76
dilakukan oleh Shahin, et al 2008 tentang prevalensi kejadian dekubitus di ruang ICU didapatkan hasil ada hubungan yang
signifikan antara usia dengan kejadian dekubitus. Secara statistik menunjukkan semakin banyak responden yang digunakan dalam
penelitian dan banyak yang terjadi kejadian dekubitusnya juga menjadi penyebab ada pengaruh antara variabel usia dengan kejadian
dekubitus, akan tetapi dalam penelitian ini respondennya tidak banyak dan yang mengalami dekubitus juga tidak banyak.
b. Jenis Penyakit
Tidak terdapat perbedaan kejadian dekubitus derajat I antara responden yang mengalami penyakit kronis dan akut. Pada penelitian
ini sebagian besar yang mengalami dekubitus yaitu pada responden yang mengalami penyakit kronis yaitu sebanyak 5 29.4, dan terjadi
juga pada responden yang mengalami penyakit akut sebanyak 3 17.7, artinya dekubitus tidak hanya terjadi pada pasien yang
mengalami penyakit kronis akan tetapi bisa juga terjadi pada pasien yang mengalami penyakit akut.
Australian Wound Management Association AWMA , 2012
menyebutkan penyakit kronis sebagai salah satu faktor ekstrinsik terjadinya dekubitus. Penyakit kronis dapat mempengaruhi perfusi
jaringan, dimana penyakit dan kondisi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pengiriman oksigen ke jaringan. Ada beberapa penyakit
yang dapat menyebabkan resiko terjadinya dekubitus, diantaranya
77
adalah diabetes mellitus, kanker, penyakit pada pembuluh darah arteri, penyakit kardiopulmonar, lymphoedema, gagal ginjal, tekanan darah
rendah, abnormalitas sirkulasi serta anemia. Penelitian yang dilakukan oleh Utomo, et al 2012 menyatakan diagnosa medis yang beresiko
terjadi dekubitus adalah dengan kasus neurologis sebanyak 80 diikuti kasus ortopedik dan endokrin, sedangkan berdasarkan Suriadi,
2007 diagnosa medis yang beresiko dan terjadi dekubitus ditemukan pada pasien dengan penyakit stroke, diabetes mellitus, post operasi,
dan pasien dengan infark miokard. Pada penelitian yang dilakukan oleh Manzano, et al 2010 didapatkan hasil diagnosa medis yang
terjadi dekubitus adalah pada pasien dengan gangguan neurology, gastrointestinal, cardiology, gagal nafas, dan pada pasien dengan
shock septic.
Penelitian yang dilakukan oleh Frankel, et al 2007 tentang faktor resiko yang dapat menyebabkan kejadian dekubitus didapatkan hasil
faktor yang beresiko terhadap kejadian dekubitus adalah pasien yang mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus, spinal cord injury,
insufficiency renal, dan usia 60 tahun. Penelitian ini sama dengan
yang dilakukan oleh Manzano, et al 2010 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara diagnosa medis dengan
kejadian dekubitus ditunjukkan dengan nilai p = 0.37 0.05.
78
c. Riwayat Merokok