berdasarkan
pengkodean Barang Milik Negara, belum
mencakup lokasi,
pendistribusian, dan kondisi barang keluar, yang datanya sangat penting
karena merupakan barang milik negara
yang akan
dipertanggungjawabkan melalui
Departemen Agama. 2.
Database yang didukung oleh PHP diantaranya adalah Adabas D,
dBase, Empress,FilePro, FrontBase, Hyperware, IBM B2, Informix,
Ingres,Interbase,MSQL, Direct MS SQL, My SQL, ODBC, Oracle OC
17 dan OC 18, Ovrimos, Postgre SQL, Solid, SQ Lite, SyBase,
Velocis dan Unix DBM B.Sidik, 2004 : 5-6
3. Tidak adanya perkiraan untuk Safety
Stock yang sangat berguna dalam sistem persediaan barang.
3 Desain dan pengembangan aplikasi
yang user
friendly sehingga
memudahkan dalam mengelola data dan informasi yang kompleks.
4. Bentuk dari laporan yang kurang
efektif, karena
data-data yang
dicantumkan kurang lengkap
Pada skripsi yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Terdistribusi Studi Kasus : PT.Master Centranusa
Cemerlang yang dibuat oleh Sdr.Wahyu Widodo Kurniawan S.Kom didapat beberapa kekurangan dan kelebihan dari sistem informasi tersebut,
seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Hasil Penelitian Studi Sejenis
No Kekurangan
No Kelebihan
1. Sistem yang dirancang masih belum
bisa memenuhi
kebutuhan perusahaan karena belum dirancang
untuk kebutuhan banyak user. 1.
Sistem ini
sudah terintegrasi
perancangannya dengan
para karyawan
sehingga dapat
memudahkan jalannya
siiklus persediaan barang
2. Belum lengkapnya fasilitas yang
ada, seperti belum adanya klasifikasi kode barang standar berdasarkan
pengkodean Barang,
belum mencakup lokasi, pendistribusian,
dan kondisi barang keluar, yang datanya sangat penting.
2. Database yang digunakan adalah
SQL Server 2000 serta Crystal Report 8.5 untuk laporannya, sangat
mendukung untuk mengelola data dalam jumlah banyak
3. Tidak adanya perkiraan untuk Safety
Stock yang sangat berguna dalam sistem persediaan barang.
3 Desain dan pengembangan aplikasi
yang user
friendly sehingga
memudahkan dalam mengelola data dan informasi yang kompleks.
4. Bentuk dari laporan yang kurang
efektif, karena
data-data yang
dicantumkan kurang lengkap
Pada skripsi yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT.Lembalindo Tirta Anugrah yang dibuat
oleh Sdr.Wahyu Hadi Saputro S.Kom didapat beberapa kekurangan dan kelebihan dari sistem informasi tersebut, seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3
Hasil Penelitian Sejenis
No Kekurangan
No Kelebihan
1. Sistem yang dirancang masih belum
efektif karena belum bisa diakses oleh user yang banyak
1. Mengantisipasi persediaan dengan
adanya limit stok sehingga dapat memudahkan user dalam melakukan
pengadaan barang. 2.
Belum maksimalnya penggunaan database karena masih menggunakan
Ms.Access 2003
dan dapat
diperkirakan bahwa akan banyak bugs
dan data yang di kelola tidak banyak
2. Form laporan dalam aplikasi yang
tersusun sistematis sehingga akan sangat memudahkan user dalam
mengelola dan mempelajarinya
3. Belum adanya penghitungan tentang
pengadaan barang yang akan dibeli 3
Desain dan pengembangan aplikasi yang
user friendly
sehingga memudahkan dalam mengelola data
dan informasi yang kompleks.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini.
Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan Field Research Dalam hal ini penelitian dilakukan dilapangan untuk memperoleh
informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah :
a. Observasi atau pengamatan langsung 1. Observasi yang dilakukan adalah observasi lanjutan dari
pelaksanaan PKL di Bagian Umum Lt.2 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta yang dilaksanakan pada bulan Juni
2008 dan dilanjutkan kembali pada bulan Mei hingga September 2009 untuk penelitian skripsi.
2. Observasi bertujuan mengetahui proses kerja Bagian Persediaan baik manual maupun yang terkomputerisasi dan
mengetahui sejarah singkat Fakultas Sains dan Teknologi, berupa sejarah, visi misi dan struktur organisasi.
b. Interview atau wawancara. 1. Wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai pihak
Bagian Umum FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diwakili oleh pihak yang terkait dalam menangani
persediaan barang, kendala apa saja yang dihadapi serta aplikasi seperti apa yang diinginkan oleh pihak fakultas,
sehingga pengembangan sistem informasi ini tepat guna. 2. Dalam hal ini penulis berhubungan dan mewawancarai Bp.
Lukman sebagai staf bagian umum yang mengurusi persediaan barang.
3. Hasil wawancara responden terlampir dalam lampiran skripsi ini.
2. Penelitian Kepustakaan Library Research Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan analisa dan perancangan sistem, database, pemrograman, serta buku-buku
yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini.
Dalam penelitian skripsi ini menggunakan 20 buah buku referensi tentang konsep yang menunjang sistem informasi
persediaan barang, 2 buah buku pedoman tentang Barang milik Negara dari Departemen Agama, 2 buah modul Standar Akuntansi
Keuangan dari Departemen Keuangan, dan 3 buah skripsi penelitian sejenis.
Selain itu, juga mengunjungi website yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini. Adapun daftar buku dan website
yang berhubungan dengan penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka.
a. Penelitian Sejenis Adapun sumber penelitian sejenis yang digunakan diantaranya
adalah skripsi dari Sdr.Teuku Syamsul Ramadhan S.Kom dengan judul
“Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan
Teknologi UIN J akarta”, skripsi dari Sdr.Wahyu Widodo
Kurniawan S.Kom , dengan judul “ Pengembangan Sistem
Informasi Persediaan Barang Terdistribusi Studi Kasus : PT.Master Centranusa Cemerlang,
serta skripsi dari Sdr.Wahyu Hadi Saputro S.Kom
dengan judul “ Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada PT.Lembalindo Tirta
Anugrah. Dari skripsi-skripsi tersebut diperoleh gambaran :
a. Latar belakang permasalahan b. Tujuan penelitian
c. Ruang lingkup d. Metode pengumpulan data
e. Metode analisis data
f. Metode perancangan data g. Kelebihan dan kekurangan dari skripsi tersebut.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem diartikan sebagai sekumpulan aktivitas, metode, best practice, deliverable dan tools-tools otomatis yang
digunakan stakeholder untuk mengembangkan sistem informasi dan software
secara continue, artinya pengembangan yang dilakukan secara bertahap dari hal-hal yang menjadi kendala sistem sampai hal-hal yang
menjadi kebutuhan sistem. Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan untuk mengembangkan sistem ini yaitu metode pengembangan
RAD Rapid Application Development menggunakan pemodelan
berorientasi objek, diantaranya: 1. Requirement Planning
Dalam tahap ini dilakukan beberapa tahap identifikasi diantaranya adalah observasi ke bagian Umum FST, wawancara, mengetahui
gambaran umum FST, menganalisa sistem berjalan yang ada di bagian umum FST, membuat use case diagram sistem berjalan
2. Workshop design Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik
dengan cara menganalisa sistem usulan, membuat usecase diagram sistem usulan, dan perangkat yang menunjangnya diantaranya
membuat activity diagram, class diagram, sequence diagram, statechart
diagram, spesifikasi database, dan perancangan interface. 3. Implementation, Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya
sistem diimplementasikan coding ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program.
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah
XAMPP yang meliputi : Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu,
juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai software editor
. Kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.
3.3 Kerangka Berpikir
Logical Frame Work
Penyusunan tugas akhir Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara ini disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan
memudahkan dalam penulisan tugas akhir. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Observasi di Bagian Umum FST UIN SyaHid Jakarta
Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan
Workshop Design
implementation Requirement
Planning
Use Case Diagram Sistem Usulan
Activity Diagram Class Diagram
Sequence Diagram State chart Diagram
MySQL Usecase Diagram Sistem Berjalan
PHP
Penulisan Scipt coding Pengujian Black Box
Perancangan Interface Pengembangan
Sistem RAD Perancangan Proses
Bisnis Sistem Usulan
Spesifikasi Database Wawancara
Studi pustaka
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Logical Frame Work
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Requirement Planning
4.1.1 Gambaran Umum FST
Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan hasil perjuangan masyarakat Muslim Indonesia sejak institusi
tersebut didirikan pada tanggal 1 Juni 1957 dan masih berbentuk akademi yang dikenal dengan nama Akademi Dinas Ilmu Agama ADIA.
Perubahan dari sistem akademi menjadi IAIN terjadi pada tahun 1960 di mana dua institusi pendidikan tinggi Islam bergabung menjadi satu yakni
ADIA yang terletak di Jakarta dan PTAIN yang berkedudukan di Jogjakarta. Perkembangan pesat Institut ini menuntut perlunya sebuah pengelolaan
yang lebih mandiri di masing-masing kota yang letaknya relatif berjauhan tersebut yang kemudian memunculkan pendirian Institut Agama Islam
Negeri IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan IAIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta pada tahun 1963.
Setelah melalui kajian yang mendalam, akhirnya pada tahun 2000, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta membentuk program konversi dari
perguruan tinggi berbentuk institut menjadi universitas dan IAIN berubah nama menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program konversi tersebut,
antara lain, yang menyelenggarakan Program Studi Teknik Informatika dan AgribisnisSosial Ekonomi Pertanian. Sebagai bentuk bentuk reposisi
terhadap tuntutan akan perlunya integrasi ilmu-ilmu agama Islam dengan bidang ilmu-ilmu umum lainnya, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.31
tahun 2002, tentang perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka program konversi UIN berubah
menjadi Fakultas Sains dan Teknologi yang terdiri dari program studi Teknik Informatika, Sistem Informasi, Sosial Ekonomi Pertanian
Agribisnis, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi.Merespon beragamnya kebutuhan atas pendidikan, maka FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
membuka Program Non-reguler pada tahun 2002 dan Program Internasional pada tahun 2006 dalam bidang Teknik Informatika dan Sistem Informasi.
4.1.1.1 Integrasi sains dan Teknologi
a. Melakukan restrukturisasi organisasi FST antara lain dengan menetapkan dan melegalisasi keberadaan Senat Fakultas yang
akan menjamin adanya mekanisme check and balance di lingkungan FST serta menetapkan koordinator-koordinator
teknis untuk setiap PS agar kinerja PS semakin maksimal dan terkonsentrasi;
b. Melaksanakan pengiriman dosen, mahasiswa, dan staf untuk mengikuti pendidikan formal, pelatihan, seminar, workshop, dan
pertemuan-pertemuan lainnya;
c. Menambah jumlah dosen tetap FST baik melalui seleksi PNS maupun melalui mekanisme kontrak agar komposisi dosen tetap
lebih banyak daripada dosen tidak tetap; d.
Membangun kerjasama penelitian dan pengembangan masyarakat secara regional dan internasional;
e. Penguatan inkubator-inkubator bisnis di bawah PS yang salah
satu fungsinya adalah mendekatkan calon lulusan dengan dunia kerja dan sarana pembiakan jiwa kewirausahaan di kalangan
mahasiswa; f.
Mengajukan lisensi dan hak-hak paten untuk karya-karya terbaik yang dihasilkan oleh sivitas akademika FST.
g. Membuka program reguler Strata 1 Teknik Elektro; membuka
program non-reguler kelas internasional TISI; h.
Membuka program Magister Sains dalam bidang Ilmu Komputer; dan membuka program Magister Manajemen bidang Agribisnis;
i. Mengadopsi sertifikasi-sertifikasi internasional antara lain ISO
90012000, dan sertifikasi lain seperti CISCO, Oracle, dan Microsoft, serta ESRI.
j. Membangun sistem E-Library yang berkolaborasi dengan Pusat
Ilmu Komputer UI dengan estimasi 1 PS memiliki minimal 1000 textbook dan terkoneksi ke perpustakaan fakultas, perpustakaan
utama UIN, dan perpustakaan nasional;
k. Internet Access Center
dengan estimasi ideal 1 mahasiswa memperoleh bandwith 1 kilobyte;
l. Pengembangan laboratorium yang lebih maju advanced dan
pembukaan serta penambahan sarana untuk Laboratorium Komputasi Matematika, Studio Matematika, Laboratorium Kimia
Pangan, Kandang Ayam, Laboratorium Sistem Operasi, Studio Bisnis, Laboratorium Konvergensi Data dan Suara, Studio
Broadcast TV, Studio e-Learning, Internet Center,dan Hot Spot Internet Access.
4.1.1.2 Pengembangan Fakultas Sains dan Teknologi
Dalam pengembangan SDM, FST antara lain telah, sedang, dan akan melakuan: a melakukan restrukturisasi organisasi FST
antara lain dengan menetapkan dan melegalisasi keberadaan Senat Fakultas yang akan menjamin adanya mekanisme check and
balance di lingkungan FST serta menetapkan koordinator-
koordinator teknis untuk setiap PS agar kinerja PS semakin maksimal dan terkonsentrasi; b melaksanakan pengiriman dosen,
mahasiswa, dan staf untuk mengikuti pendidikan formal, pelatihan, seminar, workshop, dan pertemuan-pertemuan lainnya; c
menambah jumlah dosen tetap FST baik melalui seleksi PNS maupun melalui mekanisme kontrak agar komposisi dosen tetap
lebih banyak daripada dosen tidak tetap; d membangun kerjasama
penelitian dan pengembangan masyarakat secara regional dan internasional; e penguatan inkubator-inkubator bisnis di bawah PS
yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan calon lulusan dengan dunia kerja dan sarana pembiakan jiwa kewirausahaan di
kalangan mahasiswa; f mengajukan lisensi dan hak-hak paten untuk karya-karya terbaik yang dihasilkan oleh sivitas akademika
FST. Dalam lingkup program, hingga 3 tahun mendatang FST
akan; a membuka program reguler Strata 1 Teknik Elektro; b membuka program non-reguler kelas internasional TISI; c
membuka program Magister Sains dalam bidang Ilmu Komputer; dan d membuka program Magister Manajemen bidang Agribisnis;
e mengadopsi sertifikasi-sertifikasi internasional antara lain ISO 90012000, dan sertifikasi lain seperti CISCO, Oracle, dan
Microsoft, serta ESRI. Dalam bidang infrastruktur FST sedang dan akan; a
membangun sistem E-Library yang berkolaborasi dengan Pusat Ilmu Komputer UI dengan estimasi 1 PS memiliki minimal 1000
textbook dan terkoneksi ke perpustakaan fakultas, perpustakaan utama UIN, dan perpustakaan nasional; b Internet Access Center
dengan estimasi ideal 1 mahasiswa memperoleh bandwith 1 kilobyte; c pengembangan laboratorium yang lebih maju
advanced dan pembukaan serta penambahan sarana untuk
Laboratorium Komputasi Matematika, Studio Matematika, Laboratorium Kimia Pangan, Kandang Ayam, Laboratorium
Sistem Operasi, Studio Bisnis, Laboratorium Konvergensi Data dan Suara, Studio Broadcast TV, Studio e-Learning, Internet
Center,dan Hot Spot Internet Access.
4.1.1.3 Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi lembaga pendidikan tinggi terkemuka secara nasional dan internasional dalam pengembangan Sains dan
Teknologi yang terintregasi dengan nilai keislaman dan keIndonesiaan.
2. Misi
a. Menghasilkan lulusan profesional dalam bidang sains dan teknologi yang memiliki keunggulan kompetitif dalam
persaingan global. b. Memberikan landasan moral bagi pengembangan sains dan
teknologi dan melakukan pencerahan dalam pembinaan iman dan taqwa.Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
dalam bidang sains dan teknologi. c. Memberikan kontribusi dalam penerapan sains dan teknologi
terhadap peningkatan kualitas hidup Masyarakat.
4.1.1.4 Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi Fakultas Sains dan Teknologi :
SENAT FAKULTAS
DEKAN FST
PUDEK BID.AKADEMIK
PUDEK BID.KEMAHASISWAAN
PUDEK BID.ADKUM
KETUA P2M KETUA
PUSDATIN KETUA PPJM
KETUA PUSKARIR
KABAG TU KASUBAG
UMUM KASUBAG
KEUANGAN KASUBAG
AKADEMIK
KAPROG AGRI
KAPROG MTK
KAPROG BIOLOGI
KAPROG FISIKA
KAPROG KIMIA
KAPROG SI KAPROG TI
KORTEK INTERNASIONAL
KORTEK NON REG
SEKPROG SI SEKPROG TI
SEKPROG MTK
SEKPROG BIOLOGI
SEKPROG FISIKA
SEKPROG AGRI SEKPROG
KIMIA
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber : Bagian Umum FST Ket : Sumber data primer pada tahun 2010